Disusun oleh:
1. I Made Aananta Wiguna 112019124
KEPANITERAAN KLINIS / COASS STASE
2. Novelia Ratna Ury 112021242 ILMU PENYAKIT DALAM
UNIVERSITAS UKRIDA - RS BHAYANGKARA LAMPUNG
PERIODE 18 APRIL– 26 JUNI 2022
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. A
TTL/umur : 86 tahun
Pekerjaan : Pensiunan
Alamat : Segala Mider
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Status perkawinan : Menikah
ANAMNESIS
Autoanamnesis , pada tanggal 23 Mei 2022
Keluhan utama:
Sesak sejak 1 minggu SMRS.
Keluhan tambahan:
Demam (+), batuk berdahak (+), mual (+)
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
Tn. A datang ke UGD Rs bayangkara dengan keluhan sesak sejak 1 minggu SMRS. Sesak makin memberat
sejak 8 jam yang lalu disertai dengan demam sejak 2 hari demam membaik saat pasien minum obat
paracetamol. Sesak tidak dipengaruhi oleh posisi. Pasien juga mengeluh batuk berdahak namun susah untuk
dikeluarkan oleh pasien. Pasien mengalami penurunan napsu makan sejak 7 hari terakhir. Jumlah makan
pasien berkurang menjadi ½ porsi dari biasanya. Pasien mengatakan bahwa terkadang terdapat mual, namun
tidak ada muntah. Pasien menyangkal adanya keringat malam, penurunan berat badan. Pasien juga
menyangkal adanya nyeri dada, berdebar-debar, bengkak pada kedua kaki dan keterbatasan beraktivitas. Saat
malam hari, pasien hanya tidur menggunakan 1 bantal. Tidak ada keluhan pada BAB dan BAK pasien.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien menyangkal adanya keluhan serupa sebelumnya. Riwayat hipertensi, diabetes, asma,
jantung, flek paru dan alergi disangkal. Pasien mengaku belum pernah dirawat di rumah sakit.
Riwayat Keluarga
Tidak ada yang memiliki keluhan serupa dalam keluarga pasien. Riwayat penyakit paru di dalam
keluarga dan lingkungan sekitar disangkal.
Riwayat Pengobatan
Pasien tidak pernah mengkonsumsi obat rutin
Riwayat Sosial
Pasien memiliki riwayat merokok 2 bungkus rokok setiap harinya. Pasien telah berhenti merokok sejak 10 tahun
yang lalu. Pasien menyangkal mengkonsumsi alkohol. Pasien jarang berolahraga.
ANAMNESIS SISTEM
Kulit
( - ) Bisul ( - ) Rambut ( - ) Keringat malam
( - ) Kuku ( - ) Kuning / Ikterus ( - ) Sianosis
( - ) Lain – lain
Kepala
( - ) Trauma ( + ) Sakit kepala
( - ) Sinkop ( - ) Nyeri pada sinus
ANAMNESIS SITEM
Mata
( - ) Nyeri ( - ) Radang
( - ) Sekret ( - ) Gangguan penglihatan (diplopia)
( - ) Kuning / Ikterus
( - ) Ketajaman penglihatan
Telinga
Hidung
( - ) Trauma ( - ) Gejala penyumbatan
( - ) Nyeri ( - ) Gangguan penciuman
( - ) Sekret ( - ) Pilek
( - ) Epistaksis
Mulut
( - ) Bibir (pecah-pecah) ( - ) Lidah
( - ) Gusi ( - ) Gangguan pengecap
( - ) Selaput ( - ) Stomatisis
ANAMNESIS SISTEM
Tenggorokan
Dada ( Jantung / Paru – paru)
( - ) Nyeri tenggorokan
( - ) Nyeri dada ( + ) Sesak napas
( - ) Perubahan suara
( - ) Berdebar ( + ) Batuk
( - ) Benjolan
( - ) Nyeri leher
ANAMNESIS SISTEM
Abdomen Saluran Kemih/Alat Kelamin
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 205/119 mmHg
Nadi : 121 x/menit
Suhu : 38,5° C
Pernapasan : 28x/menit
SpO2 : 93 %
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Umum
• Aspek Kejiwaan
Tingkah laku : Wajar
Alam perasaan : Biasa
Proses pikir : Wajar
• Kulit
Warna : Sawo matang
Jaringan parut : Tidak ada
Pertumbuhan rambut : Merata
Suhu raba : Hangat
Keringat : Umum (+)
Ikterus : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Umum
Lapisan lemak : Merata
Lain-lain : (-)
Efloresensi : Tidak ada
Pigmentasi : Tidak ada
Pembuluh darah : Tidak tampak pelebaran
Turgor : Baik
Edema : Tidak ada
• Kelenjar Getah Bening
Submandibula : Tidak teraba membear
Supraklavikula : Tidak teraba membesar
Lipat paha : Tidak teraba membesar
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Sistematis
Leher : Tidak teraba membesar
Ketiak : Tidak teraba membesar
• Kepala
Ekspresi wajah : Tenang
Rambut : Merata hitam
Simetri muka : Simetri
Pembuluh darah temporal : Tidak terlihat pelebaran
• Mata
Exophthalmus : Tidak ada
Kelopak : Tidak oedem
Konjungtiva : Tidak anemis
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Sistematis
Sklera : Tidak ikterik
Lapangan penglihatan : Normal
Deviatio konjugae : Tidak ada
Enopthalmus : Tidak ada
Lensa : Jernih
Visus : Emetropia
Gerakan mata : Aktif
Tekanan bola mata : Normal
Nystagmus : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Sistematis
• Telinga
Tuli : Tidak tuli
Lubang : Lapang
Serumen : Tidak ada
Cairan : Tidak ada
Selaput pendengaran : Utuh, intak (+)
Penyumbatan : Tidak ada
Perdarahan : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Sistematis
• Mulut
Bibir : Bibir kering (-), sianosis (-)
Langit-langit : Tidak ada kelainan
Gigi geligi : Utuh, karies gigi (-)
Faring : Tidak hiperemis
Lidah : Bersih
Tonsil : TI-T1 tenang
Bau pernapasan : Tidak ada
Trismus : Tidak ada
Selaput lendir : Normal
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Sistematis
• Leher
Tekanan Vena Jugularis (JVP) : Normal
Kelenjar tiroid : Tidak teraba membesar
Kelenjar limfe : Tidak teraba membesar
• Dada
Bentuk : Simetris, tidak ada kelainan pada rongga dada
Pembuluh darah : Tidak ada pelebaran pembuluh darah
Buah dada : Simetris
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Sistematis
• Paru-paru Depan Belakang
Inspeksi Kiri Simetris saat statis dan dinamis Simetris saat statis dan dinamis
Kanan Simetris saat statis dan dinamis Simetris saat statis dan dinamis
Palpasi Kiri Tidak ada benjolan Tidak ada benjolan
Fremitus taktil simetris Fremitus taktil simetris
Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)
Kanan Tidak ada benjolan Tidak ada benjolan
Fremitus taktil simetris Fremitus taktil simetris
Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)
Perkusi Kiri Sonor diseluruh lapang paru Sonor diseluruh lapang paru
Kanan Sonor diseluruh lapang paru Sonor diseluruh lapang paru
Auskultasi Kiri Wheezing (+), Ronki (+) Wheezing (+), Ronki (+)
Wheezing (+) Wheezing (+)
Kanan Wheezing (+), Ronki (+) Wheezing (+), Ronki (+)
Wheezing (+), Ronki (+) Wheezing (+), Ronki (+)
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Sistematis
• Jantung
Pemeriksaan Sistematis
• Pembuluh darah
Arteri Temporalis : Teraba pulsasi
Arteri Karotis : Teraba pulsasi
Arteri Brakialis : Teraba pulsasi
Arteri Radialis : Teraba pulsasi
Arteri Femoralis : Teraba pulsasi
Arteri Poplitea : Teraba pulsasi
Arteri Tibialis Posterior : Teraba pulsasi
Arteri Dorsalis Pedis : Teraba pulsasi
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Sistematis
• Perut
Inspeksi : Rata, dilatasi vena (-)
Palpasi
Dinding perut : Nyeri tekan epigastrium (+), defens muscular (-), massa (-)
Hati : Tidak teraba
Limpa : Tidak teraba
Ginjal : Ballotement (-), nyeri ketok CVA (-)
Lain-lain : Tidak ada
Perkusi : Timpani seluruh lapang abdomen, undulasi (-), shifting dullnes (-)
Auskultasi : Bising usus (-) normal
Refleks dinding perut : Baik
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Sistematis
• Anggota gerak
Lengan
Kanan Kiri
Otot
Tonus Normotonus Normotonus
Massa Eutrofi Eutrofi
Sendi Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Gerakan Aktif Aktif
Kekuatan 5 5
Lain-lain Ptekie (-) Ptekie (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Sistematis
• Anggota gerak
Tungkai dan Kaki
Pemeriksaan Sistematis
• Anggota gerak
Refleks
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
PEMERIKSAAN FOTO
THORAKS
Paru-paru:
Follow up
• S : Os mengatakan demam (+), lemas (+), batuk
(+), nafsu makan menurun (+), sesak (+), BAB dan o A : Hipertensi urgency + Pneumonia
BAK lancar. Riwayat Penyakit jantung (+), Paru-paru
(+) o P : - IVFD RL 20 Tpm
- inj. Ceftriaxon 2gr/24jam
• O : KU : Sakit sedang
- inj. Omeprazole 1vial/12jam
Kesadaran : Compos mentis - Azitromicin 1x500 mg
- Ambroxol syr 3x1
TD : 190/110 mmhg - Captopril 25 mg
- Amplodipine 1x10 mg
N : 101x/menit
- Pct 3x500 mg
RR: 25x/menit
SpO2 : 96% (dengan nasal canul O2 4ml)
S : 37,8˚C
Tanggal 20-05-2022
Follow up
• S : Os mengatakan lemas (+), sesak nafas(+), batuk (+),
demam menurun, mual muntah (-), sakit kepala(-), nafsu
o A : Hipertensi Urgency + Pneumonia
makan menurun (+), BAB dan BAK lancar
o P : - RL 500cc/12jam
• O : KU : Sakit sedang
- inj. Ceftriaxon 2gr/24jam
Kesadaran : Compos mentis - inj. Omeprazole 1vial/12jam
- Azitromicin 1x500 mg
TD : 140/70 mmhg - Ambroxol syr 3x1
- Amplodipine 1x10 mg
N : 84x/menit - Pct 3x500 mg
RR: 21x/menit
SpO2 : 95% (dengan nasal canul O2 4ml)
S : 36,1˚C
Tanggal 21-05-2022
Follow up
• S : Os mengatakan sesak hilang timbul (+), lemas(+)
• O : KU : Sakit sedang
Follow up
• S : Os mengatakan sesak (+)
• O : KU : Sakit sedang
o A : Hipertensi Urgency + Pneumonia
Kesadaran : Compos mentis o P : - RL 500cc/12jam
- inj. Ceftriaxon 2gr/24jam
TD : 130/78 mmhg
- inj. Omeprazole 1vial/12jam
N : 90x/menit - Azitromicin 1x500 mg
- Ambroxol syr 3x1
RR : 18x/menit - Amplodipine 1x10 mg
- Pct 3x500 mg
SpO2 : 96% (dengan nasal canul O2 4ml)
S : 36,5˚C
•
Tanggal 23-05-2022
Follow up
• S : Os mengatakan sesakmenurun (+), batuk (+)
• O : KU : Sakit sedang
S : 36,5˚C
Tatalaksana
Tanggal 23 Mei
Tanggal 19 Mei Tanggal 20 Mei Tanggal 21 Mei Tanggal 22 Mei
(Resep Pulang)
(IGD) (Bangsal) (Bangsal) (Bangsal)
IVFD RL 20 TPM RL 500 cc/ 12 jam RL 500 cc/ 12 jam RL 500 cc/ 12 jam Azitromicin tab 1x500 mg
Inj. Ceftriaxon 2gr/24jam Inj. Ceftriaxon 2gr/24jam Inj. Cetriaxon 2gr/24jam Inj. Cetriaxon 2gr/24jam Ambroxol syr 3x1
Inj. Omeprazole 1 vial/12 Inj. Omeprazole 1 vial/12 jam Inj. Omeprazole 1 vial/24 jam Inj. Omeprazole 1 vial/24 jam Amplodipine 1x10 mg
jam
Azitromicin tab 1x500 mg Azitromicin tab 1x500 mg Azitromicin tab 1x500 mg Azitromicin tab 1x500 mg Pct 3x500 mg
Captopril 25mg Ambroxol syr 3x1 Ambroxol syr 3x1 Ambroxol syr 3x1
Amplodipine 1x10 mg Amplodipine 1x10 mg Amplodipine 1x10 mg Amplodipine 1x10 mg
Hipertensi Sekunder
Hipertensi yang diketahui penyebabnya (terjadi sebagai akibat
suatu penyakit, kondisi dan kebiasaan).
ETIOLOGI
HIPERTENSI URGENSI
Peningkatan TD sama seperti hipertensi emergensi, namun
TANPA kerusakan organ akut/TOD.
Konsensus
Hipertensi 2021
DIAGNOSIS
5) Berhenti merokok.
PENATALAKSANAAN HIPERTENSI
Algoritme
pengobatan
hipertensi
menurut
guideline JNC 7
OBAT ANTIHIPERTENSI ORAL
OBAT ANTIHIPERTENSI ORAL
ACE=angiotensin-converting enzyme
ARB=angiotensin receptor blocker
CCB=calcium channel blocker
GITS=gastrointestinal therapeutics system
IR=immediate release
LA=long-acting
SR=sustained release.
Rasa lelah, hipoksia. Gejala bisa didahului infeksi nafas akut bagian atas selama beberapa hari
DIAGNOSIS
Diagnosis pasti ditegakan jika pada foto thorax
terdapat infiltrate baru atau infiltrate progresif
ditambah dengan 2 atau lebih gejala di bawah ini:
• Batuk bertambah
• Perubahan karakteristik dahak/purulent
• Suhu tubuh >38°C (aksila)/Riwayat demam
• Pemeriksaan fisik ditemukan tanda-tanda
konsolidasi, suara nafas bronkial dan ronki
• Leukosit > 10.000 atau < 4.500
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium
• Leukositosis tanda adanya infeksi bakteri
• Leukosit rendah-normaldapat disebabkan oleh infeksi virus/mikoplasma atau pada infeksi berat
• Leukospniamenunjukkan adanya depresi imunitas
Pemeriksaan bakteriologik
• Bahan yang berasal dari sputum, darah, aspirasi nasotrakeal/transtrakeal, aspirasi jarum transtorakal, torakosentesis,
bronkoskopi atau biopsi
• Kuman yang predominan pada sputum yang disertai PMN kemungkinan penyebab infeksi
• Kultur kuman merupakan pemeriksaan utama pra terapi
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
• Perselubungan homogen atau inhomogen sesuai dengan lobus atau segment paru
secara anantomis.