PENDAHULUAN
• Menurut WHO, diare adalah penyebab no. 1
kematian balita di seluruh dunia
• Di indonesia, diare adalah pembunuh balita no
2 setelah ISPA
• UNICEF setiap 30 detik ada 1 anak meninggal
karena diare
• Di Indonesia, setiap tahun 100.000 balita
meninggal karena diare
• Infeksi sal. Cerna biasanya menimbulkan
symptom berupa diare
• DIARE adalah meningkatnya frekuensi dan
berkurangnya konsistensi buang air besar
(BAB) di bandingkan dengan pola normalnya
• Terjadinya BAB 3x atau lebih dalah sehari
dengan kosentrasi yang cair
Diare akut
• Diare akut, diare yang awalnya mendadak dan
singkat dalam beberapa jam sampai 7 atau 14
hari
• Beberapa manifestasi gangg. Fungsi sal. Cerna
Jumlah air ditinja meningkat
Jumlah volume meningkat
Perubahan tinja dalam kosistensi, warna dan
bau
PENDAHULUAN
• DIARE adalah meningkatnya frekuensi dan
berkurangnya konsistensi buang air besar
(BAB) di bandingkan dengan pola normalnya
• Terjadinya BAB 3x atau lebih dalah sehari
dengan kosentrasi yang cair
etiologi
• Hambatan absorbsi ion
• Ransangan sekresi ion
• Tertahannya cairan dalam lumen usus
• Karena sekret tumur (polipeptida usus vasoaktiv)
• Obat
• Gangguan motilitas usus
• Berkaitan dengan infeksi bakteri atau virus
• Karena makanan
patogenesis
• Pada perinsipnya diare merupakan
ketidakseimbangan ambsorpsi dan sekresi air
serta elektrolit diusus
• Reabsorpsi air diusus secara normal ± 90 %,
intake air kalau tidak banyak yang diabsoprsi
maka akan terjadi pengenceran tinja.
patogenesis
• Diare berdasarkan mekanismenya dapat dibedakan
menjadi
1. Diare sekretori (adanya perubahan sekresi ion):
perubahan transport ion secara aktif (absorpsi na+/Cl-)
2. Diare osmotik: perubahan motilitas usus akan
berakibat terjadinya cairan tertahan dilumen usus
karena adanya tarikan cairan.
3. Diare eksudatif peningkatan osmularitas luminal
4. Diare transit: peningkatan hidrostatik jaringan karena
motilitas usus terus berubah
• Diare berdasarkan sifatnya
1. Diare akut: diare terjadi 1-3 hari
2. Diare kronis: diare berakhir lebih dari 12 hari