PENGERTIAN
ADAPTASI SEL adalah dimana Sel mampu mengatur
dirinya dgn cara merubah sturktur dan fungsinya
sbg respon terhadap berbagai kondisi fisiologi
maupun patologis kemampuan ini disebut adaptasi
seluler.
Adaptasi fisiologi : Reaksi sel trhadap stimulus
normal oleh hormon atau bahan kimia endogen,
contoh : pembesaran kelenjar mamae dan induksi
laktasi pada kehamilan
Adaptasi patologi : Adaptasi sel thdp stimulus
abnormal
JENIS – JENIS ADAPTASI SEL
JARINGAN
ORGAN-
ORGAN
SISTEM-
SISTEM
TUBUH MANUSIA
Sel-sel menyusun unit-unit jaringan, organ
dan sistem tubuh manusia.
Tubuh manusia mengandung lebih dari 75
triliun sel, yang masing-masing menjalankan
fungsi khusus.
Fungsi-fungsi ini ditentukan oleh diferensiasi
genetik dan dikendalikan oleh sistem
informasi khusus yang sangat tinggi yang
mengarahkan aktivitas organel seluler.
STIMULUS PNYEBAB CEDERA
ATAU ADAPTASI SELULER
Karena sel secara konstan mengadakan
penyesuaian terhadap perubahan dan
lingkungan yang mengganggu, beberapa
agens secara kuat dapat menyebabkan
cedera atau adaptasi seluler.
Stimulus yang dapat mempengaruhi tubuh
manusia dikategorikan sebagai agens fisik,
agens kimiawi, mikroorganisme, hipoksia,
defek genetik, ketidakseimbangan nutrisi dan
reaksi imunologis
STIMULUS YANG MENIMBULKAN
ADAPTASI ATAU CEDERA SEL
Fisik Trauma, Perubahan suhu,
listrik, Tekanan atmosfer,
radiasi
Kimiawi Obat, racun, Makanan,
substansi, Toksik,
virus, bakteri, fungi, protozoa
Mikroorganisme Syok, Pasokan darah yang
tidak mencukupi stempat
Hipoksia (Hipoksemia)
Defek Gebnetik Kelainan metabolisme,
Malformasi
Reaksi hipersensitivitas
Reaksi Imunologis terhadap protein asing
Stimulus Cedera
PERUBAHAN INTRASELULER DAN
EKSTRASELULER AKIBAT ATAU
CEDERA SELULER
Akumulasi intraseluler sering diakibatkan oleh
perubahan lingkungan atau ketidakmampuan
sel untuk memproses material
Substasi normal atau abnormal yang tidak
dapat dimetabolisme dapat terakumulasi di
dalam sitoplasma
Substansi ini dapat berupa endogen
(dihasilkan dalam tubuh) atau eksogen
(dihasilkan oleh lingkungan), dan substansi ini
disimpan oleh sel yang pada awalnya normal.
Contoh substansi eksogen: partikel karbon,
partikel silika, partikel logam yang ditimbun
dan diakumulasi karena sel tidak dapat
menghancurkan atau memindahkannya ke
tempat lain.
Perubahan umum di dalam dan di sekitar sel
mencakup pembengkakan, akumulasi lipid
dalam organ, penyebaran radikal bebas,
penimbunan glikogen, pigmentasi, kalsifikasi
dan infiltrasi hialin. Perubahan ini dapat
membaik atau menjadi permanen.
PEMBENGKAKAN SELULER
Pembengakan seluler hidpropik adalah akibat
gangguan metabolisme seluler. Keadaan ini
paling sering terjadi pada hipoksia selular,
yang merusak kemampuan sel untuk
mensintesis trifosfat (ATP)
Air di dalam sitoplasma bertambah , sehingga
sel-sel itu membengkak dan organ yang
bersangkutan dapat membengkak
Keadaan yang lebih berat disebut degenerasi
hidropik.
Pembengkakan seluler sering bersifat
reversibel bila oksigen yang cukup diberikan
pada sel dan sintesis ATP kembali normal.
AKUMULASI LEMAK
Akumulasi lemak merupakan proses
perubahan yang terjadi di dalam sitoplasma
sel parenkim organ tertentu (mis: hati,
jantung, ginjal).
Keadaan ini dapat mengakibatkan atau
merangsang terjadinya nekrosis, fibrosis dan
pembentukan parut pada organ yang
bersangkutan.
Ini dapat mengganggun fungsi organ yang
bersangkutan. Yang berhubungan dengan
akumulasi lipid intraseluler adalah infiltrasi
lemak intrestisial, suatu kondsi yang terjadi
pada obesistas.
Akumulasi sel lemak di antara sel-sel
parenkin suatu organ, ,kemungkinan sebagai
akibat dari transformasi sel jaringan
penyambung intersitisial ke dalam sel lemak.
Kondisi ini jarang mempengaruh fungsi organ
dan paling sering terdapat pada jantung dan
pankreas pada individu yang sangat gemuk.
PENIMBUNAN GLIKOGEN
Glikogen adalah bentuk simpanan glukosa
yang diproduksi dan disimpan dalam hati
Normalnya, glikogen dapat dengan cepat
dipecah menjadi bentuk glukosa untuk
membentuk energi
Penimbunan glikogen berlebihan dalam
jaringan dan organ terjadi pada penyakit
penimbunan glikogen akibat kelainan genetik
resesif autosom
Satu kelompok gangguan, yang disebut
glikogenoses oleh defisiensi enzim khusus
Bentuk lain dari akumulasi glikogen terdapat
di dalam otot rangka dan jantung, serta pada
hati dan ginjal
Gangguan glikogen juga terjadi pada pasien
diabetes melitus (DM) , gangguan ini
dihubungkan dengan defisiensi hormon
pankreas, insulin.
PIGMENTASI
Pigmen adalah substansi yang mempunyai
warna dan terakumulasi di dalam sel.
Pigmen sering digabarkan berdasarkan
sumber atau asalnya: eksogen (berasalah dari
luar tubuh) atau endogen (dihasilkan di
dalam tubuh).
Pigmen eksogen paling umum berasal dari
inhalasi partikel karbon organik
Partikel ini terakumulasi di dalam makrofag
dan lomfonodus jaringan paru, yang
menghasilkan penampilan kehitaman pada
paru yang disebut anthracosis.
Pigmentasi disebabkan penimbunan pigmen
di dalam sel. Pigmentasi lipofucsin pada kulit
umu terjadi pada lansia. Juga pada otak,
hati, jantung dan ovarim. Pigmen ini agaknya
tidak mengganggu fungsi.
PERKAPURAN
Perkapuran patologik dapat timbul di kulit,
jaringan lunak, pembuluh darah, jantung dan
ginjal.
Normalnya perkapuran hanya terjadi di
tulang dan gigi
Perkapuran dapat juga terjadi di daerah
radang menahun atau daerah jaringan mati
yang berdegenerasi: perkapuran di daerah
yang penyembuhan yang terganggu disebut
kalsifikasi distrofik
Bila ada kelebihan Kalsium yang beredar,
disertai adanya gangguan keseimbangan Ca,
Fosfor dapat terjadi kalsifikasi metastatik
(dalam ginjal pembuluh darah, jaringan ikat)
INFILTRASI HIALIN
Kata hialin adalah untuk menunjukkan
perubahan khas di dalam sel atau ruang
ekstraseluler, yang pada sediaan histologi
tampak homogen, seperti kaca dan merah
muda.
Karena hialin tidak menunjukkan pola
akumulasi khusus, mekanisme pembentukan
intraseluler dan ekstraseluler berbeda.
Perubahan hialin intraseluler dapat
mencakup kelebihan jumlah protein,
kumpulan imunoglobulin, nukleoprotein
PERUBAHAN SELULAR AKIBAT
STIMULUS BERBAHAYA
Pada beberapa keadaan, sel mengalami
perubahan nyata untuk berdaptasi pada
agens berbahaya. Perubahan ini sering
dimanifestasikan sebagai atrofi, displasia,
hipertorfi, hiperplasia dan metaplasia serta
displasia. Adaptasi ini adalah metode yang
digunakan oleh sel-sel untuk tetap hidup dan
menyesaikan beban kerja dengan kebutuhan.
ATROFI
Atrofi menunjukkan adanya penciutan ukuran
sel akibat kurang aktif, hilangnya
persyarafan, pengurangan pemasokan darah,
kekurangan nutrisi atau hilangnya rangsangan
hormonal.
Secara fisiologis terjadi akibat proses
penuaan pada banyak tempat.
Contoh atrofi fisiologi terlihat pada wanita
uterus sesudah menopause.
Disuse atrophy umumnya terjadi pada
tungkai yang diimobilisasi dengan gibs
(karena fraktur). Penurunan beban kerja
pada otot yang sakit mengakibatkan
penurunan ukuran seluruh otot itu. Bila
beban kerja dikembalikan lagi, otot ini sering
membesar pada ukurannya sebelum cedera.
Atrofi dapat juga terjadi pada kelaparan,
kehilangan stimulus saraf atau endokrin atau
iskemia seluler.
Pada kelaparan, atrofi seluler terihat
terutama pada otot rangka dan pada sel yang
tidak vital untuk kelangsungan hidup
organisme.
Kehilangan suplai saraf dapat menyebabkan
atrofi muskular, seperti pada cedera medula
spinalis yang dapat mengehntikan stimulasi
saraf ke otot di bawah bagian yang cedera.
Otot ini secara bertahap mengalami atrofi
dan akhirnya muskulatur digantikan oleh
jaringan fibrosa. Atrofi otot dapat juga
terlihat pada penyakit iskemik menahun
ekstremitas bawah.
Penurunan suplai darah merusak
metabolisme di dalam sel dan atrofi terjadi
sebagai mekanisme perlindungan untuk
mempertahankan aktivitas jaringan.
DISPLASIA
Displasia menunjukkan adanya pembesaran
masingmasing sel, yang berakibat
membesarnya massa jaringan seluruhnya,
tanpa menambah jumlah selnya.
Biasanya terjadi sebagai respons organ
tertentu terhadap peningkatan kerja jaringan
tersebut.
Contoh hipertofi fisiologis adalah
membesarnya otot-otot akibat latihan.
Hipertofi juga dapat disebabkan oleh
kebutuhan fungsi yang meningkat seperti
hipertensi sistemik, dimana miokard harus
memompa dengan tekanan yang lebih besar
dan ukuran sel otot miokard meningkat.
HIPERPLASIA
Pada hiperplasia, pembesaran massa jaringan
disebabkan oleh bertambahnya sel-sel yang
menyusunnya. Apakah yang terjadi itu
hiperplasia atau hipertofi tergantung
kemampuan regenerasi sel-sel yang
menyusunnya
Hiperplasi fisiologis terjadi pada pubertas
dan kehamilan . Hiperplasia kompensatorik
terjadi pada organ yang sanggup memulihkan
jaringan yang hilang (mis:hati). Hiperplasia
patologis terjadi pada organ dengan sel-sel
yang dapat beregenerasi, yang dirangsang
abnormal (mis: tiroid dan paratiroid).
Hiperplasia diakibatkan oleh stimulus yang
tidak diketahui dan hampir selalu berhenti
setealh stimulus dihilangkan.
Reproduksi yang terkontrol ini adalah
gambaran yang membedakan hiperplasia dari
neoplasia
Terdapat hubungan yan erat antara
hiperplasia patologis tertentu dan keganasan
(malignansi)
METAPLASIA
Metaplasia adalah perbahan yang reversibel,
yaitu satu jenis sel diganti oleh jenis sel lain
Biasanya terdapat pada bronkitis menahun
pada perokok: epitel bertingkat silindris
bersel goblet diganti oleh epitel berlapis
gepeng, yang lebih tahan terhadap asap
rokok
Metaplasia sering merupakan awal dari
proses keganasan.