KOORDINATOR MK:
ERLENA
NIDN.0415118504
Teori
PRINSI PEMBERIAN OBAT
MKK : Konsep Dasar Keperawatan II
Program Studi Sarjana Keperawatan-STIKes Horizon
Waspadai obat-obatan bernama sama Banyak nama obat terdengar sama (misalnya,
digoksindan digitoksin, keflex dan keflin,
orinase dan ornade)
Cermati angka di belakang koma Beberapa obat tersedia dalam jumlah seperti
dibawah ini : tablet coumadin dalam tablet 2,5
dan 25 mg, Thorazine dalam Spansules
(sejenis kapsul) 30 dan 300 mg.
Pertanyakan peningkatan dosis yang tiba-tiba Kebanyakan dosis diprogramkan secara
dan berlebihan bertahap supaya dokter dapat memantau efek
terapeutik dan responsnya.
Ketika suatu obat baru atau obat yang tidak jika dokter tidak lazim dengan obat tersebut
lazim diprogramkan, konsultasi kepada maka risiko pemberian dosis yang tidak akurat
sumbernya menjadi besar
Jangan beri obat yang diprogramkan dengan Banyak dokter menggunakan nama pendek
nama pendek atau singkatan tidak resmi atau singkatan tidak resmi untuk obat yang
sering diprogramkan. Apabila perawat atau
ahli farmasi tidak mengenal nama tersebut,
obat yang diberikan atau dikeluarkan bisa
salah
Jangan berupaya atau mencobamenguraikan Apabila ragu, tanyakan kepada dokter.
dan mengartikan tulisan yang tidak dapat Kesempatan terjadinya salah interpretasi besar,
dibaca kecuali jika perawat mempertanyakan program
obat yang sulit dibaca.
Kenali klien yang memiliki nama akhir sama. Seringkali, satu dua orang klien memiliki
Buang jarum pada kesempatan pertama. Hal ini menjamin lingkungan yang aman untuk
klien dan perawat
Evaluasi
Efektivitas pendidikan kesehatan mengenai terapi obat dan pencapaian tujuan dinyatakan
dalam fase evaluasi. Jika tujuan tidak tercapai, perawat perlu menentukan penyebabnya
dan mengkaji ulang sesuai sebabnya. Bila tujuan terpenuhi maka rencana keperawatan
telah selesai.Berikut adalah contoh langkah evaluasi untuk menentukan bahwa ada
komplikasi yang terkait dengan rute pemberian obat :
a. Mengobservasi adanya memar, implamasi, nyeri setempat atau perdarahan di tempat
injeksi.
b. Menanyakan klien tentang adanya rasa baal atau rasa kesemutan di tempat injeksi.
c. Mengkaji adanya gangguan saluran cerna, termasuk mual, muntah, dan diare pada klien.
d. Menginspeksi tempat IV untuk mengetahui adanya feblitis, termasuk demam,
pembengkakkan dan nyeri tekan setempat
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, jelaslah bahwa pemberian obat pada klien merupakan
fungsi dasar keperawatan yang membutuhkan ketrampilan teknik dan pertimbangan
LESSON WRAP-UP
You are done with this session! Let’s track your progress. Shade the session number you just
completed.
Teori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
QUESTION
1. Tuliskan 3 ringkasan yang telah anda pelajari dan pahami:
2. Tuliskan 2 hal (materi/ dll) yang ingin anda pelajari terkait materi saat ini:
3. Tuliskan 1 pertanyaan mengenai materi yang belum dipahami: