DISUSUN OLEH:
ADE ANJAR WATI P05140320051
ADESTINA P05140320052
AIDA FIKHRIATI P05140320053
ANGGI PUSPITA SARI P05140320054
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................... iii
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... iv
C. Tujuan ..............................................................................................................................iv
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Derajat kesehatan menurut teori Henrik L. Blum dipengaruhi oleh empat faktor
utama yaitu: 1) lingkungan (environment), 2) keturunan (heredity), 3) pelayanan
kesehatan (health care services), dan 4) perilaku (lifestyles/ behavior). Perilaku
merupakan salah satu faktor yang menjadi fokus utama dalam peningkatan derajat
kesehatan masyarakat (Durch, Bailey dan Stoto, 1997).
Determinasi diri merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan karena
merupakan salah satu faktor yang memungkinkan individu untuk: (1) memiliki
kemampuan dan kesempatan dalam berkomunikasi serta membuat keputusan pribadi; (2)
memiliki kemampuan untuk mengemukakan pilihan, melatih kendali terhadap jenis dan
intensitas dukungan yang diterima; (3) memiliki kekuasaan untuk mengendalikan
sumber-sumber dalam dirinya agar memperoleh hasil yang diinginkan dari suatu
tindakan; (4) memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dan berkontribusi terhadap
lingkungan; dan (5) dapat mengadvokasi diri sendiri dan orang lain melalui berbagai
aktivitas (Wehmeyer, dkk. 2010, dalam Loman, dkk. 2010; Vansteenkiste & Sheldon,
2006).
Pada dasarnya determinasi diri dimiliki oleh setiap individu, determinasi diri
merupakan kemampuan yang dapat ditemukan, dipelajari dan dikembangkan, karena
individu memiliki kebutuhan akan kompetensi yang berhubungan .
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja faktor yang mempengaruhi Determinasi dalam kesehatan ?
2. Apa yang dimaksud dengan Dererminasi dalam kesehatan?
C. Tujuan
1. Memahami apa yang dimaksud dengan Determinasi Dalam kesehatan
2. Mengetahui Faktor Determinasi dalam Kesehata
iii
BAB II
TINJAUAN TEORI
Kesehatan merupakan sebuah kebutuhan yang sangat mendasar bagi setiap orang.
Namun, kesehatan seringkali menjadi hilir (dampak) dari berbagai permasalahan yang
dialami individu dan lingkungan sekitarnya. Padahal, kesehatan merupakan modal awal
bagi perkembangan potensi individu dalam hidup.
1
2
Gaya hidup yang tidak sehat akan dapat meningkatkan resiko terjadinya berbagai
penyakit & masalah kesehatan. Gaya hidup juga dapat berubah seiring perkembangan
sosial ekonomi.
Gaya Hidup Berpengaruh Thd Kesehatan Depkes (2002) membagi gaya
hidup,Kebiasaan merokok, Pola makan, Aktivitas fisik. Becker (1989) merumuskan
indikator gaya hidup, Pola makan,Olahraga, Perilaku merokok, Konsumsi minuman
keras dan narkoba, Durasi tidur dan Stres.
2. Lingkungan
Lingkungan memiliki pengaruh yang dan peranan terbesar diikuti perilaku,
fasilitas kesehatan dan keturunan.
Determinan lingkungan ini lebih lanjut dapat dibedakan menjadi dua kelompok,
yakni lingkungan fisik (cuaca, iklim, sarana dan parasarana, dan sebagainya), dan
lingkungan non fisik,seperti lingkungan sosial, budaya, ekonomi, politik, dan
sebagianya.
Derajat kesehatan dalam pengertian tersebut di atas jelas dibedakan antara derajat
kesehatan individu, kelompok, atau masyarakat. Hal ini dapat dipahami karena derajat
kesehatan perorangan (individu), kelompok dan masyarakat memang
berbeda.Determinan untuk kesehatan kelompok atau komunitas mungkin sama, tetapi
untuk kesehatan individu, disamping empat faktor tersebut, juga faktor internal
individu juga berperan, misalnya :umur, gender, pendidikan, dan sebagainya,
disamping faktor herediter.
atau tidak langsung mempengaruhi kehidupan manusia itu. Hal ini berarti,
disamping determinan-determinan derajat kesehatan yang telah dirumuskan oleh Blum
tersebut masih terdapat faktor lain yang mempengaruhi atau menentukan terwujudnya
kesehatan seseorang, kelompok atau masyarakat. Faktor-faktor atau determinan-
determinan yang menentukan atau mempengaruhi kesehatan baik individu, kelompok
atau masyarakat ini, dalam Piagam Otawa (Ottawa Charter) disebut prasyarat untuk
kesehatan (prerequisites for healt).
determinan kesehatan pada level makro) dapat meningkatkan kesehatan individu dan
kesehatan kolektif komunitas, serta menciptakan distribusi kesehatan yang adil.
3. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan merupakan faktor ketiga yang mempengaruhi derajat
kesehatan masyarakat karena keberadaan fasilitas kesehatan sangat menentukan dalam
pelayanan pemulihan kesehatan, pencegahan terhadap penyakit, pengobatan dan
keperawatan serta kelompok dan masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan.
Ketersediaan fasilitas dipengaruhi oleh lokasi, apakah dapat dijangkau atau tidak.
Yang kedua adalah tenaga kesehatan pemberi pelayanan, informasi dan motivasi
masyarakat untuk mendatangi fasilitas dalam memperoleh pelayanan serta program
pelayanan kesehatan itu sendiri apakah sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang
memerlukan.
Kondisi pelayanan kesehatan juga menunjang derajat kesehatan masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang berkualitas sangatlah dibutuhkan. Masyarakat
membutuhkan posyandu, puskesmas, rumah sakit dan pelayanan kesehatan lainnya
untuk membantu dalam mendapatkan pengobatan dan perawatan kesehatan. Terutama
untuk pelayanan kesehatan dasar yang memang banyak dibutuhkan masyarakat.
Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia di bidang kesehatan juga mesti
ditingkatkan.
Puskesmas sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat sangat
besar perananya. sebab di puskesmaslah akan ditangani masyarakat yang
membutuhkan edukasi dan perawatan primer. Peranan Sarjana Kesehatan Masyarakat
sebagai manager yang memiliki kompetensi di bidang manajemen kesehatan
dibutuhkan dalam menyusun program-program kesehatan. Utamanya program-
program pencegahan penyakit yang bersifat preventif sehingga masyarakat tidaka
banyak yang jatuh sakit.
Banyak kejadian kematian yang seharusnya dapat dicegah seperti diare, demam
berdarah, malaria, dan penyakit degeneratif yang berkembang saat ini seperti jantung
karoner, stroke, diabetes militus dan lainnya. penyakit itu dapat dengan mudah dicegah
asalkan masyarakat paham dan melakukan nasehat dalam menjaga kondisi lingkungan
dan kesehatannya.
5
6
DAFTAR PUSTAKA