Anda di halaman 1dari 23

Determinan

Kesehatan
Analisis hubungan ekonomi dengan kesehatan
• Ekonomi adalah ilmu untuk membuat pilihan. Sumber daya di alam
terbatas, sedang keinginan (wants) manusia tidak terbatas.
• Sumber daya(supply) dalam bid Kesehatan yang terbatas, cotoh :
jumlah dokter, perawat, obat-obatan, tempat tidur untuk perawatan
inap Karena itu sumber daya kesehatan harus digunakan dengan
efisien dan berkeadilan (equitable) untuk memenuhi demand
(permintaan) terkait kesehtan yang cenderung meningkat.
• Ekonomi positif mempelajari bagaimana pasar bekerja dan bagaimana
intervensi akan mempengaruhi hasil.
• Ekonomi normatif mempelajari penggunaan dan alokasi sumber daya
yang keadilan (equity).
• Ilmu ekonomi timbul berdasarkan gagasan bahwa kegiatan manusia
dilakukan di dunia dengan sumber daya yang terbatas (scarcity).
• Pelayanan kesehatan (health care) dapat dipandang merupakan
sebuah proses yang menggunakan sejumlaah input untuk
menghasilkan output,
Input tersebut (disebut “faktor produksi”)
dibagi menjadi 4 kategori:
• 1. Lahan (land) – sumber daya fisik. Sebagai contoh, gedung dan
tanah Puskesmas, RS.
• 2. Modal (capital) – sumber daya yang diciptakan oleh manusia untuk
membantu produksi, misalnya peralatan. Sebagai contoh, obat-
obatan, alat-alat kedokteran, bahan habis pakai, kendaraan.
• 3. Pekerja (labour) – sumber daya manusia dalam arti orang sebagai
pekerja. Sebagai contoh, dokter, perawat, bidan, paramedis, tenaga
administrasi.
• 4. Perusahaan – sumber daya manusia untuk mengorganisasi ketiga
faktor untuk meproduksi barang dan pelaayanan
• kelangkaan disebabkan ketersediaan sumber daya terbatas, sedang
keinginan (want) untuk menggunakan sumber daya itu tidak terbatas.
Jika sebuah sumberdaya digunakan untuk suatu pilihan, maka …..
• Ekonomi Kesehatan adalah penerapan ilmu ekonomi dalam upaya kesehatan dan
faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan
optimal.
• Ada tiga kata kunci dalam definisi tersebut :
1. ekonomi : positive dan normative/welfare economics
2. Upaya kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya Upaya Kesehatan
meliputi : upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Faktor yang
mempengaruhinya : faktor genetik, faktor perilaku, faktor lingkungan (fisik, biologi,
ipolek, sosbud).
3. Derajat kesehatan yang optimal Menurut WHO, derajat kesehatan optimal adalah
keadaan sehat jasmani, rohani dan sosial sehingga seseorang dapat menikmati
hidupnya secara produktif.
• Ruang Lingkup Sasaran Ekonomi Kesehatan :
• 1. Konsumen
• 2. Pemerintah
• 3. Provider (public-private), termasuk profesional investor.
• Ilmu ekonomi telah berperan dalam rasionalisasi pemilihan dan
pelaksanaan kegiatan berkaitan dengan pelayanan kesehatan,
terutama menyangkut penggunaan sumber daya.
• Dengan diterapkannya ilmu ekonomi dalam bidang kesehatan maka
segala kegiatan yang dilaksanakan harus memenuhi kriteria efisiensi
(costeffective).
EKONOMI KESEHATAN SEBAGAI
WELFARE ECONOMICS (ekonomi
kesejahteraan)
• Adalah sintesis positif ekonomi dan ilmu politik, dimana essensi positive economics
dihubungan dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat,
• Mencakup topik-topik :
• Eksternalitas efek eksternal dalam penggunaan pelayanan kesehatan adalah dampak
positif atau negatif yang dialami orang lain sebagai akibat perbuatan seseorang.
Misalnya imunisasi
• Public goods barang yang disediakan oleh alam atau dihasilkan dalam kegiatan
memproduksi yang digunakan oleh semua golongan masyarakat secara bersama dan
sukar memungut pembayaran
• Consumer ignorance artinya konsumer sangat tergantung pada penyedia (provider)
pelayanan kesehatan. Ini disebabkan karena umumnya konsumen tersebut tidak tahu
banyak tentang jenis penyakit, jenis pemeriksaan dan jenis pengobatan yang
dibutuhkannya
Filosofi Kesehatan tidak ‘Bebas Nilai’
• 1. Sehat adalah hak asasi manusia Bahwa sehat adalah hak asazi setiap manusia
sudah menjadi kesepakatan umum, seperti yang dinyatakan dalam Health for
All 2000 yang dinyatakan oleh WHO, di Geneva, 1977. Dengan demikian, health
for all adalah ekadaan normatif yang menjadi tujuan upaya kesehatan.
• 2. Pemerataan (equity) adalah tujuan operasional upaya kesehatan Dimana
pemerataan pelayanan kesehatan dilaksanakan . Ini berarti kriteria efisiensi dan
efektivitas, yang merupakan parameter penting dalam ekonomi, senantiasa
diwarnai oleh pertimbangan equity.
• 3. Motivasi Non Profit Dalam pelayanan kesehatan boleh jadi ada pengumpulan
keuntungan, akan tetapi keuntungan tersebut dimanfaatkan kembali untuk
pengembangan dan peningkatan upaya kesehatan.
Ekonomi kesehatan merupakan aplikasi ilmu ekonomi untuk
menentuan pilihan-pilihan dalam berbagai upaya kesehatan

• Pilihan bagaimana sumber daya dapat dimobilisasi (misal : pilihan


antara peran pemerintah dan swasta, antara sistem asuransi dan
pembayaran langsung, dll)
• Pilihan jenis dan jumlah sumber daya yang dipergunakan
• Pilihan antara jenis dan volume upaya yang dilakukan
• Pilihan tentang distribusi dan utilisasi produk upaya tersebut oleh
masyarakat
Ekonomi kesehatan perlu dipelajari, karena terdapat
hubungan antara kesehatan dan ekonomi. Sebagai
contoh:
1. Kesehatan yang buruk seorang menyebabkan biaya bagi orang tersebut karena
menurunnya kemampuan untuk menikmati hidup, memperoleh penghasilan, atau
bekerja dengan efektif. Kesehatan yang lebih baik memungkinkan seorang untuk
memenuhi hidup yang lebih produktif.
2. Kesehatan yang buruk individu dapat memberikan dampak dan ancaman bagi orang
lain.
3. Seorang yang terinfeksi penyakit infeksi dapat menular ke orang lain. Misalnya, AIDS
4. Kepala rumah tangga pencari nafkah yang tidak sehat atau sakit akan menyebabkan
penurunan pendapatan keluarga, makanan dan perumahan yang buruk bagi keluarga
5. Anggota keluarga yang harus membantu merawat anggota keluarga yang sakit akan
kehilangan waktu untuk mendapatkan penghasilan dari pekerjaan
6. Pekerja yang memiliki kesehatan buruk akan mengalami menurunan produktivitas
• Pengertian Kesehatan Masyarakat Menurut Winslow (1920) bahwa Kesehatan
Masyarakat (Public Health) adalah Ilmu dan Seni : mencegah penyakit,
memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan, melalui “Usaha-usaha
Pengorganisasian masyarakat “ untuk : (Notoatmodjo, 2003)
1. Perbaikan sanitasi lingkungan
2. Pemberantasan penyakit-penyakit menular
3. Pendidikan untuk kebersihan perorangan
4. Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis
dini dan pengobatan.
5. Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi
kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara kesehatannya.
• Art dan Science dalam :
1. Upaya pencegahan penyakit
2. Upaya memperpanjang harapan hidup
3. Upaya meningkatkan derajat kesehatan dan efisiensi
Melalui :
4. Penyehatan lingkungan
5. Pencegahan dan pemberantasan penyakit
6. Pendidikan kesehatan bagi masyarakat
7. Pengorganisasian pelayanan kesehatan
8. Pengembangan organisasi sosial untuk menjamin standar hidup yang
cukup (Hanlon, 1969)
NEED, DEMAND, DAN WANT
• Need (kebutuhan) adalah kuantitas barang atau pelayanan yang disecara
objektif dipandang terbaik untuk digunakan memperbaiki kondisi kesehatan
pasien. Need biasanya ditentukan oleh dokter, tetapi kualitas pertimbangan
dokter tergantung pendidikan, peralatan, dan kompetensi dokter.
• Demand (permintaan) adalah barang atau pelayanan yang sesungguhnya
dibeli oleh pasien. Permintaan tersebut dipengaruhi oleh pendapat medis
dari dokter, dan juga faktor lain seperti pendapatan dan harga obat.
Demand berbeda dengan need dan want.
• Wants (keinginan) adalah barang atau pelayanaan yang diinginkan pasien
karena dianggap terbaik bagi mereka (misalnya, obat yang bekerja cepat).
Wants bisa sama atau berbeda dengan need (kebutuhan)
Pemenuhan kebutuhan dipenuhi, dengan cara memperbaiki keputusan dokter, dan
mendekatkan keinginan dan permintaan sedekat mungkin dengan kebutuhan,
melalui pendidikaan kesehatan, dan sebagainya.
DEMAND DAN SUPPLY
• Prinsip dasar ekonomi lainnya menyatakan, demand akan sama
dengan supply pada pasar sempurna. Meskipun demand dan supply
kesehatan dan pelayanan kesehatan tidak mengikuti pasar sempurna,
tetapi bebrapa aspek suply da demand tetap berlaku.
• Demand terhadap pelayanan kesehatan dapat dihitung berdasarkan:
1. Bed occupancy
2. Jumlah kunjungan rawat jalan
3. Jumlah tes diagnostik dan sebagainya
Menurut teori ekonomi, demand ditentukan oleh beberapa faktor:
harga (tarif), pendapatan, kesukaan (preferensi), dan barang
alternatif.
• Harga. Makin tinggi harga, makin menurun demand pelayanan
kesehatan
• Pendapatan individu. Makin rendah pendapatan, makin menurun
demand pelayanan kesehatan
• Harga dan ketersediaan komplemen dan substitusi – Harga barang
substitusi (penggani) yang menurun akan menurunkan demand suatu
barang. Harga barang kompementer (pelengkap) yang menurun akan
mmeningkatkan demand suatu barang.

Anda mungkin juga menyukai