Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan manusia, kesehatan merupakan salah satu aspek primer yang
perlu mendapat perhatian sejajar dengan aspek kehidupan primer lain seperti aspek
pendidikan maupun aspek ekonomi (Akbar & Budiyanto, 2020).

Sehat biasanya diartikan sebagai suatu keadaan yang baik bagi seluruh anggota tubuh,
dan dapat menjalankan fungsinya. Dalam Munjid al-Thulab, Fu’ad Ifram al-Bustamy
berpendapat bahwa sehat adalah hilangnya penyakit, dan berarti pula sesuatu yang
terbebas, dan selamat dari segala yang tercela (Akbar & Budiyanto, 2020).

Kesehatan biasanya juga mempunyai dua pengertian, yaitu kesehatan jasmani yang
kemudian diistilahkan dengan kata as-shihah, dan kesehatan rohani yang diistilahkan
dengan kata afiat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata afiat dipersamakan dengan
kata as-shihah. Afiat diartikan sebagai sehat dan kuat, sedangkan as-shihah diartikan sebagai
keadaan baik pada segenap badan serta bagian-bagiannya bebas dari sakit (Akbar &
Budiyanto, 2020). Jadi, dapat disimpulkan bahwa sehat merupakan lawan dari sakit, dan afiat
diartikan sebagai sehat yang sempurna (al-shihah al-tammah) dan berati pula kuat dan tegap.

Pengertian sehat sesuai dengan UU No. 23 tentang Kesehatan adalah keadaan


sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
sosial dan ekonomis. Terkait tenteng hal tersebut, al-Qur’an juga mempunyai istilah-istilah
tersendiri dalam mengungkapkan istilah kata kesehatan (Akbar & Budiyanto, 2020).

Kesehatan merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor, baik faktor internal (dari dalam
diri). Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan baik individu, kelompok,
masyarakat dikelompokkan menjadi empat (Blum, 1974) yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan
kesehatan dan hereditas atau keturunan seperti penjelasan dibawah ini;

1
keturunan

-Lingkungan
pelayanan Status
kesehatan Kesehatan -Fisik

-Biologis

-Sosial

Perilaku

Gambar 1. Teori Kesehatan Menurut H.L Blum

Keempat faktor tersebut saling berpengaruh positif dan sangat berpengaruh


kepada status kesehatan seseorang. Berikut ini akan dijelaskan satu per satu keempat
faktor tersebut (Nasution, 2004):

a) Faktor Keturunan.

Faktor ini lebih mengarah pada kondisi individu yang berkaitan dengan asal usul
keluarga, ras, dan jenis golongan darah.

b) Faktor Pelayanan Kesehatan.

Faktor ini dipengaruhi oleh seberapa jauh pelayanan kesehatan yang diberikan.

c) Faktor Perilaku.
Faktor Perilaku berhubungan dengan perilaku individu atau masyarakat, perilaku
petugas kesehatan, dan perilaku para pejabat pengelola pemerintahan (pusat
dan daerah) serta perilaku pelaksana bisnis.

d) Faktor Lingkungan.

Faktor lingkungan sangat besar pengaruhnya terhadap status kesehatan. Faktor


lingkungan terdiri dari 3 bagian ;

2
1. Lingkungan fisik, terdiri dari benda mati yang dapat dilihat, diraba, dan
dirasakan.
2. Lingkungan biologis, terdiri dari makhluk hidup yang bergerak, baik yang dapat
dilihat maupun tidak.
3. Lingkungan sosial. Lingkungan sosial adalah bentuk lain secara fisik dan
biologis di atas.

1. Perilaku

Perilaku merupakan hasil kegiatan atau aktifitas organisme. Perilaku terbentuk


dari hasil adaptasi terhadap lingkungan sekitarnya (Fitriany et al., 2016). Perilaku
manusia merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan sehari hari, seperti berjalan,
berbicara, bereaksi, cara berpakaian, tradisi dan lain sebagainya. Perilaku adalah segala
kegiatan yang dilakukan organisme baik yang dapat diamati secara lang- sung maupun
secara tidak langsung. Soekidjo (2011) menyatakan bahwa perilaku adalah tindakan
atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati dan bahkan dapat dipelajari.
Faktor faktor yang memperngaruhi perilaku ma- nusia antara lain adalah; faktor genetik
dan lingkungan. Faktor herediter merupakan konsep dasar bagi perkembangan perilaku makhluk
hidup selanjutnya. Sedangkan lingkungan merupakan lahan untuk perkembangan perilaku
tersebut.

Komponen Perilaku

Dalam proses pembentukan perilaku, Benyamin Bloom (1908), membagi 3 tingkat


ranah perilaku sebagai berikut:

a. Pengetahuan (Knowledge).

Pengetahuan adalah hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan
pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra
manusia, yakni : indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian
besar pen- getahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau
kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang (overt behavior). Soekidjo(2011 ) menegaskan , pengetahuan yang dicakup

3
dalam domain kognitif mempunyai enam tingkat , yakni: tahu (know), memahami
(comprehension), aplikasi (appli- cation), analisis (analysis), sintetis (synthesis), evaluasi.

b. Sikap (attitude)

Sikap adalah juga respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek
tertentu, yang sudah melibatkan factor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang –
tidak senang, setuju – tidak setuju, baik
– tidak baik, dan sebagainya). Sikap juga mempunyai tingkat tingkat berdasarkan
intensitasnya, sebagai berikut: menerima (receiving), menanggapi (responding),
menghargai (valuing), bertanggung jawab (responsible), tindakan atau praktik (practice),
praktik terpimpin (guided response), praktik secara mekanisme (mechanism), dan adopsi
(adoption)

c. Perilaku Sehat

Kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehat
menjadi perilaku sehat dan menciptakan lingkungan sehat di rumah tangga. Menurut
Becker, konsep perilaku sehat ini merupakan pengembangan dari konsep perilaku
yang dikembangkan Bloom menguraikan perilaku kesehatan menjadi tiga domain,
yakni pengetahuan kesehatan (health knowledge), sikap terhadap kesehatan (health
attitude) dan praktik kesehatan (health practice). Becker mengklasifikasikan perilaku
kesehatan menjadi tiga dimensi:

Pengetahuan Kesehatan Pengetahuan tentang kesehatan mencakup apa yang


diketahui oleh seseorang terhadap cara cara memelihara kesehatan, seperti
pengetahuan tentang penyakit menular, pengetahuan tentang faktor faktor yang terkait
dan atau mempengaruhi kesehatan, pengetahuan tetntang fasilitas pelayanan
kesehatan dan pengetahuan untuk menghindari kecelakaan.

Sikap terhadap kesehatan sikap yang sehat dimulai dari diri sendiri, dengan
memperhatikan kebutuhan kesehatan dalam tubuh dibanding keinginan.

Praktik kesehatan untuk hidup sehat adalah semua kegiatan atau aktifitas orang
dalam rangka memelihara kesehatan, seperti tindakan terhadap penyakit menular dan
tidak menular, tindakan terhadap faktor faktor yang terkait dan atau mempen- garuhi

4
kesehatan, tindakan tentang fasilitas pelayanan kesehatan, dan tindakan untuk
menghindari kecelakaan.

Upaya kesehatan adalah kegiatan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan masyarakat


yang mengacu pada empat faktor tersebut. Semua bentuk upaya atau intervensi yang dilakukan
harus bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Derajat kesehatan
masyarakat merupakan salah satu indicator keberhasilan dalam pembangunan suatu Negara.
Untuk itu pembangunan dibidang kesehatan harus diperhatikan oleh semua pihak.

Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh peran tenaga kesehatan. Peran
tenaga kesehatan tersebut dapat berupa upaya tindakan pencegahan dan promosi, sehingga
diperlukan keterampilan dan kualitas dari para tenaga kesehatan lewat pendidikan yang baik.
Untuk mewujudkan keterampilan dan kualitas dari para tenaga kesehatan maka diperlukan
pengetahuan dan pengalaman yang cukup agar para calon tenaga kesehatan dapat lebih siap
ketika harus melayani masyarakat secara langsung.

Pengalaman belajar lapangan (PBL) adalah suatu kegiatan pembelajaran yang bertujuan
memberikan pengalaman pengetahuan dan teknologi kesehatan masyarakat yang diperoleh
mahasiswa melalui perkuliahan program studi Sarjana Kesehatan Masyarakat untuk
dipraktikkan baik di masyarakat maupun di institusi. PBL adalah aktivitas yang sangat penting
sebab memberikan wawasan tentang bidang pekerjaan yang sesungguhnya, memberikan
kesempatan untuk berinteraksi, dan mengembangkan jejaring (Universitas Pembangunan
Veteran Jakarta Fakultas Ilmu Kesehatan, 2019).

Mata kuliah PBL dirancang untuk memberikan pengalaman praktis kepada para mahasiswa
sehingga mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat, menetapkan
prioritas masalah kesehatan utama, mencari faktor risiko masalah kesehatan utama, dan
melakukan intervensi dalam menyelesaikan masalah kesehatan utama (Universitas
Pembangunan Veteran Jakarta Fakultas Ilmu Kesehatan, 2019).

5
B. Tujuan Praktik Belajar Lapangan 2

1.1 Tujuan Umum

Memberikan pengalaman utuh bagi mahasiswa mengenai masalah-masalah


kesehatan masyarakat dan melakukan upaya pemecahan masalah sesuai dengan ilmu
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama perkuliahan

1.2 Tujuan Khusus

1. Mahasiswa mampu mengetahui karateristik demografi, sosial budaya di


wilayah kerja, struktur organisasi, dan tata kerja institusi kesehatan dan
institusi terkait;

2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah kesehatan di suatu wilayah dan;

3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi determinan masalah kesehatan utama


melalui metode penelitian kesehatan masyarakat.

6
BAB II
METODE DAN HASIL

A. Kegiatan Harian

NO Hari / Tanggal Uraian Aktivitas

1 Penerimaan di Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk &


Selasa, 24 /01/ 2023
KB
2 Memperhatikan dan mengamati struktur Organisasi di bidang
Rabu, 25 / 01/ 2023
SDK (Sumber Daya Kesehatan)
3 Memperhatikan dan mengamati struktur Organisasi di bidang
Kamis, 26 / 01/ 2023
SDK (Sumber Daya Kesehatan)
4 Jumat, 27 / 01/ 2023 Mengarispkan Surat Masuk
5 Sabtu, 28 / 01/ 2023 LIBUR
6 Minggu, 29 / 01/ 2023 LIBUR
7 Memfoto copy semua biodata tenaga P3K untuk dijadikan
Senin, 30 / 01/ 2023
arsip
8 Memfoto copy semua biodata tenaga P3K untuk dijadikan
Selasa, 31 / 01 / 2023
arsip
9 Rabu, 01 / 02/ 2023 Mengarsipkan surat masuk
10 Kamis, 02 / 02/ 2023 Memberi nomor surat tugas survey di ruang kesekretariatan
11 Jumat, 03 / 02/ 2023 Jumat bersih, mengarsipkan surat masuk dan surat keluar
12 Sabtu, 04 / 02/ 2023 LIBUR
13 Minggu, 05 / 02 /2023 LIBUR
14 Melakukan Survey Produksi Industri Rumah Tangga Pangan (
Senin, 06 /02 /2023
PIRTP) di Bulu Cenrana
15 Selasa, 07 / 02/ 2023 IZIN
16 Rabu, 08 / 02/ 2023 IZIN
17 Kamis, 09 / 02 / 2023 Scan Lembar Pemakaian dan Permintaan Obat (LPLPO)
18 Jumat, 10 / 02/ 2023 Scan Lembar Pemakaian dan Permintaan Obat (LPLPO)
19 Sabtu, 11 / 02/ 2023 LIBUR
20 Minggu, 12 / 02 / 2023 LIBUR
21 Senin, 13 / 02/ 2023 Penarikan di Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk & KB

7
B. Program Kerja yang dilaksanakan di Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK)

Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK) terdiri dari :

1. Seksi Kefarmasian;

2. Seksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT);dan

3. Seksi Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan;

Tugas Bidang Sumber Daya Kesehatan melaksanakan perumusan kebijakan teknis,


koordinasi, fasilitasi, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kefarmasian, alat kesehatan dan
PKRT, dan sumber daya manusia kesehatan Untuk melaksanakan tugas bidang sumber daya
kesehatan mempunyai fungsi :

1. Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan


Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Bidang Pelayanan dan Sumber daya Kesehatan yang terkait dengan kefarmasian dan alat
kesehatan, Tugas sebagaimana dimaksud, meliputi:
 Menyusun perencanaan program sediaan farmasi, makanan minuman dan alat kesehatan
 Menyusun pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap program
pembinaan sediaan farmasi, makanan minuman dan alat kesehatan
 Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian di bidang sediaan farmasi,
makanan minuman dan alat kesehatan
 Melakukan pemantauan, evaluasi dan pelaporan dl bidang sediaan farmasi, makanan
minuman dan alat kesehatan
 Melaksanakan rekomendasi izin usaha sarana farmasi, makanan minuman dan alat
kesehatan
 Melaksanakan koordinasi lintas program, lintas sektor dibidang sediaan farmasi,
makanan minuman dan alat kesehatan
 Melaksanakan upaya penyediaan dan peningkatan dibidang sediaan farmasi, makanan
minuman dan alat kesehatan
 Melaksanakan tugas Iain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan
fungsinya
2. Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan
Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Bidang Pelayanan dan Sumber daya Kesehatan yang terkait sumber daya manusia
kesehatan. Tugas sebagaimana dimaksud, meliputi:
 Menyusun perencanaan kebutuhan, pendayagunaan dan pengembangan sumber daya
manusia kesehatan
 Menyusun pedoman, petunjuk teknis, petunjuk pelaksanaan, serta prosedur tetap
kebutuhan, pendayagunaan dan pengembangan sumberdaya manusia kesehatan
 Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian kebutuhan, pendayagunaan dan
pengembangan sumber daya manusia kesehatan
 Melakukan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebutuhan, pendayagunaan dan
pengembangan sumber daya manusia kesehatan
 Melaksanakan registrasi, akreditasi, standarisasi dan sertifikasi sumber daya manusia
kesehatan
 Menyiapkan rekomendasi izin tenaga kesebatan asing dan penyelenggaraan pendidikan
sumber daya manusia kesehatan
 Melaksanakan koordinasi lintas program, lintas sektor dan organisasi profesi sumber
daya manusia kesehatan
 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan tugas dan
fungsinya

C. Pendalaman PBL II dengan teori yang mendukung terkait Administrasi Kesehatan

Administrasi kesehatan Masyarakat adalah cabang dari Ilmu Administrasi yang


khususnva mempelajari bidang Kesehatan suatu Masyarakat. Ilmu kesehatan Masyarakat adalah
cabang Ilmu kesehatan yang mempelajari kondisi-kondisi dan kejadian-kejadian sehat dan sakit
pada masyarakat. Dalam definisi Ilmu Kesehatan Masyarakat (menurut Winslow), telah dikenal
beberapa konsep tentang administrasi, sebagai berikut :

Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni daripada:

9
· Mencegah penyakit

· Memperpanjang masa hidup

· Meningkatkan kesehatan fisik dan mental dan efisiensi, melalui usaha masyarakat yang
terorganisir, untuk :

 Sanitasi lingkungan
 Mengendalikan penyakit menular
 Mendidik masyarakat dalam prinsip prinsip kesehatan
 Pengorganisasian usaha pelayanan modis dan perawatan, dengan tujuan:
 Diagnosa awal penyakit,
 Pengobatan pencegahan suatu penyakit
 Mengembangkan usaha-usaha masyarakat' guna mencapai tingkat hidup yang
setinggitingginya agar masyarakat dapat memperbaiki dan memelihara kesehatannya.

Fungsi dinamis dari administrasi adaiah melakukan kegiatan yang disebut manajemen
untuk mengelola sumber daya yang ada guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pada
dasarnya rincian kegratan manajemen ( fungsi manajemen ) dapat dikategorikan dalam bentuk
kegiatan-kegiatan:

1. Planning/perencanaan,
2. Organizing/pengorganisasian,
3. Actuating/penggerakan,
4. Controlling/pengawasan dan pengendalian, dan
5. Evaluation/penilaian.
 Hubungan akreditasi, standarisasi dan sertifikasi sumber daya manusia kesehatan dengan
Administrasi kesehatan

Dalam dunia kesehatan, akreditasi dan sertifikasi sangat penting. Sebagai contoh seperti
yang terjadi di Makasar pada bulan Oktober tahun 2014 lalu, seorang bayi yang diduga
kepanasan di inkubator sampai kulitnya melepuh hingga akhirnya meninggal dunia.
Oleh karenanya, sertifikasi dan akreditasi di dunia kesehatan sangatlah penting untuk
menjamin pelaksanaan layanan di fasilitas kesehatan dimana hal tersebut memperlihatkan bahwa

10
mereka telah melaksanakan prosedur yang sesuai dalam melayani pasiennya secara konsisten
dengan pelayanan mutu yang tinggi, dilakukan oleh praktisi kesehatan yang kompeten dan juga
aman.

Akreditasi untuk pelayanan fasilitas kesehatan dilakukan oleh lembaga sertifikasi yang
terakreditasi untuk menjamin pelaksanaan standar mutu, dimana penilaian kesesuaian ini
menggunakan SNI ISO 9001 untuk memastikan jaminan mutu yang berkelanjutan untuk
organisasi fasilitas kesehatan secara umum, SNI ISO 13485 untuk menjamin mutu dalam
penyediaan peralatan kesehatan. Sedangkan untuk laboratorium medik dilakukan oleh badan
akreditasi dengan menggunakan standar SNI ISO 15189, yang memastikan bahwa tahapan yang
dilakukan di laboratorium tersebut sudah memenuhi persyaratan, peraturan yang berlaku
terutama kompetensi teknis. Adapun, SNI ISO/IEC 27001 Sistem manajemen Informasi
memberikan kepercayaan pada pasien bahwa data personal medik mereka telah ditangani dengan
baik.

D. Evaluasi dan Monitoring

Setelah melakukan kegiatan PBL (Praktek Belajar Lapangan) selama 3 minggu di


Dinas kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB. Saya memiliki beberapa saran yang ingin
disampaikan baik untuk Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB, Program Studi,
maupun peserta PBL. Adapun beberapa saran tersebut, yaitu:

Bagi peserta PBL diharapkan untuk tetap bersikap sopan dan melaksanakan setiap
kegiatan di lahan dengan maksimal dan mematuhi setiap peraturan yang ditetapkan. Hal ini demi
menjaga nama baik almamater kampus.

Bagi Program Studi, untuk kegiatan PBL berikutnya diharapkan dapat dilaksanakan
secara maksimal dengan menyiapkan seluruh keperluan yang dibutuhkan untuk penarikan PBL.
Tujuannya agar Ketua Prodi tidak menunggu terlalu lama dan mahasiswa juga tidak merasa
kebingungan.

11
Untuk Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB, saya berharap kedepannya
dapat lebih membimbing para peserta PBL dengan lebih baik tanpa ada rasa sungkan. Tujuannya
agar anak-anak PBL dapat bekerja dengan lebih maksimal serta efektif dan efisien.

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam kehidupan manusia, kesehatan merupakan salah satu aspek primer yang
perlu mendapat perhatian sejajar dengan aspek kehidupan primer lain seperti aspek
pendidikan maupun aspek ekonomi (Akbar & Budiyanto, 2020).

Sehat biasanya diartikan sebagai suatu keadaan yang baik bagi seluruh anggota tubuh,
dan dapat menjalankan fungsinya. Dalam Munjid al-Thulab, Fu’ad Ifram al-Bustamy
berpendapat bahwa sehat adalah hilangnya penyakit, dan berarti pula sesuatu yang
terbebas, dan selamat dari segala yang tercela (Akbar & Budiyanto, 2020).

Pengalaman belajar lapangan (PBL) adalah suatu kegiatan pembelajaran yang bertujuan
memberikan pengalaman pengetahuan dan teknologi kesehatan masyarakat yang diperoleh
mahasiswa melalui perkuliahan program studi Sarjana Kesehatan Masyarakat untuk
dipraktikkan baik di masyarakat maupun di institusi. PBL adalah aktivitas yang sangat penting
sebab memberikan wawasan tentang bidang pekerjaan yang sesungguhnya, memberikan
kesempatan untuk berinteraksi, dan mengembangkan jejaring (Universitas Pembangunan
Veteran Jakarta Fakultas Ilmu Kesehatan, 2019).

13
DAFTAR PUSTAKA

Akbar, D. L., & Budiyanto, B. (2020). Konsep Kesehatan Dalam Al-Qur’an Dan Hadis. Al-
Bayan: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Hadist, 3(2), 157–173.
https://doi.org/10.35132/albayan.v4i2.90
Fitriany, M., Farouk, H., & Taqwa, R. (2016). Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan
Kesehatan Lingkungan (Studi di Desa Segiguk sebagai Salah Satu Desa Penyangga
Kawasan Hutan Suaka Margasatwa Gunung Raya Ogan Komering Ulu Selatan). Jurnal
Penelitian Sains, 18(1), 168118.
Nasution, S. K. (2004). Meningkatkan Status Kesehatan Melalui Pendidikan Kesehatan dan
Penerapan Pola Hidup Sehat. Seminar, November 1999, 1–7.
Universitas Pembangunan Veteran Jakarta Fakultas Ilmu Kesehatan. (2019). Buku Panduan
Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) 1. 1–33.
https://fikes.upnvj.ac.id/uploads/files/2020/MARET/BUKU_PANDUAN_PBL_1_2019-
2020_PUBLISH.pdf

14
Lampiran

15
16

Anda mungkin juga menyukai