Anda di halaman 1dari 8

CIRI-CIRI PROTOZOA

Morfologi protozoa bervariasi, fisiologi dan metabolismenya disesuaikan dengan kebutuhan


mereka; nutrisi adalah heterotrofik dalam bentuk parasit dan autotrofik yang hidup bebas,
mereka memiliki siklus hidup yang lebih atau kurang kompleks, baik yang hidup bebas dan
parasit, dan dalam banyak kasus, bentuk vegetatif (trophozoite) dan bentuk lain tahan (kista).

Dalam lebih memahami mengenai morfologi protozoa yang bervariasi tersebut, Grameds dapat
membaca buku Morfologi Tumbuhan yang ditulis oleh Gembong di bawah ini.

Bentuk dan ukuran protozoa sangat beragam. Beberapa berbentuk lonjong atau membola, ada
yang memanjang, ada pula yang polimorfik (mempunyai berbagai bentuk morfologi pada tingkat
tingkat yang berbeda dalam daur hidupnya). Beberapa protozoa berdiameter sekecil 1 nanometer;
yang lain, seperti Amoeba proteus berukuran 600 nanometer atau lebih. Beberapa siliata yang
umum mencapai ukuran 2.000 nanometer atau 2 mm, jadi dapat dilihat dengan mudah tanpa
perbesaran. Berikut ini beberapa ciri-ciri lainnya dari protozoa yang perlu kamu ketahui
Grameds:

 Protozoa adalah eukariotik (inti dilindungi membrane inti) sehingga substansi genetic atau
kromosomnya terpisah dengan sitoplasma karena ada pembatas membran inti (caryotheca).
 Bentuk sel umumnya tetap kecuali Rhizopoda.
 Protozoa termasuk kategori organisme heterotrof karena organisme ini tidak bisa
menghasilkan makanannya sendiri untuk bertahan hidup.
 Dalam rantai makanan sebagai zooplankton.
 Beberapa jenis bersifat parasit dan menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan ternak.
 Memiliki bentuk tubuh yang berbeda pada tiap fase dalam siklus hidupnya.
 Beberapa protozoa memiliki fase vegetative yang bersifat aktif yang disebut tropozoit dan
fase dorman dalam bentuk sista. Tropozoit akan aktif mencari makan dan berproduksi
selama kondisi lingkungan memungkinkan. Jika kondisi tidak memungkinkan kehidupan
tropozoit maka protozoa akan membentuk cysta.
 Cysta merupakan bentuk sel protozoa yang terdehidrasi dan berdinding tebal mirip dengan
endospora yang terjadi pada bakteri. Pada saat sista protozoa mampu bertahan hidup dalam
lingkungan kering maupun basah.
 Umumnya berkembang biak dengan membelah diri, ada juga yang secara konjugasi.
 Protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki semu, bulu getar (cillia) dan bulu
cambak (flagel) atau dengan sel itu sendiri.
 Pengambilan nutrisi yaitu dengan holozoik (memakan organisme hidup lain), saprozoik
(memakan organisme yang telah mati), holofitik atau autotrof (dapat membentuk makanan
sendiri melalui fotosintesis), saprofitik (menyerap zat yang terlarut di sekitarnya).
 Bagian tubuh yang digunakan sebagai alat utama untuk melakukan pergerakan yakni
flagela, silia, pseudopodia.
 Protozoa mempunyai 2 jenis cara hidup, ada yang hidup dengan cara berkelompok, ada yang
hidup sendiri.
SISTEM REPRODUKSI PROTOZOA

kompas.com
Pada protozoa proses reproduksi terjadi secara seksual dan juga aseksual. Namun proses
reproduksi yang sering dilakukan adalah melalui cara aseksual yakni pembelahan biner.

Aseksual
Tahap pembelahan menggunakan cara mitosis yang hasilnya akan terbentuk dua sel anakan. Dari
beberapa jenis protozoa seperti halnya plasmodium akan melakukan proses reproduksi melalui
cara aseksual dengan menggunakan skizogoni yang pada umumnya terjadi dibagian dalam sel
inang, selanjutnya masing-masing bagian yang terdapat pada inti akan diusir menuju keluar
secara bersamaan beserta bagian dari sitoplasma, sehingga pada akhirnya terbentuklah protozoa
baru.

Seksual
Sedangkan proses reproduksi melalui cara seksual yang terjadi pada protozoa bisa terjadi dengan
cara konjugasi, yang akan menggabungkan berbagai materi genetik yang diambil dari bagian sel
satu ke bagian sel yang lainnya. Bisa juga dengan menggunakan gamet melalui bantuan orang
lain untuk melakukan perkawinan, sehingga membentuk zigot. Proses reproduksi secara seksual
yang terjadi pada plasmodium ialah nyamuk, zigot yang dihasilkan akan mengalami proses
mitosis sehingga akan menghasilkan banyak sporozoit.
Dalam mempelajari berbagai hal mengenai hewan nyamuk, buku Seri Metamorphosis ini
menyajikan berbagai hal yang ingin kamu ketahui tentang hewan nyamuk yang ada.

Pada protozoa proses reproduksi terjadi secara seksual dan juga aseksual. Namun proses
reproduksi yang sering dilakukan adalah melalui cara aseksual yakni pembelahan biner.

Aseksual
Tahap pembelahan menggunakan cara mitosis yang hasilnya akan terbentuk dua sel anakan. Dari
beberapa jenis protozoa seperti halnya plasmodium akan melakukan proses reproduksi melalui
cara aseksual dengan menggunakan skizogoni yang pada umumnya terjadi dibagian dalam sel
inang, selanjutnya masing-masing bagian yang terdapat pada inti akan diusir menuju keluar
secara bersamaan beserta bagian dari sitoplasma, sehingga pada akhirnya terbentuklah protozoa
baru.

Seksual
Sedangkan proses reproduksi melalui cara seksual yang terjadi pada protozoa bisa terjadi dengan
cara konjugasi, yang akan menggabungkan berbagai materi genetik yang diambil dari bagian sel
satu ke bagian sel yang lainnya. Bisa juga dengan menggunakan gamet melalui bantuan orang
lain untuk melakukan perkawinan, sehingga membentuk zigot. Proses reproduksi secara seksual
yang terjadi pada plasmodium ialah nyamuk, zigot yang dihasilkan akan mengalami proses
mitosis sehingga akan menghasilkan banyak sporozoit.

Dalam mempelajari berbagai hal mengenai hewan nyamuk, buku Seri Metamorphosis ini
menyajikan berbagai hal yang ingin kamu ketahui tentang hewan nyamuk yang ada.
KLASIFIKASI PROTOZOA
Klasifikasi makhluk hidup memudahkan kita dalam mempelajari suatu objek dengan
mengelompokkan berdasarkan persamaan maupun perbedaan yang ada. Untuk mempelajari
tingkatan klasifikasi lainnya kamu dapat membaca buku Klasifikasi Makhluk Hidup: Did You
Know Series Biology.

Protozoa hidup di air atau setidaknya di tempat yang basah. Mereka umumnya hidup bebas dan
terdapat di lautan, lingkungan air tawar, atau daratan. Beberapa spesies bersifat parasitik, hidup
pada organisme inang. Inang protozoa yang bersifat parasit dapat berupa organisme sederhana
seperti algae, sampai vertebrata yang kompleks, termasuk manusia. Beberapa spesies dapat
tumbuh di dalam tanah atau pada permukaan tumbuh-tumbuhan. Semua protozoa memerlukan
kelembaban yang tinggi pada habitat apapun. Mari kenali klasifikasi protozoa dalam empat
kategori berikut ini:

RHIZOPODA
Rhizopoda atau Sarcodina (Rhizoid = akar, podos = kaki) yaitu protozoa yang bergerak dengan
menggunakan pseudopodia (kaki semu) yang merupakan penjuluran dari sitoplasma, contohnya
pada Amoeba, Foraminifera, Radiolaria, Arcella, Entamoeba coli, dan Entamoeba histolytica.
Merupakan hewan mikroskopis yang hidup sebagai massa kecil bersifat amorf atau dapat
berubah – ubah bentuknya. Kelas rhizopoda dibagi menjadi 5 ordo yakni :

 Ordo Lobosa: Mempunyai pseudopodia pendek dan tumpul serta terdapat perbedaan yang jelas
antara ektoplasma serta endoplasma.
 Ordo Filose: Mempunyai pseudopodia halus seperti benang dan becabang-cabang.
 Ordo Foraminifera: Mempunyai pseudopodia panjang dah halus.
 Ordo Helioza: Mempunyai pseudopodia berbentuk benang yang radien dan antarfilamen tidak
pernah bersatu membentuk jala atau anyaman.
 Ordo Radiolarian: Mempunyai pseudopodia berupa benang-benang halus yang tersusun radier dan
bercabang-cabang membentuk jala (anyaman).
Ciri-ciri dari rizhopodia adalah sebagai berikut:

 Habitat dari rizhopodia adalah tempat perairan dengan banyak kandungan zat organik di dalamnya.
 Proses reproduksi secara aseksual dengan melakukan cara pembelahan biner.
 Mempunyai bagian tubuh yang digunakan sebagai alat gerak yang disebut dengan kaki semu.
 Bentuk tubuh secara fisik seringkali berubah-ubah atau pun tidak tetap (flexibel).
 Sebagian besar dari bagian tubuhnya terbentuk karena adanya ektoplasma dan endoplasma.
 Protozoa merupakan hewan yang mempunyai sel satu.
 Struktur tubuhnya terdapat bagian nucleus, vacuola makanan, sitoplasma dan lainnya. Bagi yang
hidup bebas terdapat vakuola kontraktil (Vakuola kontraktil terdapat pada semua rhizopoda air
tawar), sementara hewan parasit tidak ada. Vakuola kontraktil berfungsi sebagai osmoregulator atau
pengatur keseimbangan air tapi dapat juga berfungsi sebagai alat ekskresi.
Contoh dari Rhizopoda adalah sebagai berikut :

 Entamoeba histolityca, menyebabkan disentri amuba (bedakan dengan disentri basiler yang
disebabkan Shigella dysentriae)
 Entamoeba gingivalis, menyebabkan pembusukan makanan di dalam mulut sehingga mengakibatkan
radang gusi (Gingivitis)
 Entamoeba coli, membantu pembentukan vitamin K
 Foraminifera sp, fosilnya dapat digunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi. Tanah yang
mengandung fosil Foraminifera disebut tanah globigerina.
 Entamoeba coli yang hidup di usus sapi dapat membantu pencernaan sapi.

FLAGELLATA
Flagellata berasal dari kata flagellum yang berarti bulu cambuk. Jadi, organisme yang termasuk
fillum Flagellata semuanya memiliki bulu cambuk. Fillum flagellata disebut juga mastigophora
(mastix : bulu cambuk dan phoros : membawa). Flagel atau bulu cambuk selain sebagai alat
gerak juga berfungsi untuk alat peraba dan alat penangkap makanan. Flagel juga berfungsi
sebagai alat indera. Kelompok flagellata merupakan kelompok protozoa yang unik. Beberapa
anggotanya memiliki klorofil sehingga ada yang mengelompokkannya ke dalam alga.
Berdasarkan ada tidaknya klorofil, flagellata dibagi menjadi fitoflagellata dan zooflagellata.
Memiliki dinding tubuh yang berupa pellicle, sehingga bentuknya relatif tetap dengan ukuran
lebih kurang 0,1 mm. Memiliki inti dan pada beberapa species memiliki kloroplas dengan
klorofilnya yang berfungsi untuk fotosintesis yaitu yang termasuk pada golongan phytonagellata:

 Golongan phytonagellata, misalnya Euglena viridis, Volvax globator (punya kemampuan asimilasi
dengan karbon),Noctiluca millaris.
 Golongan Zooflagellata,misalnya Trypanosoma gambiense, Trypanosoma rhodesiense,
Trypanosoma cruze, Trypanosoma evansi, Trichomonas vaginalis.
Bagi anggota kelas mastigophora yang hidup bebas memiliki vakuola kontraktil, sementara yang
berupa hewan parasit tidak memiliki. Respirasi dan ekskresinya dilakukan secara difusi oleh
permukaan tubuh. Ciri-ciri dari flagelata adalah sebagai berikut :

 Mempunyai sifat autotrof.


 Untuk bertahan hidup flagelata memakan zat organik yang terdiri dari larutan.
 Pembelahan diri dilakukan dalam bentuk memanjang.
 Cara reproduksi mastigophora yaitu : Vegetatif: pembelahan biner, secara longitudinal.
ContohnyaEuglena viridis Generatif: terjadi pada flagellata berkoloni, misalnya Volvox sp.
 Ukuran secara fisik berkisar antara 35 sampai 60 um.
 Alat yang digunakan untuk bergerak ialah flagel.
 Bagian tubuh dari flagelata tersusun tanpa adanya rangka.
 Sel yang ada, tidak mempunyai bentuk yang tetap, artinya bisa berubah-ubah.
 Habitatnya berada di daerah perairan air tawar.
 Mempunyai sel satu.
 Jika dilihat secara umum mempunyai bagian kloroplas.
Contoh dari Flagelata adalah sebagai berikut :
 Trypanosomagambiense merupakan salah satu protozoa yang bisa mengakibatkan penyakit tidur
pada manusia.
 Noctilucamiliaris merupakan salah satu protozoa yang habitatnya berada pada daerah laut dan
seringkali dapat menyebabkan lautan memancarkan cahaya pada saat malam hari tiba.
 Myxotricha merupakan salah satu protozoa yang hidupnya berada pada bagian usus rayap dan
selanjutnya akan membantu rayap dalam mencerna kayu. Hal ini dapat terjadi karena adanya enzim
selulosa yang terkandung di dalamnya.
SPOROZOA
Sporozoa memiliki tubuh sederhana berbentuk bulat panjang dengan sebuah nukleus. Tidak
mempunyai alat gerak atau (bergerak dengan sel itu sendiri) maupun vakuola kontraktil. Disebut
Sporozoa karena dalam tahap tertentu dalam hidupnya, dapat membentuk sejenis spora. Hampir
semua anggota sporozoa adalah parasit.

Sporozoa melakukan pembiakan secara vegetatif (aseksual) disebut juga Skizogoni dan secara
generatif (seksual) disebut Sporogoni. Secara vegetative pembelahan berganda kemudian akan
menghasilkan banyak anak baru. Secara generative yaitu melalui pergiliran keturunan antara fase
vegetatif pada tubuh manusia dan fase generatif pada tubuh hospes perantara seperti Plasmodium
dengan fase generative pada nyamuk Anopheles betina. Ciri-ciri dari Sporozoa adalah sebagai
berikut :

 Melakukan reproduksi dengan cara seksual bisa ditemukan pada nyamuk melalui proses peleburan
terhadap dua gamet.
 Melakukan reproduksi dengan cara aseksual ditemukan pada sporozoa melalui proses pembentukan
spora pada bagian tubuh inang (biasa disebut dengan sporogoni) atau bisa juga melalui proses
pembelahan diri pada bagian tubuh inang (biasa disebut dengan schizogoni).
 Mempunyai sifat parasit yang bisa ditemukan pada manusia dan juga hewan.
 Mempunyai sel satu.
 Tidak mempunyai peralatan untuk bergerak pada anggota tubuhnya.
Contoh dari Sporozoa adalah sebagai berikut :

 Plasmodium vivax adalah salah satu sporozoa yang bisa mengakibatkan penyakit makara tertiana.
 Plasmodium falcifarum adalah salah satu sporozoa yang bisa mengakibatkan penyakit malaria
tropika.
 Plasmodium malariae adalah salah satu sporozoa yang bisa mengakibatkan penyakit malaria
kuartana.
 Plasmodium ovale adalah salah satu sporozoa yang bisa mengakibatkan malaria oval.
CILIATA
Memiliki bentuk relatif tetap dan bergerak dengan rambut getar atau disebut cilia. Memiliki inti
dan beberapa species intinya lebih dari satu, contoh Paramecium aurelia. Hidup di tempat-tempat
yang berair misal: sawah, rawa, tanah berair dan banyak mengandung bahan organik. Bagi yang
hidup bebas terdapat vakuola kontraktil, sementara hewan parasit tidak ada.

Respirasi dan ekskresi melalui permukaan tubuh. Pencernaan makanan secara internal pada
vakuola makanan. Sedangkan cara menangkap makanan adalah dengan menggetarkan rambut
(silianya), maka terjadi aliran air keluar dan masuk mulut sel. Saat itulah bersamaan dengan air
masuk bakteri bahan organik atau hewan uniseluler lainnya. Anggota ciliata ada yang hidup
bebas seperti Paramecium candatum, adapula yang hidup sebagai parasite seperti Nyctoterus
ovalis dan Balantidium coli. Ciri-ciri dari Ciliata adalah sebagai berikut :

 Mempunyai 2 bagian inti sel yakni bagian alat reproduksi seksual dan juga alat reproduksi aseksual.
 Perkembangbiakan ciliate dilakukan dengan cara Asexual, dan Sexual (konjugasi)
 Perkembangbiakan ciliate Asexual atau dengan cara membelah diri yaitu dengan pembelahan biner
dimana sel membelah menjadi 2 kemudian menjadi 4, 8 dan 16 dst. Pembelahan diawali dengan
pembelahan mikronukleus dan diikuti dengan pembelahan makronucleus.
 Perkembangbiakan ciliate secara Sexual (konjugasi). Caranya adalah dua sel saling mendekat,
menempel pada bagian mulut sel untuk kawin. Artinya kedua hewan ini sedang mengalami
konjugasi. Selanjutnya terbentuk saluran konjugasi diantara kedua sel ini. Dan melalui saluran ini
terjadi tukar-menukar mikronukleus. Mikronukleus dari sel yang satu pindah ke sel yang lain,
demikianlah sebaliknya. Mempunyai bagian alat yang digunakan untuk bergerak dalam bentuk
rambut getar yang terdapat di bagian dinding sel.
 Habitatnya bisa ditemukan di area air tawar yang terdapat banyak kandungan zat organik.
 Mempunyai sel satu.
 Mempunyai bentuk pada bagian tubuh yang tidak berubah-ubah atau tetap.
Sedangkan contoh hewan Ciliata yang lainnya adalah sebagai berikut :

 Stentor, hidup di sawah-sawah atau air tergenang banyak mengandung bahan organik.
 Didinium, merupakan pemangsa Paramecium, hidup diperairan yang banyak protozoa.
 Vorticella, bentuk seperti lonceng, silia terdapar di sekitar mulut sel.v Stylonichia, mirip dengan
Paramecium, silia berkelompok disebut sirus, hidup di perairan yang banyak mengandung sampah
organik.

SUMBER MAKANAN PROTOZOA


Protozoa yang merupakan mikroorganisme yang di mana sumber makanannya diperoleh dari
nutrien organisme lain, ada yang ditelan secara langsung dan ada juga yang dikonsumsi dari sisa-
sisa organik lainnya. Selain itu, beberpa protozoa, pada saat mengambil makanannya dilakukan
lewat fagositosis atau menelan setiap partikel organik dengan pseudopodia. Adapun cara tersebut
bisa dibilang hampir sama dengan apa yang dilakukan oleh amoeba (mengambil makanan
melalui mulut khusus).

Beberapa protozoa lainnya, saat mengambil makanannya dilakukan dengan cara osmotrofik atau
suatu cara yang di mana nutrien akan diserap secara langsung oleh membran sel protozoa.

Lain halnya dengan protozoa parasit yang saat mencari makanannya menggunakan banyak cara,
bahkan ada juga protozoa parasit yang setiap fasenya dapat mengubah metode makannya, seperti
parasit malaria palsmodium.
MANFAAT PROTOZOA
Protozoa yang hidup di air tawar dan air laut adalah zooplankton yang merupakan salah satu
sumber makanan bagi hewan air, termasuk udang, ikan, dan kepiting yang secara ekonomi
bermanfaat bagi manusia. Peranan protozoa anatara lain, mengatur jumlah bakteri di alam,
karena protozoa adalah predator bakteri. Foraminifera, kerangka kosong mengendap di dasar laut
dan membentuk tanah globigerina, yang berguna sebagai pedoman untuk keberadaan minyak
bumi.

DAMPAK NEGATIF PROTOZOA


Protozoa dapat ditemukan di mana-mana karena termasuk organisme kosmopolit. Oleh karena
itu, beberapa jenis protozoa dapat mengancam kesehatan manusia karena dapat menyebabkan
penyakit. Protozoa yang merugikan manusia sebagai penyebab penyakit antara lain:

 Toxoplasma gondii, penyebab toksoplasmosis;


 Plasmodium sp, penyebab penyakit malaria;
 Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodosiense, penyebab penyakit tidur;
 Leishmania sp, penyebab penyakit kalaazar;
 Trichomonas vaginalis, penyebab penyakit pada alat kelamin wanita;
 Entamoeba histolytica, penyebab penyakit disentri.
Demikian Pengertian, Ciri, Sistem Reproduksi, Klasifikasi dan Manfaat serta Dampak Negatif
Protozoa dalam Kehidupan Sehari-hari. Semoga semua pembahasan di atas dapat bermanfaat
bagi Grameds. Selamat belajar!

Anda mungkin juga menyukai