Anda di halaman 1dari 22

POLYMERASE CHAIN

REACTION

Ririn Ramadhany, Ph.D


Polymerase Chain Reaction

• Perbanyakan DNA spesifik dengan metoda in


vitro dan enzimatis
• template : DNA
KOMPONEN PCR

• deoksiribonukleotida
trifosfat (dNTP)
PCR • enzim termostabil
Reagensia Taq DNA polimerase
• Ion Mg2+
• Buffer
• Primer Forward
PCR • Primer Reverse
Reagensia • Probe
• Template DNA
PRINSIP PCR

Perbanyakan DNA spesifik dengan metode invitro dan enzimatis. PCR


dilakukan dengan kondisi siklus.

DENATURASI
Memisahkan dua untai DNA menjadi
tunggal

ANNEALING
Tahapan penempelan primer spesifik
untuk memulai amplifikasi

ELONGATION
Tahapan pemanjangan untai DNA
spesifik dengan templatenya
TAHAPAN PCR
REAL TIME (QUANTITATIVE)
POLYMERASE CHAIN REACTION

• Teknik amplifikasi (perbanyakan) DNA dimana


produk amplifikasi dapat dianalisis pada setiap
siklusnya dengan menggunakan fluorogenic
probe

• Produk amplifikasi dapat dideteksi sekaligus


dikuantifikasi pada saat proses berlangsung
sehingga tidak memerlukan perlakukan post-
PCR
KOMPONEN MASTER MIX qPCR
Konvensional Real Time
• PCR Buffer (ion Mg) • PCR Buffer (ion Mg)
• dNTPs • dNTPs
• Enzim Reverse Transcriptase • Enzim Reverse Transcriptase
• Enzim Taq Polymerase
• Enzim Taq Polymerase
• Primer Forward
• Primer Forward
• Primer Reverse
• Primer Reverse
• Probe
Probe : Sekuen oligonukleotida pendek yang didesain untuk berhibridisasi
dengan sekuen target

5’ 3’
METODE DETEKSI

1. Non-specific Detection using DNA


Binding Dyes  SYBR Green Dye

2. Specific Detection Target Specific


Probes  Probe : TaqMan
TAQMAN
Probe
1) Denature
Primer
Fluorescence Quencher

F Q
Polymerase
2) Annealing Hybridize

F
Q
3) Extension Cleavage

F
Q
PROBE FLUOROPHORE
HASIL REAL TIME PCR

Specimen Thermal Fluorescence Analysis by


Preparation Cycling detection Computer

plateau Deteksi produk PCR secara otomatis saat proses


amplifikasi berlangsung.

eksponensial
Sinyal fluorescence vs siklus PCR
direkam dalam bentuk kurva amplifikasi.
Hasil akhir berupa nilai Ct yang merupakan
inisiasi perpotongan antara garis threshold dengan
kurva amplifikasi

Semakin banyak DNA copy, semakin awal sinyal terdeteksi  semakin rendah nilai Ct
THRESHOLD

Threshold berada diatas baseline sinyal fluorescence. Sinyal fluorescence yang


terdeteksi diatas threshold adalah sinyal yang digunakan dalam menentukan nilai
threshold cycle (Ct).

Pengaturan threshold manual  diletakkan diatas noise atau background kurva


amplifikasi

Threshold
SYBR GREEN I CHEMISTRYc

• Intercalating dye

• Berikatan dengan
DNA untai ganda

• Saat berikatan
dengan DNA akan
muncul fluoresensi

• Tidak spesifik
SYBR GREEN Assay

• SYBR green dapat berpendar sejak awal


primer menempel pada untai DNA

• Sinyal SYBR green akan meningkat


sejalan dengan banyaknya amplicon
yang terbentuk

• Karena SYBR green menempel pada


semua untai ganda, maka diperlukan
spesifisitas yang tinggi untuk primer
(non-specific ataupun dimer)
Melting Curve Analysis

Melting curve analysis is an assessment of the


dissociation characteristics of double-stranded
DNA during heating.

As the temperature is raised, the double strand


begins to dissociate leading to a rise in the
absorbance intensity, hyperchromicity.
ANALISIS HASIL REALTIME PCR

• Kualitatif (pos/neg) • Kuantitatif


Quantitative Analysis

Harus menggunakan beberapa standard


control yang telah diketahui konsentrasinya

Dianalisis dengan menggunakan kurva


standard
X axis : pengenceran
Y axis : ct value
SINGLEPLEX VS MULTIPLEX REAL-TIME PCR
MULTIPLEX PCR
SINGLEPLEX VS MULTIPLEX REAL-TIME PCR

Singleplex Multiplex

• Hanya memerlukan 1 pasangan • Menggunakan lebih dari 1 pasangan primer,


primer dan probe probe
• Desain, dan optimasi lebih simple • Desain dan optimasi menjadi lebih complex
• Interpretasi mudah • Kemungkinan ada primer-primer competition
• Hanya bisa mendeteksi 1 target • Primer dimer sangat krusial
• Dapat mendeteksi lebih dari 1 target dalam
waktu bersamaan
• Lebih ekonomis dan cepat
TROUBLESHOOTING

Masalah Kemungkinan penyebab


Komposisi mastermix tidak optimal
Suhu PCR tidak optimal
Tidak ada amplifikasi Ada inhibitor
Template RNA/DNA rusak
Probe terdegradasi
Kontaminasi
Sinyal pada negative
Probe terdegradasi
control
Primer Dimer
Konsentrasi template terlalu tinggi
Sinyal terdeteksi terlalu
Probe terdegradasi
awal
Primer Dimer
REALTIME PCR

Anda mungkin juga menyukai