Disusun Oleh:
Lia Lestari Indah 1061050196
Yoshua Ariel Pattiselanno 1261050092
Zelda Mercheline Aqmarina 1261050136
Moses Mazmur Asaf 1361050010
Natashya Phillipa Nanda Ngasu 1461050085
Dokter Pembimbing :
dr. Louisa Langi, MS, MA
II. TUJUAN
1. Meningkatkan pengetahuan keluarga mengenai gizi seimbang
2. Menumbuhkan sikap dan perilaku gender dalam keluarga untuk pemenuhan gizi
seimbang
3. Meningkatkan kepedulian keluarga dalam mengatasi permasalahan gizi masyarakat
III. TARGET
1. Kader Kesehatan/PKK/Posyandu
2. Tokoh masyarakat atau agama
Timbulnya masalah gizi pada remaja pada dasarnya dikarenakan perilaku gizi yang salah,
yaitu ketidakseimbangan antara konsumsi gizi dengan kecukupan gizi yang dianjurkan. Bila
konsumsi gizi selalu kurang dari kecukupan maka seorang akan mengalami gizi kurang.
Sebaliknya jika konsumsi melebihi kecukupan akan menderita gizi lebih dan obesitas.
Permasalahan gizi yang timbul pada masa remaja dipicu oleh beberapa faktor,
diantaranya adalah:
1) Kebiasaan makan yang buruk
Timbulnya kebiasaan makan yang buruk pada remaja biasanya dikarenakan kebiasaan
makan yang juga tidak baik yang tertanam sejak kecil.
2) Pemahaman gizi yang salah
Remaja sering memiliki pemahaman bahwa tubuh yang menjadi idaman adalah tubuh
yang langsing. Sehingga untuk mempertahankannya remaja melakukan pengaturan
makan yang salah.
3) Berlebihan terhadap suatu jenis kesukaan makanan tertentu
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan terlebih lagi jika makanan
tersebut minim kandungan gizi akan menyebabkan tidak terpenuhnya kebutuhan gizi.
4) Promosi yang berlebihan di media massa tentang produk makanan
Usia remaja merupakan usia yang sangat mudah tertarik dengan hal-hal terbaru,
termasuk produk makanan yang diiklankan, padahal makanan tersebut belum tentu
memiliki kandungan gizi yang baik.
5) Maraknya produk makanan impor
Jenis makanan impor siap saji seperti hotdog, hamburger, fried chicken dan frenchfries
semakin banyak dipasaran. Secara nilai gizi makanan tersebut tidak terlalu bagus
karena memiliki kolesterol, lemak jenuh, dan kadar natrium yang tinggi yang tentunya
berakibat buruk bagi kesehatan.
Fisik seseorang pada fase remaja akan terus berkembang, demikian pula aspek sosial dan
psikologisnya. Perubahan ini membuat seorang remaja mengalami banyak ragam gaya hidup
dan perilaku, tidak terkecuali pengalaman dalam menentukan makanan apa yang akan
dikonsumsi. Hal inilah yang akan berpengaruh pada keadaan gizi seorang remaja, sehingga
menemukan masalah beragam diantaranya:
1) Obesitas
Obesitas atau kegemukan sebagai akibat penimbunan lemak tubuh yang berlebihan.
Sejak tahun 1998, WHO telah mendeklarasikan obesitas sebagai epidemic global. Rata-
rata wanita memiliki lemak tubuh lebih banyak disbanding pria. Wanita dengan lemak
tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami
obesitas. Penyebab obesitas diantaranya adalah faktor genetik, pola makan berlebih,
kurang aktivitas, emosi serta lingkungan.
2) Anoreksia Nervosa
Anoreksia Nervosa banyak dialami oleh remaja wanita. Keinginan mempunyai tubuh
langsinh membuat remaja rela menurunkan berat badan secara drastis
3) Bulimia
Bulimia merupakan kelainan dimana penderita cenderung senang mengkonsumsi
makanna yang mereka sukai. Mereka makan berlebihan untuk memuaskan keinginan
mereka, namun selanjutnya mereka memuntahkan kembali atau dengan obat pencahar
hingga tidak ada makanan yang tersisa, dengan demikian mereka terhindar dari gemuk.
Penderita bulimia umumnya adalah perempuan.
5) Penyajian Makanan
VII. CONTOH KECUKUPAN GIZI PADA ANAK USIA 13-18 TAHUN (PENYAJIAN)
Contoh kebutuhan kalori dan zat gizi unutuk pasien:
Berat badan : 50 Kg
Tinggi badan : 155 cm
KARBOHIDRAT
PROTEIN
Pumumnya remaja berumur 13-18 tahun masih tinggal bersama orang tua dan
keluarganya. Keterlibatan keluarga dalam pemenuhan gizi remaja memegang peranan penting.
Berikut beberapa peran keluarga dalam pemenuhan gizi anak remaja
1. Pengetahuan Orang Tua
Pengetahuan sangat berkaitan dengan tingkat pendidikan ayah dan ibu. Terutama
ibu, seringkali ibu bertugas menyiapkan makanan keluarga sehari-hari. Makanan yang
disiapkan tentu saja memiliki keaneka ragaman. Pemilihan dari menu makanan
tersebut akan lebih baik apabila didasarkan kepada pengetahuan mengenai gizi
seimbang. Sehingga pemenuhan gizi keluarga termasuk anak remaja didalamnya
terpenuhi.
Selain dasar dalam pemilihan menu makanan keluarga. Tingkat pengetahuan yang
dimiliki oleh ibu dalam mempersiapkan makanan juga penting. Berhungan dengan
higyenitas dari makanan tersebut dan cara penyajian atau cara memasaknya
2. Peran ayah dalam memenuhi finansial keluarga
Kebutuhan dalam memenuhi gizi seimbang pada remaja dan keluarga yang utama
adalah kondisi ekonomi keluarga. Orang tua terutama ayah berperan besar sebagai
pencari nafkah utama. Apabila finansial keluarga tercukupi, maka pemilihan menu
makanan sehari-hari semakin beragam.
3. Budaya
Budaya yang terapkan oleh keluarga juga mempengaruhi pemenuhan gizi remaja
tersebut. Budaya pemilihan makanan dan cara mengolah makanan berbeda-beda di
setiap daerah. Seringkali budaya daerah tempat orang tua berasal masih terbawa
meski daerah tempat tinggal keluarga tersebut sudah berbeda. Contohnya saja, ada
budaya yang lebih sering mengolah makanan pedas, ada pula yang mengolah
makanan menjadi manis, lalu ada pula budaya yang terbiasa memakan sayuran
mentah tanpa diolah.
4. Pola Asuh
Pola asuh yang diterapkan ayah dan ibu terhadap anak remaja mereka juga
berpengaruh terhadap gizi yang didapatkan anak tersebut. Kebiasaan anak yang
sering memilih makanan berdasarkan kesukaan terhadap makanan tersebut tanpa
melihat kandungan gizi yang dibutuhkan bisa menghambat pemenuhan gizi terhadap
anak tersebut. Pola asuh orang tua untuk membiasakan diri dan mengedukasi anak
remaja tersebut berperan besar dalam pemenuhan gizi anak remaja tersebut.