Anda di halaman 1dari 3

KASUS 6

PEMERIKSAAN FISIK
1. Pneumonia:
A. Pemeriksaan fisik
Temuan pemeriksaan fisis dada tergantung dari luas lesi di paru.
Inspeksi : dapat terlihat bagian yang sakit tertinggal waktu bernapas
Palpasi : fremitus dapat mengeras pada bagian yang sakit
Perkusi : redup di bagian yang sakit
Auskultasi : terdengar suara napas bronkovesikuler sampai bronkial yang mungkin
disertai ronki basah halus, yang kemudian menjadi ronki basah kasar pada stadium
resolusi.

2. Bronkitis Akut:
A. Pemeriksaan fisik:
- Batuk produktif à sputum mukoid / purulen
- Batuk darah
- Nyeri dada (substernal) à rasa panas terbakar saat inspirasi
- Wheezing ( Auskultasi )
- Reflux esofageal

Kemungkinan WD

"Pneumonia"

Gejala umum:
1. Batuk yang bisa menghasilkan dahak berwarna kuning, hijau, bahkan berdarah.
2. Sesak napas.
3. Demam.
4. Menggigil.
5. Nyeri pada dada, apalagi saat batuk dan menarik napas dalam-dalam.
6. Sakit kepala.
7. Mual dan muntah.
8. Keringat berlebihan.
9. Lemas.

Diagnosis fungsional

- Impairments Of Body Functions: (sesak)takipneu, batuk sampai muntah


(Severe impairment means that a problem that is present more than 50% of the
time, with an intensity, which is partially disrupting the persons day to day life
(batuk terus dr dtg di madinah) and which happens frequently over the last 30
days.)
- Activity Limitations & Participation Restriction: lemas
Severe difficulty means that a problem that is present more than 50% of the time,
with an intensity, which is partially disrupting the persons day to day life
(mungkin krn sering muntah tiap batuk & lemes jd ganggu aktivitas) and which
happens frequently over the last 30 days.
- Environmental Factors: suhu panas, crowded, aktivitas ibadah haji yang padat

DIAGNOSIS KLINIS KASUS 6

1. Problem List
a. Klinis: Nafas Berat, Batuk, Dahak Sulit Keluar, Muntah Saat Batuk, Lemas
b. Non Klinis: Hari Ke 4 di Makkah, Belum Adaptasi

2. Diagnosis Klinis
Nafas Berat  Gangguan Pada Paru-paru
Batuk Sampai Muntah  Batuknya kuat ngasih tekanan ke perut sampai mual
Gangguan Paru Disertai Batuk  ISPA / ISPB
Batuk non Produktif  Infeksi Saluran Pernafasan Bawah
4 Hari  Masih Akut
ISPB Akut  Bronkitis Akut/Pneumonia

3. Diagnosis Banding
ISPA

Terapi simptomatis:
Berat nafas/ jika RR meningkat  bronkodilator misal salbutamol
Jika sat.O2 < 92  Oksigen
Jika demam  antipiretik misal paracetamol
Jika muntah berkali-kali dan berat  rehidrasi misal infus RL 20 tts/m
Batuk dengan dahak sulit keluar  ekspektoran misal guaifenesin, mukolitik misal ambroxol
dan bromheksin

Terapi definitif:
Bronkitis akut  jika ada ronki, merupakan infeksi virus jadi tidak perlu antibiotik cukup
terapi simptomatis, self-limited.
Pneumonia  bisa infeksi bakteri maupun virus, beri antibiotik misal ceftriaxon 1 gr per hari
IV/IM atau levofloxacin 250-500 mg dd PO

Terapi suportif:
-Lemas  istirahat, menghentikan aktivitas yang sedang dilakukan untuk sementara
-Memakai masker setelah ditangani  menghindari penularan airborne diseases yang lain

Anda mungkin juga menyukai