: 16 September 2019
NPM : 1706044805 Paraf Asisten :
Kelas : Rekayasa Genetika
II. Pembahasan
1. Polymerase Chain Reaction
b. Probe-based qPCR
Sedangkan pada qPCR probe-based, banyak target dapat dideteksi
secara bersamaan pada sampel, tetapi akan dibutuhkan optimisasi dan desain
probe spesifik target, yang digunakan sebagai tambahan untuk primer.
Metode ini menggunakan aktivitas eksonuklease 5’—3’. Primer dipasangkan
dengan probe yang memiliki reporter dan quencher yang hanya dapat
menempel dengan DNA target. Quencher yang terikat dengan reporter
berperan untuk mencegah reporter memancarkan energi fluoresensinya.
Ketika probe terhidrolisis karena tahapan ekstensi primer, reporter dan
quencher akan terpisah. Terpisahnya reporter dan quencher menyebabkan
meningkatnya sinyal fluoresens dari reporter. Jadi, sinyal fluoresensi dari
reaksi qPCR berbasis probe sebanding dengan jumlah urutan target probe
yang ada dalam sampel. Karena qPCR berbasis probe lebih spesifik daripada
qPCR dye-based, probe-based qPCR sering digunakan dalam tes diagnostik
qPCR.
d. Aplikasi qPCR
Selama bertahun-tahun, metode ini digunakan untuk banyak hal,
diantaranya adalah:
• Analisis kuantitatif ekspresi gen
• Memvalidasi hasil komposisi DNA
• Menghitung bakteri, jamur, dan virus