Anda di halaman 1dari 8

TUGAS BIOLOGI

BIOPROSES DALAM SEL

Nama: Meitiasari nurlatifah


Kelas: X1-IPA 3
Tanggal:2-agustus-2020
SMA NEGERI 1 KOTA SUKABUMI
1. Definisi difusi
Sumber:ukbm bio &Smaer trik
(https://youtu.be/UoH5LMu4RDE)
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam
pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi
rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut
gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel
tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan di
mana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan
konsentrasi.
2. Macam-macam difusi dan contohnya:
Sumber: Biologi edukasi
(https://youtu.be/ECsMCD_XuOE)&ukbm biologi
• Difusi sederhana
Difusi sederhana didefinisikan sebagai proses di mana suatu zat
bergerak melalui membran semipermeabel tanpa bantuan dari
pengangkutan protein.
Contohnya:Dalam sel, molekul air, oksigen, dan karbon dioksida
dapat melewati membran sel secara langsung tanpa
memerlukan energi sepanjang gradien konsentrasi.
• Difusi difasilitasi dapat didefinisikan sebagai pergerakan
pasif molekul melintasi membran sel dari daerah dengan
konsentrasi lebih tinggi ke daerah dengan konsentrasi
lebih rendah melalui molekul pembawa.
Contohnya:Dalam tubuh manusia, molekul glukosa, ion Na dan
K menggunakan protein pembawa untuk melewati membran
sel.
3. Definisi osmosis
adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat
pelarut,dari larutan yang konsentrasi zat pelarutnya Tinggi
menuju larutan yang konsentrasinya zat pelarutnya rendah
melalui selaput atau membran selektif permeabel atau semi
permeabel.
Osmosis dapat dilakukan dalam berbagai jenis larutan di
mana tekanan osmotik tertentu diberikan sesuai kebutuhan.
Berikut ini diidentifikasi:
.)Larutan hipotonik: adalah di mana ada konsentrasi zat terlarut
lebih sedikit sesuai dengan lingkungan di mana ia ditemukan.
.)Larutan hipertonik:adalah konsentrasi zat terlarut lebih tinggi
tergantung pada lingkungan di mana ia ditemukan.
.)Larutan isotonik:adalah larutan yang memiliki konsentrasi zat
terlarut dan pelarut yang sama.
4. Osmosis pada sel hewan

Sel- sel hewan dipertahankan dalam keadaan isotonik, yaitu


keadaan dengan konsentrasi air disekeliling sel sama dengan
konsentrasi air dalam sel. Peristiwa osmosis dapat
mempengaruhi kehidupan sel hewan. Jika konsentrasi larutan
dalam sitoplasma lebih rendah dibandingkan dengan
konsentrasi lingkungan sekitarnya maka air akan bergerak
keluar meninggalkan sel secara osmosis. Akibatnya, sel
mengalami penyusutan (krenasi) sehingga dapat menyebabkan
kematian sel. Dengan kata lain, sel dapat mengalami krenasi
jika berada dalam larutan hipertonis, yaitu larutan dengan
konsentrasi yang lebih tinggi dibandingkan konsentrasi di dalam
sel.
Sebaliknya, sel akan membengkak jika berada dalam larutan
hipotonis, yaitu larutan dengan konsentrasi yang lebih rendah
dibanding konsentrasi di dalam sel. Larutan hipotonis memiliki
banyak molekul air bebas dibandingkan yang terdapat di dalam
sel. Molekul- molekul air tersebut akan berdifusi ke dalam sel
secara osmosis. Jika keadaan demikian terus berlangsung dapat
menyebabkan membran plasma pecah (hemolisis). Misalnya sel
darah yang ditempatkan dalam lingkungan hipotonis akan
menyebabkan sel mengembang terus menerus dan akhirnya
mengalami hemolisis, dan sebaliknya jika sel darah diletakkan
dalam lingkungan hipertonis akan menyebabkan sel darah
mengkerut karena air dalam sel darah keluar.
Beberapa organisme mempunyai konsentrasi yang seimbang
antara air dan zat- zat terlarut di dalam dan diluar sel. Sel
tersebut dapat dikatakan isotonis terhadap sekililingnya.
Kondisi demikian terjadi pada organisme yang hidup di lautan.
Sel- sel pada porifera, dan protozoa isotonis terhadap
lingkungan nya karena jumlah materi terlarut di dalam selnya
seimbang dengan jumlah garam- garam terlarut dalam air laut .
pada hewan, gas pernapasan umumnya diangkut dengan difusi
sederhana. Pada manusia, difusi gas pernapasan terjadi di
lapisan kapiler yang memisahkan darah dari cairan jaringan. Di
paru-paru, karbon dioksida dilepaskan dengan menyebar dari
darah ke dalam alveoli dan kemudian dihembuskan. Oksigen,
pada gilirannya, dihirup, dan kemudian berdifusi dari alveoli
paru-paru ke dalam darah. Oksigen kemudian berdifusi dari
darah yang bersirkulasi ke berbagai jaringan tubuh.
Pengaruh Osmosis Terhadap Sel hewan
1) Pengaruh osmosis terhadap sel hewan berbeda dengan sel
tumbuhan karena keduanya memiliki perbedaan toleransi
terhadap konsentrasi air.
2) Pada kondisi hipotonik, sel hewan akan diisi oleh terlalu
banyak air sehingga sel membengkak atau bahkan pecah.
Tetapi, sel tumbuhan membutuhkan lebih banyak air
dibandingkan dengan sel hewan sehingga pada kondisi
hipotonik, sel tumbuhan tidak akan pecah. Kondisi seperti ini
didukung oleh tebalnya dinding sel tumbuhan.
5.Osmosis pada sel tumbuhan
osmosis pada sel tumbuhan
Sel tumbuhan, serta sel-sel dari beberapa jamur dan
prokariota, memiliki dinding sel. Dinding ini membantu sel
untuk bertahan hidup di lingkungan hipotonik dan hipertonik.
Karena adanya dinding, ia berperilaku berbeda dari sel hewan.
Struktur ini mencegah masuknya air secara berlebihan.
Ketika kita menempatkan sel tumbuhan dalam larutan
hipotonik, osmosis air ke dalam sel itu. Namun, tidak seperti sel
hewan, ia tidak pecah, karena dinding sel memungkinkan air
untuk masuk hanya sampai batas tertentu, setelah itu ia
memberikan tekanan balik yang mencegah masuknya air
(tekanan turgor).
Pada titik ini, kita mengatakan bahwa sel itu bombastis, yang
merupakan situasi ideal untuk sel tumbuhan. Turgor itu
penting, terutama bagi tanaman-tanaman non-kayu, karena
merupakan tanaman yang menjamin kelestarian. Ketika sel
tumbuhan ditempatkan dalam media isotonik, tidak mungkin
untuk mengamati kecenderungan sejumlah besar air memasuki
sel. Dalam situasi ini, sel menjadi lembek.
Akhirnya, kita memiliki sel tumbuhan dalam lingkungan
hipertonik. Dalam situasi ini, sel kehilangan air dan layu. Fakta
yang menarik adalah hilangnya air dalam sel ini menyebabkan
membran plasma menjadi longgar di beberapa daerah dinding
sel. Kita mengatakan bahwa dalam situasi ini sel mengalami
plasmolisis. Proses plasmolisis dapat dibalik jika sel
ditempatkan dalam air murni.
Contoh peristiwa osmosis pada tumbuhan: Contoh osmosis ini
terjadi di kehidupan kita sehari-hari.
#Contoh yang pertama adalah apabila kita merendam wortel
dalam larutan garam dengan kadar sepuluh persen.
Perendaman ini akan menyebabkan sel-sel dalam wortel
kehilangan kekakuan atau rigiditasnya. Ini karena potensi air di
dalam sel wortel lebih tinggi dibandingkan dengan potensi air di
dalam larutan garam. Air yang berasal dari dalam sel nantinya
akan keluar menuju larutan tersebut.
Apabila kejadian ini diamati menggunakan mikroskop, vakuola
dari sel wortel akan tampak serta sitoplasma di dalamnya akan
mengkerut serta membran sel terlepas dari dinding atau
disebut juga sebagai
6.urutan sintesa protein

• Sintesis protein adalah pembentukan protein dari asam


amino-asam amino. Sintesis protein melibatkan DNA,
RNA, dan ribosom.
>Sintesis protein terdiri dari dua tahap yaitu transkripsi dan
translasi.
• -Proses transkripsi, merupakan proses pencetakan atau
penulisan ulang DNA ke dalam mRNA (kodon). Proses ini
terjadi di dalam nukleus. Pada tahap ini, setiap basa
nitrogen DNA dikodekan ke dalam basa nitrogen RNA.
Misalnya, jika urutan basa nitrogen DNA adalah ACT TAC
CAA, maka urutan mRNA hasil transkripsi adalah UGA
AUG GTU.
• translasi adalah tahap penerjemahan kode dari mRNA
oleh tRNA ke dalam urutan asam amino. Tahap ini terjadi
di dalam sitoplasma dengan bantuan ribosom. Ribosom
merupakan salah satu organel di sitoplasma yang
berperan dalam sintesis protein. Ribosom terdiri dari dua
bagian, yaitu subunit besar dan subunit kecil. Ribosom
mengandung protein dan rRNA (RNA ribosom).
• Pada tahap translasi kode genetik atau kodon dari mRNA
diterjemahkan menjadi rangkaian asam amino. Kodon
merupakan urutan tiga basa nitrogen pada mRNA. Setiap
urutan tiga basa tersebut memiliki arti khusus yang dapat
diterjemahkan dalam proses translasi. Urutan tiga basa
tersebut dikenal sebagai triplet. Misalnya, AUG, AAA,
UCA, dan UUA.
• Fase-Fase Sintesa Protein:
1.RNAd dibentuk didalam inti
2.RNAd meninggalkan inti menuju riosom
3.RNAt mengikat asam amino yang sesuai
4.DNA asam amino berderet sesuai dengan urutan kode
genetic
5.Pembentukan protein yang diperintah
7.gambar membran sel beserta bagian bagiannya

Anda mungkin juga menyukai