UJI INDOL
KELOMPOK B3-1
OLEH :
UNIVERSITAS JEMBER
2020
TUJUAN
1. Mengidentifikasi bakteri berdasarkan sifat biokimiawinya.
2. Menginterpretasikan hasil uji indol
PRINSIP
Uji indol digunakan untuk menentukan kemampuan suatu organisme dalam memecah
asam amino triptofan untuk membentuk senyawa indol. Triptofan dihidrolisis oleh enzim
tryptophanase untuk menghasilkan 3 produk akhir yaitu indol, piruvat dan amonium (Gambar
1). Salah satu produk akhirnya adalah indol. Produksi indol terdeteksi oleh reagen Kovac atau
Ehrlich yang mengandung 4 (p)-dimethylamino benzaldehyde. Reagen ini bereaksi dengan
indol untuk menghasilkan senyawa berwarna merah (Gambar 2)
Dekomposisi
bakterial
Tryptophan Indol --- menjadi berwarna merah dengan Kovac’s
reagen
Gambar 2. Mekanisme reagen kovac bereaksi dengan indol menjadi berwarna merah.
ALAT
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Kawat ose
4. Pipet tetes
5. Lampu Bunsen
6. Masker dan sarung tangan.
BAHAN
1. Kultur isolat bakteri Escherichia coli dan Klebsiella pneumonia pada media cair
2. Media tryptophan broth
3. Kovac’s reagent atau Ehrlich’s reagent
4. Alkohol 70%
PROSEDUR :
1. Inokulasikan suspensi bakteri pada tabung reaksi yang mengandung tryptophan broth
secara aseptik.
2. Inkubasikan pada suhu 37 ºC selama 24 jam.
3. Setelah inkubasi, tiap-tiap tabung ditambah sedikit tetesan kovac’s reagent.
4. Terbentuknya cicin warna merah pada lapisan larutan reagen menunjukkan adanya indol.
INTERPRETASI HASIL :
Positif (+) : Terbentuk lapisan cincin berwarna merah pada permukaan biakan, artinya
bakteri ini membentuk indol dari tryptophan.
Negatif (-) : Tidak terbentuk lapisan cincin berwarna merah pada permukaan biakan,
artinya bakteri ini tidak membentuk indol dari tryptophan.
PEMBAHASAN
a. Proteus vulgaris
Proteus vulgaris merupakan salah satu bakteri yang terdapat pada
karies. Bakteri yang terdapat dalam karies merupakan sumber utama iritasi
terhadap jaringan pulpa. Bakteri akan memproduksi toksin yang akan
berpenetrasi ke dalam pulpa melalui tubulus dentinalis sehingga sel-sel
inflamasi kronik seperti makrofag, limfosit, dan sel plasma berinfiltrasi
secara lokal pada jaringan pulpa.1 Inflamasi pulpa yang mengakibatkan
penyakit pulpa merupakan infeksi polimikroba, yaitu infeksi yang
disebabkan oleh berbagai jenis bakteri.
Daftar Pustaka
Ulfa, Atiqa, Endang Suarsini, and Mimien Henie Irawati al Muhdhar. "Isolasi dan Uji
Sensitivitas Merkuri pada Bakteri dari Limbah Penambangan Emas di Sekotong Barat
Kabupaten Lombok Barat: Penelitian Pendahuluan." Proceeding Biology Education
Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning. Vol. 13. No. 1. 2016.
Sumber : Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 2, Nomor 2, Juli 2014, hlm. 532-540