Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ana Oktavia Rahmadhani

Nim : 414231129
Essay Kesehatan

Kesehatan atau sehat adalah kondisi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang lengkap
dan bukan sekedar tidak adanya penyakit atau kelemahan. Hal ini berarti kesehatan seseorang
tidak hanya diukur dari aspek fisik, mental, dan sosial saja, tapi juga dapat diukur dari aspek
produktivitasnya dalam arti mempunyai pekerjaan atau menghasilkan secara ekonomi. Menurut
Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009, kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik,
mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial
dan ekonomi. Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, sehat secara
jasmani dan rohani. Kesehatan yang perlu diperhatikan selain kesehatan tubuh secara umum, juga
kesehatan gigi dan mulut, karena kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhi kesehatan tubuh
secara menyeluruh (Malik, 2008).

Perilaku kesehatan terbagi atas tiga yaitu pengetahuan, sikap, dan tindakan. Pengetahuan
merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan
merupakan hasil dari "tahu", dan ini terjadi setelah melakukan penginderaan terhadap suatu obyek
tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari indera pengelihatan dan indera
pendengaran (Notoatmodjo, 2010).

Anak usia sekolah merupakan generasi penerus bangsa dan sumber daya manusia yang akan
datang dan juga merupakan sasaran strategis untuk 3 pelaksanaan program kesehatan. Hal ini
dikarenakan 30,7 % dari total penduduk Indonesia adalah anak usia 5 sampai 19 tahun dan dua
pertiganya adalah anak usia sekolah, ini merupakan jumlah yang besar dan merupakan sasaran yang
mudah di jangkau karena terorganisir dengan baik. Masalah kesehatan gigi dan mulut yang dihadapi
anak usia sekolah sangat kompleks dan bervariasi maka diperlukan program untuk melakukan
pencegahan maupun penaggulangan secara dini yang melibatkan pihak sekolah, tenaga kesehatan dan
masyarakat (Depkes RI, 2007).

Dalam tubuh terdapat kondisi sehat dan sakit, di mana sehat sangat tergantung pada kondisi
keseimbangan unsur-unsur yang ada dalam tubuh manusia, jika keseimbangan tubuh terganggu akan
mengakibatkan kondisi tubuh yang tidak sehat di mana akan menimbulkan penyakit yang dapat
menghambat aktifitas hidup sehari-hari, dapat mengakibatkan pikiran terganggu. Secara umum sakit
merupakan suatu keadaan terhadap diri dan lingkungan yang tidak seimbang. Dengan demikian jika
seseorang tidak dapat menjaga keseimbangan diri dan lingkungannya, atau organisme tubuh tidak
berfungsi sebagaimana mestinya, maka orang tersebut dapat dikatakan sakit (Siodjang, 1993/1994:2).

Dalam mengatasi penyakit yang dialami seseorang maka perlu sistem perawatan kesehatan untuk
mengatasi penyakit yang diderita, baik perilaku seseorang menjaga tubuhnya untuk selalu sehat agar
jauh dari penyakit. Dalam antropologi, konsep dari perilaku kesehatan ini disebut dengan perawatan
kesehatan (health care). Sistem perawatan kesehatan 3 mengintegrasikan komponen-komponen yang
berhubungan dengan kesehatan yang mencakup kepercayaan tentang kausalitas ketidaksehatan,
aturan dan alasan pemilihan dan penilaian perawat, kedudukan dan peranan, kekuasaan, latar
interaksi, pranata-pranata, jenis-jenis sumber dan praktisi-praktisi perawat yang tersedia. Perilaku
dalam perawatan kesehatan ini bertujuan untuk memecahkan masalah utama yakni penyembuhan
(Kalangie, 1994:24- 25). Kesehatan dapat diperoleh melalui perawatan kesehatan. Pada dasarnya
setiap masyarakat di seluruh dunia memiliki sistem perawatan kesehatan masing-masing. (Kalangie
1994:16) menjelaskan ada 3 sistem perawatan kesehatan yaitu sistem perawatan keprofesionalan,
sistem perawatan kedukunan dan sistem perawatan umum /selftreatment/ homeremedies. Sistem
perawatan profesional merupakan pelayanan dan perawatan melalui pranata-pranata medis modern
yang dipengaruhi oleh tenaga professional seperti dokter, bidan dan perawat yang memiliki keahlian
di berbagai bidang

Anda mungkin juga menyukai