Anda di halaman 1dari 14

KONSEP SEHAT SAKIT DALAM ANTROPOLOGI

KESEHATAN

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 4

1. Alfia Rahmi (2207201003)


2. M.Alvin Faiz (2207201033)
3. Putri Maulani (2207201041)
4. Siti Nurhasanah(2207201046)

DOSEN PENGAMPU:
Ns.Liza Wahyuni,M.Kep

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)

MUHAMMADIYAH LHOKSEMAWE

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Konsep Sehat
Sakit dalam Antropologi Kesehatan” dengan baik dn tepat waktu.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk membahas tentang herbal ansietas
sert anti gangguan tidur. Kami menyadarai dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Baik dari segi materi maupun penulisannya.

Maka dari itu kritik dan saran sangat kami harapkan dari pembaca. Akhirnya, semoga
makalah ini bia bermanfaat bagi pembaca.

Lhokseumawe,18 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ i

DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 3

2.1 Persepsi Sehat Sakit...................................................................................................... 3


2.2 Pengertian Sehat Sakit dalam Keperawatan Antropologi Kesehatan........................... 4
2.2.1 Pengertian Antropologi..................................................................................... 5
2.2.2 Pengertian Sehat................................................................................................ 6
2.2.3 Pengertian Sakit................................................................................................ 7
2.3 Konsep Sehat Sakit Menurut Budaya dan Masyarakat ................................................ 7
2.4 Peran dan Prilaku Sehat Sakit Menurut Antropologi Kesehatan.................................. 9
2.4.1 Perilaku Sehat dan Perilaku Sakit..................................................................... 9
2.4.2 Perilaku Sehat................................................................................................... 9
2.4.3 Perilaku Sakit.................................................................................................... 9

BAB III PENUTUP......................................................................................................... 10

3.1 Kesimpulan................................................................................................................. 10
3.2 Saran........................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pandangan sebagian besar individu dalam masyarakat mengenai kesehatan dan pelayanan
kesehatan masih rendah. Hal ini tentunya akan mempengaruhi setiap perilaku sehat-sakit
yang dimiliki oleh individu tersebut. Sebagian besar masyarakat belum mendapatkan
pelayanan kesehatan yang tepat dari tenaga medis karena pelayanan kesehatan medis yang
tidak merata. Hal ini banyak ditemukan pada daerah-daerah terpencil yang belum dapat
dijangkau oleh tenaga kesehatan. Selain itu masalah biaya juga menjadi alasan bagi
masyarakat untuk tidak mencari pelayanan kesehatan medis. Namun di lain pihak, bagi
beberapa individu, kesehatan merupakan hal yang sangat penting. Untuk itu, beberapa orang
rela mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk memperoleh kesehatan dalam diri mereka.
Perilaku sehat-sakit dari setiap individu tentunya akan berbeda. Dapat dilihat dari
bagaimana individu dalam sebuah kelompok sosial menjalankan pola hidupnya. Pola hidup
dari setiap kelompok sosial tentunya akan berbeda sesuai dengan kebiasaan yang dianut oleh
setiap individu tersebut. Pola hidup yang sudah menjadi kebiasaan dalam sebuah kelompok
sosial akan berkembang menjadi sebuah budaya. Pengaturan pola hidup yang baik dari setiap
individu harus berasal dari kesadaran dalam diri individu sendiri. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan menahan diri untuk tidak melakukan pola hidup yang dapat berakibat
buruk bagi kesehatan. Salah satu hal yang berperan dalam perilaku sehat-sakit adalah faktor
nutrisi. Dalam menentukan kesehatan, faktor nutrisi sangat memegang peranan penting.
Meningkatnya jumlah masyarakat yang mengalami gizi buruk membuktikan bahwa
kesadaran akan nutrisi pada masyarakat masih rendah. Oleh karena itu, pemerintah maupun
pihak-pihak yang memiliki perhatian cukup besar terhadap pembangunan kesehatan
masyarakat termasuk perawat perlu mencari terobosan kreatif agar pemenuhan nutrisi dan
perilaku pola hidup sehat dapat dilaksanakan secara optimal dan berkesinambungan.

1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana Persepsi Sehat Sakit?
1.2.2 Bagaimana Konsep Sehat Sakit Dalam Keperawatan Antropologi Kesehatan?
1.2.3 Bagaimana Konsep Sehat Sakit Menurut Budaya dan Masyarakat?
1.2.4 Bagaimana Peran dan Prilaku Sehat Sakit Menurut Antropologi Kesehatan?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk Mengetahui Persepsi Sehat Sakit
1.3.2 Untuk Mengetahui Konsep Sehat Sakit Dalam Keperawatan Antropologi Kesehatan
1.3.3 Untuk Mengetahui Konsep Sehat Sakit Menurut Budaya dan Masyarakat
1.3.4 Untuk Mengetahui Peran dan Prilaku Sehat Sakit Menurut Antropologi Kesehatan

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Persepsi Sehat Sakit
Sehat - sakit Persepsi sakit dari hasil studi ini terbagi menjadi 2 kategori yaitu sakit untuk
diri sendiri dan sakit untuk anak. Persepsi sakit untuk diri sendiri nampak dari hasil diskusi
menunjukkan beberapa Variasi. Beberapa peserta menyatakan bahwa sehat itu jika keadaan
jasmani dan rokhani tidak mengalami gangguan. Peserta lain menyebutkan bahwa sehat itu
hanya secara fisik saja tidak terjadi gangguan. Akan tetapi masih belum ada yang
menyatakan kriteria sehat seperti definisi dari WHO.Sedangkan persepsi mengenai berat-
tidaknya suatu penyakit, banyak peserta menyebutkan bahwa penyakit-penyakit seperti
kanker, jantung, hepatitis termasuk jenis penyakit yang berat. Namun ada beberapa peserta
mengilustrasikan berat-tidaknya penyakit itu dari bisa-tidaknya dia bangun/bekerja atau dari
apa yang dimakan. Bahkan hampir seluruhnya (dari kedua kelompok diskusi) menyebutkan
bahwa sakit gigi termasuk yang berat.
DINKES - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Dadang Sulaeman mengatakan demi
terciptanya kesehatan pada diri seseorang terdapat empat faktor yang mempengaruhi sehat-
sakit. Keempat faktor itu adalah sebagai berikut:
1. Faktor Perilaku
Perilaku sangat berperan penting dalam menjaga kesehatan masyarakat. Kebanyakan
penyakit yang menyerang manusia disebabkan oleh perilaku yang tidak bertanggung
jawab pada tubuhnya sendiri. Beberapa perilaku yang mempengaruhi kesehatan antara
lain pola makan yang sehat, istirahat yang cukup, dan olahraga teratur. Contohn penyakit
yang mungkin timbul akibat tidak menjaga perilaku kesehatan adalah tekanan darah
tinggi dan kolesterol, akibat terlalu banyak makan makanan yang berlemak. Selain itu,
diabetes akibat terlalu sering makan makanan yang manis.
2. Faktor Lingkungan
Lingkungan yang bersih sangat berperan dalam meningkatkan kesehatan manusia.
Lingkungan yang tidak terawat dan kotor berisiko menimbulkan berbagai penyakit,
seperti demam berdarah, diare, dan gatal-gatal.

3
3. Faktor Pelayanan Kesehatan
Ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan yang baik akan mempercepat kesehatan
masyarakat. Fasilitas pelayanan kesehatan yang baik meliputi mutu pelayanan yang baik,
ketersediaan tenaga kesehatan yang berkompetensi, akses yang mudah, serta mencapai ke
pelosok.
4. Faktor Keturunan
Ketiga faktor di atas dapat mencegah berbagai penyakit. Namun, ada beberapa
penyakit yang sulit dihindari karena faktor keturunan. Ini merupakan faktor yang
mempengaruhi kesehatan manusia yang keempat. Beberapa penyakit mungkin langsung
diturunkan oleh orangtua, seperti asma. Namun ada pula beberapa penyakit yang
menimbulkan risiko terkena lebih tinggi, namun masih bisa dicegah. Contohnya seperti
tekanan darah tinggi, diabetes, dan kanker.
2.2 Konsep Sehat Sakit Dalam Keperawatan Antropologi Kesehatan
Pengertian Konsep Sehat-Sakit Menurut Antropologi Kesehatan Dalam kenyataannya,
Antropologi mempelajari semua mahluk manusia yang pernah hidup pada semua waktu dan
semua tempat yang ada di muka bumi ini. Mahluk manusia ini hanyalah satu dari sekian
banyak bentuk mahluk hidup yang ada di bumi ini yang diperkirakan muncul lebih dari 4
milyar tahun yang lalu. (Siregar, 2002). Pengertian Antropologi kesehatan yang diajukan
Foster/Anderson merupakan konsep yang tepat karena termasuk dalam pengertian ilmu
antropologi seperti disampaikan Koentjaraningrat di atas. Menurut Foster/Anderson,
Antropologi Kesehatan mengkaji masalah-masalah kesehatan dan penyakit dari dua kutub
yang berbeda yaitu kutub biologi dan kutub sosial budaya (Djoht, 2002).
Paradigma sehat adalah cara pandang atau pola pikir pembangunan kesehatan yang
bersifat holistik, proaktif antisipatif, dengan melihat masalah kesehatan sebagai masalah yang
dipengaruhi oleh banyak faktor secara dinamis dan lintas sektoral, dalam suatu wilayah yang
berorientasi kepada peningkatan pemeliharaan dan perlindungan terhadap penduduk agar
tetap sehat dan bukan hanya penyembuhan penduduk yang sakit.
Pada intinya paradigma sehat memberikan perhatian utama terhadap kebijakan yang
bersifat pencegahan dan promosi kesehatan, memberikan dukungan dan alokasi sumber daya
untuk menjaga agar yang sehat tetap sehat namun tetap mengupayakan yang sakit segera
sehat.

4
Pada prinsipnya kebijakan tersebut menekankan pada masyarakat untuk mengutamakan
kegiatan kesehatan daripada mengobati penyakit. Telah dikembangkan penge penyakit yang
mempunyai konotasi biomedik dan sosio kultu (2005).
Sehat dan sakit di dalam rentang kehidupan manusia tentunya tidak akan terlepas dari
kedua hal tersebut. Keadaan sehat. juga pastinya akan selalu kita inginkan di dalam
menjalani kehidupan kita sehari-hari. Akan tetapi mendapatkan sakit dan penyakit juga tidak
akan dapat kita cegah 100%. Karena itulah. memang kodrat kehidupan kita sebagai makhluk
hidup di dunia ini. Definisi pengertian sehat adalah bukan hanya sekedar sehat. secara
jasmani dan badan saja, akan tetapi hal ini juga mencakup akan kesehatan kita secara mental
jiwa dan juga spriritual sosial kita juga. Kesehatan adalah merupakan suatu pandangan akan
kondisi yang fleksibel antara kesehatan badan jasmani dengan kesehatan mental rohani yang
dibedakan dalam sebuah rentang yang selalu berfluktuasi atau berayun mendekati dan
menjauhi puncak kebahagiaan hidup dari keadaan sehat yang sempurna.
2.2.1 Pengertian Antropologi Kesehatan
Antropologi Kesehatan adalah disiplin yang memberi perhatian pada aspek-aspek
biologis dan sosio-budya dari tingkahlaku manusia, terutama tentang cara-cara interaksi
antara keduanya disepanjang sejarah kehidupan manusia, yang mempengaruhi kesehatan dan
penyakit pada manusia (Foster/Anderson, 1986;1-3).
Menurut Weaver, antropologi kesehatan adalah cabang dari antropologi terapan yang
menangani berbagai aspek dari kesehatan dan penyakit (Weaver, 1968;1)
Menurut Hasan dan Prasad, antropologi kesehatan adalah cabang dari ilmu mengenai
manusia yang mempelajari aspek-aspek biologi dan kebudayaan manusia (termasuk
sejarahnya) dari titik tolak pandangan untuk memahami kedokteran (medical), sejarah
kedokteran (medico-historical), hukum kedokteran (medico-legal), aspek sosial kedokteran
(medico-social) dan masalah-masalah kesehatan manusia (Hasan dan Prasad, 1959; 21-22).
Sedangkan menurut Fabrega: antropologi kesehatan adalah studi yang menjelaskan
berbagai faktor, mekanisme dan proses yang memainkan peranan didalam atau
mempengaruhi cara-cara dimana individu-individu dan kelompok-kelompok terkena oleh
atau berespons terhadap sakit dan penyakit; dan mempelajari masalah-masalah sakit dan
penyakit dengan penekanan terhadap pola-pola tingkahlaku. (Fabrga, 1972;167).

5
Jadi, menurut pandangan penulis, antropologi kesehatan adalah disiplin ilmu yang
membahas konsep sehat dan sakit secara biologis dan sosiol budya berkaitan dengan
tingkahlaku manusia, terutama tentang cara-cara interaksi antara individu dan kelompok,
yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit pada manusia sebagai anggota masyarakat yang
ditinjau secara tradisional maupun medis (dunia kedokteran).
2.2.2 Pengertian Sehat

Arti Definisi Sehat Ada beberapa literatur yang menjelaskan akan berbagai hal yang
terkait dengan pengertian sehat itu sendiri. Berikut beberapa pengertian sehat tersebut antara
lain adalah: Sehat Menurut WHO adalah bahwa sehat merupakan suatu keadaan yang
sempurna baik fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau pun
kelemahan.

Sehat Menurut UU Kesehatan No 23 tahun 1992 adalah yaitu merupakan suatu keadaan
sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomis.Sehat adalah perwujudan individu yang
diperoleh melalui kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain (aktualisasi). Perilaku
yang sesuai dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesuaian
diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan integritas struktural Belakangan dan juga
dewasa ini seseorang dikatakan dan dinyatakan sehat banyak diartikan dalam kadar dan taraf
tingkatan yang normal atau lazim yang terjadi pada individu yang artinya bahwa individu
seseorang tidak merasakan keluhan atau pun gejala penyakit atau kurang sehat.

Adapun sebaliknya keadaan sakit pada umumnya diartikan suatu keadaan yang tidak
normal atau lazim pada diri seseorang. Contohnya saja bila seseorang mempunyai keluhan
tanda gejala pusing sakit kepala yang tidak tertahankan, demam, dan lain sebagainya ini
yang dikatakan dengan sakit atau bahkan menga- lami penyakit bila telah didiagnosis oleh
dokter atau pun medisSehat adalah perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan
dalam berhubungan dengan orang lain (aktualisasi).

Perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten sedangkan
penyesuaian diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan integritas struktural
Belakangan dan juga dewasa ini seseorang dikatakan dan dinyatakan sehat banyak diartikan

6
dalam kadar dan taraf tingkatan yang normal atau lazim yang terjadi pada individu yang
artinya bahwa individu seseorang tidak merasakan keluhan atau pun gejala penyakit atau
kurang sehat. Adapun sebaliknya keadaan sakit pada umumnya diartikan suatu keadaan
yang tidak normal atau lazim pada diri seseorang. Contohnya saja bila seseorang
mempunyai keluhan tanda gejala pusing sakit kepala yang tidak tertahankan, demam, dan
lain sebagainya ini yang dikatakan dengan sakit atau bahkan menga- lami penyakit bila telah
didiagnosis oleh dokter atau pun medis

2.2.3 Pengertian Sakit

Pengertian Sakit Penyakit Tanpa adanya pemahaman yang benar mengenai berbagai
konsep penyakit, kita tidak mampu mempunyai dasar pemikiran yang kuat untuk
mendeteksi serta mengenal setiap perbedaan yang ditemukan pada pelayanan kesehatan
pada masa kini.

Kesenjangan antara konsep penyakit yang dianut oleh petugas kesehatan dan yang
dianut oleh masyarakat sering menyebabkan gagalnya upaya meningkatkan kesehatan di
masyarakat kita ini.

2.3 Konsep Sehat Sakit Menurut Budaya dan Masyarakat


Konsep Sehat Sakit Menurut Budaya Masyarakat Istilah schat mengandung banyak
muatan kultural, sosial dan pengertian profesional yang beragam. dulu dari sudut pandang
kedokteran, sehat sangat erat kaitannya dengan kesakitan dan penyakit. Dalam kenyataan
tidaklah sesederhana itu sehat harus dilihat dari berbagai aspek (Endra, 2005). Oleh para ahli
kesehatan, antropologi kesehatan dipandang sebagai suatu disiplin budaya yang memberi
perhatian pada aspek biologis dan sosial budaya dari tingkah laku manusia, terutama tentang
cara-cara interaksi antara keduanya sepanjang sejarah kehidupan manusia yang
mempengaruhi kesehatan dan penyakit. Penyakit sendiri ditemukan oleh budaya: hal ini
karena penyakit merupakan pengakuan sosial bahwa seseorang tidak dapat menjalankan
peran normalnya secara wajar (Endra, 2005).
Cara hidup dan gaya hidup manusia merupakan fenomena yang dapat dikaitkan dengan
munculnya berbagai macam penyakit, selain itu hasil berbagai kebudayaan juga dapat
menimbulkan penyakit. Masyarakat dan pengobat tradisional menganut dua konsep penyebab

7
sakit, yaitu: naturalistik dan personalistik. Penyebab bersifat narutalistik yaitu seseorang
menderita sakit akibat pengaruh lingkungan, makanan (salah makan), kebiasaaan hidup,
ketidak seimbangan dalam tubuh termasuk juga kepercayaan panas dinginseperti masuk
angin dan penyakit bawaan. Konsep sehat sakit yang dianut pengobat tradisional sama
dengan yang dianut masyarakat setempat, yakni suatu keadaan yang berhubungan dengan
keadaan badan atau kondisi tubuh kelainan-kelainan serta gejala yang dirasakan. Sehat bagi
seseorang berarti suatu keadaan yang normal, wajar, nyaman, dan dapat melakukan aktivitas
sehari-hari dengan gairah. Sedangkan sakit dianggap sebagai suatu keadaan badan yang
kurang menyenangkan, bahkan dirasakan sebagai siksaan sehingga menyebabkan seseorang
tidak dapat menjalankan aktivitas sehari- hari seperti halnya orang yang sehat (Endra, 2005).
Sedangkan konsep personalistik menganggap munculnya penyakit disebabkan oleh intevensi
suatu agen aktif yang dapat berupa makhluk bukan manusia (hantu, roh, leluhur atau roh
jahat), atau makhluk manusia (tukang sihir) (Endra, 2005)
Antropologi Kesehatan adalah disiplin yang memberi perhatian pada aspek- aspek
biologis dan sosio-budya dari tingkahlaku manusia, terutama tentang cara-cara
interaksiantara keduanya disepanjang sejarah kehidupan manusia, yang mempengaruhi
kesehatan dan penyakit pada manusia (Foster/Anderson, 1986; 1-3).
Antropologi kesehatan merupakan bagian dari antropologi sosial dan kebudayaan yang
mempelajari bagaimana kebudayaan dan masyarakat mempengaruhi masalah-masalah
pemeliharaan kesehatan dan masalah terkait lainnya. Istilah "Antropologi Kesehatan" telah
digunakan sejak 1963 sebagai sebutan untuk hasil penelitian empiris dan teoritis yang
dilakukan oleh antropologis kedalam proses sosial dangambaran kebudayaan dari kesehatan,
kesakitan, dan perawatan yang berhubungan dengan kebudayaan Antropologi kesehatan
merupakan bagian dari antropologi yang menggambarkan pengaruh sosial, udaya, biologi,
dan bahasa terhadap kesehatan (dalam arti luas) meliputi pengalaman dan distribusi
kesakitan, pencegahan dan pengobatan penyakit, proses penyembuhan dan hubungan sosial
manajemen pengobatan serta kepentingan dan kegunaan kebudayaan untuk sistem kesehatan
yang beranekaragam.
Antropologi kesehatan mempelajari bagaimana kesehatan individu, formasisosial yang
lebih luas dan lingkungan dipengaruhi oleh hubungan antara manusia dan spesies lain, norma
budaya dan institusi sosial, politik mikro dan makro, dan globalisasi.Selama lebih dari 20

8
abad konsep popular medicine atau folk medicine (pengobatan tradisional) telah familiar baik
untuk dokter maupun antropologis.Istilah tersebut dipakai untuk menggambarkan praktek
pengobatan masyarakat setempat pengetahuan etnobotani mereka.Selanjutnya, mempelajari
pengobatan tradisional menjadi tantangan bagi dunia barat seperti hubungan antara ilmu
pengetahuan dengan agama.
2.4 Peran dan Prilaku Sehat Sakit Menurut Antropologi Kesehatan
2.4.1 Perilaku Sehat dan Perilaku Sakit
Penelitian-penelitian dan teori-teori yang dikembangkan antropologi seperti perilaku
sehat (health behavior), perilaku behavior) perbedaan antara illness dan disease, model
penjelasan penyakit (explanatory model), peran dan karir seorang yang sakit (sick role),
interaksi dokter-perawat, dokter-pasien, perawat-pasien, penyakit dilihat dari sudut pasien,
membuka mata para dokter bahwa kebenaran ilmu kedokteran modern tidak lagi dapat
dianggap kebenaran absolute dalam proses penyembuhan.
2.4.2 Perilaku Sakit

Perilaku sakit diartikan sebagai segala bentuk tindakan yang dilakukan oleh individu
yang sedang sakit agar memperoleh kesembuhan, sedangkan perilaku sehat adalah tindakan
yang dilakukan individu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, termasuk
pencegahan penyakit, perawatan kebersihan diri, penjagaan kebugaran melalui olah raga dan
makanan bergizi.

2.4.3 Perilaku Sehat


Perilaku sehat diperlihatkan oleh individu yang merasa dirinya sehat meskipun secara
medis belum tentu mereka betul-betul sehat. Sesuai dengan persepsi tentang sakit dan
penyakit maka perilaku sakit dan perilaku sehat pun subyektif sifatnya. Persepsi masyarakat
tentang sehat-sakit ini sangatlah dipengaruhi oleh unsur pengalaman masa lalu disamping
unsur sosial budaya. Sebaliknya petugas kesehatan berusaha sedapat mungkin menerapkan
kreteria medis yang obyektif berdasarkan gejala yang tampak guna mendiagnosis kondisi
fisik individu (Endra, 2005).

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan Konsep sehat-sakit menurut antropologi kesehatan dipandang sebagai suatu
disiplin budaya yang memberi perhatian pada aspek biologis dan sosial budaya dari tingkah
laku manusia. Sifat dari perilaku schat-sakit sendiri adalah subyektif sehingga tindakan yang
dilakukan individu untuk memelihara dan meningkatkan mutu kehidupannya dipengaruhi
oleh unsur pengalaman masa lalu disamping unsur sosial budaya yang dapat mempengaruhi
kesehatannya.
3.2 Saran
Demikian makalah yang kami susun, semoga dapat memberikan manfaat bagi kami
khususnya dan bagi pembaca umumnya. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan,maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
kesempurnaan makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA
Budijanto, D., & Roosihermiatie, B. (2006). Persepsi sehat-sakit dan pola pencarian
pengobatan masyarakat daerah pelabuhan (kajian kualitatif di daerah pelabuhan Tanjung
Perak). Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 9(2), 21167.
Hertiana.dkk.2023. ANTROPOLOGI KESEHATAN.Yogyakarta/Makassar:Rizmedia Pustaka
Indonesia.
Djoht, D. R. (2002). Penerapan ilmu antropologi kesehatan dalam pembangunan kesehatan
masyarakat Papua. Antropol Papua, 1(1), 13-33.

iii

Anda mungkin juga menyukai