Spore ; biji Zoo : hewan Parasit yang berkembang biak secara aseksual (Skizogoni dan seksual (sporogoni) secara bergantian, yang dapat berlangsung dalam satu hospes atau pada dua hospes yang berlainan jenis. Sporozoa yang dapat menginfeksi manusia 1. Coccidia : a. Genus Eimeria b. Genus isospora c. Genus Toxoplasma 2 Haemosporidia : genus : Plasmodium CIRI SPOROZOA tidak memiliki alat gerak, pergerakan dilakukan dg merubah posisi tubuhnya merupakan sel infektif sangat kecil yang disebut sporozoit membentuk seperti spora pada salah satu tahap dalam siklus hidupnya. Salah satu ujung selnya (apeks) memiliki organel-organel kompleks khusus yang berfungsi untuk menembus sel dan jaringan tubuh inang. reproduksi secara vegetatif dapat berpindah dari satu mahluk hidup ke mahluk hidup lainnya melalui aliran darah Bentuk dan struktur Sporozoa Tubuh berbentuk bulat atau oval. memiliki sebuah nukleus, tetapi tidak memiliki vakuola kontraktil. dapat membentuk kista berdinding tebal pada saat berada di usus vektor (hewan perantara). Saat berada di jaringan hati dan darah manusia, protein-protein pada permukaan sel Sporozoa mengalami perubahan, sehingga menyebabkan perubahan efek terhadap sistem kekebalan orang yang terinfeksi. Hal inilah yang menyebabkan sulitnya menemukan vaksin dan obat penyakit malaria yang aman bagi pasien. Cara hidup Sporozoa hidup sebagai parasit di tubuh manusia dan hewan lainnya, misalnya burung, reptil, dan rodentia (hewan pengerat). masuk ke dalam tubuh inang dan ditularkan melalui hewan perantara. Contohnya Plasmodium sp. Penyebab penyakit malaria yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina, kemudian hidup di dalam jaringan darah dan hati manusia. Nyamuk Anopheles jantan bukan penyebar penyakit malaria karena nyamuk jantan tidak mengisap darah mamalia melainkan mengisap cairan tumbuhan Reproduksi Sporozoa bereproduksi secara vegetatif maupun generatif. Reproduksi secara vegetatif dilakukan dengan pembelahan biner reproduksi secara generatif dengan peleburan antara gamet jantan dan betina. Reproduksi secara vegetatif dan generatif terjadi secara bergilir dalam siklus hidup yang sangat rumit, dan terjadi beberapa kali perubahan bentuk Sporozoa pada saat berada di tubuh hewan perantara maupun di tubuh inang