Anda di halaman 1dari 11

GERD

Merry Yustia Karim


1810211074
Definisi & Etiologi
• Gastro esofageal reflux adalah keadaan fisiologis yang dapat timbul
sewaktu waktu dan dapat kembali ke keadaan normal.

• Gastro esofageal reflux disease kondisi yang dapat terjadi jika GER
berlangsung berulang-ulang dalam waktu yang lama sehingga
menimbulkan kerusakan pada dinding esofagus.

• Penyebab tersering : melemahnya Lower Esophageal Sphincter (LES)


yang mengakibatkan terjadinya reflux cairan asam lambung ke dalam
esofagus dan mengiritasi esofagus.
• Ada tiga mekanisme terjadinya refluks, yaitu :

1. Melalui refluks spontan saat relaksasi LES.

2. Regurgitasi sebelum kembalinya tonus LES paska menelan.

3. Meningkatnya tekanan pada abdomen.


Faktor Resiko
• Obesitas  BMI meningkat  Tekanan intra
abdomen meningkat

• Wanita Hamil  tekanan intra abdomen


meningkat

• Kelainan kongenital (ex : Hiatal hernia)

• Konsumsi obat-obat golongan antagonis


parasimpatis  melemahkan tonus otot

• Konsumsi makanan berlemak, kopi, alkohol,


dan rokok, coklat, peppermint, minuman
berkarbonasi
Gejala klinis
• Rasa Panas di regio epigastrium (ulu hati)
• Rasa panas terasa setelah makan dan posisi
berbaring
• Rasa pahit dan asam pada lidah
• Disfagia (susah menelan) dan odinofagia (nyeri
menelan)
• Mual dan muntah
• Rasa kembung
• Penurunan BB
• Nyeri dada non-cardiac
• Laringitis
• Serak
• Batuk karena aspirasi dan asma.
Diagnosis
• Anamnesis
• Px. Fisik (sering ditemukan normal)
• Px. Penunjang :
• Px.Endoskopi  melihat inflamasi pada esofagus
• Histopatologi  bila terjadi metaplasia epitel gepeng pada mukosa
esofagus
• Pemantauan pH esofageal  dipantau selama 24 jam. Menilai ada
tidaknya paparan asam pada esofagus. Jika pH<4 maka dianggap
GERD
• PPI test  pemberian PPI selama 1-2 minggu sebelum endoskopi
• Tes bernstein
• Esofagografi Barium  deteksi hernia hiatal
GERD-Q
Tatalaksana
• Prinsip tatalaksana GERD

1. Menyembuhkan lesi esofagus

2. Menghilangkan gejala dan keluhan

3. Mencegah kekambuhan

4. Memperbaiki kualitas hidup

5. Mencegah komplikasi
Tatalaksana
• Menghindari pemakaian obat-obatan yang memperburuk GERD
• Modifikasi gaya hidup:
• Posisi tidur (meninggikan kepala ±15 cm)
• Tidak makan 3 – 4 jam sebelum tidur
• Menghindari makan berlebihan, coklat, makanan tinggi lemak

• Terapi medik
• Antasida
Efektif menghilangkan nyeri. Selain itu, pengobatan ini juga
berfungsi sebagai buffer asam dan memperkuat tekanan sfingter
esophagus.
• antagonis reseptor H2,
Sebagai penekan sekresi asam (simetidine, ranitidine)
• PPI,
Pengobatan yang paling efektif dalam menghilangkan gejala serta
menyembuhkan esofagitis pada penyakit ini (omeprazole dan
lansoprazole).
• Prokinetic agent,
Berfungsi meningkatkan tonus LES dan mempercepat
pengosongan lambung.(domperidone, metoclopramide).

• Terapi pembedahan
Terapi ini dianjurkan pada pasien intoleran terapi medikamentosa atau
pasien dengan gejala yang menetap (GERD Refrakter)
1. Pembedahan anti refluks (Laparoscopic Nissen Fundoplication)
2. Terapi endoskopi (Suturing, implantasi, gastroplasty, RF ablasi).
Komplikasi
• Komplikasi esofagus: Dapat terjadi striktur esofagus , ulkus, Barret
esophagus.
• Komplikasi ekstra esofagus. Asma, bronkospasme, batuk kronik,
suara serak.

Anda mungkin juga menyukai