Anda di halaman 1dari 21

Def inis i

Diare adalah peningkatan pengeluaran tinja


dengan konsistensi lebih lunak atau lebih cair
dari biasanya, dan terjadi paling sedikit 3 kali
dalam 24 jam .
Etiologi

Bakteri: Parasit:
Virus : Shigella, Entamoeba histolytica,
Rotavirus, Salmonella, Giardia lamblia,
Adenovirus, Yersinia, dan Balantidium coli,
Norwalk virus, berbagai strain dari Cryptosporidium parvu
Escherichia coli. m
Epidemiologi
• Di United States of America (USA), dengan penduduk sekitar 200 juta, diperkirakan 99
juta episode diare akut pada dewasa terjadi setiap tahunnya. World Health Organization
(WHO) memperkirakan ada sekitar 4 miliar kasus diare akut setiap tahun, dengan
mortalitas 3-4 juta pertahun

• Menurut Riskesdas tahun 2017, diare merupakan penyebab kematian nomor 1 pada bayi
(31,4%) dan pada balita (25,2%).

• Tahun 2014 terjadi 6 KLB diare yang tersebar di 5 propinsi, 6 kabupaten/kota di


Indonesia, dengan jumlah penderita 2.549 orang dengan kematian 29 orang. Dimana
Jawa Timur termasuk salah satu provinsi KLB diare yaitu pada kabupaten Pasuruan
sebanyak 258 kasus
Patofisiologis
Diare Osmotik Diare Sekretorik Gangguan Motilitas

Ada rangsangan (toksin) Berkurangnya


Makanan tidak diserap kesempatan
usus untuk
menyerap
Peningkatan sekresi air dan
makanan
elektrolit
tekanan osmotik dalam
rongga usus meningkat
rangsangan mediator
abnormal
pergeseran air dan elektrolit
ke dalam rongga usus Bakteri
villi gagal mengabsorbsi tumbuh
natrium, sedangkan berlebihan
sekresi klorida disel epitel
merangsang usus untuk berlangsung terus atau
mengeluarkannya meningkat
Gejala Klinis
Gejala klinis Rotavirus Shigella Salmonella ETEC EIEC Kolera
Masa tunas 17-72 jam 24-48 jam 6-72 jam 6-72 jam 6-72 jam 48 – 72 jam
Panas + + + - + -
Mual & muntah Sering Jarang Sering + - Sering
Nyeri perut Tenesmus Tenesmus kramp Tenesmus kolik Tenesmus Tenesmus Kramp
kramp
Nyeri kepala - + + - - -
Lamanya sakit 5-7 hari > 7 hari 3-7 hari 2-3 hari variasi 3 hari
Sifat tinja
Volume Sedang Sedikit Sedikit Banyak Sedikit Banyak
Frekuensi 5-10 x/hari >10x/hari Sering Sering Sering Terus menerus
Konsistensi Cair Lembek Lembek Cair Lembek Cair
Darah - Sering Kadang-kandang - + -
Bau -  - Busuk + - Amis khas
Warna Kuning hijau Merah hijau Kehijauan Tak berwarna Merah hijau Seperi air cucian
beras
Penularan
Penegakan diagnosis
Anamnesis

• Lama diare, frekuensi, volume, konsistensi tinja, warna, bau, ada/tidak lendir dan darah.

• Bila disertai muntah ditanyakan volume dan frekuensinya; BAK seperti biasa, berkurang, jarang
atau tidak BAK dalam 6-8 jam terakhir;

• Makanan dan minuman

• Demam, mual, muntah

• Tindakan yang telah dilakukan ibu selama anak diare (memberi oralit, membawa berobat ke
puskesmas atau ke rumah sakit dan obat-obatan yang diberikan)

• Riwayat imunisasinya
Penegakan diagnosis
Pemeriksaan fisik

• Keadaan umum: kesadaran

• Berat badan
• TTV: suhu tubuh, frekuensi denyut jantung,tekanan
darah dan pernapasan

• Tanda-tanda dehidrasi
Pemeriksaan Penunjang

Darah Lengkap
Makroskopik
Watery  enterotoksin virus, protozoa
Darah atau mukus
Natrium,  bakteri
kalium, yang
kalsium,menghasilkan
fosfor. sitotoksin
Pada
Feses Lengkap
Mengetahui ada tidaknya
dapatAnalisis
asam basa.
EHEC (garis-garis )
terjadigas
gangguan
ketidak
keseimbangan
Darah bercampur dalam tinja  E. histolytica (permukaan),
diare seimbangan
darah dapat melihat
kemungkinan
elektrolit adanya
: asidosis
hiponatremi, metabolic yang
hipernatremi, dapat
Berbau busuk  Salmonella,Giardia, Cryptosporidium dan
Strongyloides terjadi pada diare
dan hipokalemi
Pemeriksaan analisis gas darah
Mikroskopik
Mencari adanya leukosit (PMN)

Pemeriksaan serum elektrolit


Klasifikasi dehidrasi

Dehidrasi ringan sedang/ Dehidrasi berat


Tanpa dehidrasi (kehilangan
tidak berat (kehilangan (kehilangan cairan >
cairan <5% berat badan
cairan 5-10% berat badan) 10%berat badan)
• Tidak terdapat cukup • 2 tanda atau lebih • 2 tanda atau lebih
tanda untuk • Keadaan umum gelisah • Keadaan umum lemah,
diklasifikasikan sebagai atau rewel letargi atau koma
dehidrasi ringan atau • Ubun ubun besar cekung, • Ubun-ubun sangat
berat mata cekung, air mata cekung, mata sangat
kurang, mukosa mulut cekung, air mata tidak
dan bibir sedikit kering ada, mukosa mulut dan
• Minum dengan lahap, bibir sangat kering
haus • Tidak bisa minum/malas
• Turgor kurang (cubitan minum
perut kembali lambat) • Turgor sangat kurang
cubitan perut kembali
sangat lambat (≥2 detik)
Tatalaksana
Tatalaksana
Tatalaksana
Tatalaksana
Tatalaksana
Tatalaksana
Tatalaksana
Pencegahan

Kebersihan perorangan,
ASI tetap diberikan
cuci tangan sebelum makan

Penyediaan air minum yang


Kebersihan lingkungan, bersih, selalu memasak
buang air besar di jamban makanan
Prognosis

Dengan penggantian cairan yang adekuat,


perawatan yang mendukung, dan terapi
antimikrobial jika diindikasikan, prognosis
diare infeksius hasilnya sangat baik dengan
morbiditas dan mortalitas yang minimal.
Seperti kebanyakan penyakit, morbiditas dan
mortalitas ditujukan pada anak-anak dan pada
lanjut usia.
Kesimpulan

• Saat ini diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara


berkembang seperti Indonesia karena memiliki insidensi dan mortalitas yang
tinggi. Kematian terutama disebabkan karena penderita mengalami dehidrasi
berat dan tidak ditangani dengan tepat.
•Penatalaksaan kasus diare pada anak mempunyai tujuan untuk
mengembalikan cairan yang hilang akibat diare untuk mencegah terjadinya
dehidrasi, gangguan elektrolit, hingga kematian.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai