Anda di halaman 1dari 13

15

PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN OBAT

DI SUSUN OLEH:

1.Catharina Aurelia Gita 2019.049


2.Rachmalia Wulandari 2019.068
3.Risa HikmahNur Hasnah 2019.072
4.Riski Permatasari 2019.073
5.Roni indrawan 2019.076
6.Tiara Rizha Pratama 2019.085
7.Yurizka Adelia 2019.090
8.Apriliana Kavang 2019.092

AKADEMI KEPERAWATAN PANTI KOSALA SURAKARTA


2019/2020
15

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kami panjat kan kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan karunia nya kepada kami
sehingga kelompok lV dapat menyelesaikan penulisan makalah kami
yang berjudul Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Dengan ada nya penulisan makalah ini maka harapan kami
makalah yang membahas tentang peran perawat dalam pemberian
obat ini dapat bermanfaat bagi pembaca juga terlebih dapat menjadi
sarana bagi penunjang pembelajaran .

Kami mengucapkan terimkasih kepada dosen pembimbing


kami Sri Aminingsih,M.kes sebagai dosen di blook 002 Farmakologi
yang telah memberikan tugas ini kepada kami sehingga dapat
menambah wawasan kami terhadap peran seorang perawat dalam
pemberian obat .

Tidak lupa juga penulis mengucapkan terimkasih kepada


semua pihak baik perpustakaan dan juga teman –teman yang terlibat
dalam membantu pembuatan dan penulisan makalah ini sehingga
dapat terselesaikan tepat pada waktu yang telah di tentukan .
Penulis menyadari makalah ini tidak lepas dari kesalahan da
maka penulis mengharapkan keritik dan saran yang bermanfaat dan
bersifat membangun ,semoga Tuhan yang Maha Esa Memberikan
karunia nya kepada kita sehingga makalah ini bisa bermanfaat bagi
pembaca.akhir nya penulis mengucap kan trimakasih
15

DAFTAR ISI
15

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah

Keselamatan pasien adalah pelayanan yang tidak menciderai atau


merugikan pasien, dengan demikian pelayanan yang mengandung unsur atau
KNC (Kejadian Nyaris Cedera) masih ditoleransi(1).
Oleh Karena obat dapat menyembuhkan atau merugikan klien, maka
pemberian obat mejadi salah satu tugas perawat yang paling penting.Perawat
adalah mata rantai terakhir dalam proses pemberian obat kepada klien.Perawat
yang bertanggung jawab bahwa obat itu diberikan dan memastikan bahwa obat
itu benar diminum.bila ada obat yang diberikan ke pasien ,--
hal itu harus menjadi bagian integral dari rencana keperawatan.Perawat
paling tahu tentang kebutuhan dan respons klien terhadap pengobatan.Misalnya,
klien yang sukar menelan, muntah atau tidak dapat minum obat tertentu (dalam
bentuk kapsul).Faktor gangguan visual, pendengaran, intelektual atau motoric
yang mungkin menyebabkan klien sukar makan obat, harus dipertimbangkan.
Sehubungan dengan kondisi tersebut di atas peran advokasi dan
kolaborasi perawat dalam proses pemberian obat yang aman adalah sangat
penting.
International JCI & world health organitation WHO melaporkan beberapa
negara terdapat 70% kejadian kesalahan pengobatan ,meskipun JCI & WHO
mengeluarkan “Nine Life-Saving Patient Safety Solutions” atau 9 solusi
keselamatan pasien. Kenyataannya, permasalahan keselamatan pasien masih
banyak terjadi termasuk di Indonesia(2,3).

B.Tujuan Penulisan
15

1.Tujuan Umum
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui tentang penting nya
peran perawat dalam peroses pemberian obat kepada pasien

2.Tujuan Khusus
a.untuk mengetahui cara yang benar dalam pemberian obat kepada
pasien dengan dosis sesuai kebutuhan .
b.untuk mengetahui waktu pemberian dan penerimaan obat bagi pasien
yang tepat .

C.Manfaat penulisan

1.Bagi Pembaca

Makalah ini di harap kan dapat meningkat kan pengetahuan dan


pemahaman mahasiswa terhadap peran perawat dalam pemberian obat
kepada pasien .
2.Bagi Penulis
Di harap kan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa
tentang penting nya asuhan keperawatan kepada pasien yang
berketergantungan terhadap obat .
15

BAB II

A.Pendekatan Proses Keperawatan


Perawat merupakan tenaga kesehatan yang telah menyelesaikan
program pendidikan keperawatan baik di dalam maupun di luar negeri yang
diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia, teregister dan diberi kewenangan
untuk melaksanakan praktik keperawatan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan (Persatuan Perawat Nasional Indonesia , 2005).
Perawat memiliki beberapa peran dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan hak dan kewenangannya (Asmadi, 2008).
Peran tersebut diantaranya sebagai pemberi asuhan keperawatan, pembuat
keputusan klinis, pelindung dan advocate klien, manajer kasus, rehabilitator,
pemberi kenyamanan, komunikator, penyuluh dan pendidik, kolaborator (Perry &
Potter, 2005)
Tugas perawat dalam memberikan asuhan keperawatan adalah
mengumpulkan data, menganalisa, dan mengintepretasikan data, serta
mengembangkan rencana tindakan keperawatan (Hidayat, 2004). Pelaksanaan
asuhan keperawatan oleh perawat menggunakan konsep dan prinsip ilmu
keperawatan, sosial budaya, dan ilmu biomedik untuk memenuhi kebutuhan
dasar
Dalam menjalankan perannya, perawat menggunakan pendekatan proses
keperawatan dengan memperhatikan 7 hal yang benar dalam pemberian obat,
yaitu benar pasien, obat, dosis, rute pemberian, waktu, dokumentasi dan benar
dalam informasi.
Pengkajian Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari
proses keperawatan. Tahap pengkajian terdiri atas pengumpulan data dan
perumusan kebutuhan atau masalah pasien (Doenges, 2000).
Untuk menetapkan kebutuhan terhadap terapi obat dan respon potensial
terhadap terapi obat, perawat mengkaji banyak faktor.Adapun data hasil
pengkajian dapat dikelompokkan ke dalam data subyektif dan data obyektif.
Data subyektif 1. Riwayat kesehatan sekarang Perawat mengkaji tentang
Gejala-gejala yang dirasakan pasien. 2. Pengobatan sekarang Perawat
15

mengkaji informasi tentang setiap obat, termasuk kerja, tujuan, dosis normal,
rute pemberian, efek samping, dan implikasi keperawatan dalam pemberian dan
pengawasan obat. Beberapa sumber harus sering dikonsultasi untuk
memperoleh keterangan yang dibutuhkan.
Perawat bertanggung jawab untuk mengetahui sebanyak mungkin
informasi tentang obat yang diberikan. dosis, rute, frekuensi, dokter yang
meresepkan, jika ada pengetahuan pasien mengenai obat dan efek sampingnya
Harapan dan persepsi pasien tentang efektivitas obat, kepatuhan pasien
terhadap aturan dan alasan ketidakpatuhan ,alergi dan reaksi terhadap obat
Obat yang dibeli sendiri
Riwayat kesehatan sendiri meliputi Riwayat Penyakit dahulu yang pernah
diderita pasien ,Obat yang disimpan dalam pemakaian waktu lampau , Obat
yang dibeli sendiri /OTC,Sikap dan Lingkungan pasien, Sikap pasien ,terhadap
obat menunjukkan tingkat ketergantungan pada obat. pasien seringkali enggan
mengungkapkan perasaannya tentang obat,khususnya jika pasien mengalami
ketergantungan obat untuk mengkaji sikap pasien perawat perlu mengobservasi
perilaku pasien yang mendukung bukti ketergantungan obat dari Anggota
keluarga ,Kemampuan menjalankan Activity of Daily Living (ADL) Pola makan,
pengaruh budaya
Data Obyektif Dapat diketahui dengan beberapa cara, diantaranya adalah
dengan pemeriksaan fisik, pemeriksaan diagnostik dan pemeriksaan
laboratorium. Perawat harus memusatkan perhatian pada gejala-gejala dan
organ-organ yang kemungkinan besar terpengaruh oleh obat.

B.Peran Perawat dalam Pemberian Obat


Perawat adalah mata rantai terakhir dalam proses pemberian obat kepada
pasien.Perawat yang bertanggung jawab bahwa obat itu diberikan dan
memastikan bahwa obat itu benar diminum.
Perawat harus terampil dan tepat saat memberikan obat, tidak sekedar
memberikan obat,atau tidak sekedar memberikan pil untuk diminum (oral) atau
15

injeksi obat melalui pembuluh darah (parenteral), namun juga mengobservasi


respon pasien terhadap pemberian obat tersebut.
Pengetahuan tentang manfaat dan efek samping obat sangat penting
dimiliki oleh perawat.Perawat memiliki peran yang utama dalam meningkatkan
dan mempertahankan kesehatan pasien dengan mendorong pasien untuk lebih
proaktif jika membutuhkan pengobatan.
Perawat berusaha membantu pasien dalam membangun pengertian yang
benar dan jelas tentang pengobatan, mengkonsultasikan setiap obat yang
dipesan dan turut serta bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan
tentang pengobatan bersama dengan tenaga kesehatan lainnya.
Perawat dalam memberikan obat juga harus memperhatikan resep obat
yang diberika harus tepat, hitungan yang tepat pada dosis yang diberikan sesuai
resep dan selalu menggunakan Prinsip 12 Benar, yaitu :
Benar Klien
Sebelum obat diberikan, identitas klien harus diperiksa (papan identitas di tempat
tidur), gelang identitas atau tanyakan langsung pada klien atau keluarganya.Jika
klien tidak sanggup berespons secara verbal, respons nonverbal dapat dipakai,
misalnya pasien mengangguk.Jika pasien tidak sanggup mengidentifikasi yang
lain seperti menanyakan langsung kepada keluarganya.bayi harus selalu
diidentifikasi dari gelang identitasnya.
Benar obat

Obat memiliki nama dagang dan nama merek dan nama generic.Setiap
obat dengan nama dagang yang asing harus diperiksa nama generiknya, bila
perlu hubungi apoteker untuk menanyakan nama generiknya atau kandungan
obat.Sebelum memebri obat kepada pasien label pada botol atau kemasannya
harus diperiksa tiga kali.Pertama saat membaca permintaan obat dan botolny
diambil dari rak obat, kedua label botol dibandingkan dengan obat yang diminta,
ketiga saat dikembalikan ke rak obat.

Jika labelnya tidak terbaca, isinya tidak boleh dipakai dan harus dikembalikan ke
bagian farmasi. Jika pasien meragukan obatny, perawat harus memeriksa
15

lagi.Saat memeberi obat perawat harus ingat untuk apa obat itu diberikan.Ini
membantu mengingat nama obat dan kerjanya.
Benar Dosis

Sebelum memberi obat, perawat harus memeriksa dosis obat Jika ragu,
perawat harus berkonsultasi dengan dokter yang menulis resep atau apoteker
sebelum dilanjutkan ke pasien JIka pasien meragukan dosisnya perawat harus
memeriksanya kembali
Ada beberapa obat baik ampul maupun obat tablet memiliki dosis yang berbeda
tiap ampul atau tabletnya.
Misalnya 1 amp ondasenton dosisnya 4 mg, ada juga 8 mg.Ada antibiotic 1 vial
dosisnya 1 gr, ada juga 1 vial 500 mg.
Jadi anda harus teliti dan hati-hati.

Benar Cara Rute

Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda. Faktor yang
menentukan pemberian rute terbaik ditentukan oleh keadaan umum pasien
kecepatan respon yang diinginkan, sifat kimiawi dan fisik obat,

Benar Waktu

Ini sangat penting,khususnya bagi obat yang efektivitasnya tergantung


untuk mencapai atau mempertahankan kadar darah yang memadai. Jika obat
harus diminum sebelum makan,untuk memperoleh kadar yang diperlukan,harus
diberi waktu satu jam sebelum makan.
Ingat,dalam pemberian antibiotik yang tidak boleh diberikan bersama susu
karena susu dapat mengakibatkan sebagian besar obat itu belum dapat diserap
Ada obat yang harus diminum setelah makan,untuk menghindari iritasi yang
berlebihan pada lambung,misalnya asam mefenamat.
Benar Dokumentasi
15

Setelah obat itu diberikan,harus didokumentasikan,dosis,rute,waktu dan oleh


siapa obat itu diberikan. Bila pasien menolak meminum obatnya,atau obat itu
tidak dapat diminum,harus dicatat alasannya dan dilaporkan.

C.Mencegah Kesalahan Pemberian Obat

kewaspadaan rasional dapat di mulai dari membaca label obat dengan


teliti karna banyak produk yang tersedia dalam kotak, warna, dan bentuk yang
sama.
Pertanyakan pemberian banyak tablet atau vial untuk dosis tunggal Kebanyakan
dosis terdiri dari satu atau dua tablet atau kapsul atau vial dosis tunggal.
Interpretasi yang salah terhadap program obat dapat mengakibatkan pemberian
dosis tinggi berlebihan
teliti terhadap obat-obatan bernama sama Banyak nama obat terdengar
sama misalnya, digoksindan digitoksin, keflex dan keflin, orinase dan ornade
Beberapa obat tersedia dalam jumlah seperti tablet coumadin dalam tablet 2,5
dan 25 mg, Thorazine dalam Spansules (sejenis kapsul) 30 dan 300 mg.
American Nursing Association’s (ANA), Potter & Perry, Berman et al menjelaskan
prinsip-prinsip pemberian obat antara lain adalah benar obat,
benar obat merupakan obat yang diberikan kepada pasien sesuai dengan
resep dari dokter. Prinsip pemberian obat yang ke dua adalah benar dosis, dosis
diberikan sesuai dengan karakteristik pasien maksudnya sesuai hasil perhitungan
dan jenis obatnya dalam jumlah tertentu. Benar jalur atau rute, benar rute
merupakan pemberian obat sesuai jalur yang diprogramkan dan dipastikan bahwa
rute tersebut aman sesuai untuk pasien. Benar pasien, benar pasien dapat
dipastikan dengan cara memastikan gelang indentifikasi sesuai dengan prosedur
berlaku, benar expired atau kadaluwarsa lebih memperhatikan tanggal
kadaluwarsa dan selalu rutin dalam memeriksa tanggal kadaluwarsa secara
berkala.
Terakhir adalah benar informasi, perawat memberikan informasi yang
benar tentang obat untuk menghindari kesalahan dalam menerima obat,
memberikan informasi cara kerja dan efek samping obat yang diberikan(6,7).
15

dalam Pemberian Obat hak merupakan kekuasaan dan kewenangan


yang dimiliki oleh seseorang atau suatu badan hukum untuk mendapatkan atau
memutuskan untuk berbuat sesuatu terkait dengan pemberian obat-obatan,
pasien memiliki hak untuk mengetahui alasan pemberian obat hak ini adalah
prinsip dari memberikan persetujuan setelah mendapatkan informasi yang
berdasarkan pengetahuan individu yang diperlukan untuk membuat suatu
keputusan.
Hak klien untuk menolak pengobatan pasien dapat menolak pemberian
pengobatan. adalah tanggung jawab perawat untuk menentukan, jika
memungkinkan alasan penolakan dan mengambil langkah-langkah yang perlu
untuk mengusahakan agar pasien mau menerima pengobatan.
Jika suatu pengobatan ditolak, penolakan ini harus segera
didokumentasikan Perawat yang bertanggung jawab, perawat primer, atau
dokter harus diberitahu jika pembatalan pemberian obat ini dapat
membahayakan pasien seperti dalam pemberian insulin. tindak lanjut juga
diperlukan jika terjadi perubahan pada hasil pemeriksaan laboratorium, misalnya
pada pemberian insulin atau warfarin (Taylor, Lillis and LeMone, 1993; Kee and
Hayes, 1996).
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, jelaslah bahwa pemberian obat pada
klien merupakan fungsi dasar keperawatan yang membutuhkan ketrampilan
teknik dan pertimbangan terhadap perkembangan pasienPerawat yang
memberikan obat-obatan pada klien diharapkan mempunyai pengetahuan dasar
mengenai obat dan prinsip-prinsip dalam pemberian obat.
15

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Seorang perawat dalam pemberian obat kepada pasien sangat lah
berperan penting baik dalam proses pemberian obat ,komunikasi,interaksi
dengan pasien memberikan motivasi sampai dengan pendataan ,
Perawat harus mampu menentukan kebijakaan –kebijakan yang harus di lakukan
jika terjadi penolakan terhadapap pemberian obat ,baik dosis dan nama obat
jenis obat waktu pemberian harus di perhatikan dengan teliti sebelum obat di
beri kepada pasien untuk menghindari kesalahan dalam pemberian obat .
perawat sangat menentukan apakah obat yang di berikan dikonsumsi
dengan baik dan sesuai prosedur oleh pasien ,memperhatikan perubahan
setelah mengonsumsi obat dan mendokumentasikan nya

B.Saran
1. Diharapkan dengan penjabaran mengenai peran perawat dalam memberikan
obat dengan begitu banyak konsekuensi nya kita lebih teliti dan berhati-hati
dalam memilih dan menjalan kan prosedur pemberian obat kepada pasien.

2.Diharap kan sebagai mahasiswa di bidang keperawatan kita mampu untuk


membangun komunikasi yang baik dengan pasien dan mampu memotifasi
pasien untuk proaktif terhadap kebutuhan obat .
15

DAFTAR PUSTAKA

Sumarmi,utami,elita.(2014).Jurnal. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap


Perawat Tentang Pemberian Obat Terhadap Tindakaan Pendokumentasian
keperawatan UNIVERSITAS RIAU .Media neliti,

Lestari.(2016).FARMAKOLOGI DALAM KEPERAWATAN.E.Book KEMENTRIAN


KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Suheni.S.N .Thoupan.K.& Hastuti.S.N (2016).TATA CARA PEMBERIAN


OBAT.Jakarta.Pilar Utama Mandiri

Anggraini1.Fatimah2.(2015). JNKI, Vol. 3, No. 3, EVALUASI PENERAPAN


PATIENT SAFETY DALAM PEMBERIAN OBAT DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KASIHAN II KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA
162-168

Anda mungkin juga menyukai