Anda di halaman 1dari 19

Oleh : Sri Kumalaningsih dkk

Bioindustri Minggu 7

Pendahuluan
Seperti layaknya makhluk hidup yang lain, bakteri
mempunyai suatu siklus hidup, mulai dari
pertumbuhan, masa stasioner sampai akhirnya
mencapai tahapan kematian.
Pengetahuan mengenai kinetika pertumbuhan
mikroba penting untuk diketahui dalam rangka
penggunaan agen mikroba dalam dunia
bioindustri.
Dengan diketahuinya pengetahuan mengenai
pertumbuhan mikroba ini diharapkan akan dapat
mengoptimalkan penggunaan mikroba dalam
dunia bioindustri.

PERTUMBUHAN MIKROBA
Sebagian besar bakteri tumbuh melalui suatu
mekanisme yang disebut dengan pembelahan
biner.
Dalam pembelahan biner, bakteri membelah
menjadi dua sel yang identik, yang kemudian
membelah lagi menjadi empat,
delapan, enam belas, tiga
puluh dua dst,
seperti yang
terlihat
pada Gambar.

KINETIKA PERTUMBUHAN
MIKROBA

1. Fase Permulaan
Pada fase ini bakteri baru menyesuaikan diri dgn
lingk.baru, bermacam2 enzim dan zat perantara
dibentuk sehingga keadaannya memungkinkan
terjadinya pertumbuhan lebih lanjut. Sel-selnya
mulai membesar tetapi blm membelah diri.

2. Fase Pertumbuhan yang dipercepat


Pada fase ini bakteri mulai membelah diri, ttp waktu
generasinya msh panjang. Fase ini bersama2 dgn
fase permulaan sering disebut Lag Phase atau Phase
of Adjustment

3. Fase Pertumbuhan Logaritma


Pada fase ini kec. Pembelahan paling tinggi, wkt
generasinya pendek dan konstan. Terjadi metabolisme
plg pesat, jd sintesis bahan sel sgt cepat dan konstan.

4. Fase Pertumbuhan yang mulai terhambat


Kec.pembelahan akan berkurang dan jml bakteri yg
mati brtambah byk, karena makin brkurangnya
nutrien dan mulai terjadi penimbunan racun2 sbg
hasil keg. Metabolisme serta perubahan pH

5. Fase Stasioner yang Maksimum


Adanya penurunan kadar nutrien dan meningkatnya
penimbunan zat-zat racun sehingga mhambat
kec.pembelahan. Jml bakteri yg dihasilkan sama dgn
jml bakteri yg mati

6. Fase Kematian yg dipercepat dan fase


kematian logaritma
Disebut juga fase menurun, karena kec kematian
meningkat, sedang kec.pembelahan menjadi nol.
Setelah sampai ke fase kematian logaritma,
kec.kematian mencapai maksimal dan jml sel
menurun dgn cepat

PERHITUNGAN MIKROBA secara langsung


a. Mikroskopik
Metode perhitungan sel secara langsung
menghitung sel yang hidup dan mati secara total
pada sebuah slide khusus dengan petak pengukuran.

Direct Microscopic Count

The direct cell method counts the total dead and live cells
microscopic slide containing a premeasured grid.

in a special

Lanjutan...
b. Viable plate count (perhitungan mikroba hidup pada
lempeng)
Sampel yang akan dihitung pertama-tama
diencerkan dalam sebuah larutan yang tidak akan
membahayakan mikroba namun sebaliknya juga
tidak mendukung pertumbuhan mikroba tersebut
(sehingga mikroba tidak akan tumbuh selama masa
analisa).
Metode kedua untuk menghitung bakteri hidup
adalah teknik penuangan pada cawan petri, yang
terdiri dari satu bagian larutan dgn agar cair dan
menuang campuran pd cawan petri.

...lanjutan
Pada kebanyakan kasus volume dari larutan (atau
bagian dari padatan) dari sampel pertama kali
diencerkan 10 kali pada larutan buffer dan
dicampur secara sempurna.
Sebuah porsi 0,1-1,0 ml pada pengenceran
pertama kemudian diencerkan lebih lanjut
sebanyak 10 kali, sehingga total pengencerannya
adalah 100 kali.
Proses ini diulangi kembali sampai konsentrasinya
yang diperkirakan menjadi 1000 sel per ml
tercapai.

Standard / Viable Plate Count

Serially diluted samples are plated out and bacterial count expressed in CFU/ml.
13

c. Most probable number (Angka yang Paling


Mungkin)
MPN adalah suatu teknik penghitungan
mikroorganisme yang menggunakan data dari hasil
pertumbuhan mikroorganisme pada medium cair
spesifik dalam seri tabung yang ditanam dari sampel
padat atau cair yang ditanam berdasarkan jumlah
sampel atau diencerkan menurut tingkat seri
tabungnya sehingga dihasilkan kisaran jumlah
mikroorganisme yang
diuji dalam nilai MPN/satuan
volume atau massa sampel

PERHITUNGAN MIKROBA SECARA TIDAK


LANGSUNG
a. Turbidity (Kekeruhan)
Pengukuran kekeruhan memerlukan beberapa alat untuk
menentukan jumlah dari cahaya yang dipencarkan oleh
sebuah suspensi sel.
Partikel kecil seperti bakteri dapat menghamburkan cahaya
sesuai dengan jumlahnya.
Kekeruhan atau kerapatan optikal dari suspensi sel
berhubungan secara langsung dengan massa sel atau jumlah
sel, setelah pembuatan dan kalibrasi kurva standar.
Metode ini sederhana dan tidak merusak sel, akan tetapi
sensitifitasnya terbatas pada sekitar 107 sel per ml untuk
kebanyakan bakteri.

Lanjutan...
Prinsip kerja dari turbiditas tersebut dapat
dilihat pada gambar.

Lanjutan...
b. Penentuan berat kering
Metode lain yang dapat
dipakai adalah metode
perhitungan berat kering
bakteri. Salah satu cara yang
digunakan adalah dengan
pengukuran volatile
suspended solid (VSS)

c. Coulter Counter
The Coulter Counter uses
an electronic sensor to detect
and count the number of
cells.
Rapid automated counting
method

18

Anda mungkin juga menyukai