Anda di halaman 1dari 3

Apa itu Enumerasi?

Enumerasi adalah teknik yang digunakan untuk mengetahui jumlah mikroorganisme


dalam suatu sampel. Teknik enumerasi mikroba digunakan dua metode yaitu
perhitungan langsung dan perhitungan tidak langsung.
Apa bedanya Perhitungan secara langsung dan tidak langsung ?
Perhitungan jumlah mikroba secara langsung yaitu jumlah mikroba dihitung
secara keseluruhan, baik yang mati atau yang hidup sedangkan perhitungan
jumlah miroba secara tidak langsung yaitu jumlah mikroba dihitung secara
keseluruhan baik yang mati atau yang hidup atau hanya untuk menentukan
jumlah mikroba yang hidup saja, ini tergantung cara-cara yang digunakan.
Menentukan jumlah mikroba yang hidup dapat dilakukan setelah larutan
bahan atau biakan mikroba diencerkan dengan faktor pengenceran tertentu
dan ditumbuhkan dalam media dengan cara-cara tertentu tergantung dari
macam dan sifat-sifat mikroba. Banyak metode yang digunakan dalam
menaksir secara kuantitatif dari suatu populasi bakteri. Namun, ada dua
metode yang paling sering digunakan yaitu metode hitung koloni di cawan
petri (Standard/ Viable Plate Count Method) dan analisa spektrofotometer
(turbidimeter). Meskipun kedua metode tersebut kadang akan menghasilkan
hasil perhitungan yang mirip, tetapi keduanya memiliki perbedaan prinsip.
Metode plate count merupakan metode penaksiran jumlah kepadatan bakteri
secara tidak langsung dan informasi yang didapatkan hanya bakteri yang
hidup (viable) saja, bakteri yang mati tidak ikut terhitung. Perhitungan jumlah
koloni dengan metode hitung cawan (Total Plate Count) didasarkan pada
anggapan bahwa setiap sel yang dapat hidup akan berkembang
menjadi satu koloni (Fardiaz, 2001).
Metode yang biasa dilakukan yang tidak menggunakan biaya mahal dan
praktis adalah perhitungan secara tidak langsung yaitu Metode Total Plate
Count (TPC).
Apa Itu Total Plate Count (TPC)?
Metode Total Plate Count (TPC) merupakan suatu metode untuk menghitung
jumlah mikroba pada media. Metode ini dibagi menjadi dua cara yaiu Pour
Plate dan Spread Plate. Prinsip dari metode hitungan cawan atau Total Plate
Count (TPC) adalah menumbuhkan sel mikroorganisme yang masih hidup
pada media agar, sehingga mikroorganisme akan berkembang biak dan
membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dan dihitung dengan mata
tanpa menggunakan mikroskop. Metode ini, teknik pengenceran merupakan
hal yang harus dikuasai. Sebelum mikroorganisme ditum-buhkan dalam
media, terlebih dahulu dilakukan pengenceran sampel menggu-nakan larutan
fisiologis. Kelebihan dari metode ini yaitu dapat diketahui adanya mikroba
jenis lain yang terdapat pada media dan dapat mengetahui jumlah mikroba
yang dominan sedangkan kekurangan dari metode ini adalah memungkinkan
terjadinya koloni yang berasal lebih dari satu sel mikroba, seperti pada
mikroba yang berpasangan, rantai atau kelompok sel. Hal ini sesuai dengan
pendapat Fardiaz (2001) yang menyatakan bahwa Tujuan dari pengenceran
pada metode Total Plate Count (TPC) yaitu mengurangi jumlah kandungan
mikroba dalam sampel sehingga nantinya dapat diamati dan diketahui jumlah
mikroorganisme secara spesifik sehingga didapatkan perhitungan yang tepat.
Bagaimana Prosedur kerja dan rumus yang digunakan untuk menghitung
jumlah mikroba?
Cawan petri hasil penanaman mikroba, pada salah satu sisinya dibagi
menjadi 4 kuadran menggunakan spidol. Kemudian dihitung jumlah mikroba
yang ada pada setiap kuadran dengan kisaran 30-300 jumlah mikroba.
Setelah didapatkan hasil masing-masing jumlah mikroba pada setiap kuadran,
maka disubstitusikan ke dalam rumus :

Koloni = ∑ Koloni/cawan  x 1/fp  x ∑1/ Inokulum

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perhitungan Mikroba ?


Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perhitungan mikroba, seperti
faktor pengenceran dan metode inokulasi. Faktor pengenceran
mempengaruhi perhitungan mikroba karena semakin tinggi pengenceran
suatu suspensi maka jumlah bakteri yang dikandungnya akan semakin
sedikit. Metode inokulasi juga mempengaruhi perhitungan mikroba, pada
teknik spread plate dan pour plate jumlah mikroba memiliki perbedaan
mikroba lebih banyak tumbuh pada media spread plate daripada pour plate. Hal
tersebut disebabkan karena adanya sistem aerasi. Metode sebar (spread plate)
mendapatkan udara yang lebih banyak daripada metode pour plate yang
sampelnya ada di bawah media.  Teknik Spread Plate dan Pour plate juga
mempengaruhi perhitungan jumlah mikroba karena pada metode spread
plate, suspensi mikroba disebar menggunakan hockey stick sehingga mikroba
pada permukaan agar menyebar dan menghasilkan mikroba yang mempunyai
koloni yang banyak dibandingkan dengan metode pour plate yang dituang
sehingga menghasilkan mikroba yang memiliki koloni besar. Hal tersebut
sesuai dengan pendapat Fardiaz (2001), yang menyatakan bahwa salah satu
yang mempengaruhi perhitungan mikroba ialah pengenceran, dimana
pengenceran yang terlalu tinggi menyebabkan koloni tidak muncul,
sedangkan pengenceran yang terlalu rendah menyebabkan koloni muncul
terlalu banyak.
Apakah Pernah Melakukan Perhitungan Jumlah Mikroba? bagaimana
hasilnya?
Berdasarkan hasil percobaan perhitungan mikroba pada susu basi dengan
metode Total Plate Count (TPC) diperoleh hasil pertumbuhan mikroba pada
cawan petri secara spread plate yaitu 7,4 x 105 CFU/ml mikroba dan
metode pour plate yaitu 5,4 x 105 CFU/ml mikroba. Hasil perhitungan
menunjukkan bahwa mikroba memenuhi syarat untuk dihitung berdasarkan
satuan colony forming unit  (CFU ) karena jumlah koloni mikroba berada
diantara 30-300 µ. Mikroba lebih banyak tumbuh pada media spread
plate daripada pour plate. Hal tersebut disebabkan karena adanya sistem
aerasi. Metode sebar (spread plate) mendapatkan udara yang lebih banyak
daripada metode pour plate yang sampelnya ada di bawah media.
Metode spread plate dengan menyebarkan suspensi mikroba lebih banyak
menumbuhkan mikroba dibandingkan dengan pour plate karena penyebaran
pada metode spead plate menghasilkan koloni yang banyak dan metode pour
plate yang dituang  menghasilkan koloni besar. Jumlah Mikroba yang tumbuh
juga dipengaruhi oleh faktor pengenceran dari masing-masing media.
Semakin banyak dilakukan pengenceran semakin mudah didapatkan koloni
terpisah atau tunggal dalam media. Hal ini sesuai dengan Hadioetomo (2001),
yang menyatakan bahwa perhitungan jumlah mikroba sering kali
menggunakan pengenceran. Namun pengenceran yang terlalu tinggi akan
menghasilkan lempengan agar dengan jumlah mikroba yang umumnya relatif
rendah, sedangkan pengenceran terlalu rendah menghasilkan lempengan
agar dengan jumlah mikroba yang umumnya relatif tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Fardiaz S., 2001. Mikrobiologi Pangan I.   Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Gandjar, I., Ariyanti, O. dan Wellyzar, S. 2006, Mikologi Dasar dan
Terapan. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.
Hadioetomo, R.S. 1993. Mikrobiologi
Dasar dalam Praktik: Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium. PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Simatupang, M. 2006. Morfologi, Struktur, Fisiologi dan Metabolisme Bakteri.
Departemen Mikrobiologi. Universitas Sumatera Utara.

Anda mungkin juga menyukai