Anda di halaman 1dari 3

 Uji Biokimia

Uji biokimia dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat fisiologis koloni bakteri hasil isolasi. Biokimia
bakteri berkaitan dengan proses metabolisme sel bakteri. Identifikasi bakteri tidak dapat dilakukan
dengan mengetahui sifat mofologinya saja, namun harus mengetahui sifat fisiologis bakteri juga.
Sifat fisiologis bakteri sangat penting diketahui apabila melakukan identifikasi bakteri karena sifat
moroflogis bakteri dapat tampak serupa bahkan tidak dikenal sehingga dengan melakukan uji
biokimia terhadap koloni bakteri dapat mengetahui sifat dan menentukan spesies bakteri. Uji
biokimia yang dilakukan menggunakan reagen test (Handayani, Ekowati, & Pakpahan, 2013).

 Uji Indol Uji indol berfungsi untuk mengetahui apakah bakteri memiliki enzim triptophanas
sehingga bakteri tersebut mampu mengoksidasi asam amino triptophan membentuk indol.
Adanya indol dapat diketahui dengan penambahan reagen Ehrlich/Kovac’s yang berisi
paradimetil amino bensaldehid. Hasil uji indol dapat diketahui negatif (-) ditandai dengan tidak
adanya bentukan berwarna merah seperti lapisan cincin di permukaan biakan. Apabila positif (+)
ditandai dengan adanya bentukan berwarna merah seperti lapisan cincin di permukaan biakan
bakteri, dapat diartikan bahwa sumber karbon berasal dari triptophan yang membentuk indol
(Lumantouw, Rondonuwu, & Singkoh, 2013).
 Uji indol dilakukan untuk mengetahui kemampuan bakteri memecah triptofan asam amino
membentuk senyawa indol. Triptofan dihidrolisis oleh triptofanase untuk menghasilkan tiga
kemungkinan produk akhir, salah satunya adalah indol. Produksi indol terdeteksi oleh reagen
Kovac atau Ehrlich yang tersusun atas 4-p-benzaldehid dimethylamino, reagen ini bereaksi
dengan indol, sehingga menghasilkan senyawa berwarna merah.
 Uji indol adalah uji biokimia yang umum digunakan untuk membedakan Enterobacteriaceae dan
genera lainnya (Acharya, 2012). Prosedur uji indol adalah dengan menginokulasikan biakan
bakteri pada medium SIM, kemudian diinkubasikan selama 24-48 jam pada suhu 370 C. Kultur
ditetesi dengan 0,5 ml reagen Kovac’s. Reaksi positif ditandai jika terdapat warna merah pada
permukaan medium yang menunjukkan bahwa bakteri mampu memecah asam amino triptofan
(Acharya, 2012).
 Uji indol bertujuan mengidentifikasi kemampuan bakteri menghasilkan indol dengan
menggunakan enzim tryptophanase (Leboffe, 2011). Produksi indol di dalam media
dimungkinkan karena adanya tryptophan. Bakteri yang memiliki enzim tryptophanase
menghidrolisis tryptophan. menjadi indol, piruvat dan amonia. Hal ini digunakan sebagai bagian
dari prosedur IMViC, sebuah tes yang dirancang untuk membedakan antara anggota keluarga
Enterobacteriaceae (Hemraj, 2013).

Gambar 4. Gambar rantai reaksi uji indol (Hemraj, 2013)


 Tryptophan adalah asam amino esensial, yang teroksidasi oleh beberapa bakteri yang
mengakibatkan pembentukan indol, asam piruvat dan amonia. Uji indol dilakukan dengan
inokulasi organisme uji ke dalam tryptophan broth, yang mengandung tryptophan. Indol yang
dihasilkan dideteksi dengan menambahkan reagen Kovac’s ini yang menghasilkan cincin
berwarna merah. Lapisan alkohol berkonsentrasi warna merah berbentuk cincin terdapat di
bagian atas. Hasil indol positif dinyatakan dengan adanya cincin merah hal ini disebabkan karena
Indol bereaksi dengan aldehida (Sridhar, 2006). Hasil uji indol pada isolat bakteri E. coli adalah
positif yang ditunjukan adanya cincin merah pada bagian atas.
 2. Uji Pembentukan Indol Dalam pengujian biokimia uji pembentukan indol memiliki fungsi
untuk mengetahui kemampuan mikrobia dalam mengurai asam amino triptofan menjadi indol.
Indol adalah zat yang memiliki bau busuk yang dihasilkan oleh mikrobia yang tumbuh dan
berkembang di dalam medium yang mengandung asam amino triptofan. Hasil positif dari uji
pembentukan indil adalah terbentuk nya cincin atau lapisan yang berwarna merah muda pada
permukaan biakan, yang memiliki arti bahwa mikrobia tersebut mampu membentuk indol
triptofan sebagai sumber karbon yang dapat diketahui dengan menambahkan reagen Ehrlich
yang mengandung 4- dimetilaminobenzaldehid dan 37% asam hidroklorat (Jutono dkk., 1980).
Menurut Kayser (2005), mikrobia yang mempunya enzim tryphohanase, akan dapat
menghidrolisis tryptophan menjadi produk metabolit menjadi produk metabolit seperti indol,
asam piruvat dan ammonia. Asam piruvat dan ammonia memiliki fungsi sebagai sumber energy
bagi mikrobia, sementara indol dibuang dan terakumulasi di dalam medium. Menurut
Choirunissa (2011), Cincin indol yang berwarna merah muda ini terbentuk karena reaksi reagen
dengan indol yang telah dilarutkan dalam eter atau isol.

Anda mungkin juga menyukai