dibawakan oleh:
Perbedaan
Na ikut masuk Air berkumpul tekanan
ke lumen di lumen usus osmose lumen
usus dan darah
Cairan Sebagian
intraluminalbes diserap, Diare
ar, kadar Na sebagian tidak
normal
Malabsorpsi Umum
Kerusakan sel akibat
Mikroorganisme tertentu (salmonella,
shigella, Campylobacter, Giardiasis,
Enteroadheren E. Coli)
Akibat obat-obatan
Menyebabkan malabsorpsi nutrien
tanpa merubah susunan anatomi
mukosaIntoleransi laktosa
Intoleransi primer dan sekunder
Gejala: diare, asam (ph dibawah 4, 5),
meteorisme, flatulens, kolik abdomen
Gangguan sekresi (diare
sekretorik)
Hiperplasia kripta atrofi vili
Luminal
Toksin
secretagogues
Na dan
penyebab diare cl di tingkatka
Clmasuk
tingkatkan kripta n pompa
ke lumen
konsentrasi keluar Na
usus
intrasel
Bahan
laksatif
rusaknya sel
memacu permeabilita
mukosa
kadar cAMP s intestinal
intraseluler
Panas + ++ ++ - ++ -
Mual Sering Jarang sering + - sering
muntah
Nyeri perut Tenesm Tenesm Tenesm - Tenesm cramp
us us + us us +
cramp cramp
Nyeri - + + - - -
kepala
Lamanya 5-7 hari > 7 hari 3-7 hari 2-3 hari Variasi 3 hari
sakit
Sifat tinja Sedang sedikit sedikit Banyak Sedikit Banyak
Volume
Frekuensi 5-10x/h >10x/h sering sering sering Terus
menerus
Konsistensi Cair lembek lembek cair lembek cair
Bau Langu +/- busuk - - Amis khas
DISENTRI
Apa itu Disentri ?
Disentri merupakan peradangan pada usus besar
yang ditandai dengan gejala khas yangdisebut
sebagai sindroma disentri, yakni sakit di perut yang
sering disertai dengan tenesmus, sering BAB, serta
tinja mengandung darah dan lendir dan merupakan
tipe diare yang berbahaya.
Etiologi
Etiologi dari disentri ada 2, yaitu :
1.Disentri basiler
a. Pemeriksaan tinja
Pemeriksaan tinja secara langsung terhadap
kuman penyebab serta biakan hapusan (rectal
swab).
Pada pemeriksaan tinja yang berbentuk (pasien tidak diare), perlu dicari
bentuk kista karena bentuk trofozoit tidak akan dapat ditemukan. Dengan
sediaan langsung tampak kista berbentuk bulat dan berkilau seperti
mutiara.
Dalam tinja pasien juga dapat ditemukan trofozoit. Pada sediaan
langsung dapat dilihat trofozoit yang masih bergerak aktif seperti keong
dengan menggunakan pseudopodinya yang seperti kaca.
Pemeriksaan Fisik
Lihat tanda tanda dehidrasi, klasifikasikan
Pemeriksaan abdomen(Bising usus meningkat? Nyeri ketuk? Bagaimana bunyi
perkusinya? Adakah nyeri tekan?)
Pemeriksaan Penunjang
Elektrolit
Kultur feses
Klasifikasi Dehidrasi
Menurut WHO
Menurut Maurice King
Menurut MMWR 2003
Tanda dan Gejala Dehidrasi menurut
WHO
Derajat Dehidrasi Menurut
MMWR
5 Pilar Penanganan Diare
Rehidrasi
Nutrisi
Zinc
Antibiotik Selektif
Edukasi
Pemberian Nutrisi
Makanan utama seperti ASI eksklusif
bagi bayi < 6 bln dan makanan lain
tetap diberikan untuk memenuhi
kebutuhan gizi bagi anak penderita
diare. Sesuaikan dengan jenis jenis
makanan rendah serat dan tinggi
mineral seperti pisang yang kaya
kalium untuk mencegah terjadinya
ketidakseimbangan elektrolit akibat
keluar bersama BAB.
Pemberian zinc
Disesuaikan dengan dosis dan usia penderita.
Untuk bayi dibawah 6 bulan diberikan zinc
dengan dosis 10 mg/hari, sedangkan untuk
anak anak diatas usia 6 bulan diberikan
dosis 20mg/hari
Berikan zinc dari awal terdiagnosa diare
hingga 10-14 hari berikutnya secara berturut-
turut. Zinc dipercaya mampu memproteksi
dan meregenerasi vili-vili usus halus agar
penyerapan nutrisi berjalan maksimal.
Antibiotik Selektif
Penggunaan antibiotik harus
disesuaikan dengan hasil kultur
feses, apakah diare disebabkan oleh
bakteri, virus, atau jamur. Untuk
virus, terapi yang dianjurkan adalah
terapi cairan saja untuk
mencegah/memperbaiki dehidrasi.
Untuk jamur, perlu pertimbangkan
adakah kofaktor penyakit lain.
E. Coli
Ampicilin 50-100mg/kgBB
Vibrio Cholera
Kotrimoksazole 36 mg/kgBB/hari
Salmonella
Seftriaxon : < 12 tahun : 50 mg/kgBB
> 12 tahun : 1 gr/ hari
Sefalosporin: 10mg/KgBB/x
Kloramfenikol: 50mg/KgBB/hari
Shigellosis
Siprofloksasin 20-30 mg/kg/hari
Azitromisin 10 mg/kgBB/hari
Disentri amuba
Metronidazol 35 50 mg/kgBB/ hari
Terapi Antiparasit
Giardia Lamblia, Entamoeba
histolytica
Metronidazole: anak15 mg/kgBB/hari
3x1
Strongyloides stercoralis
Albendazole: 12 bulan- 2 thn 200mg.
Dosis tunggal sekali minum
anak >2 thn 400mg/hari
Edukasi
Bagi para orangtua, bila keadaan
anak memburuk setelah terapi cairan
yang dapat dilakukan di rumah, atau
kondisi tidak membaik, segera bawa
ke pusat kesehatan terdekat untuk
mendapat penanganan yang lebih
lanjut.
Konseling dan Edukasi