Anda di halaman 1dari 10

Makalah Keperawatan Maternitas I

Pengawas Minum Obat (PMO)

Dosen Pembimbing : Andri Tri K, SST. M,Kes


Kelas : 3C Keperawatan
Kelompok : 3
Anggota :
1. Afifatul Fitriani (17.02.01.2435)
2. Amanda Defina (17.02.02.2440)
3. Dania Rista Ningsih (17.02.01,2444)
4. Ella Rahmadani P.P (17.02.01.2448)
5. Heny Sri Utami (17.02.01.2452)
6. Irma Ayu Fitria (17.02.01.2456)
7. M. Mukhlis Ifandi (17.02.01.2461)
8. Nanda Rifqi Tri. P ( 17.02.01.2465)
9. Nisatul Ilmiatin (17.02.01.2469)
10. Putri Dwi Anjani (17.02.01.2472)
11. Rizki Mahfuddin (17.02.01.2477)
12. Wahyu Nikma (17.02.01.2481)
13. Wiwin Sonia (17.02.01.2485)

S1 Keperawatan
STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2018
1
KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirahim…

Assalammu’alaikum Wr.Wb

Segala syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan ridha dan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengawas Minum Obat” sebagai
tugas Keperawatan Maternitas I dengan lancar. Segala hormat dan terima kasih kepada dosen
pembimbing kami Ibu Andri Tri K. SST,M.Kes selaku fasilitator mata kuliah Keperawatan
Maternitas I, juga kepada pihak-pihak yang telah membantu melancarkan pembuatan
makalah ini, Terima Kasih.
Kami perlu mengembangkan kemampuan dan ilmu kami sehingga kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat baik untuk penulis
maupun pembaca. Sekian yang dapat kami sampaikan, lebih dan kurangnya kami mohon
maaf.

Wassalammu’alaikum Wr.Wb

28,September 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER ……………………………………………………………………………………...1
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………...4
A. Latar Belakang……………………………………………………………………….4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………4
C. Tujuan ……………………………………………………………………………….5
D. Manfaat ……………………………………………………………………………...5
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………….6
A. Pengertian……………………………………………………………………………6
B. Syarat menjadi Pengawas Minum Obat………………………………………….......7
C. Tugas Pengawas Minum Obat…………………………………………………….....7
D. Peran Pengawas Minum Obat………………………………………………………..7
E. Wawasan yang Harus Dimiliki Pengawas Minum Obat…………………………….8
F. Manfaat adanya Pengawas Minum Obat…………………………………………….8
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………….9
A. Simpulan……………………………………………………………………………..9
B. Saran………………………………………………………………………………....9
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………10

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Obat pada dasarnya merupakan bahan yang hanya dengan takaran tertentudan
dengan penggunaan yang tepat dapat dimanfaatkan untuk mendiagnosa,mencegah
penyakit, menyembuhkan atau memelihara kesehatan. Oleh karena itusebelum
menggunakan obat, harus diketahui sifat dan cara pemakaian obat agarpenggunaannya
tepat dan aman. Selain itu harus diperhatikan pula tentangbeberapa penggolongan obat,
penggunaan obat, kapan waktu minum obat yangtepat, bagaimana interval
pemberiannya, apa efek samping dari obat yangdigunakan, bagaimana menyimpan obat
yang baik, dan bagaimana caramemusnahkan obat yang benar (Depkes, 2007)
Menurut Supardi, dkk (1998) Metode penyuluhan obat dapatmeningkatkan
pengetahuan responden tentang pengobatan sendiri yang sesuaidengan aturan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pengaruh penyuluhan obatterhadap peningkatan skor
pengetahuan tentang pengobatan sendiri padaresponden perlakuan 93,2% dan 12,1 %
pada responden kontrol. Peningkatan skorpengetahuan tentang pengobatan sendiri yang
sesuai dengan aturan padaresponden yang mendapat penyuluhan obat lebih tinggi
secara bermakna daripadapeningkatan skor pengetahuan responden control.
Pengetahuan tentang obat bagi wanita bisa dikatakan merupakan halpenting untuk
dimiliki. Karena pada umumnya, dalam suatu keluarga, wanitalahyang pada akhirnya
memilihkan dan menentukan obat mana yang akan digunakanuntuk memelihara
kesehatan keluarga atau untuk mengatasi penyakit ringandalam keluarga (Sanjoyo,
2010). Masih banyak masyarakat yangbelum mengetahui tentang hakikat obat secara
umum. Sehingga perlu dilakukanpenelitian lebih lanjut untuk mengetahui tingkat
pengetahuan masyarakat tersebut tentang obat. (Jayanti, 2010).

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pengawas Minum Obat ?
2. Bagaimana peran Pengawas Minum Obat ?
3. Apa saja tugas Pengawas Minum Obat ?

4
C. Tujuan
Pembuatan makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas Mata Kuliah Keperawatan
Maternitas I. Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Agar baik penulis maupun pembaca mengetahui peranan Pengawas Minum
Obat.
2. Agar dapat menambah pengetahuan penulis dan pembaca mengenai fungsi
Pengawas Minum Obat.
3. Agar penulis dan pembaca dapat mengetahui pentingnya Pengawas Minum
Obat.
D. Manfaat
1. Menambah pengetahuan penulis dan pembaca mengenai Pengawas Minum Obat.
2. Membantu penulis dan pembaca mengetahui peran Pengawas Minum Obat.
3. Membantu penulis dan pembaca mengetahui tugas Pengawas Minum Obat.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Menurut Depkes RI (2009) Pengawas Minum Obat (PMO) adalah
seoseorang yang ditunjuk dan dipercaya untuk mengawasi dan memantau penderita
tuberkulosis dalam meminum obatnya secara teratur dan tuntans. PMO bisa berasal
dari keluarga, tetangga, kader atau tokoh masyarakat atau petugas kesehatan.
Pengawas Minum Obat (PMO) merupakan kegiatan yang dilakukan
menjamin kepatuhan penderita untuk minum obat sesuai dengan dosis dan jadwal
seperti yang telah ditetapkan.
Pengawas Minum Obat (PMO) diperlukan beberapa pasien yang
membutuhkan pengobatan intensif baik rawat inap maupun rawat jalan. Hal ini juga
dipengaruhi oleh tingkat kepatuhan pasien. Menurut Sockett yang di kutip oleh Niven
(2004) bahwa kepatuhan pasien sebagai sejauh mana perilaku pasien sesuai dengan
ketentuan yang di berikan oleh profosional kesehatan. Orang mematuhi perintah dari
orang yang mempunyai kekuasaan bukan hal yang mengherankan karena ketidak
patuhan sering kali di ikuti dengan beberapa bentuk hukuman. Meskipun demikian,
yang menarik adalah pengaruh dari orang yang tidak mempunyai kekuasaan dalam
membuat orang mematuhi perintahnya dan sampai sejauh mana kesediaan orang
untuk mematuhinya.
Derajat kepatuhan bervariasi sesuai dengan apakah pengobatan tersebut
kuratif atau preventif, jangka panjang atau jangka pendek, Sackett and Snow yang di
kutip oleh Niven (2004) menemukan bahwa ketaatan terhadap 10 hari jadwal
pengobatan sejumlah 70 adalah pencegahan, kegagalan untuk mengikuti program
jangka panjang yang bukan dalam kondisi akut, dimana derajat ketidak patuhan nya
rata-rata 50% dan derajat tersebut bertambah buruk sesuai waktu.

6
B. Syarat Pengawas Minum Obat
Seorang Pengawas Minum Obat pasien bisa jadi keluarga, komunitas , kelompok ,
atau tenaga kesehatan. Oleh karena itu diperlukan seseorang yang memenuhi syarat
sebagi berikut :
1. Seseorang yang dikenal, dipercaya dan disetujui, baik oleh petugas kesehatan
maupun pasien, selain itu harus disegani dan dihormati oleh pasien.
2. Seseorang yang dekat dengan pasien
3. Bersedia membantu pasien dengan sukarela
4. Bersedia dilatih dan atau mendapat penyuluhan bersama-sama dengan pasien.

C. Tugas Pengawas Minum Obat


Tugas seorang PMO menurut Setiadi (2008) adalah:
1. Mengawasi pasien tuberkulosis paru agar menelan obat secara teratur sampai
selesai pengobatan.
2. Memberi dorongan kepada pasien agar mau berobat teratur.
3. Mengingatkan pasien untuk periksa ulang dahak pada waktu yang telah ditentukan.
4. Memberi penyuluhan pada anggota keluarga pasien tuberkulosis paru yang
mempunyai gejala-gejala mencurigakan tuberkulosis paru.

D. Peran Pengawas Minum


Peran Pengawas Minum Obat (PMO) adalah peran pengawasan yang
dilakukan oleh keluarga dalam hal kepatuhan berkunjung dan konsultasi. Dengan
pengawasan pengobatan secara langsung, pasien tidak memikul sendiri tanggung
jawab akan kepatuhan penggunaan obat.
Para petugas pelayanan kesehatan, petugas kesehatan masyarakat, pemerintah
dan masyarakat semua harus berbagi tanggung jawab dan memberi banyak dukungan
kepada pasien untuk melanjutkan dan menyelesaikan pengobatannya. Pengawas
pengobatan bisa jadi siapa saja yang berkeinginan, terlatih, bertanggung jawab, dapat
diterima oleh pasien dan bertanggung jawab terhadap pelayanan pengawasan
pengobatan (WHO,2007)

7
E. Wawasan Pengawas Minum Obat
Informasi Penting yang Perlu Dipahami Pengawas Menelan Obat (PMO)
untuk disampaikan kepada pasien dan keluarganya, yaitu :
 Pengetahuan mengenai Penyakit Pasien
 Motivasi yang dapat membuat pasien tidak melewatkan pengobatan.
 Cara penularan,gejala-gejala yang mencurigakan dan cara pencegahan
penyakit.
 Cara pengobatan pasien (tahap intensif dan lanjutan).
 Pentingnya pengawasan supaya pasien berobat secara teratur.
 Kemungkinan terjadinya efek samping obat dan perlunya segera
meminta pertolongan ke sarana pelayanan kesehatan.
F. Manfaat Adanya Pengawas Minum Obat.
 Pengobatan pasien dapat dilakukan secara lancar.
 Dapat meminimalisir terjadinya kegagalan dalam pengobatan.
 Keberhasilan pengobatan pasien maksimal
 Membantu pasien dalam memahami keadaannya.
 Membantu pasien dalam menerapkan pengobatan secara bertahap.

8
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Pengawas Minum Obat diperlukan dalam pengobatan pasien agar obat dapat
bekerja secara maksimal dalam tubuh sehingga keberhasilan pengobatan dapat
dicapai. Syarat dan ketentuan adanya Pengawas Minum Obat menjadi suatu tolak
ukur keberadaannya, sehingga dapat menjalankan peran dan tugas dengan baik.

B. Saran
 Saran Bagi Masyarakat
a. Bagi masyarakat diharapkan senantiasa memperhatikan lingkungan dan
membiasakan diri untuk hidup sehat.
b. Masyarakat diharapkan berperan aktif dalam meningkatkan peran Pengawas
Minum Obat (PMO) agar terjadi peningkatan kesehatan yang lebih baik.

2. Bagi Disiplin Ilmu keperawatan


a. Disiplin ilmu keperawatan hendaknya meningkatkan informasi pada masyarakat
tentang pentingnya peran Pengawas Minum Obat (PMO).
b. Bagi mahasiswa dan para akademisi keperawatan diharapkan melakukan
penyuluhan untuk meningkatkan peran Pengawas Minum Obat (PMO).

9
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zaidin. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC.


Niven Neil, 2004. Psikologi Kesehatan Pengantar untuk Perawat dan Profesional Kesehatan
Lain, Jakarta : EGC.
Juwita Resty Hapsari N. 2010. Hubungan Kinerja Pengawas Minum Obat (PMO) dengan
Keteraturan Berobat Pasien TB Paru Strategi DOTS di Dr. RSUD Moewardi Surakarta.
Skripsi. Universitas Sebelas Maret Surakata.
Depkes RI. Perawatan Kesehatan Keluarga,Pusdiklat Nakes, Jakarta. 2007.

10

Anda mungkin juga menyukai