Anda di halaman 1dari 9

Nama : Piolinov Iskandar Dosen Pengampu : Arina Findo Sari, M.Si.

NIM : 11190950000062 Remila Selvany, M.Si.


Kelas : 4B-2 Tanggal Praktikum : 26 Maret 2021

PRAKTIKUM 1
PENGAMATAN SEL PROKARIOTIK DAN EUKARIOTIK
I. Tujuan Praktikum
1.1. Praktikan mampu mengamati struktur sel prokariotik dan eukariotik.
1.2. Praktikan mampu membedakan sel prokariotik dan eukariotik berdasarkan struktur
selnya.
1.3. Praktikan mampu mengidentifikasi bagian-bagian sel prokariotik dan eukariotik.

II. Cara Kerja


2.1. Alat
- Mikroskop cahaya
- Silet/pisau
- Object glass dan cover glass
- Pipet pasteur
2.2. Bahan
- Preparat Paramecium
- Preparat Euglena
- Preparat Spirogyra
- Preparat Onion Root Tip
- Preparat Sel Darah Manusia
- Preparat E. coli
- Preparat Bacillus subtilis
- Bawang merah
- Sampel mukosa pipi
- Minyak imersi
2.3. Prosedur kerja
2.3.1. Pengamatan Preparat Awetan Sel Prokariotik dan Eukariotik
Preparat Preparat diamati dengan mikroskop cahaya,
dipersiapkan dengan diperbesar dari lemah (40x) hingga
diperbesar kuat (100x)

Pengamatan Bentuk dan bagian penyusun sel diamati dan


dicatat, digambar, diperhatikan
dan dianalisis
2.3.2. Pembuatan Preparat Bawang Merah
Umbi bawang
Alat dan bahan Satu lapisan umbi
merah dipotong
dipersiapkan di diambil dan bagian
enpat bagian secara
meja kerja dalam epitel dilepas
vertikal

Preparat diamati
dengan mikroskop Sampel diletakkan
cahaya, dengan Tutup sampel di kaca objek dan
diperbesar dari lema dengan cover glass ditetesi dengan
hingga perbesaran aquades
kuat

Pengamatan dicatat,
digambar, dan diberi
keterangan (dinding sel,
membrane sel, nukleas,
sitoplasma

2.3.3. Pembuatan Preparat Epitelium Pipi


Sampel epitel Tusuk gigi tersebut
Praktikan digeruk pada bagian digulirkan pada
berkumur-kumu dalam dinding pipi kaca objek yang
dengan air bersih dengan tusuk gigi sudah ditetesi air,
bersih kemudia ditutup
dengan cover glass

Preparat diamati Sampel tersebut


dengan mikroskop Pewarna yang ditetesi dengan
cahaya, dengan berlebihan methiloen blue pada
diperbesar dari lema dibersihkan dan di salah satu tepi
hingga perbesaran diserap dengan tisu secara hati-hati
kuat

Pengamatan dicatat,
digambar strukturnya, dan
diberi keterangan
(dinding sel, membrane
sel, nukleas, sitoplasma)
III. Hasil Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum ini, adapun data yang didapat sebagai berikut :
Spesimen Gambar Keterangan
Euglena sp. Tergolong : Eukariot
A common flagellate with 1
eyespot 2 Bagian Sel :
3 1. Nucleus
Perbesaran 1000x 2. Flagellum
4
3. Kloroplast
4 4. Eyespot (Stigma)

(Sumber : Selvany 2021)


Paramecium sp. 1
Tergolong : Eukariot
Nucleid stained
Bagian Sel :
Perbesaran 1000x 2 1. Cillia
2. Makronucleus
3
3. Contractile Vacule

(Sumber : Selvany
2021)
Spirogyra sp. Tergolong : Eukariot
In scalariform conjugation, 1
formation of zygotes Bagian Sel :
1. Dinding sel
Perbesaran 100x 2 2. Cytoplasm

(Sumber : Selvany 2021)


Spirogyra sp. Tergolong : Eukariot
Vegetative filament with spiral 1
chloroplasts Bagian Sel :
2 1. Vegetative cell
Perbesaran 100x 3 2. Nucleus
4 3. Spiral chloroplast
4. Pyrenoid

(Sumber : Selvany 2021)


Allium cepa Tergolong : Eukariot
t.s. of root tips showing cell
divisions (mitosis) in all stages Bagian Sel :
1. Dinding sel
Perbesaran 40x 2. Cytoplasm
3. Nucleus

1
Perbesaran 400x 2
3

(Sumber : Selvany
2021)
Bacillus subtilis Tergolong : Prokariot
Smear with bacilli and spores 1
Bagian Sel :
2
Perbesaran 1000x 1. Vegetative cell
2. Endospore

(Sumber : Selvany
2021)
Escherichia coli Tergolong : Prokariot
Probably pathogenic, semar
gram stained Bagian Sel :
1 1. Vegetative cell
Perbesaran 1000x

(Sumber : Selvany 2021)

IV. Pembahasan
Sel berasal dari kata latin cella, yang berarti ruangan kecil, yang ditemukan oleh Robert
Hooke, yang melakukan pengamatan terhadap sayatan gabus (terdapat ruanganruangan kecil
yang meyusun gabus tersebut).
Menurut Subagiartha (2018), mengatakan bahwa sel dalam ilmu biologi merupakan
kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua
makhluk hidup. Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi
kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel. Kebanyakan makhluk hidup
tersusun atas sel tunggal, atau disebut organisme uniseluler, misalnya bakteri dan amuba.
Makhluk hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan, dan manusia, merupakan organisme
multiseluler yang terdiri dari banyak tipe sel terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing.
Sel merupakan struktur terkecil yang mampu melakukan pertumbuhan dan reproduksi,
berdasarkan struktrunya sel dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Sel Prokariotik
Semua sel prokariotik mempunyai membran plasma nukleoid (berupa DNA dan RNA) dan
sitoplasma yang mengandung ribosom. Sel prokariotik tidak memiliki membran inti. Ciri-
ciri lain pada sel prokariotik adalah tidak memiliki sistem endomembran seperti pada
retikulum endoplasma dan kompleks golgi. Selain itu sel prokariotik juga tidak memiliki
mitrokondria dan kloroplas. Contoh sel prokariotik adalah bakteri dan ganggang biru
(Kurniati, 2020).
2. Sel Eukariotik
Sel eukariotik ialah sel yang memiliki inti atau nukleus (karion) yang dikelilingi oleh
membran, sehingga sel ini memiliki dua membran yaitu membran sitoplasma dan membran
inti (membran nukleus). Disamping itu, terdapat juga jenis organella lain yaitu mitokondria
dan kloroplas, yang terbungkus dalam dua lapis membran yaitu membran dalam dan
membran luar yang secara kimiawi memiliki perbedaan dengan membran yang
membungkus nucleus (Rahmadina dan Febriani, 2017).
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, dapat diketahui bahwa Euglena sp., Spirogyra
sp., dan Allium cepa yang termasuk dalam alga dan tumbuhan termasuk dalam eukariotik.
Karena menurut Kurniati (2020), mengatakan sel tumbuhan termasuk kedalam sel eukariotik.
Hal tersebut sebelumnya didukung oleh Juwono dan Zulfa (2002), yang menyatakan bahwa
stuktur sel tumbuhan lebih maju dan adanya dinding sel beserta membrane. Selain sel
tumbuhan, ada juga sel hewan yang termasuk sel eukariotik, seperti Paramecium sp. yang
tergolong protista mirip hewan.
Berdasarkan prosedur yang dilakukan pada Euglena sp. dengan perbesaran 1000x,
bagian-bagian organel seperti Nucleus, Flagellum, Kloroplast, dan Eyespot (Stigma) dapat
terlihat dengan cukup jelas. Menurut Khoirummazidah (2019), mengatakan bahwa spesies
Euglena sp. memiliki sel berbentuk oval memanjang, salah satu ujungnya terdapat mulut sel,
ujung belakang selnya muncul flagella yang digunakan untuk bergerak di air, mempunyai bintik
mata diatas mulutnya, tubuhnya dapat berubah menjadi bundar, dan memiliki warna hijau
terang yang berasal dari koroplasnya. Berdasarkan ciri-ciri yang tampak melalui lensa
mikroskop digital mikroalga ini masuk ke dalam genus Euglena. Divisi Euglenophyta
merupakan organisme bersel tunggal dengan susunan sel eukariota. Spesies yang ditemukan
yaitu Euglena sp. Pada dasarnya euglena memiliki dua buah flagel tipe cambuk berjumbai,
dengan tonjolan lateral yang berupa bulu yang terletak pada satu barisan sepanjang flagel
(Kasrina dkk., 2012).
Berdasarkan prosedur yang dilakukan pada Spirogyra sp. dengan perbesaran 100x,
bagian-bagian organel seperti Vegetative cell, Nucleus, Spiral chloroplast, dan Pyrenoid dapat
terlihat dengan cukup jelas. Spirogyra sp. merupakan alga yang berfilamen yang termasuk
dalam kelas Chlorophycae yang hidup diperairan tawar yang jernih, misalnua di kolam
budidaya ikan, koleksi tumbuhan air, ataupun danau (Tunjung dkk., 2016). Menurut Wiryatno
(2017), mengatakan spirogyra merupakan genus dari ganggang hijau dari ordo Zygnematales.
Mikroalga tersebut biasa ditemukan di air tawar. Spirogyra mampu berfotosintesis, memiliki
sel eukariotik. Pigmen utama yang dikandung alga hijau adalah klorofil. Tubuhnya berbentuk
filamen yang tidak bercabang. Benang tersusun oleh protoplasma yang transparan dan setiap
sel memiliki 1 atau lebih kloropas yang memanjang dari ujung ke ujung berbentuk spiral. Sel
spirogyra memiliki inti yang terletak di tengah, sitoplasmanya terbungkus oleh dinding sel, serta
memiliki vakuola yang besar. Lapisan gelatin yang tipis melindungi seluruh sel sehingga
memberikan karakter tertentu pada spirogyra. Perkembangbiakan vegegatif di lakukan dengan
konjungsi yaitu inti sel benang yang satu pindah ke sel benang lain atau disebut plasmogami,
sedangkan yang semu berbentuk Zigospora yaitu membesar secara meiosis yang menghasilkan
empat sel anak.
Berdasarkan prosedur yang dilakukan pada Paramecium sp. dengan perbesaran 1000x,
bagian-bagian organel seperti Cillia, Makronucleus, dan Contractile Vacule. Paramecium sp.
memiliki tubuh yang seluruhnya atau sebagian ditutupi oleh cilia atau rambut getar, mempunyai
satu makronukleus dan satu atau beberapa mikronukleus, bereproduksi secara vegetatif dengan
pembelahan melintang. Makronukleus membelah secara amitosis sedangkan mikronukleus
secara mitosis. Memiliki vakuola denyut yang terletak pada permukaan aboral yang berfungsi
sebagai sistem ekskresi dan mengedarkan makanan keseluruh tubuh. Vakuola makanan banyak
dan makronukleus bundar atau letaknya ditengah. Paramecium sp. bergerak dengan
menggetarkan silianya (Rusyan, 2011).
Sedangakan untuk spesimen seperti Bacillus subtilis dan Escherichia coli berdasarkan
strukturnya tergolong dalam kelompok sel prokariotik yang dikarenakan tidak memiliki nucleus
sejati atau nyata atau tampak. Spesies Bacillus subtilis dan Escherichia coli termasuk dalam
kelompok bakteri, dapat dipastikan merupakan sel prokariotik.
Berdasarkan prosedur yang dilakukan pada Bacillus subtilis dengan perbesaran 1000x,
bagian-bagian organel seperti Vegetative cell dan Endospore. Bacillus subtilis merupakan
bakteri dari genus Bacillus berbentuk batang, Gram positif, menghasilkan spora, motil, indol
negatif, menghasilkan asam sitrat, katalase positif dan oksidasi positif. Secara mikroskopis
B._subtilis berbentuk batang dengan panjang 3-4µm dan memiliki lebar 0,6- 0,8µm. Bakteri ini
mempunyai flagella sehingga bersifat motil (Awais et al., 2010).
Escherichia coli merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang, tidak berkapsul, tidak
membentuk spora, anaerob fakultatif, mesofilik, pH 4,4-8,5, mempunyai fimbria dan bersifat
motiledan merupakan penghuni normal usus. Sel Escherichia coli mempunyai ukuran panjang
2,0-6,0 μm dan lebar 1,1-1,5 μm, tersusun tunggal, berpasangan, dengan flagella peritikus
(Arisman, 2009).

V. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan sel prokariotik dengan sel eukariotik. Prokariotik adalah organisme struktur
sederhana, uniseluler yang tidak memiliki nucleus secara nyata atau tampak, dan tidak memiliki
membrane inti. Sedangkan eukariotik merupakan organisme yang strukturnya lebih compels,
multiseluler dan memiliki membrane inti dan organel-organel fungsional.

DAFTAR PUSTAKA
Arisman. (2009). Buku Ajar Ilmu Gizi Keracunan Makanan. Jakarta : EGC.
Awais, M., A. Pervez, A. Yaqub and M.M. Shah. (2010). Production of antimicrobial
metabolites by Bacillus subtilis immobilized in Polyacrylamide Gel. Pakistan. J. Zool.,
vol. 42(3):267-275
Juwono dan Achmad Zulfa Juniarto. (2002). Biologi Sel. Jakarta : EGC.
Kasrina, Sri Irawati, dan Wahyu E. Jayanti. (2012). Ragam Jenis Mikroalga di Air Rawa
Kelurahan Bentring Permai Kota Bengkulu Sebagai Alternatif Sumber Belajar Biologi
SMA. Jurnal Exacta Vol. 10 (1) : 36-44.
Khoirummazidah, Vina. (2019). Inventarisasi Mikroalga di Sungai Ngrowo sebagai Sumber
Belajar Biologi Klasifikasi Mahluk Hidup. (Skripsi). Tulungagung : Jurusan Tadris
Biologi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Tulungagung.
Kurniati, Tuti. (2020). Biologi Sel. Bandung : CV. Cendikia Press
Rahmadina dan Husnarika Febriani. (2017). BIOLOGI SEL : Unit Terkecil Penyusun Tubuh
Mahluk Hidup. Surabaya : CV. Selembar Papyrus.
Rusyan, Adun. 2011. Zoologi invertebrate (teori dan praktik). Bandung : Alfeta.
Subagiartha, I Made. (2018). Sel Struktur, Fungsi, dan Regulasi. Bali : PROGRAM STUDI
ANESTHESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
Tunjung, Niken Murti Pratiwi, Inna puspa Ayu, dan Bayu Nughraha. (2016). Produktivitas dan
Serapan Nutrien Harian Spirogyra sp. dan Hydrodictyon sp. (Productivity and Dayly
Nutrients of Spirogyra sp. and Hydrodictyon sp.). Jurnal Biologi Indonesia Vol 12 (1) :
137-143.
Wiryatno, Joko. (2017). Jenis-Jenis Mikroalga yang Terdapat di Estuari DAM Denpasar Bali.
Bali : Program Studi Biologi FMIPA UNUD Bukit Jimbaran.
LAMPIRAN
Lampiran Pertanyaan
- Pertanyaan
1. Berdasarkan hasil pengamatan struktur/bagian mana yang paling menjadi pembeda
antara sel prokariotik dan sel eukariotik, serta sel eukariotik yang satu dengan sel
eukariotik yang lain?
2. Apakah yang membedakan sel tumbuhan dan sel hewan?
3. Jelaskan perbedaan dan persamaan bakteri dengan protozoa berdasarkan hasil
pengamatan!
4. Sebutkan masing masing yang termasuk sel prokariotik dan eukariotik
5. Tuliskan ayat Al-Quran yang berkaitan dengan sel!

- Jawaban :
1. Pembeda sel prokariot dan sel eukariot adalah adanya membrane inti. Pada sel prokariot
tidak memiliki membrane inti, sedangkan pada sel eukariot memiliki membrane inti
2. Pada sel tumbuhan terdapat organel seperi dinding sel, kloroplas, dan vakuola yang
tidak dimiliki hewan. Sedangkan sel hewan memiliki lisosom dan sentriol yang tidak
dimiliki tumbuhan
3. Persamaannya terletak pada sesame organisme bersel tunggal atau uniseluler,
sedangkan perbedaannya terletak strukturnya. Protozoa termasuk eukariotik
sendangkan bakteri termasuk prokariotik
4. Sel prokariotik : Bacillus subtilis dan E. coli
Sel eukariotik : Euglena sp, Paramecium sp, Spirogyra sp. dan Allium cepa
5. Q.S. Al-Infitar Ayat 7 dan 8
- Ayat 7 artinya : Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu
dan menjadikan (susunan tubuh) mu seimbang,
- Ayat 8 artinya : Dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun
tubuhmu.

Anda mungkin juga menyukai