TINJAUAN PUSTAKA
3
4
mampu bertahan sampai harian dan mingguan pada fase statis dan akhirnya masuk
ke fase kematian. Beberapa bakteri bahkan mampu bertahan sampai puluhan tahun
sebelum mati, yaitu mengubah sel menjadi spora menunggu lingkungan sesuai.
suatu medium tumbuh berfasa cair. Cara yang paling umum digunakan dalam
menghitung jumlah bakteri adalah cara perhitungan koloni total pada lempeng.
Perhitungan dengan metode ini mendasarkan perhitungan hanya pada bakteri yang
hidup, sehingga cara ini dikenal juga dengan metode perhitungan bakteri hidup.
Teknik ini perhitungan jumlah koloni bakteri dilakukan dengan cara pemeriksaan
bahan (sampel) diencerkan dengan perbandingan 1:10 atau seperlunya sesuai
dengan karakteristik sampel bakteri. Suspensi pengenceran akan ditanam dengan
metode cawan tuang (pour plate) atau cawan sebar (spread plate).
Penentuan jumlah koloni bakteri dapat dibantu dengan menggunakan alat,
yaitu colony counter. Colony counter adalah alat untuk menghitung jumlah koloni
bakteri atau mikroorganisme dalam cawan petri yang biasanya dilengkapi dengan
pencatat elektronik. Perhitungan jumlah koloni bakteri dengan menggunakan alat
colony counter dipermudah dengan adanya counter electronic. Counter tersebut
dapat menandai koloni bakteri yang dihitung dengan menggunakan pen yang
terhubung dengan counter. Penentuan jumlah bakteri dengan metode lempeng total
dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu metode cawan tuang dan cawan sebar.
Metode cawan tuang, mikroba ditumbuhkan dalam media agar dengan cara
mencampurkan media agar yang masih cair dengan stok kultur bakteri sehingga sel-
sel tersebut tersebar merata dan diam baik dipermukaan atau di dalam agar. Metode
cawan sebar adalah suatu teknik menumbuhkan mikroorganisme di dalam media
agar dengan cara menuangkan stok kultur bakteri di atas media agar yang telah
memadat. Kelebihan teknik ini adalah mikroorganisme yang tumbuh dapat tersebar
merata di media agar. Penggunaan metode cawan sebar dan cawan tuang sangat
penting untuk melakukan pengenceran agar jumlah koloni yang tumbuh pada media
agar tidak terlalu banyak. Cawan yang ditumbuhi beberapa sel tidak dalam bentuk
koloni tunggal dapat menyebabkan perhitungan yang salah (Nurcahyo, 2011).
2.5.2. Penentuan Jumlah Sel Bakteri Menggunakan Metode Spektrofotometri
Penentuan jumlah sel bakteri selain dilakukan dengan teknik menghitung
jumlah kelompok massa tertentu sel (koloni) yang dapat tumbuh pada lempeng
pembiakan. Penentuan dapat pula ditentukan dengan menghitung jumlah populasi
atau kelompok sel-sel bakteri yang terdapat dalam medium cair. Sel pada dasarnya
8
2.4. Bioremediasi
Bioremediasi dapat didefinisikan sebagai setiap proses yang
menggunakan mikroorganisme, fungi, tanaman hijau atau enzim untuk kembali
pada lingkungan alam sehingga diubah oleh kontaminan dengan kondisi aslinya.
9
2.7. Jamur
Secara umum, jamur dapat didefinisikan sebagai organisme eukariotik
yang mempunyai inti dan organel (Nurcahyo, 2011). Jamur tersusun dari hifa yang
merupakan benang-benang sel tunggal panjang, sedangkan kumpulan hifa disebut
dengan miselium. Miselium merupakan massa benang yang cukup besar dibentuk
dari hifa yang saling membelit pada saat jamur tumbuh. Jamur mudah dikenal
dengan melihat warna miseliumnya. Bagian penting tubuh jamur adalah suatu
struktur berbentuk tabung menyerupai seuntai benang panjang, ada yang tidak
bersekat dan ada yang berbentuk bersekat. Untain disebut dengan nama hifa, hifa
dapat tumbuh bercabang-cabang sehingga membentuk jaring-jaring, bentuk ini
dinamakan miselium. Pada koloni jamur ada hifa yang menjalar dan ada hifa yang
tegak. Umumnya hifa yang tegak ini menghasilkan alat-alat pembiak yang disebut
spora, sedangkan hifa yang menjalar berfungsi menyerap nutrien dari substrat dan
untuk menyangga alat reproduksi. Hifa yang menjalar disebut hifa vegetatif dan
hifa yang tegak disebut hifa fertil. Pertumbuhan hifa berlangsung terus-menerus
pada bagian apikal, sehingga panjangnya tidak dapat ditentukan.
13