Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

ISOLASI BAKTERI METODE SPREAD PLATE,


POUR PLATE DAN STREAK PLATE

Dosen Pembimbing
Fatia Rizki Nuraini, M.Si
Dibuat oleh :
Fadilla Arzika Khumaida ( 21114120002 )

DIII TEKNOLOGI BANK DARAH


STIKES RAJEKWESI BOJONEGORO
2021/2022
A. TUJUAN
Tujuan isolasi mikroba yaitu :
- Memisahkan bakteri dari campuran mikroba
- Mendapatkan kultur (spesies) tunggal untuk dipelajari lebih lanjut
B. DASAR TEORI
Isolasi bakteri merupakan suatu proses mengambil bakteri dari lingkungan
asalnya dan menumbuhkan di medium buatan sehingga diperoleh biakan murni. Biakan
pertaman hasil isolasi disebut isolat. Pembuatan isolat dilakukan dengan cara mengambil
sampel dari lingkungan baik dari air, udara, maupun tanah. Selanjutnya sampel tersebut
kemudian dibiakan dengan menggunakan media universal atau media selektif. Dari
media universal tersebut akan diperoleh mikroba campuran. Untuk proses identifikasi
maupun isolasi jenis tertentu saja, dilakukaan proses pembuatan isolat tunggal dar isolat
campuran tersebut (Lestari, 2017).
Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan
mikroba lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat
dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat sel-sel mikroba akan
membentuk suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya.
Inokulasi merupakan suatu cara ntuk memindahkan biakan murni dari suatu
media ke media lain yang sama atau berbeda. Biakan murni disebut inokulum, yaitu
biakan hasil isolasi yang terdiri dari satu jenis mikroorganisme. Inkubasi merupakan cara
menumbuhkan mikroorganisme pada waktu dan temperatu tertentu (Harti, 2015).
Nutrien agar (NA) merupakan media yang tidak selektif. Oleh karena itu, semua
bakteri dapat tumbuh pada media ini. Medium NA mengandung nutrisi yang dapat
mendukung pertumbuhan bakteri. Dengan media pertumbuhan dapat diperoleh isolat
mikroorganisme menjadi kultur murni. Media NA banyak mengandung sumber Nitrogen
sehingga media ini banyak digunakan dalam prosedur bakteriologi untuk pertumbuhan
sample pada uji bakteri dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni. Media ini
digunakan sebagai pertumbuhan mayoritas dari mikroba yang tidak selektif (Putri, 2018).
Menurut (Nurcholis, Muchamad. 2013), ada beberapa teknik isolasi bakteri, yaitu:
a. Teknik cawan tuang (pour plate)
Teknik ini memerlukan agar yang belum padat dan dituang bersama suspensi bakteri
ke dalam cawan petri dan dihomogenkan lalu dibiark memadat. Hal ini akan
menyebabkan sel-sel bakteri tidak hanya terdapat pada permukaan medium agar saja
tapi juga di dalam atau dasar medium agar sehingga bisa diketahui sel yang dapat
tumbuh di permukaan medium agar yang kaya O2 dan di dalam medium agar yang
tidak begitu banyak mengandung O2.
b. Teknik cawan gores (streak plate)
Prinsip metode ini yaitu mendapatkan koloni yang benar-benar terpisah dari koloni
yang lain, sehingga mempermudah proses isolasi. Cara ini dilakukan dengan
membagi 3-4 cawan petri. Ose steril yang telah disiapkan diletakkan pada sumber
isolat, kemudian digoreskan pada cawan petri berisi media steril. Goresan dilakukan
3-4 kali membentuk garis horizontal di satu cawan. Ose disterilkan lagi dengan api
bunsen. Setelah kering, ose tersebut digunakan untuk menggores goresan sebelumnya
pada sisi cawan kedua. Langkah ini dilanjutkan hingga keempat sisi cawan tergores.
c. Teknik cawan sebar (spread plate)
Teknik ini dilakukan dengan menyebarkan suspensi bakteri di permukaan medium
agar, supaya diperoleh kultur murni. Prosedur kerjanya adalah suspensi cairan
diambil sebanyak 0,1 ml dengan mikropipet kemudian diteteskan di atas permukaan
agar yang telah memadat. Trigalski kemudian dibakar diatas bunsen dan didinginkan
beberapa detik. Kemudian suspensi diratakan dengan menggosoknya pada permukaan
agar. Penyebaran akan lebih efektif bila cawan ikut diputar.
Karakteristik koloni bakteri hasil inokulasi merupakan salah satu bagian dalam
identifikasi bakteri. Beberapa bentuk koloni spesifik koloni bakteri pada media agar datar
yaitu (Sutedjo dalam Sari, 2009) :
1. Ukuran
- Titik
- Kecil
- Sedang
- Besar
2. Warna koloni bakteri yang hidup hampir tidak berwarna dan tidak kontras dengan air,
di mana sel-sel bakteri tersebut di suspensikan. Oleh karena itu pengamatan tanpa
pewarnaan menjadi lebih sukar dan tidak dapat digunakan untuk melihat bagian-
bagian sel dengan teliti
3. Bentuk koloni
- Bundar
- Tidak beraturan
- Rhizoid (tersebar seperti akar)
4. Bentuk bagian tepi koloni (margin)
- Rata (entire)
- Tidak rata, bergelombang secara beraturan (lobate)
- Bergelombang (undulate)
- Bergerigi (serrate)
- Seperti filamen (filamentous)

C. ALAT DAN BAHAN


1. Jarum ose
2. Rak tabung
3. Media padat
4. Bakteri E-coli
5. Incubator
6. Bunsen
7. Tabung Reaksi
8. Gelas Beker
9. Alkohol
10. Spirtus
11. Mikro pipet
12. Tip kuning
13. Korek api
14. Bengkok medis
15. Handscoon
D. CARA KERJA
1. Cara kerja isolasi bakteri dengan metode streak plate

Ambil jarum ose dan media NA padat

Pijarkan jarum ose hingga ujung jarum ose berwarna merah

Ambil bakteri E coli dengan jarum ose yang sudah dipijarkan

Lalu oleskan ke media NA yang sudah diberi angka 1-4 secara zig zag (streak plate
method)

Jika sudah pijarkan lagi jarum ose sampai berwarna merah, lalu masukkan ke dalam
alkohol yang ada di glass beker

Kemudian cawan petri yang sudah ditanami bakteri ditutup dengan plastik wrap

Dan di inkubasi di dalam inkubator selama 24 jam pada suhu 370C

Setelah itu amati hasil pertumbuhan bakteri

2. Cara kerja isolasi bakteri dengan metode pour plate

Teteskan 1 ml suspensi sel kedalam cawan petri kosong yang telah steril
secara aseptis

Tuangkan media agar yang hangat (suhu 45 – 50 oC) ke cawan yang telah
berisi suspensi bakteri tersebut dan tutup
Homogenkan campuran media dan suspensi dengan cara goyangkan atau
putar cawan petri secara perlahan membentuk angka delapan (8) di atas
meja yang rata dalam kondisi aseptis

Setelah agar memadat cawan petri diinkubasi dengan posisi terbalik pada
suhu kamar ataupun inkubator selama 24 jam.

Amati pertumbuhannya.

E. HASIL
Setelah melakukan praktikum isolasi bakteri dengan teknik streak plate dan pour plate
didapatkan hasil sebagai berikut:

Pada isolasi bakteri metode streak plate yang


ditanami bakteri E coli dan setelah diinkubasi
selama 24 jam dan diamati didapatkan hasil
olesan bakteri yang kurang merata

Pada isolasi bakteri metode pour plate yang


ditanami bakteri E coli dan setelah diinkubasi
selama 24 jam dan diamati didapatkan hasil
yang sempurna.
F. PEMBAHASAN
Medium biakan yang digunakan untuk menumbuhkan mikrobia dalam bentuk
padat, semi padat, dan cair. Yang digunakan dalam praktikum adalah medium padat yaitu
Agar. Agar digunakan sebagai media karena tidak dapat diuraikan oleh mikroba. Media
yang digunakan dalam praktikum adalah NA karena yang akan di biakan adalah bakteri.

1. Metode Streak plate


Metode goresan terdiri dari penginokulasian biakan murni dalam hal ini
digunakan Bakteri E coli dengan medium NA dalam cawan petri. Ambil bakteri dari
biakan murni menggunakan jarum ose, kemudian goreskan pada permukaan agar
selama menggores tutup cawan dibuka secukupnya. Cara menggoreskannya yaitu
awalnya cawan dibagi menjadi 4 bagian kemudian goreskan bakteri pada permukaan
agar dengan dibuat zig zag menyambung dari cawan bagian ke-1sampai ke cawan
bagian ke-4 tidak terputus. Pada bagian cawan ke-4 goresan tidak boleh mengenai
bagian yang pertama. Setelah diinkubasi selama 24 jam akan terlihat koloni bakteri
berkumpul pada goresan-goresan tersebut. Karena pada saat penggoresan yang
kurang baik, akhirnya bakteri menyebar ke semua bagian cawan Bakteri yang
dihasilkan ada bermacam-macam ukuran.
2. Metode pour plate
Metode tuang terdiri dari penginokulasian biakan murni dalam hal ini
digunakan Bakteri E coli dengan medium NA dalam cawan petri. Mula mula
Teteskan 1 ml suspensi sel kedalam cawan petri kosong yang telah steril, lalu
Tuangkan media agar yang hangat (suhu 45 – 50 oC) ke cawan yang telah berisi
suspensi bakteri dan tutup, Homogenkan campuran media dan suspensi dengan cara
goyangkan atau putar cawan petri secara perlahan membentuk angka delapan (8) di
atas meja yang rata dalam kondisi aseptis, kemudian inkubasi dilakukan dengan
kondisi cawan terbalik untuk mencegah air kondensasi jatuh di atas permukaan
sehingga dapat terjadi penyebaran koloni (Waluyo, 2004).Tujannya adalah
memisahkan sel-sel bakteri satu sama lain sehingga terbentuk menjadi koloni-koloni
yang terpisah dalam medium yang padat. Kemudian dapat diambil sel-sel dari satu
koloni utntuk mendapatkan biakan murni. Pada percobaan isolasi bakteri dengan
menggunakan media NA ini didapatkan bentuk koloni menyebar tidak teratur.Bakteri
yang dihasilkan berbentuk irrengular yang ukurannya titik, ada juga yang kecil, dan
juga sedang jika dilihat dari atas, dengan elevasi flat, danmargins felamentous.
G. KESIMPULAN
Setelah mengikuti praktikum isolasi mikroba ini kami dapat mengetahui tahapan
mikroba dari berbagai cara. Cara isolasi bakteri yang dilakukan pada praktikum ini
dengan metode tuang (pour plate) dan metode goresan (streak plate), yang semuanya
menggunakan medium NA. Pengertian Isolasi bakteri adalah suatu proses mengambil
bakteri dari lingkungan asalnya dan menumbuhkan di medium buatan sehingga diperoleh
biakan murni, biakan pertaman hasil isolasi disebut isolat.

Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan
mikroba lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat
dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat sel-sel mikroba akan
membentuk suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya.

H. SARAN
Dalam pelaksanaan praktikum, sebaiknya lebih memperhatikan dan lebih teliti
lagi dalam setiap metode yang dilakukan, supaya hasilnya bisa sesuai dengan yang
diharapkan. Kondisi akseptis juga harus diperhatikan, baik dari praktikan maupun alat-
alat yang akan digunakan, untuk mengurangi adanya kontaminasidari luar (udara).

I. DAFTAR PUSTAKA

Lestari, D. 2017. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Pelarut Foasfat Lahan Gambut di
Desa Kualu Nenas Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Skripsi.
Fakultas pertanian dan peternakan universitas sultan syarif kasim riau.
Harti, A. S. 2015. Mikrobiologi Kesehatan. Jakarta: Badan Litbangkes, Kementerian
Kesehatan RI.
Putri, A. M. dan Kurnia, P. (2018). Identifikasi Keberadaan Bakteri Coliform dan Total
Mikroba dalam Es Dung-Dung di Sekitar Kampus Universitas Muhammadiyah
Surakarta : Media Gizi Indonesia. 13(1), p. 41. doi: 10.20473/mgi.v13i1.41-48.
Nurcholis, Muchamad. 2013. Teknik Isolasi Mikroba. Malang. Universitas Brawijaya.
Waluyo, Lud. 2004. Mikrobiologi Umum. UMM PRESS, Malang.
J. LAMPIRAN DOKUMENTASI

Isolasi bakteri teknik streak plate didapatkan


hasil yang kurang sempurna

isolasi bakteri teknik pour plate didapatkan hasil yang merata

Anda mungkin juga menyukai