Anda di halaman 1dari 14

BAB II

PEMBAHASAN

Filum Cilliophora

Istilah Ciliata dalam bahasa latin yaitu cilia yang artinya rambut kecil atau
Ciliophara (Yunani, Phora = gerakan). Ciliophora merupakan protozoa yang memiliki
silia sebagai alat geraknya. Ciliata atau Infusoria merupakan kelompok terbesar di
Protozoa, di mana anggotanya sekitar 8.000 species. Ciri khas filum ini adalah alat
geraknya berupa cilia (rambut getar). Cilia tersebut ada yang terdapat di seluruh
tubuh, ada pula yang hanya di bagian tertentu. Selain sebagai alat gerak, cilia pun
berguna membantu mengumpulkan makanan.
Ciliata umumnya hidup bebas di lingkungan berair yang banyak mengandung
bahan organic dan ada pula yang hidup parasit. Ciliata yang hidup bebas contohnya
paramecium caudatum bentuknya seperti sandal; Didinium, merupakan pemangsa
paramecium; stentor bentuknya seperti terompet; dan vorticella bentuknya seperti
loceng. Hanya sedikit jenis ciliata yang hidup sebagai parasit, contohnya Balantidium
coli yang hidup pada usus besar ternak atau manusia.

Ciri-Ciri Filum Ciliophora

1. Memiliki cilia yang digunakan untuk bergerak dan memperoleh makananan


2. Beberapa cilia ada yang bergabung membentuk cirri yang digunakan untuk
bergerak.
3. Memiliki trichokist yang merupakan struktur pelikular utama yang digunakan
untuk perlindungan diri.
4. Relatif bentuknya tetap dan memiliki pelikel
5. Memiliki sitosom (Mulut)
6. Inti sel terdiri atas dua macam yaiutu makronukleus yang berukuran besar dan
mikronukleus yang berukuran kecil. Makronukleus berperan dalam
metabolisme dan mikronukleus berperan sebagai sumber genetic sel
7. Hidup bebas secara, parasite ataupun bersimbiosis di dalam usus vertebrata
8. Bersifat uniseluler dan heterotrof
9. Reproduksi aseksual (pembelahan biner) dan reproduksi seksual (konjugasi)

Struktur Tubuh Filum Ciliophora

1. Kebanyakan ciliata berbentuk simetris radial


2. Tubuhnya diperkuat oleh pelikel, yaitu lapisan luar yang disusun oleh
sitoplasma padat
3. Tubuhnya diselimuti oleh silia yang menyelubungi seluruh tubuh utama
disebut silia somatic.
4. Ciliata mempunyai dua tipe inti sel (nukleus), yaitu makronukleus dan
mikronukleus
5. Memiliki vakuola makanan dan vakuola kontraktil yang berguna untuk
menjaga keseimbangan air didalam tubuh
Silia dan Struktur Pelikular Lainnya

Silia secara umum sama dengan flagel,namun lebih pendek dan tersebar
secara luas di atas permukaan tubuh. Beberapa silia dapat bergerak berlawanan arah
sehingga menyebabkan sel bergerak.

Kinetosom terletak didekat silia menghubungkan dengan jaringan melalui


benang-benang sebagai tempat akhir silia dan memberi bentuk tubuh. Beberapa
anggota Ciliata memeliki silia yang terspesialisasi secara khusus. Silia bergabung
membentuk cirri yang digunakan untuk bergerak. Trichosist merupakan struktur
pelikular utama yang digunakan untuk perlindungan diri dan terletak tegak lurus
terhadap membran plasma.

Nutrisi dan Cara Makan Filum Ciliophora

Ciliata pada umumnya hidup di tempat-tempat berair. Mereka mengambil


makanan dengan menyapu aliran air yang berisi partikel makanan ke dalam organel
yang menyerupai mulut dan kerongkongan. Barisan silia yang berada di sepanjang
celah mulut yang berbentuk corong, berfungsi untuk menggerakkan makanan menuju
sitofarink, tempat terbentuknya vakuola makanan. Selanjutnya, makanan ditelan
melalui proses fagositosis. Bahan yang tidak tercerna dalam vakuola makanan akan
dikeluarkan melalui pori yang berfungsi sebagai lubang anus. Proses ini disebut
sebagai eksositosis.
Makanan hewan Cilliata yang hidup bebas adalah protista lain atau hewan-
hewan kecil. Genus Didinium yang ukurannya kecil memakan Paramecium yang
ukurannya lebih besar dari Didinium. Didinium akan membentuk lubang sementara
yang berukuran besar untuk memakan mangsanya.

Suctoria merupakan Ciliata yang hidupnya menempel pada substratnya.


Hewan tersebut memiliki tentakel yang menghasilkan bahan pelumpuh mangsanya,
juga Ciliata lain dan amoeba. Tentakel tersebut akan mencerna dinding tubuh
mangsanya sehingga terbentuk lubang pada tubuh mangsanya. Selanjutnya
sitoplasma mangsanya akan disedot melalui saluran kecil dalam tentakelnya.
Mekanisme tersebut termasuk juga pembentukan mikrotubulus tentakuler.
Proses Reproduksi Pada Filum Ciliophora

Ciliata bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual


berlangsung melalui pembelahan biner dan terkadang melalui pembentukan
tunas. Pembentukan tunas berlangsung pada kelompok suctoria dan hasil tunas
tersebut akan berenang bebas, selanjutnya akan menempel pada substrat dan
berkembang menjadi hewan dewasa.

Pada saat pembelahan biner, mikronukleus mengalami mitosis dan


makronukleus memanjang dan mengalami amitosis. Sel kemudian dibagi menjadi
dua, dan setiap sel baru memperoleh salinan mikronukleus dan makronukleus.

Ciliata menjalani proses terakhir dari pembelahan biner.

Reproduksi seksual ciliata terjadi melalui proses konjugasi. Konjugasi adalah


fenomena seksual yang menghasilkan rekombinasi genetik dan reorganisasi inti di
dalam sel. Selama konjugasi, dua ciliata yang siap kawin dan kompatibel membentuk
jembatan antara sitoplasmanya. Mikronukleus mengalami meiosis, makronukleus
hilang, dan mikronukleus haploid dipertukarkan melalui jembatan. Pada kebanyakan
kelompok ciliata, sel-sel terpisah setelah konjugasi dan keduanya membentuk
makronukleus baru dari mikronukleus. Konjugasi selalu diikuti dengan pembelahan.
Tahapan konjugasi pada Paramecium caudatum

1. Siliata yang Kompatibel bertemu dan sebagian menyatu

2. Mikronukleus mengalami meiosis, menghasilkan empat mikronukleus haploid


per sel.

3. Tiga dari mikronukleus ini hancur. Yang keempat mengalami mitosis.

4. Kedua sel menukar mikronukleus.

5. Sel kemudian terpisah.

6. Mikronukleus di setiap sel begabung, membentuk mikronukleus diploid.

7. Mitosis terjadi tiga kali, sehingga menimbulkan delapan mikronukleus.

8. Empat dari mikronukleus baru berubah menjadi makronukleus dan


macronucleus tua terpecah.

9. Pembelahan biner terjadi dua kali, menghasilkan empat sel identik


Klasifikasi Filum Ciliophora

Berdasarkan distribusi atau pola persebaran silia (rambut getar),maka ciliata


dikelompokkan menjadi dua golongan,yaitu ciliata dengan silia yang tersebar merata
diseluruh permukaan tubuh (Coleps, Bursaria, Paramecium, Stentor) dan ciliate
dengan silia yang terlokalisasi atau hanya terdapat di bagian-bagian tubuh tertentu
(Didinium, Stylonichia, vorticella).

Sedangkan berdasarkan cara hidupnya, ciliata dibagi menjadi empat kelompok,


yaitu Holotricha, Suctoria, Peritrichia, dan Spirotichia.

 Holotrichia
Kelompok ciliate yang hidup dengan berenang bebas, misalnya pada
Paramecium dan Didinium.
 Suctoria
Kelompok cilia yang memiliki tentakel dan bisanya hidup melekat pada
substrat, misalnya vorticella.
 Peritrichia
Kelompok ciliata yang hidup berkoloni dan biasanya berbentuk seperti bola
atau oval, misalnya Nyctoterus ovalis
 Sprirotrichia
Kelompok ciliate yang berbentuk seperti terompet dan hidup menetap di air
tawar yang bergenag atau mengalir, misalnya Stentor dan Euplotes.

1. Paramecium

Jenis ciliata yang bagian ujung depannya tumpul, sedangkan pada bagian
belakang meruncing sehingga tampak berbentuk sandal atau sepatu.

2. Vorticella

Jenis ciliata yang bentuknya seperti lonceng dan bertangkai panjang


dengan bentuk lurus atau spiral yang terdapat silia disekitar mulutnya. Hidup
berada di air tawar, menempel dengan tangkai batang yang sifatnya kontraktil dan
substrak. Makanannya berupa bakteri atau sisa-sisa bahan organik yang masuk
bersama aliran air melalui celah mulutnya.
3. Didinium

Jenis ciliata yang merupakan predator pada ekosistem perairan yaitu


pemangsa pramecium.

4. Stentor

Jenis ciliata yang berbentuk seperti terompet dan menetap di air tawar
yang bergenang atau mengalir. Makanan hewan ini adalah ciliata yang berukuran
lebih kecil.
5. Balantidium coli

Jenis ciliata yang terbesar dalam usus terbesar dan satu-satunya golongan
ciliata manusia yang patogen dengan menimbulkan balantidiasis atau ciliata
dysentri. Ciliata jenisi ini dapat dijumpai di daerah tropis dan sub-tropis.

Hubungan Simbiosis Pada Filum Ciliophora

Sebagian besar Cilliata hidup bebas, namun beberapa diantaranya bersifat


komensalistik, mutualistik, dan sebagian kecil bersifat parasitik. Spesies Balantidium
coli adalah hewan Cilliata yang parasit di dalam usus besar manusia, babi, dan hewan
mammlia lainnya. Pada suatu waktu hewan tersebut makan dengan menggunakan
silianya dan pada waktu lainnya akan menghasilkan enzym proteolitik yang
digunakan untuk mencerna sel epitelium inangnya yang menyebabkan timbulnya
borok. B. coli berpindah dari satu hospes ke hospes lainnya dalam bentuk kista.
Penyebarannya melalui makanan atau minumam yang terkontaminasi kista B. coli.
Hewan tersebut penyebarannya di seluruh dunia, namun umumnya ditemukan di
Filipina.

Peranan Filum Ciliophora Dalam Kehidupan

Organisme-organisme yang termasuk dalam kelas Ciliata memiliki berbagai peranan


penting bagi kehidupan manusia, baik yang bersifat merugikan maupun yang
menguntungkan.

 Balantidium coli merupakan Protozoa parasit yang hidup di dalam usus


manusia dan merupakan satu-satunya spesies Siliata yang menyebabkan
penyakit. Ciliata ini dapat menyebabkan luka (inflamasi) yang
disebut balantidiasis. Balantidiasis adalah sejenis penyakit gangguan perut
seperti diare berdarah. Inang perantara penyakit ini adalah babi, kemudian
menular melalui makanan atau minuman yang tercemar oleh kotoran babi
yang mengandung Balantidium coli.
 Paramaecium sering disebut binatang sandal karena bentuk selnya
menyerupai sandal. Paramecium caudatum merupakan salah satu jenis
Paramecium air tawar yang banyak digunakan untuk penelitian.
 Nyctoterus ovalis adalah spesies Ciliata yang hidup parasit di dalam usus
kecoa.
 Stentor adalah Ciliata yang berbentuk seperti terompet dan menetap di suatu
tempat.
 Vorticella adalah Ciliata yang berbentuk seperti lonceng bertangkai panjang
dengan bentuk lurus atau spiral yang dilengkapi cilia (rambut getar) di sekitar
mulutnya.
 Didinium merupakan Ciliata yang berperan sebagai predator pada ekosistem
perairan, yaitu pemangsa Paramaecium.
 Stylonichia adalah Ciliata yang bentuknya seperti siput atau oval, cilianya
berkelompok yang disebut dengan cirri. Stylonichia banyak ditemukan pada
permukaan daun yang terendam air.

BAB III

KESIMPULAN

1. Filum Ciliophora memiliki ciri-ciri antara lain memiliki cilia sebagai


alat gerak, bersifat uniseluler dan heterotroph, memiliki dua nucleus
yaitu makronukleus dan mikronukleus, bereproduksi secara aseksual
(pembelahan biner) dan seksual (konjugasi). Struktur tubuh filum
Ciliophora berbentuk simetri radial dan dilindungi oleh pelikel serta
memiliki vakuola makanan dan vakuola kontraktil untuk menjaga
keseimbangan air di dalam tubuhya
2. Ciliata mendapatkan nutrisi dengan cara fagosistosis
3. Ciliata bereproduksi secara aseksual(pembelahan biner) dan seksual
(konjugasi).
4. Berdasarkan persebaran silia, filum Ciliophora dibedakan menjadi
ciliata dengan silia yang tersebar merata diseluruh permukaan
tubuhdan ciliatadengan silia terlokalisasi. Sedangkan berdasarkan cara
hidupnya, ciliata dibagi menjadi empat kelompok, yaitu Holotricha,
Suctoria, Peritrichia, dan Spirotichia.
5. Beberapa ciliata bersifat komensalistik, mutualistik, dan sebagian kecil
bersifat parasitik
6. Organisme-organisme yang termasuk dalam kelas Ciliata memiliki
berbagai peranan penting bagi kehidupan manusia, baik yang bersifat
merugikan maupun yang menguntungkan.
DAFTAR PUSTAKA

Lynn, D.H. and Small, E.B. 1991. Handbook of Protoctista (Philum Ciliophora).

Boston: Jones and Bartlett Publishers.

Rahayu, S.E. 2014. Bahan Ajar Protista Mirip Hewan. Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang.

Roger, A.O. 1988. Comparative Protozoology, Ecology, Physiology, and Life

History. New York: Sringer- Verlag New York Inc.

Anda mungkin juga menyukai