Anda di halaman 1dari 4

1.

TAHAPAN KOMUNIKASI ANTAR SEL


Proses komunikasi sel terbagi menjadi 3 tahap :
a. Penerimaan (Reseption)
Merupakan pendeteksian sinyal yang datang dari luar sel oleh sel target. Sel kimiawi terdeteksi
apabila sinyal itu terikat pada protein seluler, biasanya pada permukaan sel yang bersangkutan
b. Transduksi
Mengubah sinyal menjadi suatu bentuk yang dapat menimbulkan respon seluler spesifik
c. Respon
Sinyal yang ditransduksi akhirnya memicu respon seluler spesifik. Respon ini dapat berupa
hampir seluruh aktivitas seluler seperti katalisis leh suatu enzim, penyusunan ulang
sitoskeleton, atau pengaktifan gen spesifik di dalam nukleus
2. JENIS-JENIS KOMUNIKASI ANTAR SEL
a. Komunikasi Antar Sel (Intercellular Signaling)
Komunikasi Kontak langsung
Pensinyalan Parakrin
Pensinyalan Sinaptik
Pensinyalan Endokrin
b. Komunikasi Dalam Sel (Intracellular Signaling)
Kelangsungan hidup sel
Homeostatis Sel Normal
Perkembangan dan pembelahan sel
Perbaikan jaringan
System imunitas
3. JENIS-JENIS RESEPTOR PADA KOMUNIKASI ANTAR SEL
a. Reseptor yang mempunyai koneksi dengan ion chanel
b. Reseptor yang mempunyai koneksi dengan G-Protein
c. Reseptor yang mempunyai koneksi dengan Tirosin Kinase
4. MEKANISME SIKLUS SEL

5. PEMBELAHAN SEL
6. KEMATIAN SEL

Komunikasi sel

1. Disusun Oleh Kelompok 5 1. Winda (201241500111) 2. Hesti Arianti (201241500131) 3. Hafiz Riccy
(2012415001)

2. Definisi  Komunikasi Sel adalah Interaksi antara satu sel dengan sel yang lainnya ataupun antara sel
dengan lingkungannya.  Tujuannya : agar setiap organ ditubuh kita dapat menjalankan tugasnya
sehingga dapat menjaga kelangsungan hidupnya.

3. Perkembangan Persinyalan sel Persinyalan sel berkembang pada awal sejarah kehidupan. Contohnya :
Saccharomyces cerevisiae, yang telah diteliti oleh para ahli bahwa sel ragi pada Saccharomyces
cerevisiae menggunakan sinyal kimiawi untuk mengidentifikasi jenis pasangan yang berlawanan dan
mengawali proses perkawinan. Terdapat 2 jenis tipe pasangan yang disebut a dan ᾳ

4. Jenis-Jenis komunikasi Sel 1. Komunikasi antar sel (intercellular signaling) 2. Komunikasi dalam sel
(intracellular signaling) Sistem penghantaran informasi atau signal dari sel yang satu ke sel yang lain atau
di dalam sel itu sendiri untuk melakukan aktivitas dan fungsi koordinasi. Kelangsungan hidup sel atau
organisme Homeostasis sel normal Perkembangan dan pembelahan sel Perbaikan jaringan Sistem
imunitas

5. Interseluler Signaling 1. Komunikasi kontak langsung 2. Persinyalan Parakrin 4. Persinyalan Endoktrin


3. Persinyalan sinaptik

6. 1. Komunikasi Kontak Langsung Interseluler Signaling Sel-sel yang berdekatan harus membuat kontak
fisik untuk meneruskan informasi atau signal A. Sel hewan dan sel tumbuhan komunikasi dengan kontak
langsung, memiliki cell junctions yang secara langsung menghubungkan sitoplasma dengan sel
sebelahnya

7. Komunikasi Kontak Langsung (2) Cell-cell recognition. Two cells in an animal may communicate by
interaction between molecules protruding from their surfaces. B. Pada signaling lokal pada sel hewan,
dapat berkomunikasi melalui interaksi antara molekul2 yang menonjol dari permukaan sel

8. 2. Paracrine signaling - Molekul pembawa signal dihasilkan oleh sel tertentu dan dilepaskan ke
lingkungan sekitar - Sel target letaknya berdekatan - Dirusak oleh enzim ekstraselular - Contoh: epinefrin
dan nor epinefrin, estrogen oleh sel ovary

9. - Dihasilkan oleh sel tertentu dan dilepaskan melalui sirkulasi sistemik (aliran darah) - Sel target
letaknya jauh - Contoh: - Hormon pertumbuhan (EGF, PDGF) - Insulin - Tyroid - Estrogen - Progesteron -
Didistribusikan dalam bentuk bebas atau terikat dengan protein - Globulin (tiroksin, kortikosteroid) -
Albumin (aldosteron) 3. Endocrine signaling

10. 4. Synaptic signaling -Syaraf yang teraktivasi akan memicu pelepasan neuro- transmitter pada akson
terminal -Sel target adalah post synaptic syaraf berikutnya -Contoh : - Dopamin - Norepinefrin -
Serotonin - Gama amino butiric acid

11. EXTRACELLULAR FLUID Receptor Signal molecule Relay molecules in a signal transduction pathway
Plasma membrane CYTOPLASM Activation of cellular response Terdiri dari 3 tahapan 1. Penerimaan 2.
Transduksi 3. Respon Tahapan Komunikasi Sel

12. Tahapan Komunikasi Sel Proses komunikasi sel dibagi menjadi tiga tahap, yaitu : 1. Penerimaan
(reseption) , merupakan pendeteksian sinyal yang datang dari luar sel oleh sel target. Sel kimiawi
terdeteksi apabila sinyal itu terikat pada protein seluler, biasanya pada permukaan sel yang
bersangkutan. 2. Transduksi, diawali dengan pengikatan molekul sinyal mengubah protein reseptor.
Tahap transduksi ini mengubah sinyal menjadi suatu bentuk yang dapat menimbulkan respon seluler
spesifik. Pada system Sutherland, pengikatan epinefrin kebagian luar protein reseptor dalam membran
plasma sel hati berlangsung melalui serangkaian langka untuk mengaktifkan glikogen fosforilase. 3.
Respon, pada tahap ketiga pensinyalan sel, sinyal yang ditransduksi akhirnya memicu respon seluler
spesifik. Respon ini dapat berupa hampir seluruh aktivitas seluler seperti katalisis leh suatu enzim,
penyusunan ulang sitoskeleton, atau pengaktifan gen spesifik di dalam nukleus

13. Molekul sinyal terikat pada protein reseptor, menyebabkan protein berubah bentuk Sel yang
menjadi target sinyal kimiawi tertentu memiliki molekul yang berupa protein reseptor yang akan
mengenali molekul sinyal. Molekul sinyal ini berprilaku seperti ligan, yaitu istilah untuk molekul kecil
yang terikat secara spesifik pada molekul yang lebih besar. Pengikatan ligan ini menyebabkan protein
reseptor mengalami perubahan konformasi atau berubah bentuk.

14. MACAM – MACAM RESEPTOR YANG MEMBANTU PROSES KOMUNIKASI SEL 1. Reseptor yang
mempunyai koneksi dengan Ion Channel : Membuka atau menutup secara singkat sebagai jawaban atas
pengikatan suatu neurotransmiter.

15. Reseptor 2. Reseptor yang mempunyai koneksi dengan G-protein : Mempunyai nama lain G – Protein
Linked Receptor (GPLR), makna G – protein pada reseptor ini adalah sebagai molekul intermediet. Ketika
ligan berikatan dengan reseptor akan membentuk reseptor kompleks. G – protein kemudian di aktifkan
dan selanjutnya berikatan dengan efektor (enzim). Dalam hal ini akan mengaktifkan enzim dalam sel.

16. 3. Reseptor yang mempunyai koneksi dengan tirosin kinase : Reseptor tirosin kinase merupakan
reseptor untuk faktor pertumbuhan. Reseptor kinase juga merupakan reseptor membran yang
melekatkan fosfat ke tirosin protein Reseptor

1. DOKTRIN SEL ADA 3: PADA TAHUN 1858 VIRCHOW “3. SELURUH SEL BERASAL DARI SEL-SEL iii YANG
ADA SEBELUMNYA“ REPRODUKSI SEL PENGERTIAN Reproduksi adalah proses dimana organisme
mereplikasi atau menggandakan diri, sehingga menghasilkan salinan yang sama guna kelangsungan
hidup spesies tersebut. 26 NOVEMBER 2014 STIKES AL ISLAM Reproduksi sel: PROSES DIMANA
YOGYAKARTA SEL MEREPLIKASIKAN DIRI SEHINGGA MENGHASILKAN SALINAN YANG SAMA GUNA
KELANSUNGAN HIDUP SEL
2. SIKLUS SEL = SIKLUS HIDUP PADA ORGANISME UNISELULER YANG BEREPRODUKSI HANYA SECARA
ASEKSUAL SIKLUS SEL MERUPAKAN SIKLUS HIDUPNYA . ANGGOTA KINGDOM MONERA membelah
melalui Pembelahan biner, bukannya mitosis, namun bisa mengalami variasi genetik. SIKLUS SEL #
SIKLUS HIDUP PADA ORGANISME YANG BEREPRODUKSI SECARA SEKSUAL DAN VEGETATIF BAIK DARI
GOLONGAN UNISELULER MAUPUN MULTISELULER MAKA SIKLUS SEL MERUPAKAN BAGIAN DARI SIKLUS
HIDUPNYA.
3. REPRODUKSI SEL Siklus sel = peristiwa pertumbuhan sel secara berulang-ulang mengikuti suatu
mekanisme tertentu dalam sel yang diikuti oleh reproduksi sel. Siklus sel memakan waktu beberapa jam
atau bahkan ada yang berhari-hari dan ada pula yang terhenti secara permanen pada fase tertentu
antara G1 sampai SITOKINESIS.
4. SEL-SEL SOMATIS/VEGETATIF/NON REPRODUKSI MENGALAMI PERTUMBUHAN, PENINGKATAN
JUMLAH ORGANEL, DAN MEMPRODUKSI ZAT-ZAT. SEL2 YG TIDAK MENERUSKAN PEMBELAHAN
BERHENTI PADA FASE G1. PADA FASE “S” DNA NUKLEUS BERLIPAT DUA UNTUK PERSIAPAN
PEMBELAHAN NUKLEUS DAN KROMOSOM, TERJADI SINTESA PROTEIN , DAN AKTIVITAS METABOLIK SEL
SANGAT MENURUN PADA FASE G2 TERJADI PENGORGANISASIAN MATERI2 BAGI PERGERAKAN
KROMOSOM DAN REPLIKASI SEL. TERJADI MITOSIS, SEL MULAI AKTIF MEMBELAH, KROMOSOM TAMPAK
JELAS DAN MENGALAMI PERGERAKAN YANG BERURUTAN, HINGGA 1 SET REPLIKA KROMOSOM
(KROMATID) BERMIGRASI KE MASING-MASING KUTUB SEL, SITOPLASMA MEMBELAH, DAN TERBENTUK
2 SEL BARU.
5. AMITOSIS
6. Contoh Amitosis Berdasarkan morfologi bakteri: Kokus/bulat : - Pneumococcus penyebab pneumonia
- Streptococcus penyebab komplikasi demam/gangguan tenggorakan Bacillus/batang: - Bacillus
anthracis penyebab penyakit antrak Spirilla/spiral/heliks - Treponema pallidum penyebab penyakit sifilis
Pola pembelahan sel pada Pneumococcus kedua sel anakan tetap bersama sebagai sepasang diplokokus,
bahkan pada kokus lain bisa dihasilkan seuntai panjang sel kokus sebagai hasil pembelahan sel. Pola
pembelahan sel pada bacillus dan spirila biasanya terpisah setelah setiap satu kali pembelahan.
7. • Bacillus anthracis. 1500X.
8. MITOSIS DAN MEIOSIS EUKARIOTA MITOSIS PEMBELAHAN SEL SOMATIK Pembagian materi-materi
nucleus khususnya kromosom dari induk kepada anaknya MEIOSIS PEMBELAHAN SEL
GAMET/GAMETOGENESIS
9. Paramecium bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi seksual dengan cara konjugasi.
Adapun reproduksi aseksual dengan cara pembelahan biner.
10. ORGANELA YANG BERPERAN PENTING DALAM REPRODUKSI SEL
11. Gb. Bentuk-bentuk kromosom Letak sentromer pada kromosom membedakan jenis kromosom.
Berdasarkan letak sentromer, kromosom dibedakan menjadi: • Telosentrik : sentromer terletak di ujung
kromosom sehingga kromosom hanya memiliki sebuah lengan dan berbentuk seperti huruf I. Kromosom
manusia tidak ada yang berbentuk telosentrik. • Akrosentrik : sentromer terletak di dekat ujung
kromosom. Satu lengan kromosom sangat panjang, sedangkan lengan lainnya sangat pendek. •
Submetasentrik : sentromer terletak di submedian (ke arah salah satu ujung kromosom) dan membagi
lengan kromosom menjadi dua lengan yang tidak sama panjang. Satu lengan panjang dan satu lengan
pendek, seperti huruf L. • Metasentrik : sentromer terletak di tengah, membagi lengan kromosom
menjadi dua lengan yang hampir sama panjang seperti huruf V.
12. KARYOTIPE MANUSIA 23 PASANG KROMOSOM
13. REPLIKASI KROMOSOM, FASE “S” INTERFACE
14. Ciri pembelahan meiosis/REDUKSI: 1) Terjadi di sel kelamin 2) Jumlah sel anaknya 4 3) Jumlah
kromosen 1/2 induknya 4) Pembelahan terjadi 2 kali Pembelahan meiosis terjadi 2 kali: Pembelahan I
(meiosis I). Pembelahan II (meiosis II).

https://www.slideshare.net/tokonehadi/reproduksi-sel-42043801?qid=35c192b8-0fed-4018-9b3c-
73661e135862&v=&b=&from_search=9

https://www.slideshare.net/hestiarianti2/komunikasi-sel-45603011

Anda mungkin juga menyukai