Anda di halaman 1dari 31

ESCHERICHIA COLI

Escherich ( 1886 ) mengisolasi kuman ini dr


faeces manusia dan hewan. Kuman ini bnyk
di dpt di usus manusia bgn ileococal =proximal
dan distal jlhnya makin menurun.
Bayi yg baru lahir, stlh 24 jam dpt kemasukan
kuman ini dr ibunya atau perawat, E. Coli
mrpkan flora normal.
Resistensi : E. Coli mati pd pemanasan suhu 60⁰ C
selama 30 mnt.
Metabolisme : membentuk endotoksin,katalase,
fibrinolisin,vitamin, B-kompleks,colicin bekerja
sbgai bakterisida thdp kuman2 gram negatif.
Manfaat
 Bakteri E. Coli yang berada di dalam usus besar
manusia.
 berfungi untuk menekan pertumbuhan bakteri jahat, dia
juga membantu dalam proses pencernaan termasuk
pembusukan sisa-sisa makanan dalam usus besar.
 Fungsi utama dari E. Coli adalah membantu
memproduksi vitamin K melalui proses pembusukan
sisa makan.
 Vitamin K berfungsi untuk pembekuan darah misalkan
saat terjadi perdarahan seperti pada luka/mimisan
vitamin K bisa membantu menghentikannya.
Bahaya
Dalam jumlah yang berlebihan bakteri E. Coli
dapat mengakibatkan diare,
 bila bakteri ini menjalar ke sistem/organ tubuh
yang lain dapat menginfeksi. Seperti pada
saluran kencing, jika bakteri E. Coli sampai
masuk ke saluran kencing dapat mengakibatkan
infeksi saluran kemih/kencing (ISK)

 
 umumnya terjadi pada perilaku sek yang
salah [anal sek] juga resiko tinggi bagi wanita
karena posisi anus dan saluran kencingnya
cukup dekat sehingga kemungkinan bakteri
menyebrang cukup besar tepatnya ketika
membersihkan anus setelah BAB [Buang Air
Besar] untuk itu arahkan air juga tangan ke
arah belakang saat membersihkan anus
jangan ke depan agar tidak mengkontaminasi
saluran kencing.
Penyakit : epidemic diare
Penyebab : Coli patogen
Terapi : infus, tetracycline dan neomycin
 Gejala Infeksi
 Gejala umum infeksi E. coli meliputi kram
perut yang datang dengan tiba-tiba.
 Gejala lain yang umum meliputi diare dan
kadang-kadang muntah. Diare berdarah
juga umum yang disertai dengan demam
ringan.
 Gejala tersebut umumnya mulai terlihat
sekitar tujuh hari setelah infeksi E. coli
terjadi
 Klasifikasi Bakteri Escherichia coli
 Escherichia coli dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
 Kingdom        : Bacteria
 Filum              : Proteobacteria
 Kelas              : Gamma Proteobacteria
 Ordo                : Enterobacteriales
 Famili             : Enterobacteriaceae
 Genus            : Escherichia
 Spesies         : Escherichia coli
  Morfologi Escherichia coli
Escherichia coli adalah kuman
berbentuk batang pendek
 Gram negatif dengan ukuran 0,4 –
0,7 µm X 1 - 4 µm
 Tumbuh pada suasana aerobic atau
fakultatif an-aerobic
.
  Fisiologi
 Escherichia coli tumbuh baik hampir pada
semua media.
 isolasi bakteri enterik, sebagian besar
strain Escherichia coli tumbuh sebagai
koloni yang meragi laktosa. Escherichia
coli bersifat mikroaerofilik. Beberapa strain
bila ditanam pada agar darah
menunjukkan hemolisis tep beta pada
media EMB menghasilkan warna kemilau
“metallic sheen green”.
  Escherichia coli bersifat
mikroaerofilik. Beberapa strain
bila ditanam pada agar darah
menunjukkan hemolisis beta
pada media EMB menghasilkan
warna kemilau “metallic sheen
green”.
 Patogenesis
 Patogenesis Escherichia coli  ada 4
kelas Escherichia coli yang bersifat
enterovirulen.
 A. Escherichia coli entero patogenik (EPEC),
 B. Escherichia colienterotoksigenik (ETEC),
 C.  Escherichia coli enteroinvasif (EIEC),
 D. Escherichia coli enterohemoragik (EHEC).
1.  Escherichia
coli enterotoksigenik (ETEC)
Escherichia coli enterotoksigenik
(ETEC) adalah penyebab
utama traveller’s
diarrhea dan infantile diarrhea di
negara berkembang. Diare pada
kasus ini berupa watery
diarrhea, dengan gradasi keparahan
berkisar dari ringan sampai parah.
2.  Escherichia coli enteroinvasif
(EIEC)
Escherichia coli enteroinvasif (EIEC)
dapat menginfeksi sel-sel epitel
mukosa usus sehingga menyebabkan
terjadinya watery diarrhea, disentri,
demam, muntah, kram, dan nyeri
perut hebat, serta tenesmus. Tinja
kerap mengandung darah (lekosit
dan eritrosit).
 3.  Escherichia
coli enteropatogenik (EPEC)

 Escherichia coli enteroaggregatif (EAEC),


dan diffusely adherent Escherichia
coli (DAEC) menyebabkan diare berair
dan disentri.
 4.  Escherichia coli enterohemoragik
(EHEC)
  Mampu mengeluarkan shiga like
toxins, yang menyebabkan dua
macam sindrom, yaitu hemorrhagic
colitis dan hemolytic uremic
syndrome (HUS) diare berdarah.
Toksin ini pula yang bertanggung
jawab terhadap gejala sisa sistemik
(systemic sequale) akibat penyakit ini
Untuk mengidentifikasi e coli ada
beberapa tahapan yang perlu
dilakukan saat menggunaan
metode MPN yaitu
a. uji penduga (uji persumtif)
b. Uji penegas (uji konfirmasi)
c. Uji pelengkap
Pengujian MPN Coliform dan e coli adalah:
a. Media lactose broth (LB)
LB mengandung laktosa dan berfungsi sebagai
media pembenihan selektif.

b. Tabung durham
Berfungsi sebagai media untuk mengetahui
pembentukan gas oleh bakteri pada sampel
yang ada.  Jika dalam tabung terdapat Coliform
dan E coli maka akan terbentuk gas dan asam.
 Tapi jika dalam tabung tidak ada asam
dan hanya terbentuk gas berarti dalam
tabung hanya terbentuk coliform tapi tidak
ada e coli.
 Tanda jika ada asam dalam tabung adalah
warna biakan di dalam tabung berubah
menjadi kuning. Jika asam tidak terbentuk
maka kita perlu melakukan uji coba
selanjutnya.
 1. Uji presumtif
 Yaitu menghasilkan uji yang positif dari
hasil pembiakan dan sampel yang didalam
LB terdapat coliform dan e coli. Uji positif
ditandai adanya perubahan warna pada
medium dari merah menjadi kuning atau
orange. Tabung yang belum memiliki dan
menunjukan reaksi positif maka akan di
lakukan inkubasi lagi selama 24 jam.
Namun jika setelah inkubasi hasilnya tetap
tidak ada maka dapat di anggap hasilnya
negative dan tidak perlu di uji lagi.
 2. Uji penegas
 Uji penegas dilakukan jika hasil uji
presumtif positif. Uji ini menggunakan
media Brilliant Green Lactose Bile broth
(BGLBB) dengan tabung durham di
dalamnya. Di uji penegas kita akan
mengikubasi sampel selama 24 jam dengan
dua seri yaitu seri pertama pada suhu 37⁰C
dan seri kedua 44.5 ⁰C jika terbentuk gas
di dalam tabung durham maka uji di anggap
positif dan lanjut ke uji selanjutnya.
 3.       Uji pelengkap
 Hasil dari biakan yang positif akan di
goreskan ke media Eosin Methylen
BlueAgar (EMBA). Atau endo agar (EA)
Media ini dugunakan untuk differensial
 E. coli. di tahap ini sampel positif akan di
inkubasi lagi semalam 24 jam dengan suhu
37⁰C. setelah inkubasi koloni akan tumbuh.
Ciri-ciri koloni yang tumbuh adalah
berbentuk bulat dan diameter 2-4 ᶙm,
koloni kilap logam,kecil-kecill.
koloni yang tumbuh akan di uji
perwarnaan gram selanjutnya di nokulasi
ke media miring NA (nutrient agar) setelah
inokulasi, biakan di inkubasi lagi selama
24 jam pada suhu 37⁰C. 
Setelah di inkubasi kita akan mengamati
perubahan warna dan gas pada biakan.
Selesai melakukan identifikasi bakteri, kita
sudah bisa mulai perhitungan jumlah
bakteri dengan metode MPN (Most
Probable Number) 
 Identifikasi Escherichia coli Menggunakan
Uji IMVIC
 a. indol
 b. Metyl red
c.Voges-Proskauer
 d. Simon citrate Citrate)
 a) Uji Indol
Uji IMVIC diawali dengan uji indol. Adanya
Indol akan menyebabkan
amil alcohol berubah warnanya menjadi
merah tua .E.coli menghasilkan
enzim tryptofanase yang
mengkatalisasikan penguraian gugus Indol
dari tryptofan.
 Dalam media biakan , Indol menumpuk
sebagai produk
buangan , sedangkan bagian lainnya dari
molekul tryptofan ( asam
piruvat dan NH4+ ) dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan zat
hara mikroorganisme. Reagens kovaks
bereaksi dengan indol dan
menghasilkan senyawa yang tidak larut
dalam air dan berwarna merah pada
permukaan medium
2) Uji Metil Red (MR)
membedakan antara organisme
yang mampu mengubah glukosa
menjadi piruvat. Beberapa bakteri
memfermentasi glukosa dan
menghasilkan berbagai produk
yang bersifat asam sehingga akan
menurunkan pH media pertumbuhan
menjadi 5.0 atau lebih rendah.

 Penambahan indikator metil red
dapat menunjukkan adanya
perubahan pH menjadi asam .
 Metil Red
berwarna merah pada lingkungan
dengan Ph 4.4 dan berwarna kuning
dengan ph 6,2. Uji ini sangat berguna
dalam identifikasi kelompok
bacteri yang menempati saluran
pencernaan.
 Uji akan bersifat positif bila kaldu
berwarna merah setelah penambahan
reagens Methyl Red dan akan bersifat
negatif bila kaldu MR-VP
berubahan warna menjadi kuning atau
jingga setelah penambahan
reagens .
 3) VP (Voges Proskauer)
mengidentifikasi mikroorganisme
yang melakukan fermentasi .
 Pada uji ini dilakukan penambahan 40%
KOH dan 5% larutan alphanaphtol pada
saat pengamatan. Hal ini dapat Uji
menentukan adanya asetoin (asetil metil
karbinol), suatu senyawa pemula dalam
sintesis 2,3 butanadiol.
4) Uji Sitrat
Uji sitrat digunakan untuk melihat
kemampuan mikroorganisme
menggunakan sitrat sebagai satu
satunya sumber karbon dan energi.
Untuk uji ini dapat digunakan medium
sitrat -Koser , berupa medium
cair , atau medium simon sitrat
berupa medium padat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai