Anda di halaman 1dari 14

Pertumbuhan Mikroba

• Pertumbuhan adalah penambahan secara teratur


semua komponen sel suatu mikroba.
• Pembelahan sel adalah hasil dari pembelahan sel.
• Pada mikroba bersel tunggal (uniseluler),
pembelahan atau perbanyakan sel merupakan
pertambahan jumlah individu.
Pertumbuhan mikroba harus dibedakan antara pertumbuhan masing-masing individu sel
dan pertumbuhan kelompok sel atau pertumbuhan populasi :

A. Pertumbuhan Populasi
• Pertumbuhan dapat diamati dari meningkatnya jumlah sel atau massa sel (berat
kering sel).
• Pada umumnya bakteri dapat memperbanyak diri dengan pembelahan biner,
yaitu dari satu sel membelah menjadi 2 sel baru,
• Pertumbuhan dapat diukur dari bertambahnya jumlah sel.
B. Pengukuran Pertumbuhan
• Jumlah sel dapat dihitung dari jumlah sel total yang tidak membedakan jumlah
sel hidup atau mati dan jumlah sel hidup (viable count).
• Jumlah total sel mikrobia dapat ditetapkan secara langsung dengan
pengamatan mikroskopis.
• Dalam bentuk sampel kering yang diletakkan di permukaan gelas benda (slide)
• Dalam sampel cairan dapat diamati menggunakan metode:
• counting chamber, misalnya dengan alat Petroff-Hausser Bacteria Counter
(PHBC) untuk menghitung bakteri
• haemocytometer untuk menghitung khamir, spora, atau sel-sel yang
ukurannya relatif lebih besar dari bakteri.
• Ada dua Metode, yaitu metode taburan permukaan (spread plate method) dan
metode taburan (pour plate method).
• Cara lain untuk menghitung jumlah sel hidup adalah dengan filter membran
dan MPN (Most Probable Number) yang menggunakan medium cair.
C. Pertumbuhan Populasi Mikroba 
• Suatu bakteri yang dimasukkan ke dalam medium baru yang sesuai akan tumbuh memperbanyak diri.
• Jika pada waktu-waktu tertentu jumlah bakteri dihitung dan dibuat grafik hubungan antara jumlah
bakteri dengan waktu maka akan diperoleh suatu grafik atau kurva pertumbuhan.
• Pertumbuhan populasi mikrobia dibedakan menjadi dua yaitu biakan sistem tertutup (batch culture)
dan biakan sistem terbuka (continous culture). 
• Pada biakan sistem tertutup, pengamatan jumlah sel dalam waktu yang cukup lama akan memberikan
gambaran berdasarkan kurva pertumbuhan bahwa terdapat fase-fase pertumbuhan.
• Fase pertumbuhan dimulai pada fase permulaan, bakteri baru menyesuaikan diri dengan lingkungan
yang baru, sehingga sel belum membelah diri (A)
• fase pertumbuhan yang dipercepat, Sel mikrobia mulai membelah diri pada fase pertumbuhan yang
dipercepat, tetapi waktu generasinya masih panjang. (B)
• fase pertumbuhan logaritma (eksponensial), sel mikroba membelah diri scr eksponensial
(pembelahan 2n) (C)
• fase pertumbuhan yang mulai dihambat. (D)
• fase stasioner maksimum. (E)
• fase kematian dipercepat. (F)
• fase kematian logaritma. (G) 
Log F
D E
konsentraasi
sel G

A B

Waktu

Gb. Kurva Pertumbuhan


Metode Pengukuran Mikroba
• Pertumbuhan mikroorganisme dapat diukur berdasarkan konsentrasi sel
(jumlah sel per satuan isi kultur) ataupun densitas sel (berat kering dari
sel-sel persatuan isi kultur).
• Dua parameter ini tidak selalu sama karena berat kering sel rata-rata
bervariasi pada tahap berlainan dalam pertumbuhan kultur
• Dalam penelitian biokimia atau nutrisi mikroorganisme, densitas sel
adalah kuantitas sel yang lebih bermakna,
• Dalam penelitian mengenai inaktivitas mikroorganisme, konsentrasi sel
adalah kuantitas sel yang lebih bermakna.
Metode penentuan massa sel dapat dibedakan menjadi dua cara, yaitu
• Secara langsung , ada beberapa metode:
1. Metode Total Count
Caranya: sampel ditaruh di suatu ruang hitung (seperti hemasitometer) dan jumlah sel dapat ditentukan secara
langsung dengan bantuan mikroskop (Hadioetomo, 1993).Jika volume kultur dimasukkan kedalam
wadah (hemasitometer), maka jumlah sel yang dapat dihitung. Akan tetapi cara tersebut memiliki
keterbatasan, yaitu tidak dapat membedakan sel hidup atau mati dan tidak dapat digunakan pada
jumlah sel yang sangat sedikit (kurang dari 102sel/ml) (Purwoko, 2007).
2. Metode Turbidimetrik
Untuk memeriksa konsentrasi sel biakan jumlah besar, tersedia metode yang lebih
cepat dan praktis, yaitu pengukuran kekeruhan biakan dengan fotokilometer
(Hadioetomo, 1993).
3. Metode Berat Kering
Cara yang paling cepat, relatif mudah dilakukan, yaitu kultur disaring atau disentrifugasi,
kemudian dikeringkan. Pada metode ini juga tidak dapat membedakan sel yang hidup dan
mati,tetapi tidak mengurangi manfaat dalam hal mengukur efesiensi fermentasi, karena
pertumbuhan diukur dengan satuan berat dengan parameter konsumsi substrat dan produksi
senyawa yang diinginkan.

4. Metode Elektronic Counter


Suspensi mikroorganisme dialirkan melalui lubang kecil (orifice) dengan bantuan aliran
listrik. Elektroda yang ditempatkan pada dua sisi orifice mengukur tekanan listrik (ditandi
dengan naiknya tekanan) pada saat bakteri melalui orifice. Pada saat inilah sel terhitung.
Keuntungan metode ini adalah hasil bisa diperoleh dengan lebih cepat dan lebih akurat, serta
dapat menghitung sel dengan ukuran besar. Kerugiannya metode ini tidak bisa digunakan untuk
menghitung bakteri karena adanya gangguan debris, filamen, dan sebagainya, serta tidak dapat
membedakan antara sel hidup dan sel mati (Pratiwi, 2008).
* 5. Metode Plating Techique
Metode ini merupakan metode perhitungan jumlah sel tampak (visible) dan di dasarkan
pada asumsi bahwa bakteri hidup akan tumbuh, membelah dan memproduksi satu koloni
tunggal. Satuan perhitungan yang dipakai adalah CFU (colony forming unit) dengan cara
membuat seri pengenceran sampel dan menumbuhkan sampel pada media padat. Pengukuran
dilakukan pada plat dengan jumlah koloni berkisar 25-250 atau 30-300. Keuntungan metode ini
adalah sederhana, mudah dan sensitif karena menggunakan colony countersebagai alat hitung
dapat digunakan untuk menghitung mikroorganisme pada sampel makanan, air ataupun tanah.
Kerugiannya adalah harus digunakan media yang sesuai dan perhitungannya yang kurang akurat
karena satu koloni tidak selalu berasal dari satu individu sel (Pratiwi, 2008).

6. Metode filtrasi membran


Pada metode ini sampel dialirkan pada suatu sistem filter membran dengan bantuan
vaccum. Bakteri yang terperangkap selanjutnya ditumbuhkan pada media yang sesuai dan
jumlah koloni dihitung. Keuntungan metode ini adalah dapat menghitung sel hidup dan sistem
perhitungannya langsung, sedangkan kerugiannya adalah tidak ekonomis (Pratiwi, 2008)
Metode pengukuran pertumbuhan mikroorganisme secara tidak langsung
dapat dilakukan dengan beberapa metode sebagai berikut :

1.  Metode Viable Count


Kultur diencerkan sampai batas yang di inginkan. Kultur  encer ditumbuhkan kembali
pada media, sehingga di harapkan setiap sel tumbuh menjadi 1 koloni beberapa saat
berikutnya, biasanya 4-12 jam. Akan tetapi  cara ini memiliki keterbatasan, yaitu
jumlah sel terhitung biasanya lebih dari sebenarnya  (kemungkinan besar 1 koloni
dapat berasal dari 2 sel) dan tidak dapat di aplikasikan pada bakteri yang tumbuh
lambat.

2.   Metode Aktivitas Metabolik


Metode ini di dasarkan pada asumsi bahwa produk metabolit tertentu, misalnya asam
atau CO2, menunjukkan jumlah mikroorganisme yang terdapat di dalam media.
Misalnya pengukuran produksi asam untuk menentukan jumlah vitamin yang di hasilkan
mikroorganisme (Pratiwi, 2008).
3. Metode Berat Sel Kering
Metode ini umum digunakan untuk mengukur pertumbuhan fungi
berfilamen. Miselium fungi dipisahkan dari media dan dihitung
sebagai berat kotor. Miselium selanjutnya dicuci dan
dikeringkan dengan alat pengering (desikator) dan ditimbang
beberapa kali hingga mencapai berat yang konstan yang dihitung
sebagai berat sel kering (Pratiwi, 2008).
* B.     Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dalam
Pertumbuhan Mikroba

Faktor abiotik yang terdiri dari: Faktor biotik yang terdiri dari:
1)   Suhu 1)   Interaksi dalam satu populasi
2)   Kandungan air mikroba
3)   Tekanan osmosis 2)   Interaksi diantara berbagai
4)   Ion-ion dan listrik macam populasi mikroba, yang
mencakup:
a)    Netralisme
b)   Komensalisme
c)    Sinerginisme
d)   Mutualisme

Anda mungkin juga menyukai