Anda di halaman 1dari 67

KETUA : KELOMPOK

 Taufiq basuki putra (16910022) TUTORIAL 4


Sekretaris Kelompok :
 Rizka Nurul Hidayah (16910009) Sari Masuk
 M. Reza Riandinata (16910021)
UGD RS
Anggota Kelompok :
 Ade Wildan Rizki F (16910001)
 Intan Wahyu Wulandari (16910002)
 Basyar Adnani (16910011)
 Nimas Eka Firdaningrum (16910020)
 Ricko Arie Jatmiko (16910024)
 Maulidya Machdaniar (16910035)
 Galih Indra Purlistyarini (16910042)
Sari Masuk UGD RS
Perempuan usia 17 tahun, pagi-pagi diantar ke UGD RS oleh keluarganya dengan keluhan utama diare sejak tadi malam. Diare sudah lebih dari 10
kali, encer, tidak ada ampas, namun ada lendir dan darah. Pasien juga mengeluh nyeri perut dan meriang. Selain itu pasien juga mengalami muntah-
muntah sebanyak 3 kali. Pasien sering merasa haus sehingga lebih sering minum. Dari hasil anamnesis didapatkan bahwa sehari sebelumnya pasien
membeli bermacam-macam kue yang dibeli di pinggir jalan dekat pasar.
Pemeriksaan Fisik:
Keadaan umum : tampak sakit sedang, kesadaran kompos mentis.
Tanda Vital : TD 110/70 mmHg, Nadi 108 x/menit, RR 20x/menit, suhu 39,5 C
BB: 60 kg, TB : 158 cm
Pemeriksaan Spesifik
Kepala : mukosa bibir kering
Leher dan thoraks dalam batas normal
Abdomen :
inspeksi : datar
Palpasi : lemas, nyeri epigastric (+) , hepar lien tidak teraba, turgor kulit melambat
Perkusi : shifting dullness (-)
Ekstremitas : palmar eritema (-), akral pucat, edema perifer (-)
Pemeriksaan Laboratorium
Darah rutin : Hb 12,4 g/dl, Ht 36 vol%, leukosit 16.800/mm3, trombosit : 329.000/mm3,
Dokter menyarankan untuk pasien rawat inap dan diberikan terapi rehidrasi RL 30 tetes per menit, ditambah dengan antibiotic iv broad spectrum dan
obat-obat simptomatis.
 Turgor : derajat keelastikan kulit untuk menilai
tanda dehidrasi , kemampuan kulit untuk kembali ke
KATA SULIT posisi normal setelah di regangkan
 Meriang : keadaan tidak enak badan, kurangs
sehat, namun berbeda dengan demam tidak lebih dari
37 celcius
1. Mengapa sari mengalami diare?
2. Mengapa diare encer, tidak berampas, tapi ada lendir dan
darah?
3. Mengapa Sari merasa nyeri perut dan meriang?
4. Mengapa Sari muntah sebanyak 3x?
RUMUSAN
5. Mengapa Sari sering haus?
MASALAH 6. Apa hubungan kue yang dibeli pasien sehari sebelumnya
dengan keluhan?
7. Bagaimana interpretasi pemeriksaan fisik dan darah lengkap?
8. Apa kemungkinan penyakit yang diderita Sari?
9. Antibiotik apa yang diberikan kepada pasien?
10. Obat simptomatis apa yang diberikan dokter kepada pasien?
11. Mengapa pasien disarankan rawat inap dan diberi infus RL?
HASIL
BRAIN
Toksin dari mikroorganisme
STORMING Eksotoksin
1. Mengapa sari
mengalami diare? Enterotoksin
Enterotoksik invasi pada mukosa banyak
pembulu darah membuat kerusakan ->
ulkus -> menyebar ke lateral -> sinus ->
perdarahan
2. Mengapa diare
ada lendir dan
darah? Destruksi sel goblet yang hasilkan mukus
-> pertahan tubuh -> sekresi berlebih
 Inflamasi -> zat bradikinin -> meningkatkan
sensitivitas nyeri

 Reaksi inflamasi -> mediator kimia kerja di


peroptik hipotalamus anterior -> asam
3. Mengapa Sari arakidonat diubah jadi prostaglandin ->
merasa nyeri perut penigkatan set point hipotalamus
dan meriang?

 Suhu perifer tidak sama di medial yang


dianggap normal -> meriang
 Reflek kolono ileal : distensi usus hambat
pengosongan ileum, reflek gaster hambat
pengosongan lambung dan enterogastrik
4. Mengapa Sari
muntah sebanyak  Iritasi sebabkan pengosongan lebih lambat
3x?
 Efek dari muntah dan diare
5. Mengapa Sari
sering haus?
 Dicurigai kue yang dibeli tercemari
mikroorganisme patogen -> transmisi ke tubuh
6. Apa hubungan kue sari
yang dibeli pasien
sehari sebelumnya
dengan keluhan?
 takikardi,
 hipertermi,
 mukosa kering tanda dehidrasi,
 nyeri epigastrik,
7. Bagaimana  akral pucat
interpretasi  bising usus meningkat,
pemeriksaan fisik
dan darah lengkap?  turgor kulit melambat,
 leukositosis
 Disentri basiler
8. Apa kemungkinan  Radang kolon
penyakit yang
diderita Sari?
 Azitromicin 1gr dosis tunggal,
 ciprofloxacin 2x500mg,
9. Antibiotik apa  amphicilin 4x500mg,
yang diberikan
kepada pasien?
 Antipiretik : Paracetamol, analgetik,
 Antiemetik : domperidon
10. Obat  Antiinflamatori : celecoxib, meloxicam,
simptomatis apa  Antidiare : loperamid,
yang diberikan
dokter kepada
pasien?
 Rawat inap untuk hindari komplikasi syok
hipovolemik.
11. Mengapa pasien
 RL untuk rehidrasi
disarankan rawat
inap dan diberi infus
RL?
PROBLEM TREE
1. Definisi dan klasifikasi Disentri basiler
2. Epidemiologi Disentri basiler
3. Etiologi Disentri basiler
4. Faktor risiko Disentri basiler
LEARNING 5. Patofisiologi Disentri basiler
OUTCOME 6. Kriteria diagnosis Disentri basiler
7. Pemeriksaan penunjang Disentri basiler
8. Tata laksana Disentri basiler
9. Diagnosis banding Disentri basiler
10. Komplikasi Disentri basiler
11. Pencegahan Disentri basiler
12. Integrasi islam
DEFINISI

Disentri merupakan radang usus yang menimbulkan gejala meluas


dengan gejala buang air besar dengan tinja berdarah, diare encer
dengan volume sedikit, buang air besar dengan tinja bercampur
lender (mucus) dan nyeri saat buang air besar (tenesmus)
(Sya’roni, 2006).
KLASIFIKASI
1. Disentri Basiler
Disebabkan oleh Shigella,sp. Shigellosis atau disentri basiler merupakan penyakit
infeksi saluran pencernaan yang ditandai dengan diare cair akut atau dan disentri (tinja
bercampur darah, lender, dan nanah), pada umumnya disertai demam dan nyeri perut

2. Disentri Amoeba
Disebabkan Entamoeba hystolitica, protozoa usus sebagai mikroorganisme (apatogen) di usus besar manusia,
jarang menunjukkan gejala klinis, karena amoeba dalam lumen usus besar tidak mengadakan invasi ke dinding usus.
Onset penyakit perlahan-lahan. Penderita biasanya mengeluh perut kembung, kadang nyeri perut ringan yang
bersifat kejang. Dapat timbul diare ringan, 4-5 kali sehari, dengan tinja berbau busuk. Kadang juga tinja bercampur
darah dan lendir.
EPIDEMIOLOGI
• Di negara maju diperkirakan insiden sekitar 0,5-2
episode/orang/tahun sedangkan di negara berkembang lebih dari
itu. WHO memperkirakan ada sekitar 4 miliar kasus diare akut
setiap tahun dengan mortalitas 3-4jt/tahun, 60% anak < 5th.

• Juni’98 – 99 di beberapa RS di Indonesia = 3848 penderita diare, 5%


oleh shigella
• 2005 – 2007 di Jakarta Selatan 612 pasien < 12th

• Di Indonesia 13,3 % di Puskesmas, di rumah sakit didapat 0,45%


pada penderita rawat inap dan 0,05 % pasien rawat jalan. Penyebab
utama disentri di Indonesia adalah Shigella.
Etiologi Disentri Basiler
Penyebab Diare
Berdasarkan World Gastroenterology Organisation diare dapat disebabkan oleh:

Bakteri Parasit Virus


(Shigella sp.) (Entamoeba Histolytica) (Rotavirus)
Penyebarannya melalui jalur fekal-oral Melalui makanan yang tidak higienis, lingkungan dengan
sanitasi yang buruk
Shigella Species
Memiliki 4 jenis dari shigella sp., yakni:
a. Shigella Flexineri,
b. Shigella Dysentriae,
c. Shigella Boydii,
d. Shigella Sonnei.
Karakteristik:
a. Berbentuk basil,
b. Tahan terhadap asam,
c. Termasuk dalam bakteri gram negatif,
d. Dapat bertahan dalam suasana aerob maupun anaerob
PATOGENESIS
DISENTRI
BASILER
Makanan mengandung Masuk kedalam saluran Lolos dari asam
Shigella sp. cerna lambung

Makrofag diinduksi Garam Masuk ke


untuk apoptosis Empedu Duodenum

Shigella mengeluarkan
Dimakan Transit ke sel Masuk kedalam
molekul protein IcsA
makrofag M kolon
pada membran
Bergerak menuju Adhesi pada
Dimakan Lolos dari sisi basolateral sel permukaan
makrofag makrofag epitel kolon basolateral sel
epitel kolon

Pengeluaran Ekso
toksin oleh
Shigella

Sel mati, membentuk Shigella bereplikasi Aktivasi T3SS dan


terbentuk ulkus dan dalam sel pengiriman protein
terjadi Respon inflamasi efektor ke sel
pada mukosa kolon epitel
Shigella
menginfeksi sel-sel
epitel sekitarnya

Bakteri shigella Remodelling dari


Sel epitel terinduksi masuk Membran sel epitel
benang aktin sel
oleh shigella untuk kedalam sel terurai
epitel
melakukan apoptosis
FAKTOR RESIKO
Orang dapat terkena shigella melalui penularan setelah:

• Menyentuh permukaan yang terkontaminasi dengan kuman dari tinja dari orang yang
sakit

• Menganti popok anak yang sakit atau merawat orang yang sakit.

• Makan makanan yang disiapkan oleh seseorang yang sakit dengan shigellosis.

• Makanan yang dikonsumsi mentah lebih mungkin terkontaminasi dengan kuman Shigella.

• Kuman Shigella dapat mencemari buah dan sayuran jika ladang tempat mereka tumbuh
mengandung kotoran manusia.

• Memiliki paparan tinja selama kontak seksual dengan seseorang yang sakit atau baru-
baru ini (beberapa minggu) pulih dari shigellosis.
Kelompok yang sering terkena
disentri basiler
• Anak-anak kecil

• Wisatawan ke negara berkembang

• Laki-laki gay atau biseksual

• Orang yang sistem kekebalannya melemah karena penyakit (seperti HIV)

• Daerah padat penduduk

• Orang dengan ekonomi rendah

• Lingkungan dengan sanitasi yang buruk


PATOFISIOLOGI
DIARE AKIBAT
BAKTERI

ENTEROTOKSIGENIK ENTEROVASIF
BERSIFAT TIDAK
BAKTERI ENTEROTOKSIN
MERUSAK MUKOSA

Meningkatkan aktivitas AMP

ENTEROTOKSIGENIK Sekresi aktif anion CL

Cairan diepitel masuk ke lumen

Lumen usus dipenuhi


cairan
Lumen usus
dipenuhi cairan

Penghambatan
BAB berair pengosongan
lambung

Distensi
lambung

Mual dan
muntah
ENTEROVASIF

Bakteri Merusak
dinding usus

BAB Nekrosis &


berdarah Ulserasi
BAB encer dan
berdarah

Volume cairan
ekstrasel menurun
(Dehidrasi)

Produksi kelenjar Cairan dilapisan kulit Volume darah


salivaris dan menurun menurun
lakramaris menurun

Aliran darah menurun


Mukosa mulut kering Tugor melambat (TD↓)

HR↑
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan
Isolasi Bakteri
Mikroskopik

Darah Lengkap

Hematokrit
Leukositosis
meningkat

Leukosit Eritrosit

(Harrison : Gastroenterologi dan Hepatobilier)


KRITERIA DIAGNOSIS
Anamnesis PEM. FISIK
 Sakit Perut terutama di sebelah kiri • Febris
dan buang air besar encer secara terus • Nyeri perut pada penekanan di bagian
menerus bercampur dengan lendir dan sebelah kiri
darah. • Terdapat tanda-tanda dehidrasi
 Muntah muntah • Tenesmus
 Nyeri pada rektum saat defekasi • HR meningkat
• RR meningkat
 Mudah haus
 Bentuk klinis yang ringan, sedang, atau
berat (fulminating cases). Jika bentuk
klinis berat biasanya disebabkan oleh
S. dysentriae dengan gejalanya timbul
mendadak dan berat, dan dapat
meninggal bila tidak cepat ditolong.
Pem penunjang Kriteria diagnosis
Pemeriksaan tinja secara langsung untuk Cukup dengan anamnesis, pemeriksaan
mengetahui kuman penyebab disentri dan pemeriksaan penunjang. Dapat
(kultur bakteri ) ditegakkan semata mata jika menemukan
tinja bercampur darah.
TATALAKSANA
DISENTRI BASILER

By: Nimas Eka Firdaningrum


Alur Managemen Disentri Basiller (WHO)
TATALAKSANA FARMAKOLOGIS
REHIDRASI CAIRAN & ELEKTROLIT 1
Dehidrasi ringan-sedang
- ORS (Oral Rehydration Salts)-allpatient
→ KI : - terapi awal dehidrasi berat
- ileus paralitik pada anak
- vomiting persisten
- luka pada mulut
Dehidrasi berat
- RL atau NS (KI: hipertensi)
- Tidak muntah → minuman; pemberian air kaldu ataupun oralit.
- Kondisi membaik → susu tanpa gula.
- ORS → segera setelah pasien dehidrasi berat dapat makan & minum (tidak muntah),
“sebelum terapi intravena dihentikan”.
ANTIBIOTIK 2

- KI: Ibu hamil, menyusui, px riwayat


epilepsy dan kejang lainnya, alergi gol.
quinolone

Antibiotik efektif → Perbaikan gejala harus tampak dalam kurun waktu 48 jam
(frekuensi BAB yang lebih sedikit, lebih sedikit darah dalam tinja, demam, dan nafsu makan membaik)
 Antibiotik yang Tidak Dapat Digunakan pada Disentri Basiler:

= If masih peka: - Ampisilin 4 x 500 mg/hari selama 5 hari.


- Trimetoprim-sulfametoksazol 2 x 960 mg/hari selama 3-5 hari.
= Tidak efektif
OBAT-OBATAN SIMPTOMATIS 3
SUPLEMEN ZINC –child until 5 y.o

 Zinc sulfate, zinc acetate atau zinc gluconate


 Mengurangi keparahan & durasi diare

ANTIEMERIK
TATALAKSANA NONFARMAKOLOGIS
+ pemulihan
- Hipoglikemia & kekurangan gizi
 Anak → Setiap 4 jam
 Nafsu makan akan membaik setelah 1-2 hari
 Makanan tambahan setiap hari selama 2 minggu
 Asupan makanan yang tepat
 Memantau kondisi anak
Energi & Protein  BB STABIL 

As much as the baby will


 RADANG KOLON oleh karena
 Enterohemoragik E. Coli (EHEC)
 Enteroinvasif E. Coli (EIEC)

DIAGNOSIS
BANDING
DISENTRI
BASILER
DIARE DISERTAI DARAH
KOMPLIKASI
Haemolytic uremic syndrome
(HUS)

■ Terjadi akibat adanya penyerapan enterotoksin yang diproduksi oleh


S.dysentriae
■ HUS ini timbul pada akhir minggu pertama disentri basiler, yaitu pada
saat disentri basiler mulai membaik
Haemolytic uremic syndrome
(HUS)
Artritis

■ muncul pada masa penyembuhan


■ Artritis juga dapat terjadi akibat infeksi S.flexneri
■ mengenai sendi-sendi besar terutama lutut
■ dapat terjadi pada kasus yang ringan dimana cairan sinovial
sendi mengandung leukosit polimorfonuklear
■ Penyembuhan dapat sempurna, akan tetapi keluhan artsitis
dapat berlangsung selama berbulan-bulan
Anoreksia

■ Komplikasi tersering Kehilangan


berat badan dan penurunan
status gizi secara cepat
■ Hisebabkan karena anoreksia,
yang mana tubuh memerlukan
nutrisi yang lebih untuk melawan
infeksi
Komplikasi lain..

■ Perforasi usus
■ Toksik megacolon
■ Prolaps rectum
■ Sepsis
■ Abnormalitas metabolic
■ ensefalopati
PROGNOSIS
kemungkinan
kesembuhan
RINGAN - lebih baik
SEDANG
angka kematian
DISENTRI rendah
BASILER

resiko kematian
BERAT
tinggi
PENCEGAHAN
INTEGRASI ISLAM
Surat Al-Baqarah Ayat 168
َ ْ‫اِ ِِنَُُّ لَ ُك أ‬
ِ‫َد ٌُّو ُم ِبي‬ ِ ‫ط‬َ ‫َّ أي‬
َّ ‫ِ ال‬ ُ ُُ ‫ط ِيباا َو ًَل تَت َّ ِبُُوا‬
ِ ‫ط َوا‬ ُ َّ‫يَا أَيُّ َها الن‬
ِ ‫اس ُكلُوا ِم َّما فِي أاْل َ أر‬
َ ‫ض َح ََل اًل‬
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa
yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-
langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh
yang nyata bagimu.

Surat Al-Ma'idah Ayat 88


َ ُ‫َّللا الَّ ِذي أ َ أنت ُ أْ ِب ُِ ُمؤأ ِمن‬
ِ‫و‬ َّ ُْ ‫َو ُكلُوا ِم َّما َرزَ قَ ُك‬
َ ‫َّللاُ َح ََل اًل‬
َ َّ ‫ط ِيباا َواتَّقُوا‬
Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang
Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada
Allah yang kamu beriman kepada-Nya.
PETA KONSEP
SOAP

Anda mungkin juga menyukai