Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM OSMOSIS

PADA KENTANG

Disusun
O

KELOMPOK III

KETUA : DEWI A. MANDATI


ANGGOTA : 1. WAHYU DWI WULANDARI
2. MELANI TUASIA
3. NOVIANI TUTUARIMA
4. ALFRED RUMAHLATU

SMA NEGERI 1 KAIRATU


TAHUN PELAJARAN
2016-2017
KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas
berkat Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan tugas Laporan
Praktikum Osmosis PadaKentang sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi
praktikum biologi.

Dalam penyusunan tugas ini, kami mendapat bimbingan, arahan dan petunjuk dari Ibu
guru. Oleh karenanya, sepantasnya kami menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada guru mata plalajaran biologi .

Akhirnya tiada satu kata yang kami dapat berikan sebagai imbalan selain mengucapkan
terima kasih dan kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Dengan segala kesederhanaan tulisan ini, kami tetap mengharapkan saran dan kritik demi
penyempurnaan laporan ini.
Wassalamu Alaikum Wr. Wb.

Kairatu, 18 September 2016


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

TUJUAN PENULISAN

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN TEORI

BAB III : METODE PENELITIAN

WAKTU & TEMPAT

ALAT & BAHAN

PROCEDUR KERJA

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL & PENGAMATAN


BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang

Apa yang terjadi jika sel tumbuhan atau hewan, misalnya sel darah merah
ditempatkan dalam suatu tabung yang berisi larutan dengan sifat larutan yang berbeda-beda?
Pada larutan isotonis, sel tumbuhan dan sel darah merah akan tetap normal bentuknya. Pada
larutan hipotonis, sel tumbuhan akan mengembang dari ukuran normalnya dan mengalami
peningkatan tekanan turgor sehingga sel menjadi keras. Berbeda dengan sel tumbuhan, jika
sel hewan/sel darah merah dimasukkan dalam larutan hipotonis, sel darah merah akan
mengembang dan kemudian pecah /lisis, hal ini karena sei turgor dan mengalami plasmolisis
(lepasnya membran sel dari dinding sel), sedangkan sel hewan/sel darah merah dalam larutan
hipertonis menyebabkan sel hewan/sel darah merah mengalami krenasi sehingga sel menjadi
keriput karena kehilangan air.

Sel adalah suatu mesin kimia. Sel memperoleh bahan dan energi dari lingkunganya dan
mengubahnya di dalam sel melalui proses kimia yang merupakan metabolisme dari sel-sel
tersebut. Pada akhirnya sel-sel tersebut mengembalikan sebagian dari hasil akhir proses itu
kepada lingkunganya. Hal ini dijelaskan jika kita ingat akan amoeba yang hidup di dalam
kolam, tetapi bila kita ingat akan sel-sel organisme darat multiseluler, seperti pohon atau
manusia, hal ini tidak dapat terlihat dengan jelas. Meskipun demikian tiap sel hidup dari
oganisme ini dikelilingi oleh suatu cairan, sebagai contoh sel-sel badan kita terdapat di dalam
cairan interstisium yang berasal dari darah.

Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran
sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi
bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh
sel. Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu
sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel.

Membran plasma bersifatselektifpermeabel(semipermeabel) yang artinya membrane


plasma dapatdilaluiolehmolekulatau ion tertentu. Perpindahanmolekul atau ion
melewatimembranadaduamacamyaitutransporpasif dan transpor aktif. Salah
satucontohdaritransporpasifyaitu Osmosis.

Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang
lebih encer ke bagian yang lebih pekat.
Dua faktor penting yang mempengaruhi osmosis adalah:
1. Kadar air dan materi terlarut yang ada di dalam sel.
2. Kadar air dan materi terlarut yang ada di luar sel.
Dalam proses osmosis terdapat tekanan osmosis yang merupakan tekanan hidrostatik
yang terdapat suatu larutan pada keseimbangan osmosis.Tekanan yang diberikan pada suatu
larutan akan meningkatkan energi bebas ,sehingga PA meningkat dan juga meningkatkan
kemampuan difusi dalam larutan.Tekanan yang diberikan atau sering disebut PT yang disebut
juga tekanan turgor.Dari ketiga potensial tersebut dapat dilihat adanya hubungan yang dapat
dituliskan rumus sebagai berikut :
PA = PO + PT
Dari rumus tersebut terlihat,apabila tidak ada tekanan maka rumusnya menjadi :
PA = PO
KETERANGAN :
PA = Potensial air
PO = Potensial osmotik
PT = Potensial tekanan

B. Tujuan
Tujuan kegiatan praktek ini yaitu untuk mengamati proses osmosis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KajianTeori

Osmosis

Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang
lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh
pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran.
Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan
meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian
dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah
mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan
konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan
sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan
bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam
biologi karena fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam
dan ke luar sel.
Osmosis adalah gerakan suatu materi, misalnya air melintasi suatu selaput atau
membran. Air selalu bergerak melewati membran ke arah sisi yang mangandung jumlah
materi terlarut paling banyak dan kadar air paling sedikit. Dalam percobaan ini, materi
terlarut adalah garam. Garam dan air adalah dua dari bahan-bahan kimia yang ada pada
kentang. Irisan-irisan kentang yang diletakkan dalam mangkuk air tawar akan mempunyai
kadar air semula ditambah dengan air dari mangkuk yang masuk ke dalam irisan melalui
membran sel. Air yang masuk ini membuat irisan-irisan kentang tadi menjadi kaku. Kadar
garam dalam tiap irisan kentang lebih kecil jumlahnya dibandingkan dengan kadar yang ada
dalam mangkuk air garam. Irisan-irisan yang ada dalam mangkuk air garam menjadi lembek,
karena kehilangan sebagian dari air yang semula dikandung dalam sel-selnya. Air yang
berasal dari dalam tiap irisan kentang keluar melalui membran-membran sel dan masuk ke
dalam mangkuk air garam.Irisan-irisan tadi akan terisi sebagian dan menjadi lembek.

Osmosis terbalik adalah sebuah istilah teknologi yang berasal dari osmosis. Osmosis
adalah sebuah fenomena alam dalm sel hidup di mana molekul solvent (biasanya air) akan
mengalir dari daerah solute rendah ke daerah solute tinggi melalui sebuah membran
semipermeable. Membran semipermeable ini menunjuk ke membran sel atau membran
apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau bagian dari membran sel. Gerakan dari
solvent berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang seimbang tercapai di kedua sisi
membran.

jika dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel ditempatkan dua
Iarutan glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan
konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka air dari
larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa
yang konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel. jadi, pergerakan air berlangsung dari
larutan yang konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi airnya rendah
melalui selaput selektif permiabel. Larutan yang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi
dibandingkan dengan larutan di dalam sel dikatakan sebagai larutan hipertonis. Sedangkan
larutan yang konsentrasinya sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan isotonis. Jika
larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah daripada di dalam
sel dikatakan sebagai larutan hipotonis.
Osmosis harus melewati membran. Jadi jika terjadi perpindahan pelarut tanpa melalui
membran selektif semipermeabel bukanlah osmosis tetapi peristiwa tersebut adalah difusi.
Perhatikan gambar berikut :

A B

GambarA : Proses Osmosis, Gambar tersebut adalah 2 sel yang masing-masing memiliki
membran plasma dan pada gambar tersebut terjadi perbedaan konsentrasi. Konsentrasi garam
sebelah kanan lebih tinggi akibatnya volume pelarutnya lebih kecil dibandingkan dengan sel
yang sebelah kiri.
GambarB : Proses Difusi, Pada gambar B, di sana tidak nampak adanya membran
semipermeabel jadi peristiwa tersebut proses difusi bukan osmosis dimana yang pindah
adalah partikelnya bukan pelarutnya(jika sebuah larutan), perpindahannya juga dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.

Dua faktor penting yang mempengaruhi osmosis adalah:


1. Kadar air dan materi terlarut yang ada di dalam sel.
2. Kadar air dan materi terlarut yang ada di luar sel.
Difusi

Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian
berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada
pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel
tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan
molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana
adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain
adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara.Difusi yang paling sering terjadi adalah
difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer)
molekul yang diam dari solid atau fluida. Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya
suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi
rendah. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun
cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara
Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat berlangsung melalui
tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion) ,difusi melalui saluran yang
terbentuk oleh protein transmembran (simple difusion by chanel formed), dan difusi
difasilitasi (fasiliated difusion).
Difusi sederhana melalui membran berlangsung karena molekul -molekul yang
berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga dapat
menembus lipid bilayer pada membran secara langsung. Membran sel permeabel terhadap
molekul larut lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan
organik yang larut dalam lemak, Selain itu, membran sel juga sangat permeabel terhadap
molekul anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O. Beberapa molekul kecil khusus yang
terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus membran melalui saluran atau chanel.
Saluran ini terbentuk dari protein transmembran, semacam pori dengan diameter tertentu
yang memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat
melaluinya. Sementara itu, molekul molekul berukuran besar seperti asam amino, glukosa,
dan beberapa garam garam mineral , tidak dapat menembus membran secara langsung,
tetapi memerlukan protein pembawa atau transporter untuk dapat menembus membrane.
Proses masuknya molekul besar yang melibatkan transforter dinamakan difusi difasilitasi.
Difusi difasiltasi (facilitated diffusion) adalah pelaluan zat melalui rnembran plasrna
yang melibatkan protein pembawa atau protein transporter. Protein transporter tergolong
protein transmembran yang memliki tempat perlekatan terhadap ion atau molekul yang akan
ditransfer ke dalam sel. Setiap molekul atau ion memiliki protein transforter yang khusus,
misalnya untuk pelaluan suatu molekul glukosa diperlukan protein transforter yang khusus
untuk mentransfer glukosa ke dalam sel.
Protein transporter untuk grukosa banyak ditemukan pada sel-sel rangka, otot jantung,
sel-sel lemak dan sel-sel hati, karena sel sel tersebut selalu membutuhkan glukosa untuk
diubah menjadi energy.Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini
terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang diam dari solid
atau fluida.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi, yaitu:
Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan
bergerak, sehinggak kecepatan difusi semakin tinggi.
Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.
Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan
difusinya.
Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih
cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.

Dalam mengambil zat-zat nutrisi yang penting dan mengeluarkan zat-zat yang tidak
diperlukan, sel melakukan berbagai jenis aktivitas, dan salah satunya adalah difusi. Ada dua
jenis difusi yang dilakukan, yaitu difusi biasa dan difusi khusus.
Difusi biasa terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophobic
atau tidak berpolar / berkutub. Molekul dapat langsung berdifusi ke dalam membran
plasma yang terbuat dariphospholipids. Difusi seperti ini tidak memerlukan energi atau ATP
[Adenosine Tri-Phosphate].
Difusi khusus terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang
hydrophilic atau berpolar dan ion. Difusi seperti ini memerlukan protein khusus yang
memberikan jalur kepada partikel-partikel tersebut ataupun membantu dalam perpindahan
partikel. Hal ini dilakukan karena partikel-partikel tersebut tidak dapat melewati membran
plasma dengan mudah. Protein-protein yang turut campur dalam difusi khusus ini biasanya
berfungsi untuk spesifik partikel.

Plasmolisis

Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis. Jika sel tumbuhan diletakkan
di larutan garam terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga
tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah.Tumbuhan dengan sel dalam kondisi
seperti ini layu.Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya
plasmolisis.Dampak plasmolisis yang meneyebabkan tekanan terus berkurang sampai di
suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak
antara dinding sel dan membran. Akhirnya cytorrhysis, runtuhnya seluruh dinding sel dapat
terjadi.Tidak ada mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara
berlebihan, juga mendapatkan air secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika
sel diletakkan di larutan hipotonik. Proses sama pada sel hewan disebut krenasi. Sel
tumbuhan dalam kondisi lingkungan berbeda.
Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. Biasanya
terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi
atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis, seringkali menggunakan tanaman Elodea
atau sel epidermal bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati
dengan jelas. Bila sel tumbuhan dimasukkan kedalam cairan hipotonik, turgor sel akan
meningkat.Bila berada dalam keadaan isotonik (larutan yang konsentrasinya sama dengan
konsentrasi isi sel),maka sebagian sel yang ada mengalami plasmolisis,sebagian sel
tidak.Keadaan ini dapat dipakai untuk menentukan tekanan osmosis sel dengan meletakkan
pada larutan yang ditentukan molaritas larutan atau tekanan osmotiknya dan melihat berapa
banyak sel yang terplasmolisis.
Proses sama pada sel hewan disebut krenasi.Cairan di dalam sel hewan keluar karena
peristiwa difusi.Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di
alam.Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan
bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis, seringkali menggunakan
tanaman Elodea atau sel epidermal bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses
dapat diamati dengan jelas.
Jika konsentrasi larutan yang menyebabkan 50% sel terplasmolisis diketahui,maka nilai
tekanan osmosis sel dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
phi = M x R x T di mana
phi = tekanan osmotik (atm)=Tekanan Osmotik sel
M = Molaritas , Konsentrasi larutan yang menyebabkan 50% sel terplasmolisis
R = tetapan gas (0.082 )
T = suhu (Kelvin ) =Temperatur mutlak (273+t 0C)

Transpor Pasif

TranporPasifyaitutransportasi lintas membran tidak membutuhkan energi karena


hanya menuruni gradien konsentrasi.
Transportasi pasif dibedakan menjadi tiga yaitu difusi, difusi berfasilitasi dan
osmosis. Difusi yaitu transportasi zat dari larutan konsentrasi tinggi (hipertonis) ke larutan
konsentrasi rendah (hipotonis). Difusi berfasilitasi yaitu proses difusi dengan bantuan protein
pembawa untuk memindahkan zat dari satu sisi membran ke membran lain. Sedangkan
osmosis yaitu proses perpindahan air dari daerah yang berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke
daerah yang berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui membran semipermiabel.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. WaktudanTempat

Waktu : Jumat, 16 September 2016


Tempat : Laboraturium Biologi SMA Negeri 1 Kairatu

B. AlatdanBahan

1. Mistar
2. Tigabuahgelas kimia
3. Kentang
4. Air Suling
5. LarutanGula 10% dan 20%
6. Pisau
7. Timbangan (Neraca)

C. ProcedurKerja

1. Buatlahpotongankentang berbentuk bujursangkardenganperbandingan panjang :lebar


tinggi adalah 0.5 cm : 3 cm.Buatlahpotongankentangtersebut sebanyak 3 buah, lalu
ukurlah tinggi dan berat masing masing kentang.
2. Sediakan 3buahgelaskimia dengan masing-masingdiberi label A, B, dan C.
3. Masukkkan air sulingkedalamgelaskimia A.Masukkanlarutangula 10%
kedalamgelaskimia B. Masukkanlarutangula 20% padagelaskimia C.
4. Masukkan masing masing tiga buah potongan kentang pada gelas kimia A, B, dan C.
Kemudian diamkan selama 1 jam.
5. Ukurlah tinggi dan berat setiap kentang. Masukan hasil pengamatan kalian ke dalam
tabel.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

HasilPengamatan

NO. GELAS KENTANG TINGGI BERAT TINGGI BERAT


KIMIA AWAL AWAL AKHIR AKHIR
1. A 1 3 0.3 3.1 2.7
2. B 2 3 0.9 3 0.6
3. C 3 3 0.11 3 0.9

Pertanyaa :
1. Apakah terjadi perubahan ukuran pada kentang ?
Jawab : Ya. Terjadi perubahan ukuran pada kentang

2. Kentang pada gelas kimia manakah yang berkurang ukuran ?


Jawab : Kentang pada gelas kimia C

3. Apakah yang terjadi pada kentang pada gelas A, B dan C ?


Jawab : Pada gelas kimia A, saat Kentang direndam dalam air biasa mengalami difusi
dimana kandungan air yang ada di luar kentang lebih besar sehingga air cenderung
masuk dan menyebabkan berat kentang bertambah (hipotonis). Sedangkan pada gelas
kimia B dan C, Saat kentang direndam dalam larutan gula 10% dan 20% akan terjadi
perpindahan air secara osmosis dari sel-sel kentang keluar menuju ke larutan.
Perpindahan air ini terjadi karena sel-sel kentang hipotonis terhadap larutan gula yang
hipertonis.

4. Apa saja yang mempengaruhi perubahan ukuran pada kentang ?


Jawab : Potensial air pada sel dipengaruhi oleh larutan. Ketika larutan hipotonis maka
molekul air di lingkungan akan masuk ke dalam sel sehingga menambah berat sel. Ketika
larutan hipertonis maka molekul air di dalam sel akan keluar dan mengurangi berat sel.

5. Apa kesimpulan dari hasil percobaan yang kalian lakukan ?


Jawab : Berdasarkan hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa:
1. Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul pelarut (air) dari konsentrasi
pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui membran diferensial
permeabel.
2. Larutan yang mempunyaikonsentrasilebihtinggiakannaik. Hal iniberartibahwapada
osmosis terjadidarikonsentrasi yang lebihrendahkekonsentrasi yang lebihtinggi.
3. Zat pelarut (air) akan berpindah dari hipotonik ke hipertonik hingga isotonis yang
mengakibatkan plasmolisis
4. Potensial air pada sel dipengaruhi oleh larutan. Ketika larutan hipotonis maka molekul
air di lingkungan akan masuk ke dalam sel sehingga menambah berat sel. Ketika larutan
hipertonis maka molekul air di dalam sel akan keluar dan mengurangi berat sel.
5. Kentang yang direndam dalam larutan gula mengalami osmosis dimana kandungan air
dalam kentang lebih besar sehingga air cenderung keluar yang menyebabkan berat
kentang berkurang (hipertonis).
6. Kentang yang direndam dalam air biasa mengalami difusi dimana kandungan air yang
ada di luar kentang lebih besar sehingga air cenderung masuk dan menyebabkan berat
kentang bertambah (hipotonis).
7. Difusi dan Osmosis merupakan bagian dari proses trasnpor pasif yang tidak
memerlukan energi dalam prosesnya.
8. Permeabilitas dan semi permeabilitas merupakan kemampuan yang dimiliki oleh
membran sel dalam dalam menyaring partikel-partikel yang akan melalui membran sel.
Keduanya dibedakan oleh kemampuan yang dimiliki masing-masing akibat kondisi yang
kurang menguntungkan

.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai