1. Rhizopoda (Sarcodina)
Rhizopoda (Sarcodina) berasal dari Bahasa Yunani, yaitu Rhizo artinya
akar, poda artinya kaki, pseudo artinya palsu.Rhizopodaialah hewan
bersel satu dapat membentuk kaki semu (pseudopodia).Timbulnya kaki
semu yang menjulur disebabkan oleh adanya aliran sitoplasma
yang menekan bagian tertentu dari sel, hal ini menyebabkan
Rhizopoda tidak memiliki bentuk tetap.Untuk jenis rhizopoda yang paling
mudah diamati ialah Amoeba.
2. Flagellata (Mastigophora)
Hewan dari kelompok ini mempunyai flagel (cambuk) sebagai alat
geraknya, sehingga disebut kelas Flagellata atau Mastigophora. Selain
sebagai alat gerak, flagel juga digunakan untuk mendapatkan makanan, karena
getaran flagel menyebabkan terjadinya aliran air sekitar hewan tersebut yang
membawa makanan dalam bentuk pertikel padat Sebagian besar flagellata
mempunyai dua flagellum. Letak flagellum ada yang di bagian belakang sel
(posterior) sehingga saat bergerak seperti mendorong sel, dan ada yang di
bagian depan sel (anterior) sehingga saat bergerak seperti menarik sel.
Flagellata hidup bebas di lingkungan berair, baik air tawar maupun air laut, dan
ada yang hidup bersimbiosis dalam tubuh hewan. Flagellata yang hidup
bersimbiosis, misalnya Trichonympha campanula hidup pada usus rayap dan
kecoa kayu. Flagellata ini membantu rayap atau kecoa mencerna kayu yang
dimakan serangga tersebut.
Beberapa contoh Flagellata yaitu, Euglena viridis, Noctiluca milliaris, Volvox
globator, Trypanosoma gambiens, Leishmania, Trichonympha campanula,
Trypanosoma brucei, Trichomonas vaginalis, dan Leishmania
3. Ciliata (Cilliophora)
Yang menjadi ciri khas dari kelas ciliata, ialah adanya tonjolan
protoplasma yang membentuk rambut-rambut getar atau silia dan berfungsi
sebagai alat gerak. Silia terdapat pada seluruh permukaan sel atau hanya pada
bagian tertentu. Selain berfungsi untuk bergerak, silia juga merupakan alat
bantu untuk makan. Silia membantu pergerakan makanan ke sitoplasma.
Makanan yang terkumpul di sitoplasma akan dilanjutkan ke dalam sitofaring
(kerongkongan sel). Apabila telah penuh, makanan akan masuk ke sitoplasma
dengan membentuk vakuola makanan.Cilliata mempunyai bentuk tetap
karena adanya lapisan pelikel yang meyelubungi tubuhnya sebagai penguat
yang lentur.
Ciliata hidup bebas di lingkungan berair, baik air tawar maupun laut. Ciliata
juga hidup di dalam tubuh hewan lain secara simbiosis maupun parasit. Namun
hanya sedikit jenis Ciliata yang hidup sebagai parasit.Contoh Ciliata yang hidup
bersimbiosis ada dalam perut hewan pemakan rumput dan berfungsi membantu
hewan tersebut mencerna sellulosa yang terdapat dalam rumput.
Makanannya adalah vartikel organik dan makhluk hidup lain yang kecil
misalnya bakteri, alga atau protozoa lainnya. Makanan tersebut didorong
oleh silia ke dalam sitosoma (mulut) lalu melewati sitofaring (kerongkongan)
masuk ke dalam vakuola makanan untuk dicerna dengan enzim pencernaan,
selanjutnya vakuola makanan akan beredar ke seluruh bagian protoplasma dan
protoplasma akan menyerap zat-zat makanan dari vakuola tersebut.
4. Sporozoa
Sporozoa berasal dari bahasa Yunani, spore artinya biji, dan zoa artinya hewan.
Sporozoa adalah kelompok protista uniseluler atau bersel satu yang pada salah
satu tahapan dalam siklus hidupnya dapat membentuk sejenis spora.Sporozoa
hidup sebagai parasit pada tubuh hewan dan manusia.Dalam siklus hidupnya,
sporozoa membentuk spora dalam tubuh inang.Pada umumnya bersifat parasit
dan dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan.
Sporozoa mendapatkan makanan dengan cara menyerap zat makanan dari tubuh
inangnya.
Contoh Sporozoa adalah Toxoplasma gondii yang menyebabkan toksoplasmosis
dan Plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria pada manusia.
https://www.dosenpendidikan.co.id/protozoa/
Cara reproduksi protozoa
Singami adalah peleburan dua gamet yang dapat berupa nukleus atau sel-sel bernukleus
untuk membentuk sel tunggal (zigot) atau peleburan nukleus. Biasanya melibatkan
penggabungan sitoplasma (plasmogami) dan penyatuan bahan nukleus (kariogami).
Perpaduan sifat yang dibawa oleh kedua individu pada saat peleburan dan
pertukran nukleus tersebut akan menghasilkan satu individu baru.
Pembelahan ini dapat terjadi secara membujur atau melintang pada sepanjang
selnya, sehingga menghasilkan anak-anak sel yang dapat berukuran sama atau
berbeda.
Jika pada proses pembelahan diri menghasilkan dua anak sel, maka disebut
pembelahan biner.
Akan tetapi, apabila terbentuk banyak anak sel dinamakan pembelahan bahu
rangkap atau multiple fission.
Contoh mudah
Literatur ;
https://www.amongguru.com/ciri-ciri-klasifikasi-dan-cara-perkembangbiakan-pada-
protozoa/