Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN KEAMANAN PANGAN

PENGECATAN GRAM DAN PENGAMATAN MORFOLOGI BAKTERI

DISUSUN OLEH:

VIVI MEILIZA MAJID (190400544)

PROGRAM STUDI ILMU GIZI ALIH JENJANG


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALMA ATA
YOGYAKARTA
2020
A. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui cara pengecatan Gram
2. Mengetahui Karakteristik dan morfologi bakteri dengan metode pengecetan Gram

B. Metode Praktikum

Alat: Bahan:
a. Kaca preparat/object glass a. Kultur bakteri E. coli
b. Kaca penutup/cover glass b. Kultur bakteri L. plantarum
c. Mikroskop c. Cat Gram A (kristal violet)
d. Bunsen d. Cat Gram B (iodine)
e. Korek api e. Cat Gram C (etanol 95%)
f. Jarum ose f. Cat Gram D (safranin)
g. Gelas beker g. Minyak imersi
h. Pipet tetes h. Akuades
i. Tisue
j. Alkohol spray 70%

C. Cara Kerja
1. Pembuatan Film/Apusan Bakteri
a. Bersihkan kaca preparat dan kaca penutup dengan alcohol 70%
b. Jarum Ose di sterilisasi dengan cara memijarkan di atas api Bunsen (dari ujung
jarum ose sampai ke pangkal)
c. Bagian tengah kaca prep0
d. arat diberi 1 tetes aquades
e. Pengambilan 1 ujung jarum ose bakteri dari kultur bakteri pada petridish
f. Peletakkan bakteri dari ose di atas kaca preparat yang sudah ditetesi akuades
(dicapur merata)
g. Jarum ose diseterilkan kembali, lalu dilakukan fikasasi dengan cara melewatkan
kaca preparat di atas api Bunsen secara perlahan hingga akuadis menguap
2. Pengecetan Gram
a. Apusan/Film bakteri pada kaca preparat
b. Ditetesi cat Gram A (Kristal violet), Lalu didiankan selama 1 menit
c. Dibilas dengan akuades, lalu dikeringkan
d. Ditetesi cat Gram B (iodine), Lalu didiamkan selama 1 menit
e. Dibilas dengan akuades, lalu dikeringkan
f. Ditetesi cat gram C (alcohol 95%), lalu didiamkan selama 15 detik
g. Dibilas dengan akuades, lalu dikeringkan
h. Ditetesi cat Gram D (Safrann), lalu didiamkan selama 10 detik
i. Dibilas dengan akuades, lalu dikeringkan
j. Dietetesi minya imersi
k. Hasil pengecatan ditutup dengan kaca penutup
l. Penamatan di bawah mikroskop

D. Hasil Dan Pembahasan


1. Hasil Pengamatan
Pada praktikum mikrobiologi dasar tentang dasar pewarnaan gram di dapatkan hasil
sebagai berikut:

Nama Bakteri Gambar Keterangan


E. coli Gram negatif,
Berwarna merah dan
berbentuk batang
(basil)
Lactobacillus Gram Positif ,
plantarum berwarna ungu (violet)
dan berbentuk batang

2. Pembahasan
Berdasarkan hasil pegamatan dinyatakan bahwa bakteri E. Coli merupakan gram
negatif karena muncul warna merah. Bakteri Gram negatif memiliki komposisi dinding
sel yang sebagian besar tersusun dari lapisan lipid sehingga pada saat pewarnaan kurang
dapat mempertahankan zat warna utama terutama saat dicuci dengan alkohol (lipid rusak
saat dicuci dengan alkohol) akibatnya kelompok bakteri ini memberikan kenampakan
warna merah (warna dari zat warna kedua: safranin atau air fuchsin) di akhir kegiatan
pewarnaan Gram. Bakteri Gram positif mampu mempertahankan zat warna utama dalam
pewarnaan Gram yaitu Gentian Violet (ungu Kristal iodium) sehingga nampak berwarna
ungu saat pengamatan dikarenakan dinding sel kelompok bakteri ini teresusun oleh
sebagian besar Peptidoglikan yang mampu mengikat zat warna dan tidak rusak saat
dicuci dengan alkohol (Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan, 2018).
a. Bakteri E. coli
Escherichia coli merupakan bakteri komensal yang dapat bersifat patogen,
bertindak sebagai penyebab utama morbiditas dan mortalitas diseluruh dunia
(Tenailon et al., 2010). Escherichia coli merupakan bakteri Gram negatif
berbentuk batang pendek yang memiliki panjang sekitar 2 μm, diameter 0,7 μm,
lebar 0,4-0,7μm dan bersifat anaerob fakultatif. Bentuk sel dari bentuk seperti
coocal hingga membentuk sepanjang ukuran filamentous. Tidak ditemukan spora.
Selnya bisa terdapat tunggal, berpasangan, dan dalam rantai pendek, biasanya
tidak berkapsul. Escherichia coli membentuk koloni yang bundar, cembung, dan
halus dengan tepi yang nyata.
Biasanya sel ini bergerak dengan flagella petrichous. Escherichia coli
memproduksi macam-macam fimbria atau pili yang berbeda, banyak macamnya
pada struktur dan speksitifitas antigen, antara lain filamentus, proteinaceus,
seperti rambut appendages di sekeliling sel dalam variasi jumlah. Fimbria
merupakan rangkaian hidrofobik dan mempunyai pengaruh panas atau organ
spesifik yang bersifat adhesi. Hal itu merupakan faktor virulensi yang penting.
Escherichia coli merupakan bakteri fakultatif anaerob, kemoorganotropik,
mempunyai tipe metabolisme fermentasi dan respirasi tetapi pertumbuhannya
paling sedikit banyak di bawah keadaan anaerob.
b. Bakteri Lactobacillus Palantarium
Bakteri asam laktat (BAL) adalah kelompok bakteri gram positif, tidak
menghasilkan spora, berbentuk bulat atau batang yang memproduksi asam laktat
sebagai produk akhir metabolik utama selama fermentasi karbohidrat. Hasil utama
metabolit BAL berupa asam laktat dapat menyebabkan perubahan pH secara
signifikan. Terbentuknya asam laktat dan asam organik oleh BAL dapat
menyebabkan penurunan pH dan mengakibatkan mikroba yang tidak tahan
terhadap kondisi pH yang relatif rendah akan terhambat (Fardiaz, 1992).
c. Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif
Berdasarkan Pewarnaan Gram, bakteri diklasifikasikan ke dalam 2 (dua)
kelompok besar yaitu: Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif Perbedaan utama
di antara keduanya adalah struktur dan komposisi dinding selnya. Bakteri Gram
Positif mampu mempertahankan zat warna utama dalam pewarnaan Gram, yaitu
Gentian Violet (ungu kristal iodium), sehingga nampak berwarna ungu saat
pengamatan dikarenakan dinding sel kelompok bakteri ini tersusun oleh sebagian
besar Peptidoglikan, yang mampu mengikat zat warna dan tidak rusak saat dicuci
dengan alkohol.
Sementara itu, bakteri Gram negatif memiliki komposisi dinding sel yang
sebagian besar tersusun dari lapisan lipid, Dinding sel bakteri gram negatif
ketebalan lapisan peptidoglikannya antara 2 – 7 nm dan dilapisi oleh membran
luar dengan ketebalan 7 – 8 nm. Sehingga pada saat pewarnaan kurang dapat
mempertahankan zat warna utama terutama saat dicuci dengan alkohol (lipid
rusak saat dicuci dengan alkohol), akibatnya kelompok bakteri ini memberikan
kenampakan warna merah (warna dari zat warna ke dua: safranin atau air fuchsin)
di akhir kegiatan pewarnaan Gram. Contoh dari bakteri gram positif
ialah Clostridium perfringens, Staphylococcus aureas, Neisseria gonnorrhoaeae,
Treponema pallidum, Vibrio cholerae dan Bacillus subtilis sedangkan bakteri
gram negatif misalnya adalah Streptococcus mutans, Staphylococcus
aureus dan Eschericia coli
Adapun perbedaan bakteri gram positif dan negatif lebih jelasya bisa kita
simpulkan berikut ini:
1) Berdasarkan ciri-ciri
Bakteri Gram Negatif mempunyai sistem membran yang ganda dengan membran
plasma bakteri dilindungi membran luar permeabel, bakteri negatif juga memiliki
dinding sel peptidoglikan di antara membran luar dan membran dalam. Sementara
bakteri gram positif hanya memiliki membran plasma yang tunggal dengan
dikelilingi oleh dinding sel yang tebal dari peptidoglikan. Hampir 90% dinding sel
bakteri gram positif ini tersusun dari peptidoglikan.
2) Komposisi dinding sel
Komposisi dinding sel gram negatif terdiri dari kandungan lipid yang tinggi,
berbeda dengan komposisi dinding sel bakteri gram positif yang mengandung
lipid rendah.
3) Ketahanan terhadap antibiotik
Sifat ketahanan terhadap antibiotik untuk bakteri gram negatif sendiri lebih kuat
atau tahan, berbeda dengan ketahanan bakteri gram positif yang rentan terhadap
penisilin atau antibiotik. 
4) Ketahanan terhadap perlakuan fisik
Bakteri gram negatif memiliki sifat yang kurang tahan terhadap perlakuan fisik,
berbeda dengan bakteri gram positif yang lebih tahan terhadap perlakuan fisik.
d. Pengecetan Gram
Pengecatan Gram adalah sebuah metode yang digunakan untuk
mengklasifikasikan bakteri menurut bentuk, ukuran, dan morfologi selnya. Tes ini
awalnya dikembangkan oleh Christian Gram pada tahun 1884 yang kemudian
disempurnakan oleh Hucker pada tahun 1921. Pengecatan Gram banyak
mengalami modifikasi sesuai dengan bakteri yang diuji dan hasil yang
diharapkan. Namun Pengecatan Gram dengan modifikasi Hucker adalah yang
paling sering digunakan.
Tujuan perrwarnaan gram menurut Waluyo (2008):
1. Memudahkan melihat mikroba dengan mikroskop
2. Memperjelas ukuran dan bentuk mikroba
3. Melihat struktur dalam bakteri, seperti dinding sel dan vakuola
4. Menghasilkan sifat-sifat fisik dan kimia khas dari bakteri dengan zat warna

Macam dan fungsi perwarnaan : pewarnaan ini merupakan salah satu yang
amat penting dan paling banyak digunakan dalam klasifikasi bakteri. Dengan
metode ini, bakteri dapat dipisahkan secara umum menjadi dua kelompok besar,
yaitu : 1) organisme yang dapat menajahan kompleks pewarna primer ungu kristal
iodium sampai pada akhir prosedur (sel-sel tampak biru gelap atau ungu), disebut
Gram positif; 2) organisme yang kehilangan kompleks warna ungu kristal pada
waktu pembilasan dengan alkohol namun kemudian terwarnai oleh pewarna
tandingan, safranin (sel-sel tampak merah muda), disebut Gram negatif.

Pewarnaan mungkin merupakan salah satu prosedur yang paling banyak


digunakan dalam klasifikasi bakteri. Ada 5 macam pewarnaan, yaitu : 1)
Pewarnaan sederhana, memungkinkan untuk melihat bakteri dengan jelas, tetapi
tidak dapat membedakan jenis-jenis bakteri yang berbeda dalam morfologi yang
sama, 2) Pewarnaan tahan asam, untuk pewarnaan bakteri yang mengandung
sejumlah besar besar zat lipoid (berlemak) didalam dinding selnya yang
menyebabkan tidak permeabel terhadap zat warna yang umum, 3) Pewarnaan
spora, untuk pewarnaan bakteri yang membentuk endospora yang tahan terhadap
kondisi ekstrim sehingga dibutuhkan perlakuan yang keras, 4) Pewarnaan kapsul,
5) Pewarnaa negatif, metode ini bukan untuk mewarnai bakteri tetapi mewarnai
latar belakangnya hitam gelap.
Bahan yang digunakan dalam praktikum Mikrobiologi tentang Pewarnaan Gram
sebagai berikut:
Etanol         : indikator untuk melunturkan lemak
Safranin      : Indikator untuk pewarna sekunder
Kristal ungu : indikator untuk pewarna primer
Iodium         : indikator untuk memperkuat warna

E. Kesimpulan
1. Langkah-langkah utama dalam teknik pewarnaan yaitu penempatan olesan atai lapisan tipis
specimen pada kaca objek, fiksasi olesan pada kaca objek tersebut dengan pemanasan dengan
cara melewatkan di atas api beberapa kali agar mikroorganisme tersebut dapat melekat pada
kaca objek, diwarnai dengan pewarna tunggal (pewarnaan sederhana) atau serangkaian
larutan pewarna (pewarna diferensial).
2. Bakteri E.Coli merupakan bakteri gram negatif karena menunjukkan warna merah, berbentuk
batang pada akhir pewarnaan.
3. Bakteri Lactobacillus Palantarium merupakan bakteri positif karena menunjukkan
warna violet (ungu) dan berbentuk batang pada akhir pewarnaan.

F. Daftar Pustaka

Fitri, L., Yekki Y., 2011, Isolasi Dan Pengamatan Morfologi Koloni Bakteri
Pratita, Maria Yuli E., Surya Rosa P., 2012 , Isolasi dan Identifikasi Bakteri
Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan. 2018. Bakteri Gram Positif dan Bakteri Gram
Negatif. Diakses di
http://www.pusdik.kkp.go.id/elearning/index.php/modul/read/181219-
014108bakteri-c-gram-c-positif-c-dan-c-bakteri-c-gram-c-negatif pada tanggal 6
Desember 2020.
Romadhon, Subagiyo, Sebastian M., 2012, Isolasi dan Karaterisasi Bakteri AsamLaktat dari Usus
Udang Penghasil Bakteriosin Sebagai Agen Antibakteria Produk–produk Hasil
Perikanan,Jurnal Saintek Perikanan,, Vol. 8, No. 1

Anda mungkin juga menyukai