Disusun oleh:
1. I Made Aananta Wiguna 112019124 KEPANITERAAN KLINIS / COASS STASE
ILMU PENYAKIT DALAM
2. Novelia Ratna Ury 112021242 UNIVERSITAS UKRIDA - RS BHAYANGKARA
LAMPUNG
PERIODE 18 APRIL– 26 JUNI 2022
Definisi
Gastroenteritis adalah peradangan pada saluran cerna
yang melewati lambung dan usus halus ditandai dengan
diare yaitu buang air besar lembek atau cair dan
frekuensi > 3 kali dalam waktu 24 jam disertai muntah,
mual, dengan atau tanpa demam dan rasa tidak enak di
perut. Berdasarkan waktunya, diare dikategorikan
sebagai akut (≤ 14 hari), persisten (> 14 hari) dan
kronik (> 30 hari).
Etiologi
Klasifikasi
Berdasarkan lama waktu diare Berdasarkan penyebab infeksi
Diare Akut : < 14 hari.
Diare Persisten: Peralihan antara diare akut Diare Infektif
dan kronik.
Diare Non Infektif
Diare Kronik: ≥ 4 minggu.
• Nausea, vomitus.
• Turgor kulit menurun.
Nyeri Kepala - + + - - -
Lamanya Sakit 5-7 hari >7 hari 3-7 hari 2-3 hari variasi 3 hari
Sifat Tinja
Volume Sedang Sedikit Sedikit Banyak Sedikit Banyak
Frekuensi 5-10x/hari >10x/hari Sering Sering Sering Terus Menerus
Darah - Kadang - + -
Bau langu Buauk + - Amis khas
Warna Kuning Hijau Merah Hijau Kehijauan Tak Bewarna Merah Hijau Seperti air
cucian beras
Leukosit - + + - + -
Penegakan
Diagnosis
Anamnesis
Keluhan (Subjektif) BAB lembek atau cair, dapat bercampur dengan lendir
atau darah frekuensi 3 (tiga) atau lebih
Faktor Risiko Kebersihan diri buruk (mis.tidak mencuci tangan)
Sanitasi buruk (mis.kurang penggunaan jamban)
Ada riwayat intoleransi laktosa
Ada riwayat alergi obat atau konsumsi jamu, obat NSAID,
obat diet, dll
Riwayat bepergian ke daerah endemik diare
Riwayat infeksi HIV/ penyakit menular seksual atau
penyakit kronik lain
Usia penderita Dapat terjadi pada semua tingkat usia
Pemeriksaan Fisik
Gejala Minimal (< 3% dari Berat Ringan-Sedang (3-9% Berat (> 9% dari berat
Badan) dari berat badan) badan)
Status Mental Baik, sadar penuh Normal, lemas, atau Apatis, letargi, tidak
gelisah, iritabel sadar
Rasa Haus Minum normal, mungkin Sangat haus, sangat ingin Tidak dapat minum
menolak minum minum
Denyut Jantung Normal Normal sampai meningkat Takikardi, pada kasus
berat bradikardi
Kualitas Denyut Nadi Normal Normal sampai menurun Lemah atau tidak teraba
Pernapasan Normal Normal cepat Dalam
Mata Normal Sedikit cekung Sangat cekung
Air Mata Ada Menurun Tidak ada
Mulut dan Lidah Basah Kering Pecah-pecah
Turgor Kulit Baik < 2 detik >2 detik
Isian Kapiler Normal Memanjang Memanjang,minimal
Ekstremitas Hangat Dingin Dingin
Output urin Normal sampai menurun Menurun Minimal
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Darah Dapat terjadi hemokonsentrasi, anemia, dan leukositosis shift to
Lengkap the left (pada kondisi berat)
Pemeriksaan Fungsi Dapat terjadi asidosis dan gangguan fungsi ginjal (pada kondisi
Ginjal berat)
Pemeriksaan Elektrolit Dapat terjadi hipokalemia (pada kondisi berat)
● Ada tanda-tanda hipovolemik Darah
● Feses bercampur darah dan/lendir Pemeriksaan Feses Makroskopis :
● Suhu tubuh ≥ 38.5°C Lengkap Konsistensi (sangat lunak atau cair)
Darah (positif berarti ada perdarahan pada saluran cerna)
● Frekuensi ≥ 6 kali/ 24 jam atau Lendir (positif berarti ada peradangan pada dinding usus)
gastroenteritis sudah dialami lebih dari 48 Mikroskopis :
Eritrosit (positif berarti ada lesi dalam kolon, rectum atau
jam anus)
● Nyeri perut yang semakin meningkat Leukosit (positif menunjukkan adanya peradangan seperti
● Penggunaan antibiotik terbaru atau pada pada disentri basiller atau IBS. Leukosit yang disertai
eritrosit positif menandakan terjadinya kolitis ulseratif )
pasien yang sedang di rawat inap Ovum (positif menandakan infeksi cacing)
● Lansia (> 70 tahun) atau pada pasien Kista (positif menandakan infeksi cacing atau protozoa)
Parasit, Bakteri dan Jamur (positif menandakan adanya
dengan penyakit penurunan sistem imun infeksi)
Pemeriksaan Radiologi X-ray atau CT-Scan abdomen dilakukan pada kondisi diare berat
yang dicurigai adanya ileus, perforasi atau megakolon.
Endoskopi Dilakukan untuk membedakan IBS dengan diare infeksi,
menemukan adanya infeksi CMV dan HSV pada pasien colitis
atau HIV.
Penatalaksanaan
Rehidrasi Nutrisi
• Pemberian makanan harus langsung dimulai
Dehidrasi minimal (<3%BB) 4 jam setelah rehidrasi.
• Makanan diberikan dalam bentuk small dan
• Kebutuhan cairan = 103% x 30-40 cc/kgBB frequent feeding dibagi menjadi 6 kali
makan sehari.
Dehidrasi ringan-sedang (<3-9% • Diet terdiri dari menu tinggi kalori dan
BB) mikronutrien seperti nasi, gandum, daging,
• Kebutuhan cairan = 109% x 30-40 cc/kgBB buah, sayur-sayuran.
• Hindari : susu sapi, kafein, alkohol, buah-
buahan kaleng karena dapat memicu diare.
Dehidrasi berat (>9% BB)