Presentan
Yola Yolanda 12100118006
Zayd ihtifazhuddin rabbaanii 12100118133
Tjut S Ghassani 12100118143
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn. A.M
• Jenis kelamin : Laki-Laki
• Nomor RM : 01 15 37 62
• Usia : 80 tahun
• Alamat : Kel. Jaya Waras Tarogong.kidul
• Agama : Islam
• Status pernikahan : Menikah
• Pekerjaan : Wiraswasta
• Jumlah Anak :6
• Tanggal masuk : 28 Januari 2019
• Tanggal pemeriksaan : 4 Februari 2019
• Ruangan : Agate Bawah
KELUHAN UTAMA
SESAK NAPAS SEJAK 5 HARI YANG LALU
ANAMNESIS KHUSUS
Pasien mengeluhkan sesak napas sejak 5 hari SMRS dan dibawa ke IGD RS.dr
Slamet Garut. Pasien mengeluhkan sesak napas terutama saat beraktivitas ringan
hingga sedang seperti berjalan menuju kamar mandi. Sesak terasa lebih buruk
dengan posisi berbaring. Pasien merasa membaik saat istirahat dengan posisi
bersandar setengah duduk dengan menggunakan 3-4 bantal. Terkadang pasien
terbangun di malam hari karena sesak disertai batuk dengan dahak berwarna putih.
Batuk terutama muncul saat malam hari. Batuk ini muncul sejak 1 minggu yang lalu
dan memburuk 4 hari yang lalu. Pasien menyangkal batuknya sudah lebih dari 2
minggu, batuk berdahak disertai darah, keringat malam, mengkonsumsi obat yang
menyebabkan urinnya menjadi warna merah.
Pasien menyangkal sering bersin-bersin pada pagi hari dan gatal-gatal setelah
memakan sesuatu. Sesak tidak dipengaruhi cuaca atau debu. Pasien menyangkal saat
ini masih merokok aktif. Pasien sudah berhenti merokok sejak 2 tahun yang lalu.
Pasien juga mengeluhkan bengkak dikedua tungkai bawah dan perut yang
membesar sejak 2 minggu yang lalu. Perut terasa nyeri di seluruh lapang perut.
Awalnya nyeri terasa di perut kanan atas. Pasien mengatakan sering mual namun tidak
muntah. Pasien juga menyangkal pernah muntah darah, bab hitam atau berdarah, bak
nyeri dan berwarna coklat seperti teh, transfusi darah, cuci darah, minum-minuman
beralkohol ataupun penggunaan jarum suntik sembarangan.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien pernah mengalami bengkak pada kedua tungkai bawah 4
bulan yang lalu. Pasien mengatakan pernah pengobatan rawat jalan di RS
Nurhayati Garut dengan keluhan tersebut dan diagnosis memiliki penyakit
jantung.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Terdapat riwayat penyakit jantung pada ibu dan kakak dari pasien.
Tidak ada riwayat diabetes melitus, hipertensi, asma
RIWAYAT ALERGI
Tidak ada riwayat alergi cuaca, makanan, dan obat-obatan.
KEADAAN SOSIAL EKONOMI
Pasien seorang pekerja wiraswasta dengan penghasilan yang cukup
untuk kebutuhan sehari-hari. Mudah bersosialisasi berkomunikasi dengan
keluarga dan orang sekitar
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis (GCS 15 : E4 M6 V5)
Tanda vital
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 85 x/menit, reguler, equal, isi cukup
Respirasi : 32x/menit (thoracoabdominal)
Suhu : 36,8oC
SpO2 : 93%
Tinggi Badan : 168 cm
Berat Badan : 60 KG
BMI : 21,25 (normal)
STATUS GENERAL
Kulit
• Warna : warna kulit kecoklatan
• Jaringan parut : Tidak ada
• Pembuluh darah : tidak ada kelainan
• Keringat : normal
• Suhu raba : hangat
• Kelembapan : lembap
• Turgor : normal
STATUS GENERAL
Kepala
Normocephali
Rambut : warna hitam, distribusi merata, tidak mengalami kebotakan,
lurus,tidak mudah dicabut, tipis
Wajah : simetris, tidak ada edema
Mata
Exopthalmus : tidak ada
Endopthalmus : tidak ada
kelopak mata : normal, posisi simetris
konjungtiva anemis : (+/+)
Sklera ikterik : (+/+)
Lapang penglihatan : tidak ada penurunan
Lensa : warna coklat gelap dan jernih
Pupil : bulat isokor
Reflek cahaya : (+/+)
Hidung
PCH : tidak ada
Deviasi septum : tidak ada
Sekret : tidak ada
Epistaksis : tidak ada
Sinus : tidak ada kelainan
Telinga
Lubang : normal
Serumen : tidak tampak
deformitas : tidak ada kelaianan
Mulut
Bibir : tidak ada kelainan, bibir lembab, sianosis (-), mukosa basah
Langit-langit : tidak ada kelainan
Lidah : papila dalam batas normal, tidak ada lidah kotor, tremor (-)
Faring : tidak hiperemis
Tonsil : simetris T1-T1
Frenulum : ikterik
Gigi dan gusi : Perdarahan Gusi(-), karies (-)
Leher
KGB : tidak ada pembesaran, nyeri tekan (-)
Tiroid : tidak ada pemebesaran
Trakea : tidak ada deviasi
JVP : 5+3 cmH2O (meningkat)
Axilla
KGB : tidak ada pembesaran, nyeri tekan (-)
Thorax
Cor
Inspeksi : ictus cordis tampak di axillary anterior line
Palpasi : ictus cordis kuat angkat, thrill (-)
Perkusi : batas jantung atas: ICS III midclavicula line sinistra
batas jantung kanan: ICS IV parasternal line dextra
batas jantung kiri: ICS V axillary anterior line
Aukultasi : Bunyi jantung S1 S2 reg, S3 gallop (+), murmur (-)
Pulmo (depan)
Inspeksi : - bentuk dan pergerakan simetris,
- tidak terdapat scar, pelebaran vena, ginekomastia,
- retraksi otot pernapasan (-)
Palpasi : - nyeri tekan (-)
- Sela iga tidak melebar
- Vokal Fremitus : Normal (kanan=kiri)
- Chest Expansion : Respiratory expansion normal kanan=kiri
perkusi : - sonor kanan = kiri
- Batas Paru Hepar : sulit dinilai (karena adanya ascites)
- Peranjakan : sulit dinilai (karena adanya ascites)
Auskultasi : - Suara Pernafasan : VBS kanan=kiri
- Vokal resonans : kanan = kiri
- Suara tambahan : Wheezing +/+, Ronchi +/+
Pulmo (belakang)
Inspeksi : - bentuk dan pergerakan simetris,
- Deformitas (-), Retraksi (-)
- Bentuk tulang belakang : Gibbus(-), Skoliosis(-), Kifosis (-),Lordosis(-)
Palpasi : - nyeri tekan (-)
- Vokal fremitus : kanan = kiri
perkusi : - sonor di kanan = kiri
Auskultasi : - Vesicular breath sound kanan = kiri
- Vokal resonans : Kanan = kiri
- Suara tambahan : Wheezing +/+, Ronchi +/+
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : tampak membesar, caput medusa (-), spider naevy (-),
jaringan parut (-)
Auskultasi : bising usus 7x/menit
Perkusi : pekak samping (+), pekak pindah (+), nyeri ketok CVA (-)
Palpasi : - Dinding perut tegang (keras), nyeri tekan (+)
- Hepar : sulit dinilai karena pasien merasa nyeri saat di tekan
- Lien : sulit dinilai
EKSTREMITAS
Superior : Inferior :
Kulit : tidak pucat Kulit : tidak pucat
Purpura : tidak ada Purpura : tidak ada
Ptechiae : tidak ada Ptechiae : tidak ada
Hematom : tidak ada Hematom : tidak ada
Palmar erythema : tidak ada Palmar erythema : tidak ada
Clubbing finger : tidak ada Clubbing finger : tidak ada
Edema : Ektremitas atas -/- Edema : Ektremitas Bawah +/+
Pitting edema : Ektremitas atas -/- Pitting edema : Ektremitas Bawah +/+
CRT : <2 detik CRT : <2 detik
Akral hangat : hangat Akral hangat : hangat
Kuku berwarna putih Luka pada kaki kanan area tibial
Kekuatan Motorik : Ektremitas atas 5/5 Kekuatan Motorik : Ektremitas Bawah 5/5
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah rutin
• Hemoglobin : 12,6
• Hematokrit : 37 %
3. Imunoserologi
• Leukosit : 5600/mm3
• HBsAg : NON REAKTIF
• Thrombosit : 215.000/mm3
Kimia klinik
• Erytrosit : 3.60 juta/mm3
• Bilirubun total : 2,28 ↑
• Bilirubin direk : 1,24 ↑
2. Kimia klinik
• Albumin : 2,27 g/dl ↓
Elektrolyte
• AST (SGOT) : 41 U/L
• Natrium (Na) : 127 ↓
• ALT (SGPT) : 19 U/L
• Kalium (K) : 3,8
• Ureum : 43 mg/dl
• Klorida (Cl) : 100
• Kreatinin : 1,8 mg/dl
• Kalsium(Ca bebas) : 3,93 ↓
• GDS : 73
EKG
RESUME
Pasien mengeluhkan sesak napas sejak 5 hari SMRS. Terutama saat
beraktivitas. Sesak membaik saat pasien istirahat dengan posisi setengah
duduk atau dengan menggunakan 3-4 bantal. Sesak terkadang disertai
dengan batuk berdahak berwarna putih pada malam hari yang
menyebabkan pasien terbangun saat tidur.
Pasien mengeluhkan bengkak di kaki kanan dan kiri dan abdomen
yang membesar sejak 2 minggu yang lalu. Abdomen terasa nyeri saat ditekan
awalnya nyeri sering terasa di abdomen kanan atas. Pasien kadang merasa
mual tapi tidak ada muntah. BAB lancar, tidak cair, tidak hitam, BAK lancar,
tidak merah atau coklat dengan jumlah banyak.
keadaan umum :
• CM, SS
• TD : 110/80 mmHg
• N : 85 bpm
• R : 32x/menit
• S : 36,8
• SpO2 : 93%
• Mata : CA (+/+), SI (+/+)
• Leher : JVP 5+3 cmH2O
• Thorax : - cor : cardiomegali (LVH)
- Paru : wheezing (+/+), rhonci (+/+)
• Abdomen : asites, nyeri tekan (+)
• Ekstremitas : edema di ektermitas bawah
DIAGNOSIS BANDING
• CHF fc IV ec omi anteroseptal + sirosis hepar class/ child B ec susp hepatitis
• Susp CKD stage IV
USULAN PENUNJANG
• Foto thorax PA
• USG abdomen
• HBsAg
• Protrombin time
• Profil lipid
• Sedimen urin
• Protein urin kuantitatif 24 jam
DIAGNOSIS KERJA
CHF fc IV ec omi anteroseptal + sirosis hepar class/ child B ec susp
hepatitis
RENCANA TERAPI
Minor criteria
1. Ankle edema
2. Night cough
3. DOE
4. Takikardia >80 bpm
MANAJEMEN
Pada pasien:
1. O2 3L/m
2. Infus D5% 15 gtt
3. Furosemide 2x2 amp iv
4. Omeprazole 1x40 mg iv
5. KSR 1x60 mg PO
6. Ondansetron 3x4 mg iv
7. Spironolacton 1x100 mg PO
8. Nebu Combiven 3x
9. Vip alb 3.2
10. Albumin 25%
11. MP 2.62,5
12. Cefotaxime 2.1
13. Curcuma 3.1
14. Salbutamol 2.2 Po
15. Codein 3x10
SIROSIS HEPATIS
PEMBAHASAN
DEFINISI
• Sirosis adalah suatu bentuk keadaan patologis yang
menggambarkan stadium akhir fibrosis hepatik yang berlangsung
progresif yang ditandai dengan distorsi dari arsitektur hepar dan
pembentukan nodulus regenerative
2. MORFOLOGI
• Mikronodular Terbentuknya septa tebal teratur, di
dalamnya septa parenkim hati mengandung nodul halus
dan kecil merata di seluruh lobul. Ukuran nodul sampai 3
mm. Dapat berubah menjadi makronodular.
• Makronodular Terbentuknya septa dengan ketebalan
bervariasi, mengandung nodul yang besarnya juga
bervariasi, ada nodul besar, ada daerah luas dengan
parenkim yang masih baik atau terjadi regenerasi
parenkim. Ukurannya >3mm.
• Campuran. Umumnya sirosis hati adalah jenis campuran.
Klasifikasi Pada pasien
• Splenoportografi
Dengan menyuntikkan contras media ke dalam limpa Terlihat aliran
vena lienalis, vena porta dan cisterna colateral lain Terlihat jelas pada
penderita sirosis hepatis dengan hipertensi porta.
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
• Percutaneus Transhepatic Portography (PTP)
Gambar vena porta dan cisterna colateral yang lebih jelas.
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
• Ultrasonografi sering digunakan karena non invasif dan mudah
digunakan
Dapat Menilai :
a. Hepar : sudut hepar, permukaan hepar , ukuran, homogenitas,
dan adanya massa.
b. Asites, spleenomegali, trombosis vena porta dan pelebaran vena
porta
• Pada sirosis lanjut hati mengecil dan nodular, permukaan irregular, dan
peningkatan ekogenitas parenkim paru. Selain itu USG juga bisa melihat asites,
splenomegali, trombosis vena porta dan pelebaran vena porta, serta skrining
adanya karsinoma hati pada pasien sirosis.
KOMPLIKASI
1. Peritonitis bakterial spontan
Infeksi cairan asites oleh satu jenis bakteri tanpa ada bukti infeksi sekunder
intraabdominal.
2. Sindrom hepatorenal
4. Ensefalopati hepatik :
Akibat faal hati yang sudah sangat rusak hati tidak dapat melakukan fungsinya sama
sekali koma hepatikum primer. Dapat juga timbul akibat perdarahan, parasentese,
gangguan elektrolit, obat-obatan dan lain-lain koma hepatikum sekunder.
6. Ulkus peptikum :
Disebabkan timbulnya hiperemi pada mukosa gaster dan duodenum, resistensi yang
menurun pada mukosa, dan timbulnya defisiensi makanan.
7. Karsinoma hepatoselular :
Terutama pada bentuk postnekrotik karena adanya hiperplasia noduler yang akan
berubah menjadi adenoma multipel kemudian berubah menjadi karsinoma multipel.
PENGOBATAN
Terapi pada penderita sirosis hati ditujukan untuk :