PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Para Sporozoa adalah kelas yang sangat besar dan beragam dengan
setidaknya empat subclass dan ribuan spesies. Mereka menyebabkan
penyakit pada berbagai macam binatang dari cacing tanah dan tikus untuk
ulat sutra (penyakit disebut pebrine) dan ikan.
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBASAHAN
A. Definisi Sporozoa
3
7. Mempunyai 2 kapsul polar pada anterior, berpasangan dengan bentuk
seperti labu, berukuran sama, terletak pada sudut sumbu longitudinal
dengan ujung posterior.
8. Dari depan ujung anterior sama dengan lebar posterior.
9. Dinding katub tidak jelas.
10. Daur hidup Sporozoa menunjukkan pergiliran generasi/keturunan antara
bentuk seksual (fase generatif) dan aseksual (fase vegetatif).
11. Tubuh berbentuk bulat atau oval.
12. Memiliki nukleus (inti sel) tetapi tidak memiliki vakuola kontraktil.
13. Memiliki organel-organel kompleks khusus pada salah satu ujung sel
(apeks) yang berfungsi untuk menembus sel dan jaringan tubuh inang.
14. Proses penyerapan makanan, pernafasan (respirasi) dan pengeluaran
(ekskresi) terjadi secara langsung melalui permukaan tubuh.
15. Sebagian besar spesies Sporozoa menyebabkan penyakit pada hospes
(inang) yang ditumpanginya.
D. Sistem Pencernaan
F. Sistem Reproduksi
1. Reproduksi Aseksual
4
Sporozoit yang terdapat dalam kelenjar ludah nyamuk masuk ke
dalam darah manusia pada saat nyamuk menghisap darah, yang
selanjutnya masuk dalam system retikuloendotelial.
2. Reproduksi Seksual
G. Klasifikasi Sporozoa
1. Genus sporozoa yang hidup didalam sel darah merah dan memerlukan
vektor biologis, sifat ini terdapat pada Genus Plasmodium.
2. Genus sporozoa yang hidup di dalam intestinal dan tidak memerlukan
vektor biologis, sifat ini terdapat pada Genus Isospora dan
Genus Eimerie.
3. Parasit yang hidup di dalam sel endotel, leukosit mononukleus, cairan
tubuh, sel jaringan tuan rumah dan belum diketahui vektor biologisnya,
sifat ini yang terdapat pada genustoxoplasma.
5
Parasit yang termasuk dalam kelas sporozoa berkembangbiak secara
aseksual (skizogoni) dan seksual (sporogoni) secara bergantian. Kedua cara
berkembang biak ini dapat berlangsung dalam satu hospes, seperti yang
terjadi pada subkelas Coccidia, sedangkan berlangsung dalam dua hospes
yang berbeda terdapat pada sub kelas haemosporidia (plasmodium).
Parasit intra dan ekstra pada inver lain, monocytst spec hidup dalam
kencing cacing tanah
a) Plasmodium
6
Ada empat jenis species Plasmodium yang dapat menyebabkan
penyakit malaria.Masing-masing jenis Plasmodium menimbulkan gejala-
gejala tersendiri pada tubuh penderitanya.
7
dan kadang-kdang mengigau diikuti dengan keluarnya keringat
dingin dan disertai dengan peningkatan frekuensi denyut nadi serta
paernapasan. Penyakit ini dapat menyerang ginjal yang ditandai
warna air kencing menjadi keruh dan menghitam. Gejala
selanjutnya, mata membengkak dan menderita tidak akan
mengeluatkan air kencing dengan baik. Akibat paling buruk akan
terjadi bila plasmodium tersebut sudah menyerang otak sehingga
menyebabkan gumpalan darah pada pembuluh darah. Akibat lebih
lanjut dapat mnyebabkan proses kelumpuhan, menurunnya
kesadaran, dan akhirnya penderita tersebut meninggal. Serangan dari
plasmodium jenis ini memberikan gejala yang paling berat sehingga
proses pengobatan perlu dilakukandengan takaran yang tinggi.
Selain itu, perlu dibarikan tambahan obat-obatan yang lain untuk
mengurangi gejala yang ditimbulkan
8
♀ yang I atau yang lain) maka keduanya akan melangsungkan
kehidupan nya.
o Maerogametosit di dalam tubuh nyamuk akan menjadi Macragamet
yaitu berupa ovum / telur. Sedangkan microgametosit dalam tubuh
nyamuk akan menjadi Microgamet yaitu spermatozoid sesudah
mengadakan pembelahan inti diikuti pembelahan Cytoplasma.
o Spermatosoid membuahi avum dan terjadilah zygot.
o Zygot berubah bentuk menjadi OOKINETE dan Ookineti ini
menerobos dinding perut nyamuk, di sana akan membesar, membulat
yang dibungkus oleh dinding perut nyamuk dan menjadilah
Oocyst. (berupa benjolan-benjolan pada dinding perut nyamuk).
o Dalam oocyst ini selnya membelah menjadi sporozoid. Bila oocyst
erbelah dua maka akan pecah dan tersebarlah sporaoid keseluruh tubuh
nyamuk.
o Nyamuk yang di dalam kelenjar ludahnya mengandung sporasoid
maka sporasoid ini siap untuk menginfektir manusia kembali.
b) Suctoria
1) Bentuk tubuhnya
2) Bentuk tentakel
Seperti mantel yang berbulu dan dikelilingi oleh sinyal yang dapat
bergerak. Fungsinya untuk menangkap dan membawa makanan
yang berupa ciliata-ciliata kecil.
Runcing
Fungsinya untuk menusuk mangsanya dan membawanya ketempat
yang baik. Dengan bantuan orus dan melalui tentakel ini maka
mangsa tersebut sampai ke dalam sel-sel tubuh.
9
3) Contoh
c) Eimeria
d) Isospora
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Diharapkan bagi para pembaca agar mencari referensi lain untuk menambah
pengetahuan tentang Sporozoa
11
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.edu2000.org/portal/index.php?option=com_content
2. 911medical.blogspot.com/2009/06/biologi-kelas-sporozoa.html
3. id.wikipedia.org/wiki/Protista
4. isharmanto.blogspot.com/2010/03/sporozoa.html
12