Anda di halaman 1dari 17

Gastroenetritis Pembimbing :

dr. Awal Bachtera Barus, Sp.PD-FINASIM


dr. Ricky Rivalino Sitepu, Sp.PD

Disusun oleh:
1. I Made Aananta Wiguna 112019124 KEPANITERAAN KLINIS / COASS STASE
ILMU PENYAKIT DALAM
2. Novelia Ratna Ury 112021242 UNIVERSITAS UKRIDA - RS BHAYANGKARA
LAMPUNG
PERIODE 18 APRIL– 26 JUNI 2022
Definisi
Gastroenteritis adalah peradangan pada saluran cerna
yang melewati lambung dan usus halus ditandai dengan
diare yaitu buang air besar lembek atau cair dan
frekuensi > 3 kali dalam waktu 24 jam disertai muntah,
mual, dengan atau tanpa demam dan rasa tidak enak di
perut. Berdasarkan waktunya, diare dikategorikan
sebagai akut (≤ 14 hari), persisten (> 14 hari) dan
kronik (> 30 hari).
Etiologi
Klasifikasi
Berdasarkan lama waktu diare Berdasarkan penyebab infeksi
Diare Akut : < 14 hari.
Diare Persisten: Peralihan antara diare akut Diare Infektif
dan kronik.
Diare Non Infektif
Diare Kronik: ≥ 4 minggu.

Berdasarkan mekanisme Berdasarkan penyebab


patofisiologik organik
Diare osmotik  Makanan diusus tidak dapat
diserap dengan baik sehingga cairan berlebih Diare Organik
terbuang bersama feses dan menyebabkan feses Diare Fungsional
encer.
Diare sekretorik  Adanya peningkatan
kehilangan banyak air dan elektrolit dari
saluran pencernaan
Gejala Klinis

• BAB encer ≥ 4 sampai 5 kali sehari.

• Nausea, vomitus.
• Turgor kulit menurun.

• Demam. • Kehilangan berat badan.


• Tidak nafsu makan.
• Nyeri sampai kejang abdomen.
• Badan terasa lemah.
• Membran mukosa mulut dan bibir kering. • Mata tampak cekung.
Gejala Klinik Rotavirus Shigella Salmonella ETEC EIEC Kolera
Masa Tunas 17-72 jam 24-48 jam 6-72 jam 6-72 jam 6-72 jam 47-72 jam
Panas + ++ ++ - ++ -
Mual-Muntah Sering Jarang Sering + - -
Nyeri Perut Tenesmus Tenesmus kramp Tenesmus kolik - Tenesmus kramp Sering kramp

Nyeri Kepala - + + - - -
Lamanya Sakit 5-7 hari >7 hari 3-7 hari 2-3 hari variasi 3 hari
Sifat Tinja
Volume Sedang Sedikit Sedikit Banyak Sedikit Banyak
Frekuensi 5-10x/hari >10x/hari Sering Sering Sering Terus Menerus

Konsistensi Cair Lembek Sering Lembek Cair Lembek Cair

Darah - Kadang - + -
Bau langu Buauk + - Amis khas
Warna Kuning Hijau Merah Hijau Kehijauan Tak Bewarna Merah Hijau Seperti air
cucian beras

Leukosit - + + - + -
Penegakan
Diagnosis
Anamnesis
 Keluhan (Subjektif)  BAB lembek atau cair, dapat bercampur dengan lendir
atau darah frekuensi 3 (tiga) atau lebih
 Faktor Risiko  Kebersihan diri buruk (mis.tidak mencuci tangan)
 Sanitasi buruk (mis.kurang penggunaan jamban)
 Ada riwayat intoleransi laktosa
 Ada riwayat alergi obat atau konsumsi jamu, obat NSAID,
obat diet, dll
 Riwayat bepergian ke daerah endemik diare
 Riwayat infeksi HIV/ penyakit menular seksual atau
penyakit kronik lain
 Usia penderita Dapat terjadi pada semua tingkat usia
Pemeriksaan Fisik
Gejala Minimal (< 3% dari Berat Ringan-Sedang (3-9% Berat (> 9% dari berat
Badan) dari berat badan) badan)
Status Mental Baik, sadar penuh Normal, lemas, atau Apatis, letargi, tidak
gelisah, iritabel sadar
Rasa Haus Minum normal, mungkin Sangat haus, sangat ingin Tidak dapat minum
menolak minum minum
Denyut Jantung Normal Normal sampai meningkat Takikardi, pada kasus
berat bradikardi
Kualitas Denyut Nadi Normal Normal sampai menurun Lemah atau tidak teraba
Pernapasan Normal Normal cepat Dalam
Mata Normal Sedikit cekung Sangat cekung
Air Mata Ada Menurun Tidak ada
Mulut dan Lidah Basah Kering Pecah-pecah
Turgor Kulit Baik < 2 detik >2 detik
Isian Kapiler Normal Memanjang Memanjang,minimal
Ekstremitas Hangat Dingin Dingin
Output urin Normal sampai menurun Menurun Minimal
Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan Darah Dapat terjadi hemokonsentrasi, anemia, dan leukositosis shift to
Lengkap the left (pada kondisi berat)
 Pemeriksaan Fungsi Dapat terjadi asidosis dan gangguan fungsi ginjal (pada kondisi
Ginjal berat)
 Pemeriksaan Elektrolit Dapat terjadi hipokalemia (pada kondisi berat)
● Ada tanda-tanda hipovolemik Darah
● Feses bercampur darah dan/lendir  Pemeriksaan Feses Makroskopis :
● Suhu tubuh ≥ 38.5°C Lengkap  Konsistensi (sangat lunak atau cair)
 Darah (positif berarti ada perdarahan pada saluran cerna)
● Frekuensi ≥ 6 kali/ 24 jam atau  Lendir (positif berarti ada peradangan pada dinding usus)
gastroenteritis sudah dialami lebih dari 48 Mikroskopis :
 Eritrosit (positif berarti ada lesi dalam kolon, rectum atau
jam anus)
● Nyeri perut yang semakin meningkat  Leukosit (positif menunjukkan adanya peradangan seperti
● Penggunaan antibiotik terbaru atau pada pada disentri basiller atau IBS. Leukosit yang disertai
eritrosit positif menandakan terjadinya kolitis ulseratif )
pasien yang sedang di rawat inap  Ovum (positif menandakan infeksi cacing)
● Lansia (> 70 tahun) atau pada pasien  Kista (positif menandakan infeksi cacing atau protozoa)
 Parasit, Bakteri dan Jamur (positif menandakan adanya
dengan penyakit penurunan sistem imun infeksi)

 Pemeriksaan Radiologi X-ray atau CT-Scan abdomen dilakukan pada kondisi diare berat
yang dicurigai adanya ileus, perforasi atau megakolon.
 Endoskopi Dilakukan untuk membedakan IBS dengan diare infeksi,
menemukan adanya infeksi CMV dan HSV pada pasien colitis
atau HIV.
Penatalaksanaan
Rehidrasi Nutrisi
• Pemberian makanan harus langsung dimulai
Dehidrasi minimal (<3%BB) 4 jam setelah rehidrasi.
• Makanan diberikan dalam bentuk small dan
• Kebutuhan cairan = 103% x 30-40 cc/kgBB frequent feeding dibagi menjadi 6 kali
makan sehari.
Dehidrasi ringan-sedang (<3-9% • Diet terdiri dari menu tinggi kalori dan
BB) mikronutrien seperti nasi, gandum, daging,
• Kebutuhan cairan = 109% x 30-40 cc/kgBB buah, sayur-sayuran.
• Hindari : susu sapi, kafein, alkohol, buah-
buahan kaleng karena dapat memicu diare.
Dehidrasi berat (>9% BB)

• Kebutuhan cairan= 112% x 30-40 cc/kgBB


Simpomatik

Antimotilitas Antisekretorik Antispasmodik


Agen pilihan adalah Bismuth salisilat aman Antispasmodik tidak boleh
loperamid 4 mg dosis awal digunakan pada anak digunakan pada ileus
dilanjutkan 2 mg tiap diare, namun tidak ditunjukkan paralitik
maksimal 16 mg/24 jam. bermanfaat pada pasien Hyoscien n butilbromid 10
Tidak boleh diberikan pada dewasa. mg
diare berdarah atau dicurigai Ekstrak belladonna 5-10 mg
diare inflamasi (demam atau Papaverin 30-60 mg, 3 x
nyeri perut hebat). sehari
Mebeverin 35-100 mg, 3 x
sehari
Diagnosis
Antimotilitas Antispasmodik
Agen pilihan adalah loperamid 4 mg Antispasmodik tidak boleh digunakan
dosis awal dilanjutkan 2 mg tiap diare, pada ileus paralitik
maksimal 16 mg/24 jam. Tidak boleh Hyoscien n butilbromid 10 mg
diberikan pada diare berdarah atau Ekstrak belladonna 5-10 mg
dicurigai diare inflamasi (demam atau Papaverin 30-60 mg, 3 x sehari
nyeri perut hebat). Mebeverin 35-100 mg, 3 x sehari

Antisekretorik Pengeras Feses


Bismuth salisilat aman Atalpugit 2 tab @360 mg tiap
digunakan pada anak namun diare
tidak ditunjukkan bermanfaat Smektit 9 g/24 jam
pada pasien dewasa. Kaolin-pektin 2,5 tab @550
mg/20 mg tiap diare
Terapi Definitif Suplemen
• Indikasi pemberian antibiotik: 1) • Zinctermasuk mironutrien
Traveller’s diarrhea, 2) Diare
sekretorik community acquired, 3) yang mutlak dibutuhkan
analisis feses menunjukkan tanda untuk memelihara
inflamasi 4) Sindrom disentri, 5) kehidupan yang optimal.
usia lanjut, 6) imunokompromais, Dasar pemikiran
7) sepsis, 8) penggunaan prosthesis
• Lini pertama penggunaan zinc dalam
• Kuinolon (Ciprofloxacin 2x500) pengobatan diare akut
selama 5-7 hari didasarkan pada efeknya
• Lini kedua
terhadap fungsi imun atau
• Cotrimoxazole 2x160 / 800 mg
selama 5-7 hari terhadap struktur dan
• Bila curiga infeksi parasit fungsi saluran cerna dan
• Metronidazole 3x 250-500 mg terhadap proses perbaikan
selama 7-14 hari epitel saluran cerna selama
diare.

Anda mungkin juga menyukai