Tentang
Protista
DI
S
U
S
U
N
OLEH :
1.Risman Arfandi
2.Inayah Azzahra
3.Andi Nur Siang
4.Winda Febrianti
5.Andi Nur Ikhlas
MATERI UMUM :
Protista Mirip Hewan (Protozoa)
Protista mirip hewan atau yang biasa disebut protozoa organisme bersel satu
yang berukuran mikroskopis. Cara perkembangbiakan protista mirip
hewan( protozoa) dapat terjadi secara seksual maupun aseksual. Secara
aseksual yanitu dengan membelah diri atau membentuk spora, sedangkan
secara seksual yaitu dengan melakukan konjugasi. Konjugasi ini merupakan
proses menempelnya dua sel untuk mengadakan pertukaran inti sel. Protista
mirip hewan (protozoa) dapat dijumpai di berbagai tempat, yaitu di parit,
sawah, sungai, bendungan, atau air laut, bahkan ada yang hidup dalam tubuh
makhluk hidup lainnya sebagai parasit. Dalam Klasifikasi makhluk Hidup,
protozoa di kelompokkan berdasarkan alat geraknya, yaitu Rhizopoda(kaki
semu), Ciliata(bulu getar), Flagellata(bulu cambuk), sporozoa(tidak mempunyai
alat gerak khusus).
1.Filum Rhizopoda
Organisme yang paling terkenal dalam filum ini adalah Amoeba. Maka
akan lebih mudah jika kita menguraikan ciri filum ini dari ciri amoeba itu
sendiri. Amoeba merupakan rhizopoda yang bergerak dengan kaki semu
(pseudopodium), organisme ini tidak memiliki bentuk tetap karena selalu
berubah-ubah. Amoeba ada yang hidup di alam, namun ada juga yang hidup
sebagai parasit.
Amoeba bergerak dan menangkap makananya dengan kaki semu. Kaki
semu itu dijulurkan menuju makanan, diikuti oleh oleh isi sel sehingga
tubuhnya bergerak ke makanan itu. Makanannya berupa bakteri atau bahan
Organik lainnya. Makanan yang diperoleh akan masuk ke vakuola makanan
untuk dicerna. Lalu Vakuola ini beredar ke seluruh sel sambil membawa
makanan yang diolahnya. Sesudah diolah, sari-sari makanan masuk ke dalam
sitoplasma dan sisa-sisa makanan berbentuk padat kemudian menepi dan
kemudian keluar dari sel melalui membran plasma.Organisme ini
berkembangbiak secara aseksual , yaitu dengan membelah diri.
2.Filum Ciliata
Contoh dari filum ini adalah paramecium yang disebut sebagai hewan
sandal, karena bentuknya yang menyerupai tapak sandal.organisme ini
bergerak di air dengan menggunakan silia (bulu getar). Di permukaan membran
sel yang melekuk terdapt mulut sel. Air masuk ke mulut selnya karena getaran
silia. Biasanya organisme ini memakan bakteri atau mikroorganisme lainnya
yang hidup di dalam air. Setelah makanan masuk melalui mulut dan melewati
kerongkongan sel, makan itu kemudian menuju vakuola makanan. Sama
seperti Rhizopoda, vakuola makanan beredar sambil mencerna makanan. Sari-
sari makanan masuk ke dalam sitoplasma. Sisa makanan yang berwujud cairan
dikeluarkan melalu vakuola berdenyut yang berjumlah dua buah, masing-
masing terletak di ujung sel, sedangkan sisa makanan yang berwujud padat
dikeluarkan oleh vakuola makanan yang menepi menuju ke permukaan
membran sel. Selanjutnya vakuola makanan pecah, dan sisa-sisa makanan tadi
ikut keluar.
Paramecium berkembangbiak baik secara vegetatif dan generatif.
Perkembangbiakan vegetatif adalah dengan jalan membelah diri, sedangkan
secara seksual dilakukan dengan konjugasi.
3.Filum Flagellata
4.Filum Sporozoa
Organisme yang paling terkenal dalam filum ini adalah Plasmodium yang hidup
parasit pada tubuh manusia dan menyebabkan penyakit malaria. Makanannya
adalah sel darah merah (eritrosit). Inang perantaranya adalah nyamuk
anopheles. Plasmodium berkembang secara vegetatif dan generatif.
Perkembangbiakan vegetatif terjadi dengan membentuk spora. Sedangkan
perkembangbiakkan nya secara seksual/generatif adalah dengan membentuk
gameet. Sel gamet jantan disebut mikrogametosis, sel betina disebut
makrogametosis. Peleburan dilakukan dalam tubuh nyamuk anopheles. Jika
nyamuk ini menggigit manusia, maka plasmodium yang terdapat dalam air liur
dapat menginfeksi tubuh manusia.
MATERI INTI :
Kelas Ciliata (Infusoria)
Kelas Sporozoa
Morfologi Sporozoa
1. Sporozoa tidak memiliki alat gerak khusus, sehingga gerakannya
dilakukan dengan mengubah-ubah kedudukan tubuhnya.
2. Mempunyai spora berbentuk lonjong.
3. Ukuran spora : 8 – 11 mikron pada dinding kitin.
4. Mempunyai 2 kapsul polar pada anterior, berpasangan bentuk labu,
berukuran sama, terletak pada sudut sumbu longitudinal dengan ujung
posterior.
5. Dari depan ujung anterior sama dengan lebar posterior.
6. Dinding katub tidak jelas.
Sistem Pencernaan
Sporozoa mendapatkan makanan dengan cara menyerap zat makanan dari
tubuh hopesnya.
Sistem Reproduksi
Sporozoa melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Pergiliran
reproduksi aseksual dan seksualnya komplek, dengan beberapa perubahan
bentuk serta membutuhkan dua atau lebih inang. Reproduksi aseksual
dilakuka denganpembelahan biner. Reprodusi seksual dilakukan dengan
pembentukan gamet dan dilanjutkan dengan penyatuan gamet jantan dan
betina.
Reproduksi Aseksual
Sporozoit yang terdapat dalam kelenjar ludah nyamuk masuk ke dalam darah
manusia pada saat nyamuk menghisap darah, yang selanjutnya masuk dalam
system retikuloendotelial. Sistem retikuloendotelial adalah jaringan pengikat
retikular yang tersebar luas menyelubungisinusoid-sinusoid darah di hati,
sumsum tulang dan juga menyelubungi saluran-saluran limfe di
jaringanlimfatik
Setelah beberapa hari berada dalam system retikuloendotelial, barulah
sporozoit ini menyerang eritrosit dan berubah menjadi trofozoit yang
mempunyai bentuk seperti cincin. Selanjutnya, trofozoit berubah menjadi
schizont, yang kemudian membelah diri berulang-ulang menjadi 6-36
merozoit yang akan tumbuh menjadi sporozoit-sporozoit baru,pembentukan
merozoit-merozoit ini disebut sporulasi.
Sporozoit yang terbentuk akan menyerang eritrosit baru sehingga terulanglah
pembiakan vegetatif ini. Di antara sporozoit yang terdapat dalam eritrosit ada
yang membentuk gametosit. Gametosit jantan disebut mikrogamet, sedang
gametosit betina disebut makrogamet.
Reproduksi Seksual