Anda di halaman 1dari 6

KEPERAWATAN DASAR 2

PENGKAJIAN LUKA AKUT DAN LUKA KRONIS

Dosen Pengampu :

Indriatie, S.Kp.,M.M.Kes

Disusun Oleh :

Yunita Fatmawati
NIM P27820721127

TINGKAT I SEMESTER 2 SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA

JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI


NERS

TAHUN AJARAN 2021/2022


1. PENGERTIAN LUKA

Luka adalah kerusakan pada fungsi perlindungan kulit disertai hilangnya

kontinuitas jaringan epitel dengan atau tanpa adanya kerusakan pada jaringan lainnya

seperti otot, tulang dan nervus yang disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: tekanan,

sayatan dan luka karena operasi (Ryan, 2014). Menurut Arisanty Luka merupakan

gangguan atau kerusakan dari keutuhan kulit (Arisanty, 2013). Luka adalah gangguan

pada struktur, fungsi dan bentuk kulit normal yang dapat dibedakan menjadi 2 jenis

menurut waktu penyembuhannya yaitu luka akut dan luka kronis (Granic & Teot,

2012).

Berdasarkan waktu penyembuhannya, luka dapat dibagi menjadi dua yaitu luka
akut dan luka kronis.

a. Luka akut adalah luka yang terjadi kurang dari 5 hari dengan diikuti proses
hemostasis dan inflamasi. Luka akut sembuh atau menutup sesuai dengan
waktu penyembuhan luka fisiologis 0-21 hari (Arisanty, 2013). Luka akut
juga merupakan 13 luka trauma yang biasanya segera mendapat penanganan
dan biasanya dapat sembuh dengan baik bila tidak terjadi komplikasi.
b. Luka kronik merupakan luka yang berlangsung lama atau sering timbul
kembali (rekuren), dimana terjadi gangguan pada proses penyembuhan yang
biasanya disebabkan oleh masalah multifaktor dari penderita. Luka kronik
juga sering disebut kegagalan dalam penyembuhan luka (Arisanty, 2013).

2. PENGKAJIAN LUKA AKUT DAN LUKA KRONIS

Pengkajian Luka Akut


1) Luka Bakar
 Lokasi/ letak : punggung tangan hingga pergelangan tangan
 Stadium luka (anatomi, warna dasar luka) : stadium I
 Bentuk dan ukuran : melebar di beberapa titik berbeda sekitar
8-10 cm
 Tanda infeksi : merah, panas, dan perih
 Bau : tidak berbau, akan tetapi jika terjadi infeksi akan berbau
tidak sedap
 Proses penyembuhan :
hemotasis→ inflamasi→proliferatif→pematangan atau
penguatan jaringan

2) Luka Sayat

 Lokasi/ letak : lengan bagian atas


 Stadium luka : stadium III
 Bentuk dan ukuran : memanjang sekitar 7-9 cm
 Tanda infeksi : perih dan bengkak
 Bau : tidak berbau
 Proses penyembuhan :
- Membersihkan luka terlebih dahulu
- Lalu menutup luka dengan jahitan
- lakukan pembersihan luka secara rutin

3) Luka Pasca Operasi

 Lokasi/ letak : leher


 Stadium luka Bentuk dan ukuran : memanjang sekita 3-4 cm
 Tanda infeksi : memerah dan bengkak
 Bau : tidak berbau
 Proses penyembuhan :
hemotasis→ inflamasi→proliferatif→pematangan atau
penguatan jaringan
Pengkajian Luka Kronis
1) Luka Diabetes Melitus

 Lokasi/ letak : punggung kaki, tepatnya di ruas jari kelingking


kiri
 Stadium luka : stadium IV (karena luka telah terinfeksi dan
diperlukan tindakan bedah minor untuk membersihkan jaringan
kulit otot yang telah terinfeksi)
 Bentuk dan ukuran : dua lingkaran yang berbeda dan
berlubang, dengan total diameter sekitar 7-9 cm
 Tanda infeksi : peningkatan rasa sakit dan munculnya nanah
pada area luka
 Bau : berbau tidak sedap dan meyengat
 Proses penyembuhan :
- Bersihkan luka setiap hari
- Kurangi tekanan pada luka
- Tutup luka dengan preban
- Kontrol kadar gula darah
- Perhatikan tanda-tanda infeksi semakin besar
- Penui asupan nutrisi
- Hubungi dokter

2) Luka Dekubitus
 Lokasi/ letak : punggung
 Stadium luka : stadium III (karena lapisan kuli hilang secara
lengkap,dan luka terlihat seperti lubang yang dalam)
 Bentuk dan ukuran : lingkaran sekitar 10-15 cm
 Tanda infeksi :
- Berwarna merah dan rasa sakit pada jaringan kuliatdan
terasa hangan ketika disenuh
- Menyebabkan deman pada si penderita.
 Bau : berbau tidak sedap
 Proses penyembuhan :
- Membuang jaringan yang rusak
- Memberikan obat pengering luka
- Membersihkan luka secara rutin
- Mengganti preban secara rutin

Anda mungkin juga menyukai