Anda di halaman 1dari 22

CEDERA SEL

Di Susun Oleh :
Ahmad Rosadi
Devi Silvia
M. Agus Maulana
Ni Luh Eka Riskiyanti
ORGANISASI SELULAR

Sel secara harfiah merupakan unit


kehidupan, unit terkecil makhluk
hidup yang dapat mengatur aktivitas
kehidupan.
Sel dibatasi oleh membran sel, yang
memberi bentuk sel dan melekatkannya
pada sel-sel lain. Membran sel merupakan
pintu gerbang ke dan dari sel,
memungkinkan hanya zat-zat tertentu saja
lewatdengan dua arah, dan bahkan secara
aktif mengangkut zat-zat tertentu secara
selektif
STRUKTUR SEL

Sel mengandung struktur fisik yang


terorganisir yang dinamakan organel. Sel
terdiri dari dua bagian utama : inti dan
sitoplasma keduanya dipisahkan oleh
membran inti.
GAMBAR SEL
 Ribosom, fungsinya sebagai tempat sintesis protein.
 Mitokondria, fungsinya untuk respirasi selular dan
memproduksi energi di dalam sel.
 Badan Golgi, fungsinya untuk mensintesis senyawa yang di
transfer retikulum endoplasma kemudian disekresikan.
 Sentriol, fungsinya untuk pembelahan sel.

 Lisosom, fungsinya sebagai organ pencernaan sel.

 Sitoplasma, organel cair yang banyak mengandung struktur


organel sel.
 Membran sel, fungsinya untuk melindungi permukaan
dalam sel dan merupakan struktur elastis yang sangat tipis.
CEDERA SEL

Cedera sel terjadi apabila suatu sel tidak lagi


dapat beradaptasi terhadap rangsangan.
Apabila suatu sel mengalami cedera, maka sel
tersebut dapat mengalami perubahan dalam
ukuran maupun bentuknya.
Berdasarkan tingkat kerusakannya, cedera sel dapat
dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Cedera revesible (degenerasi sel), adalah suatu


keadaan ketika sel dapat kembali ke keadaan
semula.

2. Cedera irrevesible, adalah suatu keadaan ketika


cedera terjadi secara terus-menerus dan tidak dapat
kembali ke keadaan semula atau dengan kata lain
bisa disebut sebagai kematian sel.
CARA CEDERA SEL
Kekurangan oksigen
Kekurangan zat makanan kecil
Agen fisik
Agen kimia dan obat-obatan
Agen (biologi) infektius
Reaksi imunologik
Jika stimulus yang menimbulkan cedera
diberikan pada sebuah sel, maka akan
terjadi lesi biokimia, yaitu perubahan
reaksi kimia atau metabolik di dalam sel.

Kerusakan biokimia dapat menyebabkan


gangguan fungsi (fisiologi) sedangkan
kelainan biokimia dan fungsional dapat
menyebabkan perubahan mofologik
(anatomi)
PROSES ADAPTASI SEL
1. Atrofi
Berkurangnya ukuran suatu sel atau jaringan
2. Hipertrofi
Bertambahnya ukuran suatu sel atau jaringan
3. Hiperplasia
Peningkatan jumlah sel yang terjadi pada
suatu organ akibat peningkatan mitosis.
4. Metaplasia
Perubahan sel dari satu subtipe ke subtipe
lainnya
5. Displasia
Kerusakan pertumbuhan sel yang
menyebabkan lahirnya sel yang berbeda
ukuran, bentuk dan penampakannya
dibandingkan sel asalnya
NEKROSIS
Bila sebuah sel atau sekelompok sel pada
pejamu yang hidup diketahui mati, maka
sel atau jaringan tersebut disebut
nekrosis.
Nekrosis merupakan jenis kematian sel
irrevesibel yang terjadi ketika terdapat
cedera berat atau lama hingga suatu saat
sel tidak dapat beradaptasi atau
memperbaiki dirinya sendiri.
Inti sel mengalami penghancuran progresif
yang diketahui sebagai :
- Pinoksis : inti selnya menyusut, batas tidak
teratur dan berwarna gelap.
- Karioreksis : inti hancur, membentuk
fragmen kromatin yang menyebar.
- Kariolisis : inti tidak dapat diwarnai dan
hilang.
MACAM NEKROSIS
1. Nekrosis koagulatif
Yaitu nekrosis yang disebabkan karena
hilangnya suplai darah.
2. Nekrosis liquefaktif
Yaitu jaringan nekrotik secara bertahap
mengalami pencairan akibat kerja enzim.
3. Nekrosis kaseosa
Yaitu sel nekrosisnya hancur.
4. Gangren
Nekrosis koagulatif akibat kekurangan aliran
darah dan disertai tumbuhnya bakteri safrofit
yang berlebihan. Gangren dibagi menjadi
dua,yaitu gangren kering dan gangren basah.
5. Nekrosis lemak enzimatis
Nekrosis terjadi akibat enzim pankreas
mengalir diluar duktus.
GAMBAR GANGREN
Pengaruh nekrosis yang paling jelas adalah
hilangnya fungsi pada daerah yang mati. Jika
suatu daerah jaringan mengalami nekrosis,
maka kejadian ini biasanya mencetuskan
respon peradangan. Akibat respon
peradangan ini, jaringan yang mati akhirnya
hancur dan hilang.
APOPTOSIS

Apoptosis yaitu kematian sel yang


terprogram. Proses tersebut biasanya
melibatkan sel-sel tunggal atau
kelompok-kelompok beberapa sel,
dan seiring dengan sel-sel tersebut
mati.
Apoptosis tidak ditandai dengan adanya
pembengkakan atau peradangan, namun
sel yang akan mati menyusut dengan
sendirinya atau sel-sel tersebut
membentuk fragmen menjadi potongan-
potongan yang terikat membran dan
dimakan oleh sel makrofag.
KESIMPULAN
Jadi kesimpulannya adalah, sel merupakan unit
struktural terkecil dari makhluk hidup. Sel dapat
mengalami cedera. Cara cedera sel meliputi
kekurangan oksigen atau zat makanan penting, agen
fisik, agen kimia dan obat-obatan, agen infeksius, reaksi
imunologik dan kelainan genetik. Cedera sel yang
terus-menerus dan tidak dapat kembali ke keadaan
semula dapat menimbulkan kematian sel. Kematian sel
ada dua, yaitu Nekrosis (jenis kematian sel irrevesible
yang terjadi ketika terdapat cedera berat) dan apoptosis
(kematian sel yang terprogram).

Anda mungkin juga menyukai