Dosen :
Arina Findo Sari, M.Si
Remila Selvany, M.Si.
Asisten Laboratorium :
Diah Lestari
Fatima Salsabila Zahra
Hari,Tanggal :
Rabu, 4 November 2020
Nama :
Piolinov Iskandar
NIM :
11190950000062
Kelas :
3B-2
II. Metodologi
2.1. Uji Hidrolisis Polisakarida, Protein, dan Lemak
Alat dan Bahan
Tiga cawan petri steril
Jarum ose
Penangas air
Tiga tabung media agar tegak yang masing-masing berisi media Starch
Agar, Tributyrin Agar dan Milk Agar
Larutan Iodin/Lugol
Biakan murni B. subtilis dan E. coli
Prosedur Kerja
Tiga tabung media agar dicarikan Media agar tabung dituangkan
dalam penangas air dan biarkan ppada cawan petri dan didiamkan
suhunya turun sampai 38-40℃ agar mengeras
Biakan lalu diamati dengan melihat Lakukan hal sama dengan biakan
gelembung-gelembung O2 E. coli
2.6. Uji Hidrolisis Asam Sitrat
Alat dan Bahan
Jarum ose bulat
Media Simons Citrate (SC)
Biakan bakteri
Prosedur Kerja
Bakteri diinokulasikan masing-
Biakan diinkubasi pada suhu
masing ke dalam media dengan cara
selama 3-5 hari
digores
(Sumber :
hhttps://pt.slideshare.net/shradhagoswami/133
4004-chandresh)
Tidak susai
S. typhii -
Tidak terdapat zona
bening
(kontaminasi)
(Sumber : Dok. KelasA2,
2019)
(Sumber: Nairetti et al., 2014)
Hidrolisis B. cereus (-) Bakteri tidak Tidak sesuai
Protein tumbuh dan tidak
terdapat daerah
bening
(Sumber :
https://www.researchgate.net/figure/Enzyme-
activity-of-Bacillus-cereus-strain-B48-
Colonies-produced-clear-zone-on-
agar_fig3_330291638)
(Sumber :
https://quizlet.com/38660779/microbiology-
terms-not-on-list-flash-cards/)
Sesuai
S. aureus -
Tidak terdapat zona
bening
(Sumber :
https://www.researchgate.net/figure/Skim-
milk-agar-cultured-with-Saureus-which-
appeared-as-glistening-orange-
convex_fig2_279530026)
S. typhii -
Tidak terdapat zona
bening
(Terdapat oksigen
pada tabung
durham) (Sumber : Dok. KelasA1,
(Sumber: Anonim, 2020)
2019)
S. typhii Glukosa : + Glukosa, laktosa,
Laktosa : - sukrosa: (+) ada
Sukrosa : - oksigen pada tabung
(Terdapat oksigen durham
dalam tabung
durham)
(Sumber : Dok. KelasA2,
2019)
Terjadi perubahan
warna dari kuning
menjadi jingga
keruh.
(Sumber : Dok. KelasA2,
2019) (Sumber: Amiruddin et al., 2017)
5. Produksi H2S B. cereus (-) Tidak ada warna +
hitam di sepanjang
tusukan, tidak
terbentuk H2S
(Sumber:Dok.KelasA2,2019)
(Sumber: Amiruddin et al., 2017)
6. Produksi B. cereus (+) Timbul warna (+) ada cincin merah
Indol merah tua di atas tua di permukaan
permukaan media
Uji Sitrat
Dalam penelitiannya, Ulfa dkk. (2016) mengatakan uji sitrat dilakukan dengan
menginokulasi isolat pada media Simmon’s Citrate (SC). Pengujian ini bertujuan untuk
melihat kemampuan bakteri dalam menggunakan sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon
dan energi. Hasil positif akan ditunjukkan dengan adanya perubahan warna media dari hijau
menjadi biru. Hal ini disebabkan karena penggunaan sitrat oleh bakteri menyebabkan asam
menghilang dari biakan sehingga terjadi peningkatan pH dan mengubah warna media dari
hijau menjadi biru.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, bakteri yang menunjukkan hasil negative yaitu
bakteri E. coli dan S. aureus karena bakteri tersebut tidak dapat menggunakan sitrat sebagai
sumber karbon. Sedangkan bakteri yang menunjukkan hasil positif yaitu B. cereus dan S.
typhi karena kedau bakteri tersebut mempunya toleran yang mampu menggunakan sitrat
sebagai sumber karbon.
Uji Katalase
Uji katalase merupakan salah satu uji biokimia dengan menggunakan prinsip
pemecahan hidrogen peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Hidrogen
peroksida (H2O2) merupakan hasil respirasi aerobik yang bersifat racun terhadap sel mikroba
sehingga perlu didetoksifikasi yang hasil positifnya ditunjukkan dengan membentuk
gelembung-gelembung, yang berarti ada pembentukkan gas Oksigen (O2) sebagai hasil
pemecahan H2O2 (Komala dkk., 2012). Menurut Dewi (2013), Fungsi uji
katalase pada bakteri berbentuk kokus adalah untuk membedakan antara staphylococcus dan
streptococcus, dimana kelompokstaphylococcus bersifat katalase positif. Katalase merupakan
enzim yang mengkatalisa penguraian hidrogen peroksida menjadi H, O, dan O . karena bahan
ini menginaktifkan enzim dalam sel.
Berdasarkan hasil pengamatan pada uji katalase, semua bakteri menunjukkan reaksi
positif yang ditandai dengan adanya gelembung-gelembung berasal dari O2 yang merupakan
hasil dari H2O2 dari proses pemecahan. Tetapi bagi sebagian bakteri ada yang tidak dapat
hidup dengan H2O2 bahkan bersifat toksik bagi baketri tersebut
V. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum kali ini, dapat disimpulkan bahwa uji biokimia suatu
mikrooganisme dapat dilakukan untuk mengetahui karakterisasi dan identifikasi bakteri. Uji
biokimia biasanya menggunakan uji hidrolisis pati dan protein untuk mengetahui bakteri
tertentu dapat menghidrolisis senyawa pati dan protein tertentu. Uji fermentasi karbohidrat
digunakan untuk mengetahui sifat bakteri dalam memfermentasikan suatu karbohidrat
mampu atau tidak. Uji uji methyl red dilakukan untuk mengetahui kemampuan bakteri
mengoksidasi glukosa dengan memproduksi asam dengan konsentrasi tinggi sebagai hasil
akhirnya dan hasil asam. Uji Voges-Proskauer (VP) pengujian untuk mendeteksi asetoin
dalam kultur bakteri. Uji TSIA digunakan untuk menghetahui apakah bakteri menghasilkan
H2S. Uji indol dilakukan untuk mengetahui kemampuan bakteri memecah triptofan asam
amino membentuk senyawa indol. triptofan dihidrolisis oleh triptofanase untuk menghasilkan
tiga kemungkinan produk akhir, salah satunya adalah indol. Uji sitrat dilakukan dengan
menginokulasi isolat pada media Simmon’s Citrate (SC), pengujian ini bertujuan untuk
melihat kemampuan bakteri dalam menggunakan sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon
dan energi. Uji Oksidatif/Fermentatif bertujuan untuk mengetahui sifat oksidasi atau
fermentasi bakteri terhadap glukosa dengan menggunakan dua tabung media yang salah
satunya ditutup dengan parafin cair, sehingga diharapkan didalam media tidak terdapat udara
yang dapat mendukung terjadinya fermentasi. Fungsi uji katalase pada bakteri berbentuk
kokus adalah untuk membedakan antara staphylococcus dan streptococcus, dimana
kelompokstaphylococcus bersifat katalase positif.
VII. Lampiran
1. Sebutkan salah satu kegunaan mengetahui aktivitas biokimia mikroorganisme ?
Jawab :
Untuk mengetahui kemampuan mikroorganisme untuk menggunakan dan menguraikan
molekul yang kompleks seperti karbohidrat, lemak, protein dan asam nukleat. Selain itu
dilakukan pula pengamatan pada molekul-molekul sederhana seperti asam amino dan
monosakarida.
2. Apakah makromolekul yang membantu melaksanakan hidrolisis?
Jawab :
Makromolekul Karbohidrat, Protein, Lipid, dan Asam Nukleat