teknik aseptik untuk mempertahankan kemurnian biakan selama pemindahan berulangkali. Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dalam biakan cair atau padat. Kekeruhan dalam kaldu menunjukkan terjadinya pertumbuhan mikroorganisme Selain dalam media cair, mikroorganisme juga memperlihatkan pertumbuhan dengan ciri tertentu dalam biakan padat seperti agar miring atau lempengan agar. Agar miring lazimnya digunakan untuk menyimpan biakan murni sedangkan agar lempengan lazimnya digunakan untuk memurnikan mikroorganisme sedangkan pada permukaan kaldu pertumbuhannya terlihat sebagai pelikel Dalam teknik biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana memperoleh suatu biakan yang murni, tetapi juga bagaimana memelihara serta mencegah pencemaran dari luar. Media untuk membiakkan bakteri haruslah steril sebelum digunakan. Pencemaran terutama berasal dari udara yang mengandung banyak mikroorganisme. Pemindahan biakan mikroba yang dibiakkan harus sangat hati-hati dan mematuhi prosedur laboratorium agar tidak terjadi kontaminasi. Oleh karena itu, diperlukan teknik- teknik dalam pembiakan mikroorganisme yang disebut dengan teknik inokulasi biakan Definisi pertumbuhan Pertumbuahan secara umum dapat didefinisikan sebagai pertambahan secara teratur secara komponen didalam sel hidup. Pada organisme multi seluler yang disebut pertumbuhan adalah peningkatan jumlah sel perorganisme, dimana ukuran sel menjadi lebih besar Pada organisme uniseluler pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel yang juga berarti pertambahan jumlah organisme yang membemtuk okolasi atau suatu biakan. Pada organisme aseluler selama pertumbuhan ukuran sel menjadi besar tetapi tidak terjadi pembelahan sel. Pertumbuhan mahluk hidup dapat juga ditinjau dari dua sudut yaitu pertumbuhan individu dan pertumbuhan kelompok. Pertumbuah individu diartikan sebagi adanya penambahan sel serta bagian bagian sel lainnya. Sedangkan pertumbuhankelompok merupakan akibat pertumbuhan individu misalnya dari satu sel menjadi dua sel Pengukuran pertumbuhan Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengukur jumlah jasad renik Perhitungan jumlah sel hitungan mikroskopik hitungan cawan MPN(most probable number) Perhitungan masa sel secara langsung Cara volumetrik Cara grafimetrik Turbidimetri (kekeruhan) Perhitungan massa sel secara tidak langsung Analisis komponen sel (protein, ADN, dan ATP) Analisis produk katabolisme (metabolik primer dan sekunder) Analisis konsumsi nutrien (karbon, nitrogen, dan oksigen) 3. Laju Pertumbuhan Cara khas bakteri berkembangbiak adalah dengan cara pembelahan biner melintang. Selang waktu yang dibutuhkan bagi sel untuk membelah diri menjadi dua kali lipat dinamakan waktu generasi atau waktu berganda. Tidak semua spesies mikroba mempunyai waktu generasi yang sama. Waktu generasi untuk suatu spesies bakteri tertentu juga tidak sama pada segala kondisi. Waktu generasi amat bergantung pada cukup atau tidaknya kondisi fisik. 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba Nutrien Tersedianya air Nilai PH Suhu Tersedinya oksigen Komponen anti mikroba Teknik inokulasi mikroorganisme 1. Metode gores Teknik ini lebih menguntungkan jika ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu, tetapi memerlukan ketrampilan-ketrampilan yang diperoleh dengan latihan. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah. Inokulum digoreskan di permukaan media agar nutrien dalam cawaan petri dengan jarum pindah (lup inokulasi). Di antara garis-garis goresan akan terdapat sel-sel yang cukup terpisah sehingga dapat tumbuh menjadi koloni Cara penggarisan dilakukan pada medium pembiakan padat bentuk lempeng. Bila dilakukan dengan baik teknik inilah yang paling praktis. Dalam pengerjaannya terkadang berbeda pada masing-masing laboratorium tapi tujuannya sama yaitu untuk membuat goresan sebanyak mungkin pada lempeng medium pembiakan Ada beberapa teknik dalam metode gores yakni: Goresan T Goresan kuadran Goresan Radian Goresan Sinambung 1. Goresan T Cara kerja : • Bagi cawan menjadi 3 bagian menggunakan spidol marker • Inokulasi daerah 1 dengan streak zig-zag • Panaskan jarum inokulan dan tunggu dingin, kemudian lanjutkan streak zig-zag pada daerah 2 (streak pada gambar). Cawan diputar untuk memperoleh goresan yang sempurna • Lakukan hal yang sama pada daerah 3 2.Goresan Kuadran (Streakquadrant) Cara kerja : Hampir sama dengan goresan T, namun berpola goresan yang berbeda yaitu dibagi empat. Daerah 1 merupakan goresan awal sehingga masih mengandung banyak sel mikroorganisma.Goresan selanjutnya dipotongkan atau disilangkan dari goresan pertama sehingga jumlah semakin sedikit dan akhirnya terpisah-pisah menjadi koloni tunggal. 1 Goresan Sinambung Cara kerja : • Sentuhkan inokulum loop pada koloni dan gores secara kontinyu sampai setengah permukaan agar. • Jangan pijarkan loop, lalu putar cawan 180oC lanjutkan goresan sampai habis. Goresan sinambung umumnya digunakan bukan untuk mendapatkan koloni tunggal, melainkan untuk peremajaan ke cawan atau medium baru. 4. Redian Inokulasi Dilakukan dengan cara menanam ose secara zigzag pada permukaan media Selanjutnya dari zigzag kan yang pertama ditarik garis lurus sepanjang media Zigzag kan yang pertama dianggap masih memiliki banyak koloni media. Inokulasi dalam media cair Bila inokula dalam bentuk cair, inokulasi sebaiknya menggunakan pipet, sedangkan bila inokula berasal dari media padat, lebih baik menggunakan jarum Ose, dimana jarum Ose digunakan untuk mengambil bakteri kemudian di celupkan lalu dikocok ke dalam media cair hingga semua masa inokula masuk dan tersebar dalam media cair tersebut Inokulasi dalam media padat Cara gores (streak Method) Bila media berupa agar miring, inokulasi dilakukan dengan cara goresan rapat memakai jarum Ose bundar, dimulai dari bagian bawah, di gores secara zig-zag berangsur-angsur hingga sampai bagian atas. Cara tusuk (stab Method) Bila media berupa agar tegak dalam tabung reaksi, inokulasi dilakukan dengan cara memasukkan jarum Ose bentuk lurus tepat pada poros tengah tabung sampai mendekati dasar tabung, kemudian angkat perlahan Cara Sebar (Spread Method) Inokulasi pada media agar denan cara sebar di lakukan dengan cara menggoreskan jarum Ose bundar ke permukaan agar yang padat dalam cawan petri.
Cara tuang (Pour Method)
Inokulasi dengan cara tuang dilakukan dengan cara menuangkan sampel ke dalam media agar yang masih cair dalam cawan petri kemudian di homogenkan dengan cara menggoyangkan cawan petri tersebut. Media pembiakan dan persyaratan bagi pertumbuhan Untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme diperlukan suatu substrat yang disebut media. Dikarenakan dengan media yang cocok, maka pertumbuhan mikroorganisme akan maksimal, subur dan cepat. Media pembiakan (larutan biak) dapat di buat dari senyawa-senyawa tertentu. Media biak dapat dibagi menjadi 3 macam yaitu: 1. Media biak sintetik : media ini dibuat dari senyawa – senyawa kimia. Media pembiakan dapat dibagi menjadi 3 macam yaitu: 1. Media biak sintetik : media ini dibuat dari senyawa – senyawa kimia. 2. Media biak kompleks, media ini dibuat dari senyawa yang mengandung ektrak ragi, otolitas ragi, pepton dan ekstrak daging 3. Media biak padat, media ini dibuat dari larutan biak cair kemudian ditambahkan bahan pemadat yang memberi konsistensi seperti selai pada larutan air. Salah satu syarat untuk pertumbuhan mikroorganisme adalah kadar ion hidrogen yang ada dilingkungannya. Perubahan kadar yang kecil saja sudah mampu menimbulkan pengaruh yang besar. Alasan inilah yang amat penting untuk menggunakan nilai pH awal yang optimum dan mempertahankannya sepanjang pertumbuhan. Organisme hidup paling baik pada pH 7. selain kadar ion hydrogen, dibutuhkan juga karbondioksida dan kadar air, suhu dan tekanan osmatik. Pertumbuhan mikroorganisme tergantung dari bahan-bahan makanan Pada dasarnya larutan biak sekurang-kurangnya harus mengandung sebagai berikut : 1. Kebutuhan nutrien pokok. Diantaranya karbon, oksigen, hidrogen,nitrogen, belerang, fosfat, kalium, magnesium dan besi. 2. Sumber-sumber karbon dan energi. 3. Zat-zat pelengkap, yaitu suplemen yang termasuk komponen dasar dan yang oleh beberapa mikroorganisme tidak dapat disintesis dari komponen- komponen sederhana. Secara garis besar media dibedakan atas: 1. Media hidup Media hidup umumnya dipakai dalam laboratorium virology untuk pembiakan berbagai virus, sedangkan dalam bakterologi hanya beberapa jenis kuman tertentu saja dan terutama hewan percobaan. 2. Media mati Berdasarkan konsentrasinya: a. Media padat, terbagi media agar miring, agar deep dan agar sebar. Media ini umumnya dipergunakan untuk bakteri, ragi, jamur b. Media cair, jika media tidak ditambahkan zat pemadat, biasanya media cair dipergunakan untuk pembiakan mikroalga, bakteri dan ragi.
c. Media semi padat atau semi cair, jika penambahan zat
pemadat hanya 50% atau kurang dari yang seharusnya. Ini umumnya diperlukan untuk pertumbuhan mikroorganisme yang banyak memerlukan kandunga air dan hidup anaerobik atau fakultatif. Berdasarkan komposisi atau susunan bahannya: Sesuai dengan fungsi fisiologis dari masing-masing komponen ( unsur hara ) yang terdapat di dalam media, maka susunan media pada semua jenis mempunyai kesamaan isi, yaitu: a. Kandungan air b. Kandungan nitrogen, baik berasal dari protein, asam amino, dan senyawa lain yang mengandung nitrogen c. Kandungan sumber energi / unsur C, baik yang berasal dari karbohidrat, lemak,protein, ataupun senyawa-senyawa lain. d. Faktor pertumbuhan, umumnya vitamin dan asam amino. Berdasarkan kepada persyaratan,susunan media dapat berbentuk: a. Media alami, yaitu media yang disusun oleh bahan- bahan alami seperti kentang, tepung, daging, telur, ikan, umbi-umbian. b. Media sintetis, yaitu media yang disusun oleh senyawa kimia seperti media untuk pertumbuhan dan perkembang-biakan bakteri clostridium. c. Media semi sintetis, yaitu media yang tersusun oleh campuran bahanbahan alami dan bahan-bahan sintetis. Berdasarkan sifat Penggunaan media bukan hanya untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme, tetapi juga untuk isolasi, seleksi,evaluasi, dan diferensiasi biakan yang didapatkan berdasarkan sifat-sifat media, yaitu: a. Media umum, kalau media a dapat dipergunakan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan satu atau lebih kelompok mikroorganisme secara umum. b. Media penyangga, kalau media dipergunakan dengan maksud “memberikan kesempatan” terhadap suatu jenis atau kelompok mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembang lebih cepat dari jenis atau kelompok lainnya yang sama-sama berada dalam satu bahan. c. Media selektif, adalah media yang hanya dapat ditumbuhi oleh satu atau lebih jenis mikroorganisme tertentu tetapi akan menghambat atau mematikan untuk jenis-jenis lainnya. d. Media diferensial, adalah media yang dipergunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme tertentu serta penemuan sifatsifatnya. e. Media penguji, yaitu media yang digunakan untuk pengujian senyawa atau benda tertentu dengan bantuan mikroorganisme. f. Media penghitungan, yaitu media yang digunakan untuk menghitung jumlah mikroorganisme pada suatu bahan. Media ini dapat berbentuk media umum, media selektif ataupun media differensial dan penguji