Anda di halaman 1dari 13

SHIGELLA SP

Merry Yustia Karim


1810211074
enterobacteriaceae
• = Kelompok Bakteri Gram – Negatif Enterik yang besar dan heterogen dengan
habitat alaminya di saluran cera manusia dan hewan.

• Karakteristik: Batang Gram Negatif, bersifat motil dengan flagel peritrik atau
non motil, fakultatif aerob atau anaerob, berkembang baik pada agar
MacConkey, memfermentasi glukosa, memiliki struktur kompleks antigen, dan
menghasilkan berbagai jenis toksin.

• Famili ini memiliki lebih dari 25 genus dan 110 spesies, tetapi yang memiliki
arti klinis hanya 20-25 spesies. Diantara genusnya adalah Escherichia, shigela,
salmonela, klebsiela, dan lain-lain
Struktur antigenik
• Enterobacteriaceae memiliki struktur antigenik yang digolongkan berdasarkan
• Lebih dari 150 antigen somatik O (lipopolisakarida) yang tahan panas
• Lebih dari 100 antigen K (Kapsular) yang tidak tahan panas
• Lebih dari 50 antigen H (Flagel)

1. Antigen O
• Bagian terluar dari lipopolisakarida dinding sel terdiri dari unit polisakarida
yang berulang.
• Resisten terhadap panas dan alkohol
• Antibodi terhadap antigen O terutama adalah IgM
• Sebuah organsme dapat membawa beberapa antigen O
2. Antigen K
• Terletak diluar antigen O pada beberapa organisme atau terletak pada kapsul
• Beberapa antigen K merupakan polisakarida (ex: antigen K pada E.coli) yang
lainnya adalah protein.
• Sering berhubungan dengan virulensi

3. Antigen H
• Terdapat di flagela
• Dapat terdenaturasi oleh panas atau alkohol dan dapat dipertahankan
dengan memberikan formalin pada varian bakteri ini
• Dapat beraglutinasi dengan antibodi anti-H terutama IgG
Shigella sp
• Shigella sp adalah kuman patogen usus yang telah lama dikenal sebagai agen
penyebab penyakit disentri basiler
• Habitat asli terbatas pada saluran cerna manusia dan primata lain.
• Terdapat 4 spesies Shigella :
• Shigella dysenteriae
• Shigella flexneri
• Shigella boydii
• Shigella sonnei
• Karakteristik:
• Berbentuk batang ramping
• Gram negatif
• Nonmotil
Biakan:
• Fakultatif anaerob tetapi tumbuh paling baik secara aerob
• pH pertumbuhan 6.4 – 7.8
• Suhu pertumbuhan optimum 37oC (Kecuali S.sonnei 45oC)
• Koloni berbentuk konveks, bulat, transparan dengan tepi yang utuh bila
ditanam pada agar SS, EMB, MacConkey
• Dapat mencapai diameter 2 mm dalam 24 jam
Sifat pertumbuhan
• Biasanya tidak memfermentasikan laktosa tetapi memfermentasikan glukosa
• Memproduksi asam tetapi tidak menghasilkan gas.
• Organisme ini tidak memproduksi Hidrogen sulfida

• Infeksi Shigela sering terjadi pada anak berusia kurang dari 10 tahun.
Patologi
• Shigela ditularkan melalui "makanan, jari, feses, dan lalat“ dari satu orang ke orang lain.
• Infeksi shigella terbatas disaluran cerna, jarang invasi ke aliran darah
• Proses patologi : invasi ke sel epitel mukosa > menginduksi fagositosis > keluar dari vakuola
fagositik > bermultiplikasi > menyebar dalam sitoplasma sel epitel > menyebar ke sel yang ada
didekatnya

Toksin
• Endotoksin: melepaskan lipopolisakarida yang toksik yang kemungkinan berperan
menimbulkan iritasi pada dinding usus
• Eksotoksin : S.dysenteriae tipe 1 menghasilkan eksotoksin yang tidak tahan panas, dapat
mengenai usus dan sistem saraf pusat
• Eksotoksin ini menimbulkan diare seperti verotoksin pada E.coli
• Toksin ini juga bersifat Neurotoksin karena dapat menimbulkan reaksi susunan saraf pusat
yang berat
Gambaran klinis
• Setelah Masa inkubasi pendek (1-2 hari), timbul nyeri perut, demam, dan diare
cair
• Diare akibat kerja eksotoksin di usus halus. Lalu jika infeksi mengenai ileum
dan kolon, jumlah feses meningkat, lebih kental tetapi sering mengandung
lendir dan darah
• Setiap pergerakan usus diikuti oleh mengejan dan tenesmus (spasme
rektum) yang mengakibatkan nyeri perut bagian bawah
• Pada anak-anak dan lanjut usia, kehilangan air dan elektrolit dapat
menimbulkan dehidrasi, asidosis, dan bahkan kematian.
Uji diagnostik Laboratorium
• Spesimen : feses segar , lendir, usapan rektum, spesimen
serum (untuk tes serologi) diambil dengan jarak 10 hari
untuk melihat kenaikan titer antibodi aglutinasi
Px Mkroskopis : banyak leukosit, kadang ditemukan
beberapa eritrosit
Biakan : bahan digoreskan pada medium diferensial
(MacConcey atau EMB) atau medium selektif (Agar
salmonela-shigela).
• Px. Serologi tidak digunakan untuk mendiagnosis infeksi
shigela
Mac Conkey Agar
pengobatan
• Siprofloksasin, ampisilin, doksisiklin, merupakan inhibitor yang paling sering
untuk isolat shigela dan dapat menekan serangan klinis disentri akut dan
memperpendek durasi gejala.
• Resistansi terhadap banyak obat dapat ditransmisikan oleh plasmid
• Banyak kasus dapat sembuh sendiri.

• Pengendalian:
(1) pengendalian sanitasi air, makanan, dan susu; pembersihan saluran air; dan
pengendalian lalat;
(2) isolasi pasien dan disinfeksi ekskreta;
(3) deteksi kasus-kasus subklinis dan carrier, terutama pengelola makanan; dan
(4) terapi antibiotikpada indivitu yang terinfeksi.

Anda mungkin juga menyukai