Anda di halaman 1dari 4

1.

Sebutkan dan jelaskan argumen-argumen atau dalil-dalil mengapa manusia


membutuhkan agama !
Agama mengambil bagian pada saat- saat yang paling penting dan pada
pengalaman- pengalaman hidup. Agama merayakan kelahiran, menandai pergantian
jenjang masa dewasa, mengesahkan perkawinan serta kehidupan berkeluarga, dan
melapangkan jalan dari kehidupan kini menuju kehidupan yang akan datang. Agama
juga memberikan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan- pertanyaan- pertanyaan
yang membingungkan, seperti bagaimana kehidupan dimulai, mengapa orang
menderita, apa yang terjadi terhadap manusia jika sudah mati. Mengingat semuanya
ini kiranya tidak mengherankan jika agama memberikan banyak inspirasi terhadap
karya- karya terbesar dunia ini seperti dalam seni, musik dan literatur. (Keene, 2006 :
7)1
(Menzies, 2014 : 10-11) mengatakan bahwa “Dalam hal ini, saya mengajukan
definisi saya sendiri tentang agama, yakni pemujaan terhadap kekuatan-kekuatan
yang lebih tinggi. Mungkin definisi ini terasa dangkal, tapi jika kita
mempertimbangkan cakupan maknanya, definisi tersebut rasanya tidak terlalu
dangkal. Pertama, definisi ini mencakup elemen kepercayaan. Tidak seorangpun
yang akan menyembah kekuatan yang lebih tinggi kecuali ia yakin bahwa kekuatan
tersebut memang ada. Ini adalah faktor intelektualitas. Secara implisit, ada unsur
intelektual dalam pemujaan di masa-masa awal. Jika memang tidak ada kekuatan
yang lebih tinggi, maka pemujaan itu akan kehilangan elemen pemikiran dari
pemujaannya dan hasilnya adalah agama yang penuh kepura-puraan. Kedua,
kekuatan-kekuatan yang disembah ini memiliki kedudukan yang “lebih tinggi”. Bagi
manusia, agama adalah tentang hubungan antara yang lebih tinggi dengan yang lebih
rendah, bukannya antara yang serupa atau bahkan yang lebih rendah. Ketika sesuatu
berhenti disembah, pasti ada hal penting yang hilang darinya, sebelum akhirnya
pemujaan itu berhenti sekadar sebagai agama yang kosong. Tidak diragukan lagi
kalau beberapa agama memang mengalami proses ini, objek yang disembah oleh
orang primitif kadang lebih tinggi dari dirinya dan kadang lebih rendah, dan hasilnya
adalah bukan agama itu sendiri. Ketiga, kekuatan-kekuatan yang lebih tinggi ini
disembah. Dengan kata lain, agama bukan semata keyakinan terhadap kekuatan yang
lebih tinggi, tetapi sesuatu yang diarahkan kepada mereka, sebuah ritual yang terus-
menerus ditunjukkan kepada para entitas tinggi ini. Agama bukan sekedar gagasan
tetapi juga tindakan. Ketika pemujaan dihentikan, pada agama pun punah. meski teori
ini tidak bisa di anut secara saklek karena kepunahan suatu agama biasanya tidak lebih
dari sekedar perpindahan ke jenis agama yang baru, mungkin ke tingkatan yang lebih
tinggi. Tetapi, agama tidak akan pernah ada jika tidak ada kekuatan kekuatan yang
lebih tinggi dan kecuali ada sebuah upaya dari masing-masing pihak (yang disembah
dan si penyembah) untuk menjaga agar hubungan keduanya tetap baik.2

1
Michael Keene, Agama- Agama Dunia (Yogyakarta: Kanisius, 2006), hlm. 7
2
Prof. Allan Menzies, D.D, Sejarah Agama – Agama(terj.) (Yogyakarta : FORUM, 2014), hlm. 10-11
Agama merupakan suatu rasa iman kepercayaan. Orang yang meyakini agama
tertentu, pastilah menginginkan orang lain untuk ikut bersamanya. Mereka
menyebarkan, mendakwahkan serta mempropaganda agar orang lain sepaham
dengannya.
Mereka rela melakukan hal itu demi agamanya. Agama yang mereka anggap
sebagai system kepercayaan. Sehingga pantaslah bila mereka menjadikan agama
sebagai peraturan atau tuntunan tentang cara hidup di dunia, baik lahir maupun batin.
Dari segi pragmatisme, seseorang itu menganut sesuatu agama adalah disebabkan
oleh fungsinya.Bagi kebanyakan orang, agama itu berfungsi untuk menjaga
kebahagiaan hidup. Tetapi dari segi sains sosial, fungsi agama mempunyai dimensi
yang lain seperti apa yang dihuraikan di bawah:
 Memberi pandangan dunia terhadap budaya manusia.
 Menjawab berbagai persoalan yang tidak mampu dijawab oleh manusia.
 Memainkan fungsi kawanan sosial.
 Memberikan rasa kayakinan kepada suatu kelompok manusia.3
Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa manusia harus memiliki agama sesuai
fitrahnya, yaitu berbunyi :

ِّ َّ‫الدينُ ْالقَيِّ ُم َو َٰلَ ِّك َّن أ َ ْكث َ َر الن‬


‫اس‬ ِّ َ‫َّللاِّ ۚ َٰذَلِّك‬
َّ ‫ق‬ ِّ ‫اس َعلَ ْي َها ۚ ََل ت َ ْبدِّي َل ِّلخ َْل‬ َ َ‫َّللاِّ الَّتِّي ف‬
َ َّ‫ط َر الن‬ ْ ِّ‫ِّين َحنِّيفًا ۚ ف‬
َّ َ‫ط َرت‬ ِّ ‫فَأَقِّ ْم َوجْ َهكَ ِّللد‬
َ‫ََل يَ ْعلَ ُمون‬
Artinya :
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas)
fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan
pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui,”

Dan dalil lainnya,


Dalil – dalil yang menjelaskan mengapa manusia membutuhkan agama ada di
dalam Q.S. Fathir (35):15
ُ‫ي ْال َح ِّميد‬
ُّ ِّ‫َّللاُ ه َُو ْالغَن‬ َّ ‫اس أ َ ْنت ُ ُم ْالفُقَ َرا ُء ِّإلَى‬
َّ ‫َّللاِّ ۖ َو‬ ُ َّ‫يَا أَيُّ َها الن‬

Yang artinya “Wahai seluruh manusia, kamu adalah orang-orang yang butuh
kepada Allah dan Allah adalah Mahakaya (tidak butuh), lagi Maha Terpuji.”

Yakni kalianlah yang membutuhkan Allah dalam segala urusan dunia atau agama.
Sehingga kita benar-benar membutuhkannya dalam segala hal. Melalui hubungan baik
dengan tuhan, setiap manusia akan merasa tenang dan damai.4

3
Ahmad Tafsir, Filsafat Umum (Bandung : PT. Remaja Rosydakarya, 2016), hlm. 7
4
M. Quraish Shihab, Agama Punya Seribu Nyawa, P 3
2. Jelaskan mengapa manusia membutuhkan Islam
(Zazuli, 2018 : 48) mengatakan bahwa “Islam berasal dari kata dalam bahasa Arab
"Aslama" yang berarti selamat atau kedamaian. Aslama juga bisa diartikan menerima,
me- nyerah atau tunduk. Dengan demikian Islam juga bisa diartikan sebagai jalan
keselamatan, jalan kedamaian atau berserah/tunduk kepada Tuhan. Islam adalah
agama monoteistik yang lahir di Jazirah Arabia pada waktu sekitar abad keenam
Masehi yang dibawa melalui Nabi Muhammad saw. Adapun penganutnya disebut
sebagai kaum muslim (muslimin bagi laki-laki dan muslimat bagi perempuan). Islam
saat ini berjumlah sekitar 1,6 miliar atau 23% Penganut agama dari populasi global
dan menjadi agama terbesar kedua di dunia dengan pertumbuhan yang tercepat di
dunia”.
Satu-satunya agama yang benar, diridhai dan diterima oleh Allah Azza wa Jalla
adalah Islam. Sementara agama-agama lain, selain Islam, tidak akan diterima oleh
Allah Azza wa Jalla. Agama selain Islam, yaitu Nasrani, Yahudi, Kong Hu Chu,
Hindu, Budha, Sinto dan yang selainnya, tidak akan diterima oleh Allah Azza wa Jalla,
karena agama agama ini telah menambah penyimpangan yang fatal dan telah
dicampuri dengan tangan-tangan kotor manusia. Setelah diutusnya Nabi Muhammad
Shallallahu alaihi wa sallam, maka orang Yahudi, Nasrani dan yang lainnya wajib
masuk ke dalam agama Islam, diikuti Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa termasuk dalam kelompok agama wahyu
ini adalah agama Yahudi, Nasrani dan Islam. Hanya dalam kenyataan yang
sebenarnya Islam adalah satu-satunya agama samawi. Dalam bentuknya yang asli
(kompilasi masing-masing diberikan kepada nabi Musa dan nabi Isa.) Semua (agama
Yahudi dan Nasrani) merupakan agama samawi, dalam pandangan al-Qur'an
keduannya ini adalah Islam. Karena nabi Musa dan Isa adalah seorang muslim yang
diperintahkan kepada Allah untuk menyampaikan agama Allah (Islam) kepada umat-
Nya.5
Islam sebagai agama samawi, dapat dilihat melalui wahyu Allah dalam ayat – ayat
Al – Qur’an diantaranya :
“Ketika Tuhannya berfirman kepadanya : Islam-lah wahai dikau Ibrahim.” Ibrahim
menjawab : “Aku telah ber-Islam keapda Tuhan semesta alam.” (Q.S. Al-Baqarah :
131)
“Nabi Musa berkata kepada kaumnya : “Ya kaumku, bila kalian beriman kepadaAllah,
bertawakalah kepada diri-Nya jika kalian benar – benar muslimin.” (Q.S. Yunus :84)

3. Uraikan persamaan dan perbedaan doktrin keagamaan Islam, Yahudi, dan


Nasrani
Agama diatas tergolong agama samawi, yang langsung diturunkan dari langit.
Persamaan dari agama diatas diantaranya wahyu diturunkan kepada seorang Nabi,

5
Didiek Ahmad Supadie dkk, Pengantar Studi Islam, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,
2011), hlm. 44
sama-sama mempunyai kitab tetapi seiring berjalannya waktu hanya Al-Quran yang
isinya masih asli belum ada campur tangan manusia. Sedangkan kitab agama lain
terdapat campur tangan manusia seiring jalannya waktu. Lalu perbedaan dari ketiga
agama tersebut adalah terletak dalam pengertian Tuhan. Bagi agama Jahudi, Yahova
dianggap sebagai Tuhan Kandung bangsa Yahudi. Bangsa Yahudi ini merasa sebagai
anak Tuhan, dan bangsa lain anak tiri yang harus berkhidmat kepada mereka.
Sedangkan bagi Agama Nasrani (kristen) Tuhan diartikan Trinitas atau Tuhan
berganda tiga yakni Tuhan Bapak (sama dengan Yahova atau Allah), Tuhan Anak Isa
(Isa Almasih) dan Tuhan Roh Suci. Sedangkan pengertian Tuhan bagi Agama Islam
ialah Allah yang menciptakan semua mahluk berdasarkan penjelasan (K.H. Hasbullah
Bakry, 1986: 17-18).6

4. Jelaskan dan uraikan pengalaman, pengetahuan, dan perasaan keagamaan


kalian sebelum dan sesudah belajar studi islam, buatkan contohnya
Sebelum belajar studi islam, saya tidak mengerti apapun tentang islam yang benar.
Tetapi sesudah belajar, saya mengerti aqidah dan syariat bahwa agama islam
merupakan ajaran yang paling benar walaupun agama lain juga mengajarkan kebaikan.
Contoh : Mengetahui bahwa ada perbedaan konsep pemahaman Tuhan agama lain
atas campur tangan pada waktu dahulu.

6
K.H. Hasbullah Bakry, Prof. Drs. S.H. 1986. Ilmu Perbandingan Agama. Jakarta: Penerbit Wijaya

Anda mungkin juga menyukai