Nama:_________________________________________________________ Tanggal:
________________
Tingkat: ____________
1.
2. Pemeriksaan Urine
a. Kegunaan
1) Menafsirkan proses-proses metabolisme
2) Mengetahui kadar gula pada tiap-tiap waktu makan (pada pasien DM)
b. Jenis pemeriksaan
1) Urine sewaktu
Urine yang dikeluarkan sewaktu-waktu bilamana diperlukan pemeriksaan.
2) Urine pagi
Urine yang pertama dikeluarkan sewaktu pasien bangun tidur.
3) Urine pasca prandial
Urine yang pertama kali dikeluarkan setelah pasien makan (1,5-3 jam sesudah
makan)
4) Urine 24 jam
Urine yang dikumpulkan dalam waktu 24 jam.
c. Persiapan alat
1) Formulir khusus untuk pemeriksaan urine
2) Wadah urine dengan tutupnya
3) Hand scoon
4) Kertas etiket
5) Bengkok
6) Buku ekspedisi untuk pemeriksaan laboratorium
d. Prosedur tindakan
1) Mencuci tangan
2) Mengisi formulir
3) Memberi etiket pada wadah
4) Memakai hand scoon
5) Menuangkan 100 cc urine dari bengkok ke dalam wadah kemudian ditutup
rapat.
6) Menyesuaikan data formulir dengan data pada etiket
7) Menuliskan data dari formulir ke dalam buku ekspedisi
8) Meletakkan wadah ke dalam bengkok atau tempat khusus bertutup.
9) Membereskan dan merapikan alat
10) Melepas hand scoon
11) Mencuci tangan
3. Pemeriksaan Faeces
a. Pengertian
Menyiapkan feses untuk pemeriksaan laboratorium dengan cara pengambilan
yang tertentu.
b. Tujuan
Untuk menegakkan diagnose
c. Pemeriksaan tinja untuk pasien dewasa
Untuk pemeriksaan lengkap meliputi warna, bau, konsistensi, lendir, darah,
dan telur cacing. Tinja yang diambil adalah tinja segar.
– Persiapan alat
– Hand scoon bersih
– Vasseline
– Botol bersih dengan penutup
– Lidi dengan kapas lembab dalam tempatnya
– Bengkok
– Perlak pengalas
– Tissue
– Tempat bahan pemeriksaan
– Sampiran
d. Prosedur tindakan
– Mendekatkan alat
– Memberitahu pasien
– Mencuci tangan
– Memasang perlak pengalas dan sampiran
– Melepas pakaian bawah pasien
– Mengatur posisi dorsal recumbent
– Memakan hand scoon
– Telunjuk diberi vaselin lalu dimasukkan ke dalam anus dengan arah
keatas kemudian diputar kekiri dan kekanan sampai teraba tinja
– Setelah dapat , dikeluarkan perlahan – lahan lalu dimasukkan ke dalam
tempatnya.
– Anus dibersihkan dengan kapas lembab dan keringkan dengan tissue.
– Melepas hand scoon
– Merapikan pasien
– Mencuci tangan
Untuk pemeriksaan kultur (pembiakan) pengambilan tinja dengan cara
steril. Caranya sama dengan cara thoucer, tetapi alat-alat yang digunakan
dalam keadaan steril.
4. Pengambilan sputum
a. Pengertian
Sputum atau dahak adalah bahan yang keluar dari bronchi atau trakhea, bukan
ludah atau lendir yang keluar dari mulut, hidung atau tenggorokan.
b. Tujuan
Untuk mengetahui basil tahan asam dan mikroorganisme yang ada dalam
tubuh pasien sehingga diagnosa dapat ditegakkan.
c. Indikasi
Pasien yang mengalami infeksi/peradangan saluran pernafasan (apabila
diperlukan).
d. Persiapan alat
1) Sputum pot (tempat ludah) yang bertutup
2) Botol bersih dengan penutup
3) Hand scoon
4) Formulir dan etiket
5) Perlak pengalas
6) Bengkok
7) Tissue
e. Prosedur tindakan
1) Menyiapkan alat
2) Memberitahu pasien
3) Mencuci tangan
4) Mengatur posisi duduk
5) Memasang perlak pengalas dibawah dagu dan menyiapkan bengkok.
6) Memakai hand scoon
7) Meminta pasien membatukkan dahaknya ke dalam tempat yang sudah
disiapkan (sputum pot)
8) Mengambil 5cc bahan, lalu masukkan ke dalam botol
9) Membersihkan mulut pasien
10) Merapikan pasien dan alat
11) Melepas hand scoon
12) Mencuci tangan