PSEUDOMONADACEAE DAN
VIBRIONACEAE
KELOMPOK 5
Chusnul Khotimah
Francisilia Feranda
Ihda Alhusnayain
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Bakteri
Filum : Proteobacteria
Kelas : Gammaproteobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Famili : Enterobacteriaceae
Hasil Metabolisme
2.Proteaseae • Proteus
• Salmonela
3.Salmonelae • Shigella
4.Erwinae • Erwinia
5. Serratiae
• Serratia
klasifikasi menurut Bergeous Mennlow,
dibagi 12 genus
• Escherrecia
• Salmonella
• Shigella
• Edward Siellae
• Yersinia
• Enterobacter
• Kebsiella
• Citrobacter
• Haftmia
• Serracia
• Proteus
• Erwinia
• Escherichia Coli pertama kali diidentifikasikan
oleh dokter hewan Jerman, Theodor Escherich
dalam studinya mengenai sistem pencernaan
pada bayi hewan
• E.coli merupakan bakteri anaerob fakultatif,
dimana bakteri yang dapat hidup tanpa oksigen
secara mutlak atau dapat hidup tanpa adanya
oksigen, didalam kondisi ini bakteri tersebut
aktif, yang memanfaatkan senyawa organik
sebagai media tumbuhnya
• E. coli (Escherichia coli) adalah bakteri yang
biasanya hidup di usus hewan, termasuk
manusia.
Morfologi Escherichia coli
• bentuk batang pendek (coccobasil)
• gram negatif, ukuran 0,4 – 0,7 µm x 1,4 µm, sebagian
besar gerak positif dan beberapa strain mempunyai
kapsul
• Escherichia coli merupakan bakteri gram negatif yang
berbentuk basil, ada yang individu (monobasil), saling
berpasangan (diplobasil) atau berkoloni membentuk
rantai pendek (streptobasil), tidak membentuk spora
maupun kapsula, berdiameter ± 1,1 – 1,5 x 2,0 – 6,0
μm, dapat bertahan hidup di medium sederhana dan
memfermentasi laktosa, menghasilkan asam dan gas
• Pergerakan bakteri ini motil, dan peritrikus. Ada yang
bersifat aerobik dan fakultatif anaerob.
Klasifikasi Escherichia coli
Superdomain : Phylogenetica
Filum : Proterobacteria
Kelas : Gamma Proteobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Family : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia
Species:Escherichia Coli
antigen 0 (antigen lipoporisakaride
somatik di dalam dinding sel )
K ( antigen polisakaride kapsul)
H (antigen protein flagela).
tambahan pula antigen K dibagi menjadi
antigen L, A atau B berdasarkan pada ciri
fisiknya yang berbeda-beda. Galur-galur
tertentu dari E. coli mampu menyebabkan
gastroenteristis Saraf sedang sampai
parah pada manusia dan hewan.
penyakit dari Escherichia coli
1. tinja
2. urine
E.coli pada media MacConkey
Agar
3. darah
4.ginjall, dll
• memfermentasi
Glukosa +g
• Memfermentasi
Lactosa +g
• memfermentasi
sacarosa +g
• Indol +/pos
• Methyl Red +/pos
• TSIA k/k Co2+
Klebsiella pneumonia
Kingdom : Bakteria
Phylum : Proteobakteria
Class : Gama Proteobakteria
Ordo : Enterobakteriales
Familly : Enterobakteriaceae
Genus : Klebsiella
Spesies : Klebsiella pneumonia
• Genus Klebsiella di bagi atas beberapa strain penting
yang sering berupa infeksi Oportunistik bagi manusia,diantaranya :
1. K. pneumonia
2. K. ozaena
3. K. rhinoscleromatis
4. K. oxytoca
5. K. planticola
6. K. terrigena
7. K. ornitinolitika
8. K. singaporensis
9. K. variicola
10. K. senegalensis
11. K. miletis
12. K. aerogenes
sejarah klebsiella
• Hans Christian Gram seorang Ilmuwan berkebangsaan Denmark
yang hidup pada tahun 1853 – 1938. Untuk pertama kali beliau
berhasil memperkenalkan cara pewarnaan bakteri secara gram,dan
berhasil mengamati Klebsiella pneumonia dan Streptococcus
pneumonia pada tahun 1884.
2. Antigen K
Antigen K adalah polisakarida yang dikelilingi oleh kapsula dengan
lebih dari 80 varietas.
1 Indol - - - -
2 MR + + + +
3 Vp - - - -
4 Citrat - - + -
5 Motilitas + + + +
6 Urease - - - -
7 TSIA M/K G (-), M/K G (+), M/K G (+), M/K G (+),
H2S (+) H2S (-) H2S (+) H2S (+)
8 Glukosa + + + +
9 Laktosa - - - -
10 Sukrosa - - - -
Media Pertumbuhan Bakteri Salmonella
media Hektoen
Enteric Agar (HEA).
Shigella dysenteriae A - -
Shigella flesneri B + -
Shigella boydii C + -
Shigella sonnei D + +
Uji Laboratorium Diagnostik
Morfologi
• Enterobacter merupakan bakteri Gram-
negatif, bersifat anaerob fakultatif,
berbentuk batang, tidak membentuk
spora. Bakteri Enterobacter bersifat motil
dan memiliki flagela peritrichous.
Enterobacter sp
Patogenitas
• Dapat menyebabkan infeksi di banyak bagian
tubuh manusia. Hal ini sering merupakan
penyebab infeksi pernapasan bawah, termasuk
pneumonia. Hal ini juga dapat menyebabkan
infeksi saluran kemih dan infeksi kulit dan jaringan
di bawahnya. Ini mungkin hadir sebagai selulit,
nekrotikans, abses atau pasca-operasi infeksi
luka. ika bakteri mencapai darah (bakteremia),
dapat menyebabkan sepsis. Jarang, bakteri
memasuki cairan serebrospinal, yang mengarah
ke meningitis.
ENTEROBACTER AEROGENES
• Laktosa : +, gas +
• Manitol : +, gas +
• Maltosa : +, gas +
• Sukrosa : +, gas +
• TSIA : k/k, H2S -, gas +
Koloni bakteri Aerobacter aerogenes
dimedia Mac Conkey
Uji Laboratorium Diagnostik untuk E.coli, Klebsiella, dan
Enterobacter
• Glukosa : +
• Laktosa : -
• Manitol : -
• Maltosa : -
• Sukrosa : +
Etiologi Penyakit
• Gastro Enterotritis
• Infeksi traktus urinarius (Cystitis)
• Infeksi intra abdomen
• Luka-luka
• Spesimen dapat diambil dari :
• Tinja
• Urine
• darah
Sifat-sifat kultur
Kingdom : Bakteri
Phylum : Proteobakteri
Class : Gamma
Proteobakteri
Marga : Enterobacteriales
Famili : Enterobacteriaceae
Genus : Serratia
Spesies : Serratia marcescens
Nama Binomial : Serratia
marcecescens
Serratia marcescens
• Aktivitas biokimia:
Organisme Serratia menfermentasikan mannitol, salisin,
dan sukrosa dengan produknya berupa asam dan kadang-
kadang terdapat buih/gelembung. Serratia marcescens
dibedakan dari bakteri gram negatif lainnya karena ia
melakukan hidrolisis kasein. Hidrolisis kasein yang
dilakukan Serratia marcescens untuk menghasilkan
metalloprotease ekstraselular yang berfungsi dalam
interaksi sel ke matriks ekstraselular. Serratia marcescens
juga menunjukkan adanya triptofan dan degradasi sitrat.
Salah satu produk akhir dari degradasi triptofan adalah
asam piruvat.
• Patogenesis
Pada orang dewasa, Serratia marcescens
terlibat dalam infeksi pada saluran
kencing, saluran pernapasan
(pneumonia), infeksi mata, meningitis, dan
infeksi pada kulit yang terluka.
Sedangkan pada anak-anak, Serratia
marcescens menginfeksi saluran
pencernaan.
Citrobacter
Citrobacter adalah bakteri gram negatif, tidak
berspora, tidak berkapsul, dan bergerak aktif
dengan flagella peritrich. Bakteri ini mudah tumbuh
pada media biasa dalam situasi aerob.
Pada blood agar plate, memiliki ciri koloni yang
kecil-sedang, jernih-kurang, smooth, haemolytis
atau anhaemolytis. Sedangkan
pada Mac Conkey agar plate, memiliki ciri koloni
sedang-besar, smooth, merah muda-merah
violet, bulat, keeping atau sedikit cembung
Citrobacter diversus
Klasifikasi:
Kingdom : Bacteria
Phylum : Proteobacteria
Ordo : Enbacteriales
Family :Enterobacteriaceae
Genus : Citrobacter
Species : Citrobacter koseri
(Citrobacter diversus)
Providencia
Spesies Providensia Klasifikasi:
adalah anggota flora
usus normal.semuanya Filum :Proteobacteria
menyebabkan infeksi Class
saluran kemih dan :Gammaproteobacteria
sering resisten terhadap Order : Enterobacteria
pengobatan Family :
antimikroba. Enterobacteriaceae
Genus : Providencia
Spesies : Providencia
stuartii
Providencia stuartii
Providencia stuartii sebagai penyebab infeksi saluran
kemih termasuk kecil. Walaupun kecil kemungkinannya
dalam menyebabkan infeksi saluran kemih, penjahat cilik
ini tetap perlu di waspadai. Menurut Felicia, 2015,
Penjahat cilik ini dapat menginfeksi saluran kemih pada
seseorang yang mengalami penurunan system imun.
Morfologi
• Kuman ini berbentuk batang pendek lurus
atau bengkok. Ukuran 0,5×1-3 mikron.
Bergerak aktif dengan satu atau lebih
flagella dan flagellanya terletak pada
kedua ujung kuman. Tidak berspora dan
tidak berselubung serta Gram (-).
Pseudomonas aeruginosa
Struktur Antigen dan Toksin
• Pseudomonas aeruginosa memiliki 2 macam
antigen yaitu antigen-H dan antigen-O dan paling
sedikit ada 7 tipe antigen Pseudomonas
aeruginosa yang telah ditetepkan.
Lipopolisakarida menentukan kekhususan antigen
• Banyak galur Pseudomonas aeruginosa
memproduksi eksotosin A yang menyebabkan
jaringan nekrosis dan jika bentuk murni
disuntikkan pada binatang dapat mematikan.
Toksin memblok sintesis protein dengan sebuah
mekanisme yang identik dengan toksin difteria,
meskipun struktur kedua toksin tidak identik.
Pseudomonas aeruginosa
Kultur
• Pseudomonas aeruginosa bersifat aerobik
obligat yang tumbuh dengan cepat pada
berbagai tipe media, kadang memproduksi
bau manis seperti anggur atau jagung.
• Membentuk pigmen biru kehijauan dan dalam
keadaan anaerob tidak membuat pigmen.
Tumbuh di media biasa, di media padat
bentuk koloni besar tidak teratur, abu-abu
gelap dan terlihat adanya untaian pada
tepinya.
Pseudomonas aeruginosa
• Pigmen disebarkan dalam medium
pertumbuhan. Bakteri ini menghasilkan
pigmen yang tak berfluoresensi kehijauan
(plosianin). Strain P. aeruginosa
menghasilkan pigmen yang berfluoresensi
antara lain:
• piooverdin (warna hijau),
• piorubin (warna merah gelap),
• piomelanin (hitam).
• P. aeruginosa yang berasal dari koloni yang
berbeda mempunyai aktivitas biokimia,
enzimatik dan kepekaan antimikroba yang
berbeda.
Pseudomonas aeruginosa
Uji Biokimia • Urease : -
• Indol : - • Katalase : +
• Motilitas : + • Oksidase : +
• MR : -
• VP : -
• Sitrat : +
• Glukosa : -
• Laktosa : -
• Manitol :-
• Maltosa : -
• Sukrosa : -
• TSIA : M/M,
H2S -, gas –
Pseudomonas aeruginosa
Patogenitas
• Pseudomonas aeruginosa menjadi patogenik hanya
jika berada pada tempat dengan daya tahan tidak
normal, misalnya di selaput lendir dan kulit yang
rusak akibat kerusakan jaringan.
• Kuman ini dapat menginfeksi tratus uregenitalis,
septicemia, ulcus cornea, gastroenteritis pada anak-
anak dan meningitis. Pseudomonas aeruginosa
menyebabkan infeksi pada luka bakar menghasilkan
nanah berwarna hijau biru. Penyerangan pada
saluran nafas khususnya respirator yang tercemar
mengakibatkan pneumonia nekrotika, infeksi mata
setelah operasi, dan otitis eksterna pada perenang.
Vibrio sp
Kingdom : Eubacteria
Divisi : Bacteri
Class : Schizomycetes
Ordo : Eubacteriales
family : Vibrionaceae
Genus : Vibrio
Spesies :Vibro anguillarum
Vibrio vulnificus
Vibrio salmonicida
Vibrio alginolyticus
Vibrio cholera
Vibrio fluvialis
Vibrio parahaemolyticus
Vibrio mimicus, dll.
Vibrio sp
• Vibrio merupakan salah satu bakteri yang lazim di
air permukaan diseluruh dunia. Bakteri ini juga
dapat hidup di salinitas yang relatif tinggi.
Sebagian besar juga bersifat halofil yang tumbuh
optimal pada air laut bersalinitas 20-40‰. Vibrio
merupakan bakteri aerobik, berbentuk batang
yang melengkung, motil dan memiliki flagel polar.
• Genus Vibrio adalah agen penyebab penyakit
vibriosis yang menyerang hewan laut seperti ikan,
udang, dan kerang-kerangan.
Spesies Vibrio umumnya menyerang larva udang
dan penyakitnya disebut penyakit udang
berpendar.
Vibrio sp
Morfologi
• Pada isolasi pertama, Vibrio berbentuk koma,
batang kurva dengan panjang 2 – 4 um.
Organisme ini motil aktif dikarenakan
memiliki flagela monotrik. Pada biakkan yang
diperpanjang, vibrio bisa menjadi batang
yang lurus yang mirip dengan bakteri enterik
gram negatif.
• Vibrio tidak bersppora dan tidak berkapsul.
Vibrio adalah Gram negatif yang berbentuk
koma. Tampilan yang khas ini dapat
membantu menegakkan diagnosis presumtif
dari kolera
Vibrio cholerae
Struktur antigen:
• Antigen flagel H: bersifat Heat labile.
Antibodi terhadap antigen H tidak bersifat
protektif. Pada uji aglutinasi berbentuk
awan.
• Antigen somatik O: terdiri dari
lipopolisakarida. Pada reaksi aglutinasi
berbentuk seperti pasir. Anibodi terhadap
antigen O bersifat protektif. Serogrup O tip
(0:1) terdapat pada biotip cholerae dan El-
Tor .
• Terdapat tiga faktor antigen: A, B, dan C yang
membagi serogrup 0:1 menjadi serotip Ogawa,
Inaba dan Hikojima.
Serotip Faktor O
Ogawa AB
Inaba AC
Hikojima ABC
Vibrio cholerae
Patogenitas
• Kolera bukan merupakan infeksi yang invasif.
Organisme ini tidak mencapai aliran darah tetapi
tetap didalam saluran usus. V cholerae yang virulen
menempel pada mikrovili pada permukaan sel
epitelial. Disana mereka memperbanyak dan
melepaskan racun kolera dan mungkin musinase
dan endotoksin.
Vibrio cholerae
Patogenitas
• Sekitar 60% infeksi yang disebabkan oleh V
cholerae klasik tidak bergejala, Periode inkubasi
selama 1-4 hari untuk sampai timbul gejala,
tergantung pada ukuran inokulum yang tertelan.
Segera timbul gejala mual dan muntah, serta diare
hebat disertai kram perut. Tinja yang mirip cucian
beras mengandung mukus, sel epitelial, dan
sejumlah besar vibrio. Penderita akan kehilangan
cairan dan elektrolit dengan cepat yang dapat
mengarah pada dehidrasi berat, syok dan anuria.
Tingkat kematian dengan tanpa pengobatan
adalah antara 25% dan 50%.
Vibrio cholerae
Kultur
• V cholerae menghasilkan koloni yag cembung, halus
dan bulat yang keruh dan bergranul bila disinari. V
cholerae dan kebanyakan vibrio lain tumbuh dengan
baik pada berbagai jenis media, termasuk media
tertentu yang mengandung garam mineral dan
asparagin sebagai sumber karbon dan nitrogen. V
cholerae tumbuh dengan baik pada agar thiosulfate-
citrate-bile-sukrose ( TCBS ), yang menghasilkan
koloni berwarna kuning.
• vibrio tumbuh pada ph yang sangat tinggi ( 8,5 – 9,5 )
dan sangat cepat mati oleh asam. Karenanya
pembiakkan pada media yang mengandung
karbohidrat yang dapat difermentasi, akan cepat mati.
Vibrio cholerae
Uji Biokimia
• Katalase : +
• Oksidase :+
• MR : +
• VP : +/-
• Sitrat : +/-
• H2S : +
• Indol :+
• Motilitas : +
• Glukosa : +
• Laktosa : +
Vibrio Cholera pada media TCBS
• Manitol : +
• Maltosa : +
• Laktosa : -
Vibrio parahaemolyticus
Patogenitas
• Adalah bakteri halofilik yang menyebabkan
gastroenteritis akut sebagai akibat makan-
makanan seafood yang terkontaminasi seperti
ikan mentah atau kerang. Seelah periode inkubasi
selama 12-24 jam, terjadi mual dan muntah,kram
perut, demam dan diare air dan darah. Lekosit
pada tinja sering terlihat. Enteritis cenderung
sembuh sendiri dalam 1-4 hari tanpa pengobatan,
selain restorasi air dan keseimbangan elektrolit.
Tidak ada enteroktosin yang diisolasi dari
organisme. Penyakit ini terjadi di seluruh dunia,
dengan kejadian tertinggi pada wilayah dimana
orang gemar memakan seafood mentah.
Vibrio parahaemolyticus
Kultur
• pH optimum 7,6 -9,0. Seperti spesies
Vibrio lainnya, membutuhkan perbenihan
selektif. Bersifat halofilik (salt loving),
membutuhkan minimal 2% NaCl. Pada
agar TCBS membentuk koloni besar,
smooth berwarna hijau (bedakan dari
koloni V.Cholerae yang berwarna kuning).
Vibrio parahaemolyticus
Uji Biokimia• Motilitas :
• Katalase +
:+ • Glukosa :
• Oksidase +
:+ • Laktosa :
• MR : - +
• Sitrat : • Manitol :
+/- +
Vibrio parahaemolyticus pada media TCBS
• H2S : -