2.1.1 Ekonomi Ekonomi adalah ilmu untuk membuat pilihan. Sumber daya di alam terbatas, sedang keinginan (wants) manusia tidak terbatas. Demikian juga jumlah dokter, perawat, obat- obatan, tempat tidur untuk perawatan inap meningkat. Karena itu sumber daya kesehatan harus digunakan dengan efisien dan berkeadilan (equitable), (Murti, 2011). Ekonomi juga dipelajari pada berbagai tingkatan. Kita dapat mempelajari keputusan rumah tangga dan perusahaan, atau kita dapat mempelajari interaksi rumah tangga dan perusahaan pada pasar barang dan jasa tertentu. Kita juga dapat mempelajari operasi perekonomian sebagai suatu keseluruhan, yang hanyalah merupakan jumlah dari segala kegiatan para pembuat keputusan ini pada semua pasar yang ada, (N.G.Mankiw, 2006). Menurut Lubis (2009) secara garis besar teori ekonomi dapat dibagi atas dua yaitu: 1. Micro Economics (Ekonomi Mikro) Merupakan sesuatu yang spesifik dan merupakan sesuatu yang didefinisikan sebagai bagian dari ilmu ekonomi yang menganalisis bagian-bagian yang kecil dari seluruh kegiatan perekonomian. Hal yang dianalisis adalah bagian dan sistem ekonomi seperti: Perilaku konsumen, Supply, Demand, Elastisitas Supply dan Demand, pasar dan sebagainya. 2. Macro Economics (Ekonomi Makro) Merupakan sesuatu yang bersifat Agregat dan merupakan analisis atas seluruh kegiatan perekonomian. Analisis bersifat global dan tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh unit-unit kecil dalam perekonomian. Menganalisis kajian sektor-sektor kesehatan dan hubungannya dalam pembangunan ekonomi. Yang termasuk didalamnya antara lain: Fiskal dan moneter terhadap pembiayaan kesehatan, kebijakan kesehatan, dan lain-lain. 2.1.2 Kesehatan Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Sedangkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948 menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai “suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan”. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penanggulangan, dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan. Orang yang pemikirannya belum terbuka atau orang awam, mengira bahwa kesehatan terkait dengan sakit atau tidak sehatnya badan, padahal hal itu adalah salah kaprah. Meskipun seseorang dari fisiknya terlihat sehat, tetapi belum tentu mentalnya juga sama-sama sehat. Dalam hal ini orang yang sakit mental bukan hanya orang gila, karena ada banyak sekali gangguan mental yang dapat dialami oleh siapapun. Seperti yang sudah diuraikan bahwa pengertian kesehatan tidak hanya mencakup kesehatan badan tetapi juga mencakup kesehatan mental atau psikis. Pengertian kesehatan seharusnya tidak hanya dipahami saja tetapi dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari, karena terdapat semboyan “mensana in corpore sano” yang artinya didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. 2.2 Need, Demand, dan Want Need Need (kebutuhan) adalah kuantitas barang atau pelayanan yang secara objektif dipandang terbaik untuk digunakan memperbaiki kondisi kesehatan pasien. Need biasanya ditentukan oleh dokter, tetapi kualitas pertimbangan dokter tergantung pendidikan, peralatan, dan kompetensi dokter. Demand Demand (permintaan) adalah barang atau pelayanan yang sesungguhnya dibeli oleh pasien. Permintaan tersebut dipengaruhi oleh pendapat medis dari dokter, dan juga faktor lain seperti pendapatan dan harga obat. Demand berbeda dengan need dan want. Want Want (keinginan) adalah barang atau pelayanan yang diinginkan pasien karena dianggap terbaik bagi mereka (misalnya, obat yang bekerja cepat). Want bisa sama atau berbeda dengan need (kebutuhan).
2.3 Hubungan antara Ekonomi dan Kesehatan
Baik bidang kesehatan dan ekonomi sebenarnya saling mempengaruhi satu sama lain, contohnya: Kesehatan seseorang yang buruk akan menyebabkan pengeluaran biaya yang lebih besar dan pendapatannya berkurang akibat menurunkan kemampuan untuk menikmati hidup, memperoleh panghasilan, atau bekerja secara efektif. Kesehatan yang lebih baik akan memungkinkan seseorang mendapatkan hidup yang lebih produktif, sedangkan kesehatan buruk memberikan dampak dan ancaman bagi orang lain. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesehatan antara lain, tersedianya sarana kesehatan, keadaan lingkungan yang memadai dan mutu makanan yang dikonsumsi. Penanganan faktor tersebut harus dilakukan terarah dan terpadu dengan memperhatikan kondisi sosial ekonomi yang berkaitan (Rahmi, 2008). Keadaan faktor sosial ekonomi juga bepengaruh dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan yang tersedia, seperti pendidikan, pekerjaan dan tingkat pendapatan yang diperoleh oleh rumah tangga (Yulia, 2009). Hubungan antara kesehatan dan ekonomi berdasarkan tingkat, yaitu: a. Pada tingkat mikro yaitu tingkat individual dan keluarga, kesehatan adalah dasar bagi produktivitas kerja dan kapasitas untuk mendapatkan pendidikan. Tenaga kerja yang sehat secara fisik dan mentak akan lebih produktif dan mendapatkan penghasilan yang tinggi. b. Pada tingkat makro yaitu penduduk dengan tingkat kesehatan yang baik merupakan masukan (input) penting untuk menurunkan kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan ekonomi jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yang cepat didukung oleh terobosan penting dibidang kesehatan masyarakat, pemberantasan penyakit dan peningkatan gizi. Pada tingkat mikro ekonomi menjelaskan bahwa kondisi kesehatan dan pendidikan yang rendah mengalami tantangan dalam mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan jika dibandingkan dengan kesehatan dan pendidikan yang tinggi. Angka harapan hidup yang tinggi dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu