Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TENTANG OSMOSIS

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Fatofisiologi

Disusun Oleh:
KELOMPOK 06
KHOLIDAH LUBIS 2119201355
VIVI RIYANNI 2119201719
MILAWATI 2110201451
RAHMA 2119201537
EFRIANTI PULUNGAN 2119201191
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat, taufiq,
serta hidayahnya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul
“Osmosis” dengan tepat waktu.
Shalawat dan salam selalu penulis sampaikan kepada Nabi kita,
Muhammad SAW, yang telah memberikan petunjuk hingga akhir zaman untuk
kita umatnya. Dalam penyusunan makalah ini tentu penulis mengalami masalah,
namun itu semua dapat teratasi dengan berbagai dukungan dan bimbingan dari
pihak lain. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih, kepada:
1. Ibu mediana Sembiring, selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Fisiologi
2. Semua teman-teman yang selalu memberikan saran dan kritik dalam
penyusunan makalah ini.
menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun khususnya dari Dosen
Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan guna menjadi acuan bekal pengalaman bagi
Penulis untuk lebih baik lagi di masa yang akan datang, demi kesempurnaan dari
makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Panyabungan, September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................i


KATA PENGANTAR .........................................................................................i
DAFTAR ISI ........................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1
1.2 Tujuan ........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................2
2.2 Osmosis .....................................................................................................2
2.2.1 Pengertian .........................................................................................2
2.2.2 Macam-macam Sifat Membran ........................................................2
2.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Osmosis ....................................4
2.2.4 Sel sebagai Sistem Osmotik .............................................................5
2.2.5 Peranan Osmosis dalam Tumbuhan .................................................5
BAB III PENUTUP .............................................................................................6
3.1 Kesimpulan ...............................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mempelajari dunia kehidupan tidak terlepas dari pengetahuan tentang
hierarki biologi. Dalam pengetahuan biologi, sel merupakan unit terkecil yang
dapat melakukan aktivitas kehidupan. Selain itu, dalam organisme terdapat alat
transpor yang mampu mengatur organisme lainnya. Sehingga membran sel
tersusun atas senyawa fosfolipid bilayer. Oleh karena itu, sel mampu melakukan
transpor zat. Hal ini sangat dibutuhkan oleh tumbuhan agar mereka dapat
mendistribusikan energi yang mereka dapatkan dari alam.
Metabolisme pada organisme multiselluler mencakup beberapa hal, antara
lain transport zat hara dan transport ion. Sistem transport pada hewan yaitu sistem
sirkulasi. Pada sistem sirkulasi, aliran materi terjadi karena adanya daya dorong
dari organ pemompa. Sedang sistem transport pada tumbuhan yaitu sistem
vaskuler, pada sistem ini aliran senyawa berlangsung mengikuti atau melawan
padatan (gradient) konsentrasi.
Untuk kelangsungan hidupnya tumbuhan memerlukan beberapa zat. Zat
yang diperlukan tumbuhan diambil dari lingkungan sebagian besar berupa: O2
dan CO2 dari udara diambil melalui daun; air dan mineral dari dalam tanah
diambil melalui ujung akar dan bulu-bulu akar. Bagi tumbuhan tingkat rendah,
pengambilan zat-zat dapat dilakukan oleh permxkaan tubuhnya. Kemampuan
tumbuhan mengambil zat-zat dari lingkungan dilakukan dengan cara difusi,
osmosis dan transpor aktif.

1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalaha untuk menjelaskan mengenai
osmosis beserta hal-hal yang berhubungan dengan osmosis

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.2 OSMOSIS
2.2.1 Pengertian
Osmosis adalah bergeraknya molekul air melalui membran semipermiabel
(selektif permiabel) dari larutan berkadar rendah menuju larutan berkadar tinggi
hingga kadarnya sama. Seluruh membran sel dan kapiler permeabel terhadap air,
sehingga tekanan osmotik cairan tubuh diseluruh bagian tubuh sama (Anthara dan
Suartha, 2011). Sedangkan menurut Sudjadi, (dalam Arlita, dkk. 2013), osmosis
merupakan proses perpindahan molekul-molekul pelarut (air) dari konsentrasi
pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui membran
diferensial parmeabel. Osmosis dikenal juga sebagai difusi dengan kategori
khusus. Adapun yang dimaksud air dalam proses osmosis tersebut adalah air
dalam keadaan bebas yang tidak terikat dengan jenis molekul–molekul seperti
gula, protein, atau larutan yang lain. Oleh karena itu, konsentrasi terlarut dalam
suatu larutan merupakan faktor utama yang menentukan kelangsungan osmosis.
Osmosis adalah difusi bersih satu arah dari pelarut (khususnya air) di
membran selektif permeabel. Ini sangat penting bagi sel karena sel-sel membran
secara selektif permeabel (Robert and King, 1987)
2.2.2 Macam-macam Sifat Membran
Membran sel adalah lapisan pelindung luar dari semua sel hewan. Ini
terdiri dari dua lapisan yang terdiri dari protein dan lipida. Membran sel yang
dikenal sebagai membran semipermeabel karena hanya memungkinkan zat
tertentu bergerak masuk dan keluar dari sel. Setiap sel dikelilingi oleh selaput sel
yang menyediakan struktur dan mengendalikan berlalunya bahan. Membran sel
terdiri dari dua lapisan yang terdiri dari protein dan lipida (Path, 2013). Macam-
macam Membran sel di bagi menjadi tiga antara lain:

2
a. Membran Permeabel, merupakan membran yang dapat di lalui oleh zat
apapun.
b. Membran Semipermebel, membran sel dikenal sebagai membran
semipermeabel karena hanya memungkinkan zat tertentu bergerak
masuk dan keluar dari sel (Path, 2013).
c. Membran Impermeabel, merupakan membran yang tidak dapat di lalui
oleh zat apapun.
Osmosis adalah proses alami dimana air mengalir melalui selaput
semipermeabel dari larutan dengan konsentrasi rendah padatan terlarut (Wiley &
Sons, 2015). Peristiwa terjadinya Osmosis dapat diuraikan sebagai berikut:

Sel terbagi menjadi 2 kompartemen yang dipisahkan oleh membran


semipermeabel. Air bergerak dengan osmosis dari larutan konsentrasi rendah
dalam satu kompartemen melalui membran semipermeabel ke dalam larutan
dengan konsentrasi tinggi di kompartemen lainnya. Pada akhirnya tercapai
keadaan seimbang.

3
Konsentrasi ekuilibrium atau seimbang. Perbedaan tinggi sesuai dengan
tekanan osmotik dari larutan. Sedangkan Tekanan Turgor adalah tekanan yang
mendorong membran sel terhadap dinding sel. Tekanan turgor selalu lebih rendah
dari tekanan osmosis.
Pada proses osmosis, aliran air melintas dinding sel (untuk selanjutnya dianggap
sebagai membran semi permeabel) di tentukan oleh beda tekanan sistem dan beda
konsentrasi solut yang dinyatakan sebagai beda tekanan osmosis. Bila tidak ada
beda tekanan hidrostatik, aliran air melintas membran sepenuhnya tergantung
beda tekanan osmotiknya (Wirawan, 2006).

2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tekanan Osmosis


Cepat lambatnya digusi dan osmosis dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain: Perbedaan konsentrasi, Suhu, Tekanan, dan matrik atau bahan
penyusun (Salisburi dan Ross dalam Yahya, 2015). Jika suhu semakin tinggi maka
tekanan osmosisnya akan naik. Semakin pekat larutan maka tekanan osmosis akan
semakin tinggi.

4
2.2.4 Sel sebagai Sistem Osmotik
Membran sel secara selektif permeabel dan jika sel ditempatkan dalam
larutan yang konsentrasinya dapat berbeda dari kandungan sel, air masuk atau
meninggalkan sel. Ini masuk jika larutan eksternal bersifat hipotonik, ia
meninggalkan jika larutan eksternal hipertonik. Pada sel tumbuhan isi dinding
selulosa sepenuhnya permeabel terhadap air dan zat terlarut.

Penampilan sel epidermis bawang dalam larutan eksternal hipertonik. Sel a


adalah tidak mengalami plasmolisis; Sel b, c dan d menunjukkan terjadinya
peristiwa plasmolisis progresif dengan protoplas yang menyusut jauh dari dinding
sel (Robert and King, 1987).
Sel yang kemasukan air akan mengembang sehingga dinding sel dan
protoplasma akan merengang. Sifat dinding sel yang elastis atau kenyal
memberikan tekanan pada isi sel. Makin banyak air yang masuk, bertambah besar
sel menggelembung, bertambah besar pula plasmolisis. Jadi plasmolisis adalah
peristiwa lepasnya protoplas suatu sel tumbuhan dari dinding sel, akibat keluarnya
air dari sel. Pada tumbuhan terjadinya peristiwa Plasmolisis ini merupakan efek
akibat adanya Osmosis.

2.2.5 Peranan Osmosis dalam Tumbuhan


Signifikansi osmosis pada tanaman:
1. Osmosis membantu penyerapan air pada tanaman.
2. Turgidity organ tanaman tergantung pada air, yang diserap karena
osmosis.
3. Pergerakan air dari satu sel ke sel lainnya disebabkan oleh osmosis.
4. Pembukaan dan penutupan stomata bergantung pada tekanan turgor pada
sel penjaga
5. Turgidity sel bibit muda memungkinkan mereka keluar dari tanah (Kumar
and Lazarus, 2010).

5
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul pelarut (air) dari


konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui
membran diferensial parmeabel.
2. Cepat lambatnya digusi dan osmosis dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain: Perbedaan konsentrasi, Suhu (jika suhu semakin tinggi maka
tekanan osmosisnya akan naik), Tekanan, dan matrik atau bahan penyusun,
semakin pekat larutan maka tekanan osmosis akan semakin tinggi.
3. Plasmolisis merupakan peristiwa yang terjadi akibat adanya Osmosis,
dengan ini dapat di ketahui bahwa pada tanaman Sel sebagai sistem
osmotik.
4. Peran Osmosis dalam tanaman sangat penting untuk membantu proses
penyerapan air.

6
DAFTAR PUSTAKA

Anthara, I. Made S., dan Suartha, I. Nyoman. 2011. Homeostasis Cairan Tubuh
pada Anjing dan Kucing. Buletin Veteriner Udayana. Vol 3 (1): 23-37.
ISSN 2085-2495.
Arlita, M. A., Waluyo, Sri., dan Warji. 2013. Pengaruh Suhu dan Konsentrasi
terhadap Penyerapan Larutan Gula pada Bengkuang (Pachyrhizus erosus).
Jurnal Teknik Pertanian. Vol 2(1):85-94.

Baligar, V.C., and Duncan, R.R. 1990. Crops as Enhancers of Nutrient Use.
London: Academic Press.

Chapin, F. Struat ., Matson, Pamela A., and Mooney, Harold A.. 2002. Principles
of Terrestrial Ecosystem Ecology. New York: Springer.

Ferdinand, Fictor., dan Ariebowo, Moekti. 2008. Praktis Belajar Biologi.


Bandung: Visindo.

Fosbery, Richard., and McLean, Jean. 1996. BIOLOGY. London : Heineman

James, Joyce., Baker, Colin., dan Swain Helen. 2006. Prinsip Sains Untuk
Keperawatan. Jakarta: Erlangga.

Krisnawati Ayda.2008. Ragam Karakter Morfologi Kulit Biji Beberapa Genotipe


Plasma Nutfah Kedelai.Jurnal Buletin Plasma Nutfah. Vol.14 No.1.

Kumar, Vinay., dan Lazarus, Bandana Peters. Biology for Class XI. New Delhi:
Tata Mc Graw Hill Education.

Lee,P Kyun.2017. Spatially and genetically distinct control of seed germination


by phytochromes A and B. Proc Natl Acad Sci. 107: 19108–19113.

Maniam, MBS., dan Syulasmi, Ammi. 2006. Persiapan Ujian Nasional Biologi
Untuk SMA/MA. Bandung: Grafindo.

Maritimus, L. 2013. Hardness Phenomenon In Beach Pea (Lethyrus Maritimus


L.). Indones. J. Agric. Sci. Vol. 14 No. 1.

Path. 2013. Osmosis & Diffusion Learning Guide. United States of Amerika: New
Path Learning.

7
Robert, M.B.V., and King, T.J. 1987. Biology: A Functional Approach Students’
Manual Second Edition. China: United Kingdom.

Widyawati, N. 2009. Permibilitas dan Perkecambahan Benih Aren (Arenga


pinnata (Wurmb.) Merr.) .Jurnal Argon Indonesia. Vol 2 No 32.

Wiley, John., and Sons, Inc. Hoboken. 2015. Revers Osmosis. United States of
America: Scrivener Publishing.

Wirawan, Sang Kompiang. 2006. Studi Transfer Masa pada Proses Dehidrasi
Osmosis Kentang (Solanum tuberosum, L). Forum Teknik. Vol 30 (2): 99 –
105.

Wusono, Stela. 2015. Pengaruh Ekstrak Berbagai Bagian Dari Tanaman


Swietania mahagoni Terhadap Perkecambahan Benih Kacang Hijau Dan
Jagung. Jurnal Agrologia. Vol.4 No 2.

Yahya. 2015. Perbedaan Tingkat Laju Osmosis antara Umbi Solonum tubernosum
dan Doucus carota. Jurnal Biology Education. Vol 4 (1): 196 – 20

8
9

Anda mungkin juga menyukai